Bab 10

Wanita itu mengenakan kemeja longgar dan celana pendek, rambut ekor kudanya terurai agak berantakan, bergoyang mengikuti setiap putaran tubuhnya. Senyum cerah menghiasi wajahnya, dan matanya berkilau penuh semangat.

Semua mata di dalam bar tertuju padanya, dia menjadi satu-satunya pusat perhatian di tempat itu.

"Wah, jago banget! Ternyata menyimpan bakat yang luar biasa, ya!"

Beberapa orang yang melihatnya menatap dengan ekspresi kaget.

Wajah Berto justru terlihat makin suram!

Lima tahun menikah dengan Wenny, dia bahkan tidak tahu kalau istrinya bisa sekeren dan seberani ini!

Yang lebih membuatnya kesal adalah tatapan para pria lain yang tertuju pada istrinya!

Di tengah lantai dansa, Wenny terus larut dalam irama, sampai tanpa sengaja, pandangannya bertemu langsung dengan mata Berto di lantai dua.

Dia mengernyit sedikit, kaget melihat Berto ada di sini.

Oh, Yuna juga ada di sini, pasti dia datang untuk menemui Yuna.

Memikirkan itu, tiba-tiba dia merasa muak.

Satu jam yang lalu, pria itu masih mendadak muncul di rumahnya dan mencium dirinya, tetapi sekarang malah datang mencari wanita lain.

Kalau memang tidak bisa melupakan Yuna, kenapa masih menolak untuk bercerai?

Perasaan sesak di dadanya makin menjadi, dan sebagai pelampiasan, tarian Wenny pun makin liar dan berani. Dia bahkan mulai membuka kancing kemejanya!

Di balik kemejanya, dia hanya mengenakan kamisol putih, tubuhnya yang ramping tapi berlekuk sempurna langsung terlihat jelas. Salah satu sisi kemejanya melorot ke bahu, memperlihatkan bahunya yang indah dan halus, membuatnya tampak makin memukau.

Beberapa pria mulai mendekat, ingin berdansa dengannya. Awalnya, Wenny agak menghindar.

Namun, dia teringat akan lima tahun terakhir hidupnya yang sia-sia. Lima tahun yang dia habiskan untuk seorang pria yang bahkan tidak mencintainya, dan hasilnya?

Dia hanyalah seorang pengganti. Sadar akan hal itu, dia tiba-tiba merasa ringan, seperti terbebas dari beban.

Untuk sekali ini saja, dia ingin hidup tanpa beban, dengan penuh gairah!

Dia tidak lagi menghindar, malah melangkah mendekati pria itu.

Dari sudut matanya, dia sempat melirik ke lantai dua, dan menyadari kalau Berto sudah tidak ada di sana.

"Krak!"

Tepat saat itu, seluruh bar tiba-tiba gelap gulita!

"Apa yang terjadi?"

"Serius nih? Mati lampu?"

"Cepat perbaiki dong, aku belum puas lihat pertunjukan!"

....

Suasana langsung kacau, banyak orang yang berteriak kesal. Dalam kekacauan itu, Wenny tiba-tiba merasakan pergelangan tangannya ditarik dengan kuat, membuatnya terseret keluar dari lantai dansa!

"Siapa kamu?"

Dia berteriak, tetapi sebelum sempat melakukan apa pun, seseorang langsung menggendongnya!

Aroma yang akrab menyelusup ke hidungnya, membuatnya langsung sadar siapa orang ini.

Ternyata, itu Berto!

Bukannya tadi dia ada di lantai dua, menemani Yuna?

Kenapa sekarang dia ada di sini?

Dan kenapa Berto membawanya pergi?

Bagaimanapun, Wenny harus tetap bertahan dengan rencananya. Dia mulai meronta sekuat tenaga dalam dekapan Berto, bahkan sampai menggigit bahu pria itu dengan sekuat tenaga!

Pria yang menggendongnya langsung menegangkan otot-ototnya, cengkeramannya begitu kuat seakan ingin meremukkan pinggangnya!

Namun, Wenny tidak peduli. Dia menggigit lebih keras, hingga meski masih berlapis kain, dia bisa merasakan darah di lidahnya.

Pria itu tetap membawanya keluar dari bar, langsung mendorongnya masuk ke dalam mobil.

"Tolong! Tolong!"

Wenny menutup matanya dan berteriak sekencang mungkin.

"Diam!"

Suara bentakan yang dalam membuatnya tersentak. Dia mundur sedikit, lalu perlahan membuka mata dan berpura-pura terkejut. "Lho, kok kamu?"

Berto mengusap wajahnya dengan frustrasi, melihat wanita di depannya yang menatapnya dengan waspada, seakan dia adalah orang asing. Kemeja Wenny sudah setengah melorot, memperlihatkan bahu mulusnya, sementara kakinya yang ramping terlipat, membuatnya tampak begitu menggoda.

Dan barusan, dengan tampilan seperti ini, dia menari dengan liar di depan begitu banyak pria!

Secara tiba-tiba, Berto menunduk dan langsung menekannya ke sandaran kursi!