Share

Bab 45

Aku segera berlari keluar dapur. Terdengar teriakan para pembeli dan pegawai yang melihat Mas Aksa mengejar dengan memegang pisau. Dia tidak boleh melukai siapapun di dalam warung. Kakiku terus berlari keluar hingga tiba di tepi jalan raya. Seolah sudah gelap mata, Mas Aksa sama sekali tidak berhenti. Dia berhasil menangkan tanganku dan hendak menusukan pisau itu saat terdengar teriakan Rani yang nyaring.

Hampir saja Mas Aksa berhasil menusukku jika Rani tidak datang tepat waktu. Pisau sudah melayang di udara. Rani dengan cekatan menangkap pisau itu lalu memberikannya pada Tika yang ikut keluar dari warung. Tika berlari sambil membawa pisau itu ke masuk. Sementara itu, Rani sudah berhasil melumpuhkan Mas Aksa dengan cara menotok bagian vitalnya agar tidak bisa bergerak.

“Lepaskan aku. Kita akan pergi bersama Nia. Kalau kamu tidak mau rujuk maka kita bisa berpisah dengan cara lain. Kamu tidak boleh bahagia di saat aku menderita,” teriak Mas Aksa memberontak. Padahal tubuhnya sudah ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status