All Chapters of Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam: Chapter 41 - Chapter 50

86 Chapters

Bab 41 : Rumor Buruk

Xue Ningyan terdiam mematung, tatapan meremehkan dari para wanita ini membuat hatinya tidak tenang. Padahal beberapa hari lalu saat menghadiri upacara pernikahan Xue Fengzhi, dia bisa mengintimidasi dan menguasai situasi dengan sempurna. Yu Xinyu menggenggam tangannya dengan erat, dia tahu betul Xue Ningyan tidak baik-baik saja. Perkataan orang-orang ini, jika tidak dihentikan, bisa membuat seseorang yang terlibat merasa sangat malu dan tidak percaya diri. “Namaku Mu Qing’an, Nyonya Muda Keempat. Aku baru pertama kali bertemu denganmu, tapi sudah sering mendengar namamu.” Mu Qing’an membungkuk sopan. Dari senyum ramahnya, Xue Ningyan tahu gadis ini tidak jahat, tapi dia cenderung memiliki sifat menyombongkan diri dan suka merendahkan orang-orang yang tidak disukainya. Dalam kasus ini, bisa saja Xue Ningyan menjadi salah satu dari orang yang tidak disukainya itu. Jika ingin mencegah, dia harus membuat pandangan Mu Qing'an terhadapnya menjadi sedikit lebih baik. Jadi dia hanya perl
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 42 : Kesetiaan Li Li

Xue Ningyan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Jalan-jalan sepanjang hari ini melelahkan, dia juga harus menghadapi situasi yang tak terduga di butik Lv Xian. Padahal pada akhirnya, dia tidak jadi menemui Lv Xian karena katanya pemuda itu sedang tidak berada di tempat karena suatu urusan mendadak. Xue Ningyan mengambil gaunnya tanpa bertemu dengan Lv Xian dan memberikan dua set gaun kepada Yu Xinyi sesuai janji. Meski begitu, akhirnya Xue Ningyan sudah mengalami perkembangan hubungan yang cukup memuaskan bersama Yu Xinyi. Wanita itu bersedia membagi pengalaman bisnisnya pada Xue Ningyan tanpa harus di minta. Tapi tampaknya ada satu masalah lagi yang menghambat perkembangan itu. Xue Ningyan memejamkan mata, mengingat kembali percakapannya dengan Yu Xinyi tadi sore. “Kau ingin memiliki kekuatan sendiri, Xue Ningyan? Bagaimana jika mempelajari bisnis saja? Menjadi seorang pengusaha sukses tidak harus memiliki status sosial yang tinggi. Seperti aku ini! Bagaimana?”Xue Ningyan terdi
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Bab 43 : Berlibur Bersama Putri Tianqing

Wilayah Bingzhou. Kereta kuda mewah Liu Ling merapat di depan kediaman Jenderal. Perjalanan sudah ditempuh selama dua hari dua malam. Tiba di sini pada waktu malam termasuk waktu yang sudah sangat cepat dibanding prediksi awal. Liu Ling turun lebih dulu, mendongak menatap gerbang Kediaman Jenderal Ye yang kokoh. Jenderal yang menjaga wilayah Bingzhou ini berteman dekat dengan ayah Liu Ling. “Sebelum tiba, aku sempat menghubungi Jenderal Ye untuk ikut menginap selama dua minggu,” itulah yang dikatakan pada Liu Ling saat mengatakan bahwa kereta ini bertujuan pergi ke Kediaman Jenderal. “Kau itu kan Putri, kenapa tidak punya etika sekali minta menumpang di rumah orang?” “Dia itu teman ayahku, tentu tidak akan keberatan. Aku juga sudah minta izin dan sudah diizinkan, berarti aku punya etika. Lagi pula, lebih tidak mungkin putri sepertiku menginap di penginapan, kan? Rendahan sekali.” Liu Ling mendengus. Pada akhirnya, di sinilah mereka, di depan Kediaman Jenderal Ye, tepat pada puk
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 44 : Bukan Orang Yang Benar-benar Tidak Berguna

