Lahat ng Kabanata ng Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Kabanata 131 - Kabanata 140

213 Kabanata

Bab 131

Angga kehabisan kata-kata. Angga? Siapa orang yang dipanggil Wenny? Siapa yang bernama Angga? Memang benar namanya adalah Angga, tetapi mana boleh Wenny memanggil namanya secara langsung?Angga sebenarnya ingin bicara, tetapi Wenny langsung berbalik dan pergi begitu saja setelah melirik sekilas ke arah kerumunan orang."Pfft." Yuvi tidak tahan dan langsung tertawa. Kemudian, dia melirik Angga sejenak sebelum buru-buru mengejar Wenny. Dia berseru, "Wenny, tunggu aku!"Susan dan Stella sama-sama tercengang. "Pak Angga, barusan Wenny memanggilmu apa? Dia bisa-bisanya memanggil namamu secara langsung? Dia pasti sudah gila!" Kedua wanita itu benar-benar terkejut.Angga hanya diam. Sebenarnya, ini sudah yang kedua kalinya. Dia juga bingung kenapa Wenny berani menyebut namanya secara langsung. Sungguh tidak tahu sopan santun. Apa Wenny tidak paham etika menghormati guru dan orang yang lebih tua?Satu-satunya orang yang boleh memanggil namanya langsung seperti itu hanyalah gurunya sendir
Magbasa pa

Bab 132

Bu Lisa langsung paham. Dia membalas, "Baguslah. Kalau gitu, Nenek jadi tenang."Wenny senang bukan main. Dia menggandeng lengan Bu Lisa dengan manja, lalu mengajak, "Nek, mumpung sudah keluar rumah, aku ajak Nenek jalan-jalan ya."Bu Lisa tertawa bahagia sambil membalas, "Wah, bagus sekali! Nenek memang paling suka jalan-jalan."....Wenny dan Yuvi membawa Bu Lisa ke jalan raya. Saat itu, mereka melewati sebuah toko boba.Yuvi berkata, "Wenny, kita beli boba yuk. Toko ini baru mengeluarkan varian moci talas buatan tangan. Rasanya enak banget!""Boleh," balas Wenny sambil mengangguk.Tiba-tiba Bu Lisa bertanya, "Wenny, Yuvi, kalian mau minum boba?"Wenny tahu bahwa di keluarga kaya raya seperti Keluarga Jamil, biasanya para orang tua melarang anak-anaknya minum minuman seperti itu. Dia pun buru-buru menjelaskan, "Nek, sebenarnya sesekali minum boba itu nggak membahayakan kesehatan kok ...."Bu Lisa tiba-tiba bertanya, "Bisa belikan Nenek satu? Nenek juga pengen minum."Wenny langsung t
Magbasa pa

Bab 133

Bu Lisa menatap tulisan besar "Spa Kaki Lucea" di depan toko itu, lalu menyesap bobanya sambil bertanya penasaran, "Wenny, ini tempat apa ya?"Wenny menaikkan alisnya yang rapi, lalu menjawab sambil tersenyum usil, "Orang dewasa nyamannya bukan di cinta, tapi di pijat refleksi. Nenek, Yuvi, aku traktir kalian pijat kaki!"Ketiganya pun masuk ke dalam dengan gaya santai dan penuh percaya diri. Begitu mereka masuk, bos di sana langsung menyambut mereka dengan hangat.Wenny memberi tahu, "Bos, kami pesan tiga terapis pria ya. Tolong pilihkan yang paling tinggi, ganteng, dan yang jadi favorit di sini!"Bos itu membalas sambil tersenyum, "Oke, siap. Mari, silakan ke sini."Sementara itu di restoran ala Franca, Hendro dan Hana sedang menikmati makan malam romantis diiringi cahaya lilin dan musik piano lembut. Tiba-tiba ponsel Hendro bergetar karena ada panggilan masuk. Ternyata itu panggilan dari rumah lama Keluarga Jamil.Hendro langsung mengangkatnya. Suara cemas Pak Yudi terdengar di seb
Magbasa pa

