Kediaman Tuan Muda Pertama. Li Li menekuk kakinya di depan Zhu Mingyue, tatapannya hanya mengarah ke lantai dengan perasaan gugup dan cemas yang bercampur. Ini bukan pertama kali, tapi rasanya selalu menakutkan saat bertemu dengan Nyonya Muda Pertama untuk melaporkan tugasnya. “Saya sudah menyebarkan rumor tentang Tuan Muda Keempat dan Putri Tianqing sesuai arahan Nyonya Muda Pertama. Sekarang rumor itu sudah panas dibicarakan semua kalangan.” Zhu Mingyue tersenyum, “Kau menyebarkannya di sekitar jalan Wuliang?” “Benar, Nyonya Muda. Sesuai arahan Anda, saya memberi sejumlah uang kepada wanita-wanita yang berkumpul di kios arak dan menyebarkan rumor itu. Tentu saja, mereka juga tidak tahu identitas saya.” “Bagus, Li Li. Akhirnya kau benar-benar melakukan sesuatu yang berguna juga.” Zhu Mingyue terkekeh pelan. “Apakah ada lagi yang ingin Nyonya Muda ketahui?” Li Li bertanya pelan. “Bagaimana keadaan Xue Ningyan sekarang? Apakah dia tertekan? Atau stress? Atau dia mungkin merasa
Setelah menyerahkan surat balasan untuk Yu Xinyi, Xue Ningyan segera menyiapkan diri untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Pagi tadi, selain surat dari Yu Xinyi, dia juga mendapat laporan bahwa Tuan Muda Lv Xian akan datang berkunjung pada pukul sepuluh. Xue Ningyan meminta secara khusus pada pelayan dapur untuk menyiapkan teh herbal yang diberikan Yu Xinyi untuk dihidangkan di paviliun taman ketika Lv Xian datang nanti. Sepanjang pagi, dia menyulam di paviliun sambil menunggu Lv Xian datang. “Nyonya Muda, tamunya sudah tiba.” Seorang pelayan datang untuk melapor. “Baiklah, terima kasih.” Xue Ningyan berdiri untuk menyambut Lv Xian keluar. Namun, pria itu tampak sedang berjalan ke arahnya dengan senyum tipis yang mengembang. Xue Ningyan terkejut karena Lv Xian masuk sendiri tanpa diantarkan seorang pelayan pun. Lalu di belakangnya, Li Li membungkuk dan meminta maaf, “Mohon maaf, Nyonya Muda. Tuan Muda Lv Xian bersikeras ingin masuk sendiri karena tidak ingin mere
Dua minggu kemudian. Shen Qi keluar dari kereta kuda Liu Ling tepat setelah kereta itu merapat di depan gerbang Kediaman Shen. Liu Ling sempat melongokkan kepalanya sebentar. “Jangan lupa untuk melaporkannya kepada Yang Mulia sebelum matahari tenggelam,” katanya. Shen Qi mendengus, “Mataharinya saja masih belum terbit, Bodoh. Untuk apa begitu terburu-buru?” “Aku hanya mengingatkan bahwa Yang Mulia memberimu kesempatan untuk beristirahat seharian. Apalagi istrimu itu seharusnya sudah sangat rindu padamu, kan …?” Shen Qi menatapnya dengan jengkel, “Apakah kau memang orang yang suka bicara begitu, Liu Ling?” “Ah, Shen Qi …, kita sudah ada di Ibukota, kuharap kau lebih sopan lagi saat bicara denganku.” Liu Ling kembali memasukkan kepalanya ke dalam. “Baik, Putri.” “….” Shen Qi masuk ke dalam rumah tanpa siapa pun yang menyambutnya, karena ini baru pukul dua malam, setidaknya itu yang dia pikirkan. Tapi begitu tiba di kediamannya, yang menyambutnya justru adalah suara pecahan gel
Saat cahaya matahari menembus celah jendela kamar dan menyinari sebagian tempat, Xue Ningyan membuka matanya perlahan, pandangannya tertuju pada sosok Shen Qi yang tertidur di sebelahnya dengan posisi duduk di lantai. Xue Ningyan mengembuskan napas pelan, ‘Padahal tempat tidur di sampingku kosong ….’ Tangannya bergerak perlahan hendak mengusap puncak kepala pria yang tertidur lelap itu. Tapi entah kenapa mengangkat tangan sebentar pun rasanya sangat melelahkan. Xue Ningyan mendengus, masih menatap Shen Qi separuh tidak percaya, “Sebenarnya kenapa kau melakukan ini, Shen Qi?” dia bergumam pelan sampai suaranya tak terdengar. Dia terdiam sambil menatap sekitar tempat tidurnya. Terutama lantai bersih di sekitar Shen Qi itu ….‘Dia menyuruh orang untuk membersihkan lantai yang kotor karenaku, dan membiarkanku tidur lelap.’ Xue Ningyan menatap wajahnya yang terlihat lelah. ‘Pantas saja tidurnya lelap sekali, rupanya dia kelelahan.’ Xue Ningyan mengulas senyum tipis. Shen Qi tiba-tiba
