Semua Bab Terlambat! Hatiku Tak Lagi untuk Kalian: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

Wenny mengalami kecelakaan dan kini terbaring di ruang operasi.Pikirannya dipenuhi oleh bayangan sebuah foto di ponselnya sebelum kecelakaan terjadi.Dalam foto itu, Berto sedang memeluk seorang wanita dengan erat, seakan menemukan kembali harta berharganya yang hilang. Tatapannya lembut, penuh kasih dan begitu berhati-hati.Wenny menatap foto itu dengan linglung, tenggelam dalam pikirannya, lalu kecelakaan itu terjadi.Dia adalah istri Berto, sementara wanita di dalam foto itu adalah cinta pertama suaminya.Sudah lima tahun menikah, tetapi dia belum pernah melihat ekspresi sehangat itu di wajah suaminya.Dalam sekejap, hatinya seperti terkoyak.Sekarang cinta pertama suaminya telah kembali, lalu bagaimana dengan dirinya?Siapakah dia di mata suaminya?Apakah masih ada tempat untuknya di hati pria itu?Sebuah pemikiran tiba-tiba muncul di benaknya. Dia ingin tahu, apakah di hati Berto, masih ada sedikit saja rasa cinta untuknya?Wenny membuka mata. Yang pertama dia lihat adalah langit
Baca selengkapnya

Bab 2

Wenny tersenyum sinis dalam hati, tetapi wajahnya tetap terlihat bingung. "Kalau begitu, kenapa dia bilang kita cuma berteman?"Yudha ragu sejenak, lalu berkata, "Itu saya kurang tahu."Dia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Pak Berto. Istrinya baru saja kecelakaan dan kehilangan ingatan, tetapi hal pertama yang dia katakan malah, "Kita berteman"?Aneh sekali.Wenny melanjutkan sandiwaranya. "Jadi ... apa kami ini hasil perjodohan? Makanya dia bilang begitu?"Yudha diam saja.Mobil akhirnya berhenti di Griya Rosentia. Begitu melihat vila yang sangat dikenalnya, hati Wenny terasa nyeri.Di benaknya terlintas lagi foto itu. Berto memeluk Yuna dengan penuh kasih, napasnya terasa berat.Mustahil rasanya bisa bilang tidak cinta lalu langsung berhenti mencintai begitu saja?Tempat ini adalah rumah pernikahan mereka. Lima tahun silam, sebuah kejadian tak terduga menimpa mereka. Tanpa sepengetahuannya, Wenny diberi obat-obatan dan ketika terbangun, dia sudah berada di ranjang pria itu. T
Baca selengkapnya

Bab 3

Tepat pada saat itu, sebuah tatapan dingin mengarah padanya. Dia segera menoleh!Sosok Berto yang tinggi dan gagah melangkah masuk dari ambang pintu. Sambil berjalan, dia mulai membuka kancing bajunya dengan gerakan santai, namun tetap memancarkan aura angkuh yang alami!Wajahnya tegas dengan garis rahang yang jelas. Di bawah alis yang hitam tebal, sepasang mata indah menatap dingin. Bibir tipisnya terkatup rapat, menambah kesan dingin tak terjangkau.Wenny perlahan bangkit, sambil tetap memainkan perannya sebagai orang yang "hilang ingatan". Dia bertanya dengan wajah polos, "Kamu suamiku, kenapa tadi kamu bilang kalau kita cuma teman?"Berto yang sedang membuka kancingnya berhenti sejenak, menatapnya sekilas dengan tatapan dingin. "Karena nggak ada cinta dalam pernikahan ini."Wenny terus bertanya, "Lalu kenapa kita menikah?"Berto menjawab datar, "Karena sebuah insiden."Tangan Wenny yang tersembunyi di bawah selimut mencengkeram seprai dengan erat. "Anak itu ... apa dia anak kita?"
Baca selengkapnya