Bab 134

Bu Lisa memeluk gelas bobanya dan menyesap lagi satu tegukan, lalu berkata dengan puas, "Enak banget."Sambil berkata begitu, Bu Lisa melirik ke arah terapis pria tampan yang sedang memijat kakinya. Dia bertanya, "Kamu umur berapa sekarang?"Terapis itu menjawab, "Aku 18 tahun."Bu Lisa tertawa sebelum merespons, "Pantas saja pria umur 80 tahun masih suka sama yang 18 tahun. Ternyata aku yang sudah umur 80 tahun pun masih suka sama yang umur 18.""Hahaha!" Wenny dan Yuvi langsung tertawa terbahak-bahak. Suasana ruangan dipenuhi tawa ceria tiga wanita yang begitu santai dan bahagia.Sebenarnya, Sutinah sempat ingin masuk untuk mengingatkan Wenny. Namun setelah mendengar obrolan mereka, dia langsung membalikkan badan dan keluar. Sudahlah, setiap orang punya keberuntungannya sendiri. Semoga Wenny bisa menjaga dirinya baik-baik.Hendro berdiri di depan pintu. Urat di pelipisnya sudah terlihat menegang. Dulu, mana pernah dia membayangkan neneknya akan keluar rumah sambil minum boba, bahkan
Magbasa pa

Bab 135

Memang benar belum diizinkan.Tapi Wenny sangat ingin pergi. Dia coba menarik kembali pergelangan tangannya yang ramping dan putihTapi jari-jari panjang dan kuat milik Hendro mencengkeramnya erat dan menyeretnya pergi begitu saja.Wenny bertanya, "Hendro, apa yang kamu lakukan ... Lepaskan aku! Kamu mau bawa aku ke mana ..."Langkah Hendro besar-besar sehingga Wenny hanya bisa terhuyung saat mengejar dari belakang. Pria itu menariknya keluar dari tempat pijat Spa Kaki Lucea, lalu memaksanya masuk ke dalam mobil mewah Rolls-Royce Phantom miliknya. Setengah jam kemudian, mobil itu berhenti di depan Grup Jamil. Tanpa memberi kesempatan bicara, dia langsung menarik Wenny masuk ke dalam kantor.Malam ini, beberapa staf dari Departemen Teknologi sedang lembur. Saat hendak menyeduh kopi, tiba-tiba mereka melihat Pak Hendro yang terkenal galak itu masuk sambil menarik tangan Wenny yang cantiknya bak bidadari.Rasa kantuk para staf seketika lenyap tanpa jejak. Mereka segera menyapa, "Malam, P
Magbasa pa

Bab 136

Hendro sendiri bahkan sudah lupa kapan terakhir kali dia berciuman dengannya. Dia hanya tahu bahwa sekarang saat dicium olehnya, seluruh tubuhnya kesemutan seperti dialiri listrik.Pada saat ini, Wenny dengan berani mulai memperdalam ciuman. Dia seperti anak kucing yang iseng menggaruk-garuk ke sana kemari, lalu tiba-tiba mengait dan mengisapnya dengan kuat.Hendro merasa sensasi itu menjalar dari tulang belakang langsung ke otaknya, seolah-olah jiwanya akan tersedot keluar olehnya.Pria itu mulai terengah-engah, sementara tubuhnya yang berat pun sepenuhnya menekan tubuh Wenny. Sungguh menyebalkan, tubuhnya sepertinya mengingat sensasi yang diberikan wanita ini.Hendro tidak pernah menyentuh Hana. Di usianya sekarang, secara fisik sebenarnya dia juga membutuhkan keintiman. Hanya saja karena sifatnya memang cenderung dingin dan cuek, selama ini dia tidak pernah merasa perlu.Akan tetapi sejak bertemu dengan Wenny, terutama pada malam hujan deras disertai petir itu, wanita itu pernah "m
Magbasa pa

Bab 137

Ternyata, kelima set soal ujian itu sudah dikerjakan semua. Hendro langsung mengambilnya dan memeriksa dengan cepat. Tulisan tangan Wenny yang rapi memenuhi kertas dan semua jawabannya benar. Gimana mungkin?Hendro merasa ini sungguh tidak masuk akal. Dia menyelesaikan lima set soal dalam satu jam dan bahkan benar semua? Bagaimana bisa?Dengan penuh kecurigaan, Hendro menatap Wenny yang masih tertidur lelap lalu memanggil, "Sutinah."Tak lama kemudian, pintu kantor terbuka. Sutinah masuk sambil bertanya, "Pak Hendro, ada yang bisa aku bantu?"Suara Hendro dingin dan tajam ketika berucap, "Sutinah, aku nggak sangka kamu berani melakukan hal seperti ini di depan mataku!"Sutinah terlihat kebingungan. Dia akhirnya bertanya, "Pak Hendro, apa yang kulakukan?"Hendro melemparkan tumpukan soal itu ke atas meja, lalu memarahi, "Kamu bisa-bisanya diam-diam kasih jawaban ke Wenny untuk disalin!"Sutinah kehabisan kata-kata. ‘Anda salah paham! Aku nggak gitu!’ Namun, Hendro tidak tertarik unt
Magbasa pa

