Share

Bab 25

Tika langsung turun ke bawah setelah melapor padaku tentang kedatangan Ibu dan Rosi. Aku merapikan hijab instan berwarna biru muda yang kupakai. “Kamu mau menunggu di atas atau ikut turun bersamaku Nin?”

“Aku ikut tu_”

Belum selesai Hanin bicara, HP-nya sudah berdering nyaring. Tanda ada pesan masuk. Dapat kulihat sekilas nama pegawai di tokonya yang menelpon.

“Kamu terima dulu telpon pegawaimu.”

“Iya Mbak.”

Kakiku melangkah menuruni tangga. Lalu masuk ke dalam dapur. Ibu dan Rosi sudah duduk di kursi seperti yang di katakan Tika tadi. Melihat kedatanganku, mata Rosi berbinar senang. Ah aku baru ingat jika hari ini Rosi akan membeli seserahan untuk acara pernikahannya. Pasti dia mau minta uang dariku.

“Dasar kamu ini. Bukannya pulang ke rumah dulu untuk membuat sarapan, malah langsung pergi ke warung,” omel Ibu begitu aku duduk di depannya.

Padahal di rumah juga ada Rosi dan Syntia. Kenapa tidak menyuruh kedua putrinya saja untuk memasak? Kuhela nafas perlahan agar tidak terpancing em
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status