Akad Kedua Sang Perwira

Akad Kedua Sang Perwira

last updateLast Updated : 2025-02-08
By:   Ziana Abia  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
14Chapters
89views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Menikah dengan seorang TNI ternyata tak seindah yang Vina bayangkan. Dulu Vina berpikir saat menikah dengan Adimas yang berprofesi sebagai TNI hidupnya akan terjaga. Tak akan ada kata perselingkuhan apalagi poligami mengingat aturan di TNI yang ketat mengatur hal tersebut. Namun sayang, apa yang dibayangkan tak sama dengan kenyataan. Vina harus berhadapan dengan kasus perselingkuhan yang bukan hanya terjadi pada dirinya tapi juga pada anggota-anggotanya. Lalu bagaimana cara Vina menghadapi semua ini? Bertahan atau melepaskan? Membalas secara bar bar atau elegan? kisah perjuangan Vina dalam menjalani pernikahannya ada disini.

View More

Latest chapter

Free Preview

Tentang Perceraian

"Menikah sama anggota Tentara itu sulit. Kalian harus urus banyak persyaratan. Jadi, jangan sampai saat sudah menikah, kalian mudah mengucapkan kata cerai hanya karena masalah-masalah kecil. Saat keinginan itu muncul, ingatlah perjuangan kalian untuk menikah.' sayup terdengar suara Adimas yang tengah memberikan petuah pada serombongan anggota dan calonnya yang tengah menghadap untuk mengajukan persyaratan pernikahan. " Dek!!" lagi suara Adimas terdengar memanggil. Bergegas Vina menuju ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir teh manis hangat. "Silahkan diminum!" kata Vina pada mereka. "Ijin, terima kasih Bu!" jawab mereka serentak. Setelah itu Vina duduk disamping Adimas. "Dek, ini mereka mau menikah. Tadi Abang sudah sampaikan beberapa hal, sekarang giliran Adek." Vina tersenyum kecil, lalu berkata, "Tadi Bapak sudah banyak memberi masukan ya?" tanya Vina yang dijawab anggukan oleh mereka. "Saya ngga akan banyak ngasih nasehat, karena pasti sebelum...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
tetha
akhirnya ada cerita ttg keluarga "Hello Dek" yg lumayan mirip sama kenyataan. biarpun fiksi tp ttg aturannya ngga fiksi. ngga tau nih ke depannya Vina bakal tangguh atau ngga. bosen soalnya baca cerita yg PU ceweknya nangis melulu.
2025-01-24 20:43:32
1
14 Chapters
Tentang Perceraian
"Menikah sama anggota Tentara itu sulit. Kalian harus urus banyak persyaratan. Jadi, jangan sampai saat sudah menikah, kalian mudah mengucapkan kata cerai hanya karena masalah-masalah kecil. Saat keinginan itu muncul, ingatlah perjuangan kalian untuk menikah.' sayup terdengar suara Adimas yang tengah memberikan petuah pada serombongan anggota dan calonnya yang tengah menghadap untuk mengajukan persyaratan pernikahan. " Dek!!" lagi suara Adimas terdengar memanggil. Bergegas Vina menuju ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir teh manis hangat. "Silahkan diminum!" kata Vina pada mereka. "Ijin, terima kasih Bu!" jawab mereka serentak. Setelah itu Vina duduk disamping Adimas. "Dek, ini mereka mau menikah. Tadi Abang sudah sampaikan beberapa hal, sekarang giliran Adek." Vina tersenyum kecil, lalu berkata, "Tadi Bapak sudah banyak memberi masukan ya?" tanya Vina yang dijawab anggukan oleh mereka. "Saya ngga akan banyak ngasih nasehat, karena pasti sebelum
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Jalan Pintas
Hari jelang malam. Vina memanggil ketiga anaknya untuk makan malam. Sibungsu Lala yang baru berumur 3 tahun tengah asyik menonton kartun kesukaannya, sementara kedua kakaknya Alisa dan Ben baru saja selesai shalat maghrib. "Ma, Papa belum pulang? " tanya Ben. "Belum, Papa masih di lapangan tembak kayaknya." jawab Vina. "Ayo kita makan duluan, kalian kan harus belajar!" kata Vina lagi. "Baik Ma!" jawab Alisa dan Ben serempak. Sementara itu di dapur, Riri dan Yono tengah berbincang. "Gimana ya Yon? Aku kok ngga tega sama Ibu. Tapi mau ngomong juga takut." kata Riri sambil sesekali matanya melirik kearah ruang makan, takut tiba-tiba Vina masuk ke dapur. "Memangnya kamu udah yakin Ri? Maksud aku kamu lihat sendiri." "Aku sih belum lihat langsung, tapi waktu hari minggu kemarin aku pulang kampung, aku ditanya sama Bapakku, dan itu jelas nama Bapak Yon." "Yang namanya sama atau mirip sama Komandan kan banyak Ri! Jadi ngga bisa langsung nuduh. Pastikan dulu aja Ri, baru nanti b
