Share

Bab 44

Aku sungguh tidak enak pada Bu Rindang karena sikap Mas Aksa yang memalukan. Tidak mungkin aku meminta beliau untuk tetap memajukan mobil dengan dalih mengancam Mas Aksa. Hampir saja tangan ini membuka pintu jika Rani tidak menahanku. Dia menggeleng lalu turun dari mobil.

“Siapa kamu? Aku tidak ada urusan denganmu,” bentak Mas Aksa dengan tangan mendorong Rani. Namun dia justru jatuh tersungkur saat Rani lebih dulu menjegal kakinya.

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku,” kata Rani sambil menotok beberapa bagian di tubuh Mas Aksa. Setelah melakukan hal itu, ia masuk ke mobil.

“Kita bisa pergi sekarang Bu.”

“Baik. Terima kasih Mbak Rani.”

Mobil sudah melaju melewati Mas Aksa yang di kerumuni Ibu, Rosi dan Syntia. Tubuhnya seperti terbujur kaku seolah tidak berdaya. Melihat keherananku, Rani dengan baik hati menjelaskan jika ia menotok beberapa bagian vital di tubuh Mas Aksa agar dia tidak bisa bergerak. Sehingga kita bisa pergi dari sana dengan leluasa.

“Memang nggak masalah Ran?” tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status