Boneka Tawanan Sang Penguasa

Boneka Tawanan Sang Penguasa

last updateHuling Na-update : 2025-04-06
By:  AeStar's RubyIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
80Mga Kabanata
236views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dengan tanpa kasihan, Camila dipaksa menikah dengan Victor sebagai peredam kebencian oleh keluarganya. Victor membenci keluarga Camila karena mereka telah membunuh calon istrinya. Bisakah Camila meredakan kemarahan dan memenangkan hati Victor? Ataukah Camila akan merasakan api neraka dalam rumah tangganya bersama Victor? "Meski kau sujud memohon aku tidak akan pernah mengampuni keluargamu!" Mari kita saksikan kisah menarik ini di Goodnovel

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

1. Jaga Tubuhmu

"Akh ...!"Satu tamparan melayang di pipi Camila dengan kuat. Darah mengalir dari sudut bibir Camila yang meringis kesakitan, tapi tidak begitu dengan pelaku. Pria itu malah tersenyum senang melihat Camila kesakitan.Victor Aryasena menjambak rambut Camila dan membuat wanita itu terus mengerang kesakitan, memperhatikan luka merah yang dia lukis di wajah Camila, seketika Victor langsung merasa kelegaan yang teramat setelah menyakiti calon mempelainya."Astaga, maafkan aku. Harusnya aku tidak melukai wajahmu karena besok hari pernikahan kita," ledeknya."Tuan, aku mohon jangan lakukan ini. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang apa yang Anda bicarakan itu ...," ringis Camila memegangi tangan Victor yang menjambak rambutnya di belakang.Bukannya iba, Victor malah terkekeh melihat pembelaan dari Camila yang dia yakini hanya sebuah alasan kosong. Bagi Victor, Camila terlihat seperti gadis yang sedang berpura-pura lugu."Bahkan mereka membiarkan aku menyicipimu sebelum pernikahan dengan...