Bab 4

Barusan, dia benar-benar mengira pria itu akan memaksanya!Perlahan, dia bangkit. Alisnya yang indah berkerut.Dia tidak mengerti, kenapa pria itu tidak mau bercerai?Apa Berto tidak ingin menikahi Yuna?Tok tok!Tiba-tiba, pintu kamar diketuk."Siapa?"Wenny segera menenangkan diri, lalu menatap pintu dengan wajah bingung.Pintu terbuka. Seorang pelayan berdiri di ambang pintu dan bertanya, "Nyonya, apa Anda lapar?"Wenny mengangguk dengan agak malu, "Lapar.""Makan malam sudah siap, silakan turun makan," kata pelayan itu."Baik, terima kasih."Wenny merasa aktingnya luar biasa!Dia sudah memutuskan, akan terus bertahan sampai mendapatkan surat cerai!Begitu tiba di ruang makan, dia langsung melihat sosok kecil duduk tegak di kursinya, kedua tangan mungilnya diletakkan di pangkuan. Wajah mungilnya yang polos tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Mendengar suara langkahnya, bocah itu menoleh dan menundukkan sedikit tatapannya, lalu dengan suara datar memanggil, "Mama."Hati Wenny terasa
Baca selengkapnya

Bab 5

Lama-lama dia makin tidak dekat ibunyaNamun, itu tidak menghalangi Wenny untuk tetap bersikap hangat padanya. Wenny selalu menatapnya dengan lembut.Namun, sekarang Wenny malah bilang kalau dia tidak ingin anak seperti dirinya!Hati kecil Chiro rasanya campur aduk saat ini. Bibir mungilnya terkatup rapat, wajahnya makin dingin!Kalau bisa memilih, dia lebih ingin Tante Yuna yang menjadi ibunya!Tante Yuna adalah balerina terkenal yang selalu bersinar di atas panggung!Chiro langsung melompat turun dari kursi, tidak mau makan lagi!Kalau biasanya, Wenny pasti akan membujuknya dan mengalah lebih dulu. Bagaimanapun, dia tetap mengutamakan kesehatan Chiro.Maka, dengan hati kesal Chiro naik ke atas!Dia menggenggam alat makannya sedikit lebih erat, rasa perih merayap di hatinya, tetapi ekspresinya menyiratkan sedikit cemoohan.Lihatlah, anak yang dia cintai sepenuh hati ini, bukan hanya menjauh darinya, tetapi juga mengguruinya, meremehkannya, bahkan mempermainkannya.Dia menekan perasaan
Baca selengkapnya

Bab 6

Wenny hampir tertawa saking kesalnya!Apa pria itu lupa kalau dia sekarang "hilang ingatan"?Dia langsung mengedip polos. "Aku bahkan nggak kenal baik sama kamu, kenapa aku harus diam-diam memotret kamu?"Mendengar itu, ekspresi Berto makin dingin. Dia duduk santai di sofa, matanya menatap Wenny yang kini terlihat berbeda.Ada rasa akrab sekaligus asing yang sulit dijelaskan.Saat pertama kali bertemu, Wenny orang yang ceria dan penuh semangat. Mata beningnya bersinar seperti bintang, mencerminkan setiap emosi yang dia rasakan.Namun, setelah mereka menikah, semuanya berubah.Dia menuruti semua yang diinginkan suaminya. Pakaian yang harus dia kenakan, larangan untuk memakai riasan sehari-hari, semuanya dia ikuti.Dia memang patuh, tetapi ... hatinya tawar.Wenny merasa tatapan pria itu membuatnya tertekan. Dengan susah payah dia mengendalikan diri, lalu berkata, "Kamu menemui wanita lain semalam, 'kan? Itu artinya kamu berselingkuh, dan ada orang ketiga dalam pernikahan kita. Jadi, aku
Baca selengkapnya

Bab 7

Contohnya saja, Wenny terus-menerus minta cerai.Melihat wajah Berto yang makin suram, Wenny tetap cuek dan melanjutkan, "Menurutku, sebaiknya kamu pikirkan lagi saranku. Perceraian ini akan menguntungkan kita berdua."Nada suara Berto langsung dingin, "Lalu bagaimana dengan Chiro? Kalau kita cerai, dia gimana?"Wenny tertegun sejenak, lalu berkata, "Aku rasa dia nggak akan keberatan. Dia juga nggak terlalu peduli sama aku sebagai ibunya, 'kan?"Dengan dalih "hilang ingatan", sekalian saja dia keluarkan semua isi hatinya.Rasa sesak di dadanya pun agak mereda.Namun, Berto hanya menatapnya dalam-dalam, seolah-olah ingin mencari tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan.Wenny balas menatapnya dengan tenang. "Kalau dia benar-benar peduli sama aku, dia pasti sudah mengucapkan sepatah kata perhatian saat aku di rumah sakit. Jadi kupikir, hubungan kami sebelumnya pasti nggak baik, dan kami juga nggak bahagia."Setelah memilih kata-kata dengan hati-hati, dia melanjutkan, "Kalau begitu, lebih ba
Baca selengkapnya