Bab 138

Hanya saja, Hendro memang harus bangun sekarang. Dengan hati-hati, dia menarik kembali lengannya dan turun dari ranjang.Hendro masuk ke kamar mandi dan mandi menggunakan air dingin. Setelah itu dia mengenakan kemeja hitam dan celana bahan hitam, lalu keluar menuju ruang kantornya.Begitu sampai, Hendro langsung tertegun. Sebab di kantornya, sudah ada satu sosok wanita anggun dan cantik. Hana ternyata sudah datang.Hana menoleh ke arahnya. Dia mengangkat sudut bibir merahnya, lalu berucap, "Hendro, jangan bilang kamu baru bangun tidur?"Sekarang, sudah pukul 8 pagi dan Hana sendiri sudah sampai. Dia belum pernah melihat Hendro bangun begitu telat sebelumnya. Hendro sendiri sempat terdiam. Dia tidak menyangka bahwa Hana akan datang sepagi ini.Pada saat yang sama, Sutinah masuk terburu-buru sambil menjelaskan, "Pak Hendro, tadi aku pergi ke Departemen Pemasaran sebentar. Aku nggak tahu kalau Nona Hana datang ..."Sutinah tahu bahwa tadi malam Hendro dan Wenny tidur bersama di ruang is
Magbasa pa

Bab 139

Hendro mengulurkan tangan untuk membuka pintu lemari, lalu dia pun melihat Wenny.Wenny sedang bersembunyi di pojok lemari. Tubuh mungilnya meringkuk jadi satu. Rambut hitam panjang yang alami itu tergerai indah dan berkilau lembut di bawah cahaya.Begitu pintu lemari terbuka, sepasang matanya yang masih mengantuk dan bening langsung menatap Hendro dengan terkejut.Kini, Wenny terlihat sangat menyedihkan seperti pelakor yang disembunyikan diam-diam. Berhubung pacar Hendro datang, dia hanya bisa turun dari ranjang dan buru-buru bersembunyi di lemari untuk menghindar.Kening Hendro berkerut saat bertanya, "Kenapa kamu sembunyi di lemari?"Wenny baru saja terbangun. Suara Hana dari luar yang membangunkannya. Begitu buka mata, dia sadar dirinya sedang tidur di ranjang ruang istirahat Hendro.Wenny sama sekali tidak ingat gimana bisa berada di sini. Yang dia ingat, tadi malam dia tertidur sambil merebah di meja.Ketika mendengar Hana datang dan bahkan hampir masuk, dia panik dan tanpa pikir
Magbasa pa

Bab 140

Wenny kehabisan kata-kata. Dia tidak mengharapkan apa-apa. Dia tahu, pria itu tidak akan mungkin tidur bersamanya. Hana tidak mengizinkannya!Namun, apa perlu Hendro sampai mempermalukannya begitu?"Hendro, kamu sebenci itu padaku ya? Oke. Mulai sekarang, aku nggak akan muncul lagi di hadapanmu!" ucap Wenny.Lalu langsung berbalik dan pergi. Mereka berdua berpisah dengan suasana yang tidak menyenangkan.Wajah tampan Hendro terlihat muram. Dia masuk ke kantornya dan mulai memproses dokumen-dokumen penting yang mendesak.Tak lama kemudian, Hana masuk ke dalam. Dia bertanya, "Hendro, kapan kita berangkat ke Universitas Cestana? Hari ini, Dewa C akan adakan seminar di sana. Kita akhirnya bisa lihat wajah aslinya!"Hana menderita penyakit jantung bawaan dan Dewa C adalah satu-satunya harapannya. Dua kali sebelumnya, Dewa C batal datang. Jadi hari ini, dia sangat bersemangat karena Dewa C benar-benar akan hadir.Hendro tentu saja ingat soal itu. Dia juga ingin melihat sendiri, siapa seben
Magbasa pa
PREV
1
...
1213141516
...
22
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status