Semua Bab Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Bab 151 - Bab 160

213 Bab

Bab 151

Ketidakhadiran Wenny malah menjadi berkah bagi Susan.Susan memberi tanda tangan kepada para teman sekolah. Kemudian, dia berjalan ke hadapan Wenny dengan suasana hati yang sangat bagus. “Wenny, dengar-dengar kamu diculik sama Pak Carlos? Kenapa kamu selalu buat masalah? Kamu benar-benar sudah bikin malu Keluarga Cladia!”Saat terjadi sesuatu dengan Wenny, seluruh anggota Keluarga Cladia hanya akan menyalahkannya saja, tidak ada yang memedulikannya.Wenny juga tidak merasa marah sama sekali. Dia juga sudah terbiasa. Dia mengedipkan bulu mata lentiknya, lalu berbalik memuji Susan, “Nggak masalah kalau aku bikin malu Keluarga Cladia. Lagi pula, Keluarga Cladia sudah cukup dengan punya kamu.”Ucapan itu sangat disukai Susan. Dia langsung melengkungkan bibir delimanya dan berkata dengan nada arogan, “Kamu juga sudah dengar makalah ilmiahku terpilih sama Museum Kedokteran dan akan resmi dipajang di Museum Kedokteran besok? Keluarga Cladia heboh banget. Besok, Nenek dan orang tuaku bakal ke
Baca selengkapnya

Bab 152

Suara familier terdengar.Alex langsung bangkit dari duduknya di sofa. “Sialan!”Baru saja Alex memegang tongkat zen dan hendak melangkah, Wenny langsung berputar di tengah langit, lalu menebas dengan kapak di tangan hingga Alex jatuh ke lantai.Alex telah mati!Dia malah mati!Gerakan heboh Alex menarik perhatian Hendro. Hendro mengangkat kelopak mata untuk melihatnya sekilas.Alex merasa kesal. [Wenny, satu ronde lagi.]Wenny menyetujuinya.Ronde kedua dimulai.Dua detik kemudian, Hendro kembali mendengar suara ketus Alex, “Sial! Sial! Sialan!”Permainan berakhir.Alex kalah lagi.Alex masih tidak bisa menerimanya. [Wenny, sekali lagi!]Kali ini, Wenny membalas. [Pak Alex, coba kamu pertimbangkan baik-baik. Kalau kamu kalah di ronde ketiga, kamu akan turun level, dari level King menjadi Bronze.]Selama ini Alex lalu berada di peringkat King, tapi setelah bertemu dengan Wenny, dia selalu dikalahkan. Levelnya sudah hampir turun, yang tadinya King menjadi Bronze.Pada saat ini, terdenga
Baca selengkapnya

Bab 153

Hendro tahu betapa cepatnya Wenny, tetapi dia tidak menyangka akan secepat ini.Di dalam dunia game, Hendro masih belum pernah bertemu dengan tandingannya. Sekarang dia sudah bertemu dan orang itu adalah Wenny!Kemampuan Wenny hampir mengimbanginya.Semua ini di luar dugaan Hendro.Alex merasa ada yang aneh. “Kak Hendro, si Wenny malah bisa jadi tandinganmu. Bertahan, kamu mesti bertahan. Kalau sampai kalah, peringkatku akan turun, dari King ke Bronze.”Baru saja ucapan dilontarkan, tiba-tiba Sutinah memasuki ruangan. “Pak Hendro, tadi ada telepon dari rumah lama ….”Apa terjadi sesuatu dengan rumah lama?Hendro tidak fokus.Satu detik kemudian, permainan berakhir.Jari tangan Hendro terkaku. Dia telah kalah.Selagi Hendro tidak konsentrasi selama sedetik itu, Wenny mengayunkan kapak ke dirinya, langsung menebas Hendro hingga jatuh ke lantai.Dia malah … dikalahkan … Wenny!Tadinya Hendro ingin memberi sedikit pelajaran kecil kepada Wenny, supaya dia menangis.“Huhu!” Terdengar suara t
Baca selengkapnya

