Share

Bab 34

Untuk pertamanya kalinya air mata menggenang karena Mas Aksa. Setelah sekian tahun aku tidak lagi menangis akibat ulahnya. Kali ini pertahananku runtuh karena Mas Aksa dan Varo sudah melibatkan anak-anak. Saat aku hendak melangkah menghampiri mereka, tiba-tiba saja nasihat Hanin terngiang dalam kepala.

“Jika Mbak Nia sudah memutuskan untuk berpisah atau pergi dari rumah itu, pasti Mas Aksa tidak akan terima. Karena bagi Mas Aksa, Mbak Nia adalah tambang uangnya. Aku juga tidak tahu kenapa dia belum berani meminta lebih pada Varo. Seandainya Mas Aksa menghalangi Mbak Nia untuk pergi hingga melemahkan tekat, jangan gegabah mengambil keputusan. Segera telpon aku walaupun aku sudah menerima kontrak kerja. Aku akan berusaha datang. Jika tidak bisa maka aku akan meminta tolong pada pegawai untuk mengurus semuanya,” kata Hanin kemarin saat dia menelpon.

Kusurutkan langkah masuk ke kamar. Menutup pintu kamar perlahan lalu mengambil HP untuk menghubungi Hanin. Hanya perlu menunggu beberapa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status