Esok harinya, Liu Ling dijemput untuk berkumpul di ruang makan bersama keluarga Jenderal Ye. Dia melongok ke kamar tamu sebelahnya untuk melihat apa yang sedang dilakukan Shen Qi. Lalu seorang pelayan mendekat dan memberitahunya, “Tuan Muda Keempat sepertinya sudah bangun, Putri. Soalnya beliau tidak ada di kamar, saya sudah memanggilnya dari tadi.” “Oh, begitu, kah?” Liu Ling tersenyum, “Memang benar sih, Shen Qi selalu bangun pagi dan pergi jalan-jalan di luar sampai pukul delapan. Sepertinya sebentar lagi pulang.”“Wah …, Putri sangat memahami Tuan Muda, ya.” Pelayan itu tersenyum geli, “Kalau begitu saya pergi dulu, Putri.” Pelayan itu lalu melangkah pergi. Liu Ling pergi ke ruang makan keluarga Jenderal Ye bersama pelayan yang mendampinginya. Saat tiba di sana, Jenderal Ye dan istrinya sudah menunggu. Juga ada seorang anak perempuan berusia dua belas tahun dan anak laki-laki seusia dengannya yang duduk di sana. “Selamat pagi, Putri, apakah tidur Anda nyenyak?” Jenderal Ye te
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Bab 45 : Wanita Gila

Beberapa hari setelah itu, Shen Qi selalu keluar dari pagi hingga sore dengan Liu Ling untuk menggali informasi dari tempat-tempat besar yang ramai orang. Belakangan, sedang ramai rumor tentang pengganti Gubernur Bingzhou yang katanya berasal dari Ibukota. Shen Qi tidak mengetahui kabar itu karena sepertinya bukan berasal dari faksi Pangeran Pertama. “Berarti tujuan mereka bukan hanya untuk memfitnah dan memecah belah faksi Yang Mulia. Tapi sekaligus mencuri orang juga.” Liu Ling mendengus kasar, tiba-tiba saja rasa makanannya jadi hambar setiap kali membicarakan pekerjaan. “Belum tentu. Jika memang itu yang mereka inginkan, mereka tidak akan menyebarkan rumor seperti itu yang kemungkinan besar terdengar faksi kita.” Shen Qi menggeleng tidak setuju. “Tapi bisa saja mereka sengaja melakukannya untuk meremehkan kita, kan?” protes Liu Ling, merasa tidak terima saat pendapatnya disanggah begitu saja. “Itu juga mungkin.” Shen Qi meletakkan sumpitnya, suasana makan di restoran ini sang
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 46 : Surat dari Yu Xinyi

Kediaman Tuan Muda Pertama. Li Li menekuk kakinya di depan Zhu Mingyue, tatapannya hanya mengarah ke lantai dengan perasaan gugup dan cemas yang bercampur. Ini bukan pertama kali, tapi rasanya selalu menakutkan saat bertemu dengan Nyonya Muda Pertama untuk melaporkan tugasnya. “Saya sudah menyebarkan rumor tentang Tuan Muda Keempat dan Putri Tianqing sesuai arahan Nyonya Muda Pertama. Sekarang rumor itu sudah panas dibicarakan semua kalangan.” Zhu Mingyue tersenyum, “Kau menyebarkannya di sekitar jalan Wuliang?” “Benar, Nyonya Muda. Sesuai arahan Anda, saya memberi sejumlah uang kepada wanita-wanita yang berkumpul di kios arak dan menyebarkan rumor itu. Tentu saja, mereka juga tidak tahu identitas saya.” “Bagus, Li Li. Akhirnya kau benar-benar melakukan sesuatu yang berguna juga.” Zhu Mingyue terkekeh pelan. “Apakah ada lagi yang ingin Nyonya Muda ketahui?” Li Li bertanya pelan. “Bagaimana keadaan Xue Ningyan sekarang? Apakah dia tertekan? Atau stress? Atau dia mungkin merasa
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 47 : Isi Hati Lv Xian

Setelah menyerahkan surat balasan untuk Yu Xinyi, Xue Ningyan segera menyiapkan diri untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Pagi tadi, selain surat dari Yu Xinyi, dia juga mendapat laporan bahwa Tuan Muda Lv Xian akan datang berkunjung pada pukul sepuluh. Xue Ningyan meminta secara khusus pada pelayan dapur untuk menyiapkan teh herbal yang diberikan Yu Xinyi untuk dihidangkan di paviliun taman ketika Lv Xian datang nanti. Sepanjang pagi, dia menyulam di paviliun sambil menunggu Lv Xian datang. “Nyonya Muda, tamunya sudah tiba.” Seorang pelayan datang untuk melapor. “Baiklah, terima kasih.” Xue Ningyan berdiri untuk menyambut Lv Xian keluar. Namun, pria itu tampak sedang berjalan ke arahnya dengan senyum tipis yang mengembang. Xue Ningyan terkejut karena Lv Xian masuk sendiri tanpa diantarkan seorang pelayan pun. Lalu di belakangnya, Li Li membungkuk dan meminta maaf, “Mohon maaf, Nyonya Muda. Tuan Muda Lv Xian bersikeras ingin masuk sendiri karena tidak ingin mere
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 48 : Shen Qi Sudah Pulang

