Share

Bab 38

Kami duduk di salah satu meja kantin yang ada di lantai dua. Danang ijin pada manajerku dengan alasan ingin mengenang masa lalu. Karena itulah kami tidak bisa makan siang bersama dengan tim proyek di antara dua perusahaan. Sambil membawa nampan makanan, Danang mengajakku duduk di meja pojok. Tertutup oleh pot tanaman setinggi setengah meter dengan batang hijau yang menjulantai.

“Memang apa yang mau kamu ceritakan tentang Varo, Nang?” tanyaku langsung pada intinya. Makanan di atas meja sama sekali tidak membuat berselera untuk makan. Aku ingin langsung mendengar penjelasan Danang.

“Kamu dulu yang cerita. Darimana kenal Varo dan bagaimana hubungan kalian selama ini hingga Varo berhasil menikah dengan Rosi,” ujar Danang menatapku serius.

Aku menceritakan awal mula perkenalan kami. Setengah tahun yang lalu Rosi membawa Varo berkunjung ke rumah Ibu. Dia memperkenalkan diri sebagai pegawai di perusahaan ini. Pamannya adalah direktur dan Varo sendiri punya jabatan mentereng. Paman tertuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status