Tiba-tiba, biskuit yang tadi ada di mulutnya terjatuh ke pangkuannya. Wajah Sophia menegang, bibirnya bergetar sebelum tangisnya pecah begitu saja. "Victoria …," bisiknya lirih, suaranya dipenuhi kesedihan yang menusuk. "Victoria, maafkan Ibu … maafkan Ibu." Camila tersentak melihat perubahan drastis itu. Tanpa berpikir panjang, dia segera menarik Sophia ke dalam pelukannya, mencoba menenangkan perempuan itu yang kini terisak seperti anak kecil yang kehilangan mainannya. "Ssshh, Ibu … tenang … semuanya baik-baik saja," bisik Camila lembut, mengusap punggung ibu mertuanya dengan sabar. Walaupun sebenarnya Camila masih sangat bingung siapa nama yang ibu mertuanya sebutkan tadi. Namun, Sophia terus menangis, tangannya mencengkeram lengan Camila dengan erat. "Victoria sudah tidak ada. Aku sendirian … aku sendirian." Hati Camila mencelos. Rasa sakit yang terdengar dari suara Sophia begitu nyata, sea
Terakhir Diperbarui : 2025-03-20 Baca selengkapnya