Dua minggu kemudian. Shen Qi keluar dari kereta kuda Liu Ling tepat setelah kereta itu merapat di depan gerbang Kediaman Shen. Liu Ling sempat melongokkan kepalanya sebentar. “Jangan lupa untuk melaporkannya kepada Yang Mulia sebelum matahari tenggelam,” katanya. Shen Qi mendengus, “Mataharinya saja masih belum terbit, Bodoh. Untuk apa begitu terburu-buru?” “Aku hanya mengingatkan bahwa Yang Mulia memberimu kesempatan untuk beristirahat seharian. Apalagi istrimu itu seharusnya sudah sangat rindu padamu, kan …?” Shen Qi menatapnya dengan jengkel, “Apakah kau memang orang yang suka bicara begitu, Liu Ling?” “Ah, Shen Qi …, kita sudah ada di Ibukota, kuharap kau lebih sopan lagi saat bicara denganku.” Liu Ling kembali memasukkan kepalanya ke dalam. “Baik, Putri.” “….” Shen Qi masuk ke dalam rumah tanpa siapa pun yang menyambutnya, karena ini baru pukul dua malam, setidaknya itu yang dia pikirkan. Tapi begitu tiba di kediamannya, yang menyambutnya justru adalah suara pecahan gel
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Bab 49 : Perubahan Dalam Dirinya yang Dingin

Saat cahaya matahari menembus celah jendela kamar dan menyinari sebagian tempat, Xue Ningyan membuka matanya perlahan, pandangannya tertuju pada sosok Shen Qi yang tertidur di sebelahnya dengan posisi duduk di lantai. Xue Ningyan mengembuskan napas pelan, ‘Padahal tempat tidur di sampingku kosong ….’ Tangannya bergerak perlahan hendak mengusap puncak kepala pria yang tertidur lelap itu. Tapi entah kenapa mengangkat tangan sebentar pun rasanya sangat melelahkan. Xue Ningyan mendengus, masih menatap Shen Qi separuh tidak percaya, “Sebenarnya kenapa kau melakukan ini, Shen Qi?” dia bergumam pelan sampai suaranya tak terdengar. Dia terdiam sambil menatap sekitar tempat tidurnya. Terutama lantai bersih di sekitar Shen Qi itu ….‘Dia menyuruh orang untuk membersihkan lantai yang kotor karenaku, dan membiarkanku tidur lelap.’ Xue Ningyan menatap wajahnya yang terlihat lelah. ‘Pantas saja tidurnya lelap sekali, rupanya dia kelelahan.’ Xue Ningyan mengulas senyum tipis. Shen Qi tiba-tiba
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Bab 50 : Hukuman Yang Pantas

“Pelayan ini sudah melalaikan tugasnya dan tidak melayani Nyonya Muda Keempat dengan baik. Saya dengar dia dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama sebagai hadiah pernikahan. Karena itu saya membawanya ke sini untuk meminta pendapat Nyonya Muda Pertama tentang bagaimana cara mengadilinya?Saya merasa bahwa saya dan orang-orang di Kediaman Tuan Muda Keempat, begitu juga Nyonya Muda dan Tuan Muda tidak pantas menghukum pelayan yang dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama. Jadi saya selaku penanggungjawab semua pelayan yang ada di Kediaman Tuan Muda Keempat, hanya bisa mengirimnya kembali kepada Anda untuk diadili dengan adil. Saya mengucapkan terima kasih atas nama Tuan Muda dan Nyonya Muda jika Nyonya Muda Pertama berkenan untuk memberikan hukuman yang pantas kepada pelayan berdosa ini.”Zhu Mingyue menahan napasnya yang menggebu, selembar kerta yang ditulis oleh kepala pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat atas perintah Shen Qi itu berubah menjadi potongan-potongan kecil karena dia merobekny
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status