“Pelayan ini sudah melalaikan tugasnya dan tidak melayani Nyonya Muda Keempat dengan baik. Saya dengar dia dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama sebagai hadiah pernikahan. Karena itu saya membawanya ke sini untuk meminta pendapat Nyonya Muda Pertama tentang bagaimana cara mengadilinya?Saya merasa bahwa saya dan orang-orang di Kediaman Tuan Muda Keempat, begitu juga Nyonya Muda dan Tuan Muda tidak pantas menghukum pelayan yang dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama. Jadi saya selaku penanggungjawab semua pelayan yang ada di Kediaman Tuan Muda Keempat, hanya bisa mengirimnya kembali kepada Anda untuk diadili dengan adil. Saya mengucapkan terima kasih atas nama Tuan Muda dan Nyonya Muda jika Nyonya Muda Pertama berkenan untuk memberikan hukuman yang pantas kepada pelayan berdosa ini.”Zhu Mingyue menahan napasnya yang menggebu, selembar kerta yang ditulis oleh kepala pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat atas perintah Shen Qi itu berubah menjadi potongan-potongan kecil karena dia merobekny
Kereta kuda Shen Qi berhenti tepat di depan gerbang Istana Selatan. Saat masuk, dia melihat Yang Mulia Pangeran Kedua bersama pegawalnya. Pengawalnya membawa banyak dokumen hingga menumpuk tinggi dan membuatnya kesulitan menyamai langkah majikannya. Shen Qi mendengus, “Anak kecil itu masih saja suka membebani orang lain.” “Apakah maksud Anda itu Yang Mulia Pangeran Kedua?” Zhong Li mengikuti tatapannya. “Lihat, usianya bahkan baru genap dua puluh tahun. Tapi sok-sokan bersikap seperti itu kepada tangan kanannya sendiri.” Shen Qi menggeleng miris. Zhong Li menatap majikannya itu lamat-lamat, “Tuan Muda, apakah Anda merasakan sesuatu?” “Ya …. Aku merasakan bahwa seharusnya aku memiliki kamar pribadiku juga di Istana Selatan, begitu seharusnya, kan?” Shen Qi terkekeh, “Tapi aku sekarang ini hanya anak angkat selir pertama Kediaman Shen. Tidak ada yang begitu istimewa selain datang ke sini sejak kecil untuk menemani Pangeran Pertama bermain. Siapa sangka begitu besar, aku justru men
“Yang Mulia sudah kembali rupanya.” Liu Ling berdiri dan memberi salam dengan senyum lebar. “Kau sudah bekerja keras, Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa sambil menyuruhnya berdiri tegak. “Selamat datang juga Kak Shen Qi. Liu Ling sudah menunggu Kakak sejak tadi. Liu Ling tidak menyangka Kakak akan terlambat datang, jadi merasa sedih karena tidak bisa langsung bertemu dengan Kakak.” Liu Ling tertunduk sedikit dan menunjukkan raut wajahnya yang penuh kesedihan. Shen Qi terkekeh dalam, “Memangnya kau orang yang peduli dengan hal itu?” Liu Ling memasang wajah terkejut, lalu segera menggamit lengan Pangeran Pertama dan menunjukkan sorot menyedihkannya. “Lihatlah, Yang Mulia. Kakak Shen Qi tidak suka pada Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa renyah, “Shen Qi, sekarang ini dia sedang berperan sebagai Liu Ling kecil yang suka bermanja-manja di depanmu saat aku tidak mengacuhkannya. Memangnya kau lupa? Dulu kalian itu sangat menempel seperti sepasang kaus kaki, kan?” Shen Qi mendengus, “
Pada akhirnya, Shen Qi baru kembali ke rumah setelah matahari terbenam. Dia memijat pelipisnya dengan perasaan kesal. “Karena perdebatan sialan itu, aku jadi tidak bisa menepati janjiku dengan Xue Ningyan. Bisa-bisa dia akan semakin tidak memercayaiku.” Shen Qi bersungut-sungut kesal. “Zhong Li.” “Ya, Tuan Muda.” “Panggilkan Kepala Pelayan.” Beberapa menit kemudian, wanita tua itu datang menghadapnya di ruang kerja. “Apa yang dilakukan Xue Ningyan hari ini?” tanya Shen Qi. “Nyonya Muda seharian ini hanya berada di atas ranjang saja, Tuan Muda. Sore hari, beliau meminta tolong pada saya untuk mandi dan bersiap-siap, beliau bilang akan menunggu Anda pulang dan pergi keluar bersama Anda.” “Tapi karena Tuan Muda tak kunjung pulang, beliau ketiduran, bahkan belum makan malam juga.” Kepala Pelayan membungkuk setelah menyelesaikan laporannya. Shen Qi menghela napas panjang, “Semuanya kacau gara-gara Pangeran sialan itu.” “Tuan Muda, apa ada hal lain lagi yang ingin Anda ketahui?”