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
80 Kabanata
1. Jaga Tubuhmu
"Akh ...!"Satu tamparan melayang di pipi Camila dengan kuat. Darah mengalir dari sudut bibir Camila yang meringis kesakitan, tapi tidak begitu dengan pelaku. Pria itu malah tersenyum senang melihat Camila kesakitan.Victor Aryasena menjambak rambut Camila dan membuat wanita itu terus mengerang kesakitan, memperhatikan luka merah yang dia lukis di wajah Camila, seketika Victor langsung merasa kelegaan yang teramat setelah menyakiti calon mempelainya."Astaga, maafkan aku. Harusnya aku tidak melukai wajahmu karena besok hari pernikahan kita," ledeknya."Tuan, aku mohon jangan lakukan ini. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang apa yang Anda bicarakan itu ...," ringis Camila memegangi tangan Victor yang menjambak rambutnya di belakang.Bukannya iba, Victor malah terkekeh melihat pembelaan dari Camila yang dia yakini hanya sebuah alasan kosong. Bagi Victor, Camila terlihat seperti gadis yang sedang berpura-pura lugu."Bahkan mereka membiarkan aku menyicipimu sebelum pernikahan dengan
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa
2. Dua Neraka
"Bangunlah, sudah hari pernikahanmu, Camila."Suara dingin Damien Wibisana memecah keheningan kamar yang suram. Camila membuka matanya yang sembab dan melihat sosok ayahnya berdiri di ambang pintu, wajahnya tanpa ekspresi, seperti patung marmer yang tak bernyawa.Tubuh Camila terasa berat, seolah setiap helai kain yang menutupi dirinya berubah menjadi rantai yang mengikatnya di tempat tidur. Luka-luka yang tersembunyi di balik selimut birunya masih terasa perih, bekas dari malam yang tidak ingin diingatnya.“Ayah ….” Suaranya lirih, nyaris tidak terdengar. Namun, Damien tidak menunjukkan tanda-tanda mendengar atau peduli. Pria itu hanya melipat tangannya di dada, tatapannya tajam seperti pisau yang menusuk tanpa ampun.“Jangan buat ini lebih sulit, Camila. Bangun sekarang,” ulangnya.Camila duduk perlahan, kepalanya menunduk. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya, tapi dia tidak ingin menangis di depan Damien. Tidak lagi.“Tadi malam … Victor masuk ke kamarku,” suaranya bergeta
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa
3. Selamat Datang di Neraka
Bunyi roda koper yang menyeret lantai marmer memenuhi ruang tamu megah itu, menggema di antara dinding-dinding besar yang dipenuhi lukisan keluarga. Camila menggenggam erat pegangan koper hitamnya, wajahnya dingin, tapi matanya menyimpan ribuan perasaan yang sulit dijelaskan. Langkahnya mantap menuju pintu, namun suara berat yang sudah ia kenal sepanjang hidupnya menghentikan gerakannya."Camila!" Damien memanggil dengan nada keras, penuh wibawa, seperti seorang raja yang tak bisa dibantah. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau harus pergi malam ini? Bukankah ini malam pertama pernikahanmu dengan Victor?"Camila berhenti, namun tidak menoleh. Matanya terpejam sejenak, mencoba menenangkan diri, tapi suaranya keluar dengan nada datar yang menantang. "Malam pertama itu sudah tidak ada artinya lagi, Ayah."Kening Damien berkerut dalam. Ia berjalan mendekat, suaranya melemah namun penuh ketegasan. "Apa maksudmu? Kamar pengantin sudah dihias sedemikian rupa. Semuanya sempurna. Ini adalah awal b
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa
4. Boneka Aryasena
Cahaya matahari menembus celah gorden yang berwarna krem keemasan, menyentuh wajah Camila yang terbaring di atas ranjang besar berlapis satin putih. Perlahan, kelopak matanya terbuka. Pandangannya kabur, lalu mengerjap-ngerjap, mencoba memahami di mana ia berada. Semua terasa asing. Dinding-dinding tinggi berlapis wallpaper elegan, lampu gantung kristal yang menggantung megah, dan aroma mawar yang samar menguar dari sudut ruangan. Tidak, ini bukan rumahnya.Camila segera bangkit, tubuhnya kaku dan lelah. Pikirannya penuh tanda tanya. Tapi setelahnya dia baru ingat kalau dia sudah menikah dengan Victor yang terasa seperti mimpi buruk dan dia berada di kediaman Aryasena.Suara langkah pelan namun berat terdengar mendekat. Ketika ia menoleh, seorang wanita tua berdiri di ambang pintu. Rambutnya kusut, berantakan seperti tidak pernah disisir, dan pakaiannya lusuh, seolah tidak cocok dengan keindahan ruangan ini. Matanya yang cekung menatap Camila tajam, dan senyum aneh menghiasi wajahnya
last updateHuling Na-update : 2025-02-12
Magbasa pa
5. Bagian Aryasena
Ruangan itu sunyi ketika Julian menatap putranya dengan tatapan tajam. Duduk di kursi besar di ruang keluarga, Julian memutar cangkir tehnya dengan tenang, tetapi pikirannya jauh dari kata damai. Di hadapannya berdiri Victor, putra sulungnya, dengan ekspresi keras kepala.“Victor.” Julian memulai, suaranya dalam dan tenang. “Aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Jangan bawa Camila ke perkumpulan itu.”Victor mendengus sambil menyilangkan tangan di dadanya. “Ayah, aku tahu apa yang kulakukan. Aku sudah dewasa, aku bisa mengatur hidupku sendiri. Camila adalah istriku, dan aku tahu apa yang aku lakukan untuknya.”Julian menghela napas panjang. Ia sudah menduga jawaban seperti ini, tapi hatinya tetap berat mendengarnya. “Victor,” katanya dengan suara yang lebih tegas. “Ibumu menyukai Camila. Dia mempercayakan gadis itu padamu, dan aku ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja. Jangan ulangi apa yang terjadi sebelumnya.”Victor terdiam sejenak, tetapi Julian bisa melihat rahangnya mengeras.