Bab 8

Berto sengaja melakukan itu untuk melihat apakah tubuh Wenny masih mengenali dirinya.Wenny kehilangan ingatan dan melupakan perasaannya pada Berto.Selama lima tahun ini, mereka sudah tidur bersama, menikmati keintiman yang tak terhitung jumlahnya. Dia yang paling mengenal tubuh wanita itu—dan sekarang, dia ingin menemukan kembali kehangatan itu!Namun, tidak ada lagi!Dia malah menunjukkan ekspresi muak saat Berto menyentuh dan menciumnya.Mata bulat beningnya penuh dengan kewaspadaan terhadap pria itu.Udara di sekitar mereka seperti membeku, dan hawa dingin makin terasa.Wenny menjaga jarak darinya, lalu berkata dengan dingin, "Berto, meski kita sudah menikah, bagiku sekarang kamu hanyalah orang asing. Jangan mendekatiku, atau aku akan melapor ke polisi!"Setelah mengatakan itu, dia langsung membuka pintu dan pergi, melarikan diri dari tempat itu!Urat di pelipis Berto menegang. Rasa kesal dan marah membuat ekspresinya makin suram.Dia ingin mandi, tetapi saat menoleh dan melihat k
Baca selengkapnya

Bab 9

Wenny akhirnya bertemu dengan Yuna untuk pertama kalinya. Dia memang cantik, cerdas, dan elegan. Tidak heran Berto terus terobsesi, bahkan mencoba menciptakan kembali sosok Yuna dalam dirinya.Dia menenangkan dirinya sejenak, lalu wajahnya berubah bingung. Terkesan seperti seseorang yang baru menyadari sesuatu, dia menunjuk Yuna dan berkata, "Aku ingat! Kamu 'kan selingkuhannya Berto!"Senyum lembut di wajah Yuna langsung hilang dalam sekejap. Dia berkata, "Bukan begitu, kamu salah paham. Aku dan Kak Berto nggak seperti yang kamu pikirkan."Wenny malah mengeluarkan ponselnya, menunjukkan foto mereka berdua yang sedang berpelukan, lalu berkata, "Buktinya sudah ada di sini, kenapa masih nggak mau mengaku?"Dia menepuk pundak Yuna dan berkata, "Tenang saja, aku nggak akan ribut sama kamu. Aku kehilangan ingatan, aku nggak ingat siapa Berto, bahkan aku lupa bagaimana bisa menikah dengannya. Sekarang aku berencana untuk cerai, kalau kalian memang saling cinta, bisa nggak kamu coba membujukn
Baca selengkapnya

Bab 10

Wanita itu mengenakan kemeja longgar dan celana pendek, rambut ekor kudanya terurai agak berantakan, bergoyang mengikuti setiap putaran tubuhnya. Senyum cerah menghiasi wajahnya, dan matanya berkilau penuh semangat.Semua mata di dalam bar tertuju padanya, dia menjadi satu-satunya pusat perhatian di tempat itu."Wah, jago banget! Ternyata menyimpan bakat yang luar biasa, ya!"Beberapa orang yang melihatnya menatap dengan ekspresi kaget.Wajah Berto justru terlihat makin suram!Lima tahun menikah dengan Wenny, dia bahkan tidak tahu kalau istrinya bisa sekeren dan seberani ini!Yang lebih membuatnya kesal adalah tatapan para pria lain yang tertuju pada istrinya!Di tengah lantai dansa, Wenny terus larut dalam irama, sampai tanpa sengaja, pandangannya bertemu langsung dengan mata Berto di lantai dua.Dia mengernyit sedikit, kaget melihat Berto ada di sini.Oh, Yuna juga ada di sini, pasti dia datang untuk menemui Yuna.Memikirkan itu, tiba-tiba dia merasa muak.Satu jam yang lalu, pria it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status