Bab 154

Hendro berkata, “Resep yang kamu tinggalkan untuk Nenek hilang.”Ternyata masalah itu.Wenny segera mengambil pena. “Pak Hendro, kamu tunggu sebentar. Aku tulis sekarang.”Wenny menunduk menulis resep obat di atas kertas.Begitu Wenny menunduk, pemandangan di balik kamisol putih itu langsung terlihat. Lengkungannya bulat dan padat.Tenggorokan Hendro menjadi tegang. Dia tahu bukan hanya bagian itu saja yang bagus dari tubuh wanita itu. Pinggangnya ramping seperti ranting pohon saja, tapi bagian atasnya justru bulat dan menonjol keluar.Itulah aset alami yang bisa memikat pria.Bawaan lahir.Hendro memanggilnya dengan suara serak, “Wenny!”Wenny mengangkat kepalanya, lalu menatap Hendro dengan bingung. “Ada apa, Pak Hendro?”Wenny benar-benar tidak tahu. Sepasang mata berkilauannya kelihatan jernih dan lugu.Hal itu jelas akan membangkitkan hasrat liar dalam hati seorang pria. Hendro menelan ludah, terlihat gerakan di jakunnya. “Kalau kamu sudah selesai tulis, kirim fotonya ke aku.”Wen
Baca selengkapnya

Bab 155

Wenny sama sekali tidak tahu apa yang lagi dia katakan.Hendro melihat es krim di tangannya, lalu melihat wajah indah, putih, dan lugu Wenny. Dia tidak menjawab, melainkan bertanya dengan suara seraknya, “Makan apa?”Pikiran Wenny terasa kacau. Dia juga tidak tahu apa yang sedang Hendro tanyakan.Jantung Wenny berdetak tidak karuan.Terdapat suasana kasmaran di antara mereka berdua.Wenny memutuskan untuk mengakhiri segalanya. “Pak Hendro, aku mau tidur. Aku tutup dulu.”Wenny mengulurkan tangannya mengakhiri panggilan video.Saat Yuvi hendak mandi, dia melihat wajah merona Wenny. “Wenny, kenapa wajahmu merah banget?”Wenny mengusap wajah kecilnya. “Mungkin karena panas. Yuvi, kamu cepat mandi sana.”“Oke.”Yuvi memasuki kamar mandi untuk membasuh tubuh.Wenny sedang duduk sendirian sembari menunduk menyantap es krim di tangannya. Dia mulai menenangkan dirinya. Kenapa dirinya merasa gugup tadi?Tadi pagi Wenny bertanya pada Hendro sewaktu di telepon. Apa Hendro menginginkan balas budin
Baca selengkapnya

Bab 156

Selama bertahun-tahun, ada banyak godaan wanita di sisi Hendro. Dia juga bukannya tidak pernah bertemu dengan wanita yang berkualitas tinggi. Dia tahu Wenny sedang menggodanya. Wenny penasaran apakah dia bisa goda Hendro atau tidak.Dia penasaran apa Hendro akan tergoda.Hendro pun tersenyum sinis. Dasar siluman penggoda!Pada saat ini, terdengar suara merdu dering ponsel. Ada panggilan masuk.Muncul nama [Hana] di atas layar ponselnya.Nama [Hana] langsung membuat hawa panas Hendro mereda. Hawa panas di tubuh akibat digoda Wenny pun mulai memudar. Dia menekan tombol terima.Terdengar suara lembut Hana dari ujung telepon. “Hendro, apa kamu masih marah? Maaf, nggak seharusnya aku bertengkar sama kamu. Nggak seharusnya aku lempar barang. Sebenarnya aku cuma lagi cemburu. Aku iri kamu perlakukan Wenny dengan baik. Hendro, kamu jangan marah ya. Aku cinta sama kamu. Aku benar-benar sangat cinta sama kamu ….”Selama beberapa tahun ini, Hana dimanja mati-matian oleh Hendro. Hanya saja sekara
Baca selengkapnya

Bab 157

Susan tersenyum dengan penuh percaya diri. “Nenek, semua ini baru permulaan. Kelak aku akan berjalan semakin jauh lagi.”Bu Jena tersenyum lebar. Dia merasa cucunya sangat hebat. Dia pasti akan membawa kehormatan bagi Keluarga Cladia.Martin dan Nia merasa sangat gembira. Putri mereka semakin unggul saja. Kelak dia pasti bisa menikah dengan keluarga lebih kaya lagi.Pada saat ini, Bu Jena melihat sosok Wenny di belakang, raut wajahnya pun langsung berubah. “Wenny, siapa suruh kamu ke sini?”Wenny juga telah datang. Hanya saja, sekeluarga itu hanya peduli dengan kegembiraan mereka, tidak ada yang melihatnya.Susan melirik Wenny sekilas. “Nenek, aku suruh Wenny kemari. Dia juga mau buka wawasannya. Sudahlah, biarkan dia di sini.”Bu Jena sama sekali tidak ingin melihat Wenny. Susan dan Hana telah mengharumkan reputasi Keluarga Cladia, hanya Wenny saja yang telah mempermalukan nama Keluarga Cladia.Di hati Bu Jena, dia tidak pernah menganggap Wenny sebagai cucunya sendiri.Berhubung Susan
Baca selengkapnya