last updateHuling Na-update : 2025-03-07
Magbasa pa
6. Jangan Sentuh Istriku
Victor melangkah ke ruangan pribadi yang tenang dan jauh dari keramaian. Di dalam, Raphael sudah menunggunya dengan setumpuk dokumen dan tablet di atas meja. Raphael adalah orang kepercayaannya, seseorang yang tahu semua sisi gelap dari kekuasaan bisnis Victor.Victor langsung duduk tanpa basa-basi. “Bagaimana perkembangan bisnis senjata di pasar gelap? Apakah semuanya berjalan sesuai rencana?” tanyanya, suaranya tegas dan tanpa emosi.Raphael mengangguk pelan. “Permintaan terus meningkat, terutama dari wilayah timur. Namun, sekutu kita meminta akses lebih besar untuk memperluas koneksi mereka. Mereka juga ingin kita mempercepat pengiriman.”Victor mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, berpikir sejenak. “Itu bukan masalah besar. Tapi kita membutuhkan modal tambahan. Keluarga Wibisana sudah menunjukkan minat. Pastikan mereka mengeluarkan dana yang cukup besar. Tawarkan mereka kesepakatan yang menjanjikan, meski sebenarnya tidak ada keuntungan nyata untuk mere
last updateHuling Na-update : 2025-03-07
Magbasa pa
7. Menelan Rasa Sakit
Victor melangkah masuk ke dalam mobil dengan langkah tegas. Wajahnya yang selalu tampak dingin dan tanpa emosi memperlihatkan sekilas ekspresi tidak sabar. Ia duduk di kursi belakang, menyandarkan tubuh dengan elegan sambil melonggarkan dasi hitamnya. Tanpa menoleh, ia memberi perintah singkat kepada Raphael yang duduk di kursi pengemudi."Antar kami pulang. Sekarang," katanya datar namun penuh tekanan.Raphael, yang sudah terbiasa dengan perintah tanpa kompromi dari Victor, hanya mengangguk patuh. Mesin mobil menyala, dan kendaraan meluncur keluar dari parkiran dengan halus.Di sebelah Victor, Camila duduk dengan kepala tertunduk. Wajahnya yang biasanya memancarkan keteguhan kini menyiratkan kelelahan dan luka yang tak sepenuhnya bisa ia sembunyikan. Jejak memar samar di sudut bibirnya menjadi saksi bisu dari apa yang baru saja terjadi.Victor menoleh ke arahnya, pandangannya tajam seperti bilah pisau. Ia memperhatikan luka di wajah Cam
last updateHuling Na-update : 2025-03-08
Magbasa pa
8. Melampaui Batas
Dari jendela lantai dua, Julian memperhatikan pekarangan rumah yang mulai gelap, diterangi lampu jalan yang temaram. Sorot matanya tajam, seperti seseorang yang selalu waspada terhadap setiap detail kecil di sekitarnya. Ia melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah. Pintu mobil terbuka, dan putranya, Victor, melangkah keluar, diikuti oleh Camila.Mata Julian segera tertuju pada Camila. Meskipun jaraknya cukup jauh, ia dapat melihat sesuatu yang mengganggu. Ada luka di sudut bibir Camila, dan tampaknya luka itu kembali basah, seperti baru saja berdarah lagi. Hatinya mencelos. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi tanpa perlu mendengar cerita langsung.Julian menghela napas panjang, matanya tetap terpaku pada Camila yang berjalan lebih cepat meninggalkan Victor dan langsung masuk ke dalam rumah. Langkah Camila terburu-buru, seperti ingin menghindari sesuatu. Sementara itu, Victor tetap berada di ruang tengah, melepas dasi dengan santa
last updateHuling Na-update : 2025-03-08
Magbasa pa
9. Melayaniku
Camila membuka matanya perlahan. Cahaya mentari yang menembus tirai tipis kamar membelai wajahnya dengan lembut, namun kehangatan itu tidak mampu mengusir dinginnya perasaan di hatinya. Ia melirik ke sisi tempat tidur, menemukan tempat itu kosong dan rapi. Victor tidak tidur di situ semalam.Ada rasa lega sekaligus getir yang bercampur menjadi satu. Pernikahan mereka, sebuah ikatan yang dibentuk bukan karena cinta, melainkan kewajiban keluarga, terasa lebih seperti penjara daripada rumah. Mereka tidak pernah saling menginginkan, dan ketidakhadiran Victor di sisi tempat tidur adalah semacam pelarian kecil yang Camila syukuri.Ketika ia tengah melamun, suara pintu kamar yang berderit perlahan membuatnya tersentak. Ia menoleh, dan sosok Sophia, ibu mertuanya, muncul di ambang pintu. Wajah wanita itu, seperti biasa, dihiasi senyum ceria namun penuh ketegasan."Duduklah di depan kursi rias," kata Sophia tanpa banyak basa-basi.Camil
last updateHuling Na-update : 2025-03-08
Magbasa pa
10. Tanggung Jawab Baru
Camila menelan ludah. Ia berusaha keras menjaga ketenangannya, tetapi kata-kata Victor mengiris hatinya. “Aku melakukannya karena aku ingin bertahan hidup, Victor. Tidak lebih dari itu. Kau sendiri yang berkata kalau aku adalah bonekanya, aku hanya menuruti perkataannya saja.”“Tapi sekarang kau menolak melayaniku?” Victor mengangkat alis, nadanya tajam. “Bukankah ini bagian dari kesepakatan tak tertulis kita, Camila?”“Kesepakatan apa? Aku tidak pernah setuju untuk menyerahkan diriku padamu! Aku hanya setuju menjadi istri yang baik, itu juga kali kau menerimaku.” Camila memotong. Suaranya bergetar lagi, tapi kali ini ada nada keberanian di baliknya.Victor berdiri, tubuhnya yang tinggi mendominasi ruangan. Ia berjalan perlahan mendekati Camila, setiap langkahnya terasa berat. “Camila, aku tidak peduli apa yang ada di kepalamu sekarang. Tapi aku ingin kau ingat satu hal—aku tahu segalanya tentangmu. Termasuk bagaimana kau mencoba mencari cara aga
last updateHuling Na-update : 2025-03-08
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status