“Yu Xinyi, apakah suamiku, Tuan Muda Ketiga, pernah melihatmu mandi?” Yu Xinyi membulatkan mata tak percaya, dengan pipi memerah, dia menyangkal pertanyaan itu dengan tergeragap. “A-apa yang kau tanyakan itu, Xue Ningyan? Aneh sekali!” Yu Xinyi tertawa renyah dengan wajah kikuk. Xue Ningyan yang tidak mengerti apa arti dari reaksi Yu Xinyi itu hanya memasang wajah datar, lalu melanjutkan pertanyaannya, “Menurutmu, apa alasannya jika seorang suami meminta ingin mandi bersama saat kita sudah berada di dalam bak mandi duluan?” “Xue Ningyan!” Yu Xinyi membekap mulutnya dengan keringat bercucuran, “Bagaimana mungkin kau membicarakan hal seperti itu di tengah pertunjukan musik yang dihadiri banyak orang?” Xue Ningyan melirik ke sekitar yang mulai menatapnya dengan heran—padahal dia yakin mereka menatap ke arahnya karena Yu Xinyi yang tiba-tiba menutup mulutnya seperti itu. Xue Ningyan menghela napas pelan begitu Yu Xinyi melepaskan tangan dari mulutnya, wajahnya terlihat putus asa dan
Rumah Musik Yuntian. Pada dasarnya, tempat ini adalah tempat di mana semua jenis kesenian berkumpul. Ada banyak orang berbakat di bidang musik dan seni di tempat ini. Ada berbagai jenis musik yang ditampilkan untuk memikat pelanggan setiap harinya. Mereka juga mempekerjakan banyak penari berbakat dari seluruh penjuru Kekaisaran. Para musisi berkumpul untuk mendapatkan panggung masing-masing di tempat terkenal ini. Katanya, siapa pun yang pernah tampil di atas panggung Rumah Musik Yuntian, di masa depan, karirnya sebagai musisi atau penari, pasti akan berjalan lancar dan menguntungkan. Karena itu, banyak musisi dan penari di luar sana yang bermimpi ingin berdiri di atas panggung Rumah Musik Yuntian dan menyita perhatian publik melalui bakat yang mereka miliki. Tapi kesempatan itu tidak datang setiap hari dan prosesnya cukup rumit. Dalam satu kali seleksi yang biasanya hanya diadakan dua tahun sekali, terkadang hanya ada satu orang yang berhasil masuk. Kabarnya, tahun ini adalah
Tiba di toko pertama, Xue Ningyan berseru takjub. Tokonya sama besar dengan butik milik Lv Xian yang mewah. Ada berbagai jenis kain yang disediakan di dalam toko ini. Warna dan motifnya bermacam-macam dan terdapat berbagai kualitas dari yang paling rendah hingga paling tinggi. “Ini toko yang dikelola olehku, Xue Ningyan. Baru-baru ini aku kembali dari luar setelah memeriksa peternakan ulat sutera.” “Hasilnya, kami bisa memproduksi kain sutera berkualitas super premium yang dijual sepuluh tahil perak permeter.” “Lalu kain sutera kualitas standar, kami menjualnya tujuh tahil. Tapi kualitas menengah ini biasanya tidak begitu diminati pelanggan dengan status sosial tinggi.” “Tapi sering kali dipakai untuk membuat seragam resmi para pejabat tingkat tiga dan empat. Sesekali juga ada pejabat tingkat satu yang menginginkannya sebagai seragam ganti.” Xue Ningyan mengangguk-angguk mengerti. “Lihat motif bunganya, Xue Ningyan. Ini adalah motif yang sedang diminati para wanita muda di Ibuk
