Share

Bab 28

“Maaf Mas,” kata Syntia lalu berlari masuk ke dalam kamarnya. Suara pintu yang terbuka dan tertutup terdengar nyaring. Sepertinya Syntia takut akan menjadi sasaran kemarahan Mas Aksa karena sudah keceplosan menyebut tentang uang penjualan mobil.

Mas Aksa menundukan kepalanya. Ia tidak berani memandang wajahku. Saat Mas Aksa berjalan aku langsung memegang tangannya. Dengan memasang wajah pura-pura lugu, aku kemudian bertanya, “Apa maskud Syntia tadi Mas? Kenapa dia mengatakan jika aku tidak akan mendapat bagian dari over kredit mobil? Apakah mobilmu sudah terjual?”

Aku menatapnya tajam. Membuat Mas Aksa tidak berani balas menatap. Tangannya mengusap leher dengan wajah gelisah. Kebiasaannya jika sedang kalut. Bibir Mas Aksa terbuka lalu tertutup. Suaranya terdengar samar karena tertahan di tenggorokan. Dia tidak mampu menjawab rentetan pertanyaanku.

“Kenapa diam saja? Benarkan kalau mobilmu sudah laku terjual?” tanyaku padanya. Aku melepaskan pegangan tangan Mas Aksa.

“Bukan begitu. Mob
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status