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Nota Perhiasan Milik Siapa?
Kasus Bu Rompis sedikit banyak sudah mengganggu pikiran Vina. Kabar terakhir yang Vina dengar, Pak Rompis diminta memilih antara karir atau istri. Karena perselingkuhan istri dianggap sudah mencoreng nama baik Instansi dan juga Satuan. Padahal Vina juga sudah memprediksi akan hal tersebut, tapi tetap saja ada rasa kesal di hati. Apalagi Vina tahu penggrebekan itu sendiri memang bagian dari rencana Bu Rompis. Disatu sisi Vina tak rela perceraian mereka harus terjadi dengan mengorbankan nama baik dan harga diri pihak istri yang terpaksa melakukan hal itu. Tapi di sisi lain, mengingat sulitnya proses cerai di dinas, Vina sangat paham bagaimana putus asanya pihak istri, hingga akhirnya memutuskan hal yang diluar dugaan. "Bu, maaf, ini ada nota terselip di baju PDH Bapak." suara Riri membuyarkan lamunan Vina. Diambilnya kertas nota dari tangan Riri. Tertulis nama salah satu toko perhiasan di kertas itu. "Pembelian perhiasan emas 50 gram?" batin Vina. "Apa Bang Adimas habis beli perhiasa
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Mulai Mencari Bukti
Tepat seminggu setelah pertemuan Vina dengan Isma, akhirnya Vina mendapat kabar dari pegawai boutique d'or. "Selamat sore, apa ini dengan Ibu Vina?" sebuah suara menyapa dari seberang sana. "Iya benar, ini dengan siapa ya?" "Maaf Bu, saya Neta pegawainya Bu Isma. Beberapa hari yang lalu Bu Isma menyampaikan pada saya tentang pemilik nota yang Ibu pegang." "Oh iya Mbak, bagaimana? Apakah sudah ada kabar? " "Benar Ibu, sehari setelah Ibu datang, ada yang kesini meminta nota baru karena katanya nota yang dia pegang hilang. Karena ada bukti CCTV saat dia membeli dan juga dia membawa perhiasan yang dibelinya saat itu, maka kami keluarkan nota baru. Dan sebagai jaminan agar kami tidak bermasalah kedepannya, kami meminta nomor kontak dan photo copy identitas yang bersangkutan." "Alhamdulillah, apa bisa saya minta Mbak?" "Bisa Ibu, tapi mohon hanya untuk Ibu saja ya! Karena bagaimanapun itu identitas pribadi seseorang." "Tenang Mbak, ngga buat macam-macam kok. Nanti tolong dikirim
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Kucing-kucingan
"Bu, ada kabar buruk." kata Riri dengan nafas memburu. Tadi setelah mendapat kabarnya dari Bapaknya, Riri langsung berlari mencari Vina. "Ada apa Ri? Kabar buruk apa?" tanya Vina masih dengan suara tenang. "Nana Bu!" jawab Riri lirih. Mendengar nama itu, buru-buru Vina meletakan satu jari dibibirnya. "Ssstt... Jangan disini." kata Vina. Setalah diam sejenak, Vina kembali berkata, "ikut saya!" Vina berjalan menuju garasi, dan mengambil salah satu motor yang terparkir disana. "Ayo Ri!" kata Vina. "Lho, mau kemana Bu?" "Udah ikut aja, nanti pulangnya sekalian jemput Dedek." Riri pun menurut, lalu mereka langsung berangkat. Lima menit kemudian mereka sudah ada di Kebun sayur yang ada di dekat Kantor Orsit. Di dalam kebun ada saung kecil yang kerap dipakai oleh pengurus untuk botram* . Dan disinilah mereka sekarang. "Kita bicara disini Ri! Di rumah tembok aja bisa bicara dan mendengar." kata Vina lirih. Riri mengangguk mengerti. "Jadi kabar buruk apa Ri?" "Itu Bu, ta
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
Bantuan Darurat Tumpas Pelakor
Vina telah membeli dua buah ponsel beserta nomor barunya. Satu untuknya, satu lagi sudah diberikan pada Riri. Rencananya ponsel itu akan digunakan untuk mencari Nana alias Nabila. Karena Vina khawatir jika ponselnya sudah dibajak Adimas. Di ponsel baru itu juga dia sudah membuat email dan akun media sosial baru yang bisa dipakai untuk stalking media sosial si pelakor. Ya, dari Riri, Vina mendapat akun lovegram, toktok dan juga facenote milik Nana. Sejauh ini Nana tak memposting apapun mengenai kehidupannya. Foto-foto aktifitas hedonnya hanya ada di foto-foto lawas, sementara postingan terbaru hanya berisi video atau foto biasa saja, tanpa memperlihatkan tempat secara spesifik. "Rupanya kamu cukup hati-hati juga." batin Vina. Saat sedang asyik membuka akun baru lovegram miliknya, tiba-tiba terlihat iklan dari akun @detektif_cantik. Iseng Vina membuka akun itu. Di bio akun itu tertulis kontak dan alamat kantornya. Tapi sayangnya alamat deketif itu ada di seberang pulau sana, dekat de
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more