Bab 158

Entah ada berapa banyak orang yang akan menggosip Susan di belakang.Susan adalah orang yang punya harga diri tinggi. Dia paling tidak sanggup terima hal seperti ini.“Nenek, Ayah, Ibu, aku juga nggak tahu kenapa bisa jadi gini!”Martin dan Nia berkata dengan terkejut, “Susan, apa kamu sudah menyinggung Dewa C?”Bu Jena menepuk pahanya. “Celaka, celaka. Teknik pengobatan Dewa C sangat hebat. Dia itu tokoh besar yang nggak boleh kita singgung. Gimana sekarang?”Wenny berdiri di samping sembari menatap dengan dingin, gimana mereka sekeluarga merasa panik dan tidak berdaya karena Dewa C.Mata Susan memerah. Jelas sekali, dia juga merasa panik.Pada saat ini, tiba-tiba Nia berkata, “Susan, menurutmu, Dewa C itu cowok atau cewek?”Martin bertanya, “Apa maksudmu?”“Kalau Dewa C itu cowok, Susan begitu cantik dan unggul, Dewa C pasti akan jatuh cinta pada pandangan pertama sama Susan.”Bu Jena yang tadinya sedih langsung berubah gembira. “Betul, kalau Susan berhasil jadi istrinya Dewa C, Kelu
Baca selengkapnya

Bab 159

Para anak orang kaya itu segera menjadi ricuh. “Teman apaan? Teman cowok atau cewek?”“Pak Steve, apa kamu diam-diam sudah pacaran?”“Maksudnya, kamu ingin publikasikan kekasihmu di hari ulang tahunmu. Sebenarnya putri keluarga kaya mana yang berhasil dapatkan Pak Steve?”Steve memarahi mereka dengan tersenyum, “Nanti kecilkan suara kalian. Jangan sampai kagetin dia!”Apa? Kali ini, semua orang tidak bisa tenang lagi.Hendro duduk di sofa, Hana yang duduk di sampingnya berkata dengan tersenyum, “Hendro, apa orang yang ditunggu Steve itu Wenny?”Alex membalas, “Pasti dia orangnya. Kak Steve terpikat sama dia.”Stella menunjukkan ekspresi iri. Orang biasa sangat sulit untuk bisa memasuki lingkaran pergaulan mereka. Seperti Hendro yang bawa Hana kemari, hari ini, Steve malah mengundang Wenny ke acara ulang tahunnya. Ini membuktikan betapa penting dan sangat sukanya Steve terhadap Wenny.Malam ini, Hendro mengenakan kemeja dan celana formal berwarna hitam. Tidak terlihat ekspresi apa pun d
Baca selengkapnya

Bab 160

Mengenai hadiah yang lain, Steve bahkan tidak melihat sama sekali. Hanya saja, dia sangat tertarik dengan hadiah pemberian Wenny. “Aku juga penasaran.”Alex meletakkan kantongan ke atas meja. Steve mengeluarkan hadiah dari dalamnya.Wenny merasa kemungkinan Steve akan kecewa dengan hadiah pemberiannya. Dia pun berkata, “Pak Steve, aku datangnya buru-buru, jadi cuma beli ….”Kata “dompet” tidak dilontarkan karena Steve telah mengeluarkan hadiahnya.Isinya bukan dompet, melainkan selembar surat.Wenny merasa syok.“Pak Steve, kamu dikasih selembar surat sama dewi? Cepat baca di hadapan kita semua.”Steve memegang surat di tangan. “Pak Steve, hari ini hari ulang tahunmu. Aku ingin kasih kamu sebuah hadiah istimewa. Sebenarnya, saat pertama kali aku bertemu kamu, aku sudah suka sama kamu. Aku setuju jadi kekasihmu. Kita resmi pacaran ya?”Wenny terdiam membisu.Itu bukan surat darinya.Tadi hadiah itu melalui tangan Alex.Wenny mengangkat kepalanya menatap Alex. Tampak Alex sedang melihatn
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
22
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status