The Power of Netizen +62
Winnie : kayaknya ini Mbak-mbak yang kerja di dealer mobil di kota B deh! Astri : lhooo ini teman SMA aku Mbak. Tapi udah lama ngga ketemu. Nanti aku coba cari tahu Mbak. Lastri: @Winnie, iya itu Nana, dulu kerja bareng aku, tapi belum lama ini resign, ngga tahu kenapa. Vina tersenyum puas, sejauh ini, komentarnya cukup mendekati kebenaran. Karena identitas Nana langsung dikenali oleh netizen. Vina terus membaca puluhan komentar yang ada sampai akhirnya ada sebuah komentar yang menarik perhatiannya. Anjani: Aku pernah ketemu orang ini di Apartemen Spekta di Pusat Kota. Aku inget banget, soalnya dia waktu itu marah-marah sama security. Tapi aku ngga tahu apa dia penghuni apartemen atau hanya berkunjung. Mungkin Mbak bisa coba cari ke apartemen itu, atau Mbak bikin postingan baru di grup, siapa tahu ada anggota grup yang tinggal di Apartemen Spekta. "Apartemen Spekta?" batin Vina. Setelah mengetik ucapan terima kasih di postingan miliknya terkhusus kepada anggota yang bernama Anja
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more
Hampir Percaya
Tiga bulan berlalu sejak keputusan Vina dan Adimas untuk memperbaiki hubungan pernikahan mereka. Dan dalam kurun waktu tiga bulan itu pula Adimas terlihat mengalami perubahan. Jika sebelumnya komunikasi mereka hanya menyangkut soal-soal dinas atau anak-anak, kini Adimas mulai meluangkan waktu untuk berbicara dengan Vina mengenai kesehariannya. Dan yang menggembirakan, setiap pekan mereka akan quality time bersama anak-anak, padahal sebelumnya di akhir pekan Adimas lebih sering menghabiskan waktu dengan relasinya. Perubahan itu mulai membuat Vina sedikit terlena. Perhatian Adimas membuat Vina mulai yakin kalau Adimas memang sudah berubah. Akibatnya Vina pun urung mencari kebenaran mengenai hubungan Nana dan Adimas. Vina menganggap bahwa Adimas sudah tak lagi berhubungan dengan Nana karena tiga bulan ini pun Adimas nyaris tidak pernah keluar kota, kecuali bersama Danrem. "Dek, hari ini ada rapat untuk kunjungan Pangdam. Kamu siapin list apa saja yang dibutuhkan ya!" kata Adimas samb
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more
Pertemuan
Siang hingga menjelang sore tadi adalah hari yang melelahkan untuk semua anggota di Batalyon XYZ. Karena hari ini adalah hari Kunjungan Kerja Pangdam beserta Ketua Daerah. Bersyukur semua berjalan lancar, tak ada teguran terhadap dinas maupun Persit. Namun yang mengejutkan Vina adalah, Ibu Ketua Daerah ternyata orang yang pernah Vina kenal sejak kecil, tapi sudah lost contact sejak lama. Ibu Ketua Daerah atau dulu biasa Vina panggil sebagai Tante Intan adalah sahabat Ayah dan Bunda Vina sejak SMA. Dimasa lalu, Vina kecil sering diajak Tante Intan menginap di rumahnya. Orang tua Vina memang menikah muda, mereka menikah saat masih kuliah karena perjodohan yang digagas kakek dan nenek Vina dari kedua belah pihak. Jadi sampai Vina berumur 5 atau 6 tahun, Tante Intan masih sering mengajaknya bermain. Hanya saja sejak menikah, Tante Intan mengikuti dinas suaminya, Vina sendiri tahu Tante Intan menikah dengan seorang Perwira Tentara Angkatan Darat yang jarak usianya cukup jauh, tapi Vina t
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
Vina bertemu Nana
Sore itu sepulang piket di Kantor Koorcab, Vina mampir ke sebuah cafe untuk bertemu dengan kenalannya di kota ini. Sebuat saja namanya Rinda. Rinda adalah pemilik salah satu klinik kecantikan di kota C ini. "Vin!" panggil seseorang sambil melambaikan tangan ke arah Vina. Vina menghampiri orang itu, "Udah lama nunggu Rin?" tanya Vina sambil menarik kursi di hadapan Rinda. "Baru lima belas menit. Aku baru pesenin lemon tea buat kamu. Takut keburu haus, kalau makanan pesan sendiri ya? Aku ngga tahu kamu mau pesan apa." kata Rinda. "Oh thanks ya! Sebentar aku pesan dulu ke sana." kata Vina sambil beranjak menuju ke kasir. Karena Cafe yang mereka datangi memang memiliki konsep pesan di kasir dan langsung bayar. "Sibuk banget ya Vin? Sampai baru bisa ketemu padahal aku udah minta ketemu sejak dua minggu lalu." tanya Rinda. "Maaf Rin, kemarin itu kan mau ada kunjungan, jadi beneran aku ribet sama mengurus itu semua. Aku mau treatment ke tempat kamu aja belum sempat." keluh Vina. "Hayo
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status