Lima belas menit setelah Pangeran Pertama meninggalkan Biro Infroma Tang Yan datang ke hadapan Shen Qi dan meminta waktu untuk berbicara berdua. “Kudengar kau sudah menjadi pengawal pribadi istriku, ya?” Tang Ya tersenyum tipis, “Rupanya Anda orang yang akan memanggil wanita yang Anda nikahi seperti itu.” “Jangan basa-basi. Katakan apa yang membuatmu mau menjadi pengawal istriku?* Shen Qi bertanya datar. “Karena saya butuh tempat tinggal dan harus mencari pekerjaan.” “Alasan konyol apa itu?” Shen Qi terkekeh rendah.“Saya juga melakukannya untuk menyembunyikan diri saya. Sekaligus cara supaya saya bisa leluasa bertemu dengan Anda.”“Bertemu denganku?” “Bukankah kita sudah sepakat untuk saling memanfaatkan? Anda bilang saya adalah informan yang cukup kompeten dalam hal urusan dunia persilatan.” Tang Yan menyeringai percaya diri. Shen Qi terdiam dan mempertimbangkan ucapannya yang masuk akal itu. Memang saat ini dirinya sudah sangat kekurangan informasi tentang Aliansi Gelap yang
Tang Yan sedikit menimbang-nimbang isi kontrak tersebut. Disebutkan bahwa dia mendapatkan upah yang setara dengan pengawal Kediaman Shen sekaligus upah guru beladiri juga. Hanya perlu mengajari seorang pelayan dan mengawal majikan yang jarang keluar rumah, bukankah itu hampir seperti makan gaji buta?“Kau tidak akan mendapatkan keuntungan sebesar ini jika bekerja dengan orang lain, Tang Yan.” Xue Ningyan mengingatkan lagi. Itu memang benar. Apalagi dia tidak pernah mengawal orang lain dan tidak pernah bekerja untuk orang lain. Bertemu Xue Ningyan yang memahami hal itu dengan baik adalah keberuntungan tak terkira. “Baiklah. Saya setuju dengan persyaratan dan ketentuannya. Saya bersedia bekerja sebagai pengawal pribadi Nyonya Muda Keempat sekaligus guru beladiri Xiao Ci.” Tang Yan memutuskan tanpa pikir panjang. Xue Ningyan tersenyum penuh kemenangan, “Kau mengambil keputusan yang tepat. Datanglah untuk menemui Kepala Pelayan dan tunjukkan surat kontrak itu, dia akan menyiapkan kam
“Belajar beladiri, Nyonya Muda?” Xiao Ci membeo dengan wajah bingung. Ini pertama kalinya Xue Ningyan memberi perintah yang begitu tidak masuk akal. Meski sudah pasti ia akan melakukan apa pun yang diminta Xue Ningyan, terkadang Xiao Ci juga membutuhkan alasan kenapa Xue Ningyan menyuruhnya melakukan hal itu. “Pagi ini aku bertemu Tuan Muda, dan mengajukan permintaan untuk menjadikan Tang Yan sebagai pengawalku.” “Beliau menyetujuinya dengan syarat, kau harus belajar beladiri karena Tang Yan hanya akan berada di sisiku selama enam bulan.” “Kita sebut saja enam bulan itu kontrak kerja Tang Yan, dan pekerjaan yang akan dia terima selama melakukan kontrak denganku adalah mengawalku dan mengajarimu. Kau tidak keberatan, kan?” Xiao Ci mengangguk-angguk paham, sekarang dia sudah tahu kenapa Shen Qi menyuruhnya belajar beladiri. “Apakah Tuan Muda memutuskan untuk tidak menempatkan pengawal di sisi Anda lagi setelah kontrak enam bulan itu berakhir?” Xiao Ci bertanya untuk memastikan. “
“Padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan memperlakukanmu dengan baik sejak kau menyetujui semua persyaratan dariku.” Bahu Xue Ningyan berguncang, tangisnya semakin menjadi. Shen Qi beralih memeluknya dengan erat. “Jangan menangis, Xue Ningyan. Akulah yang bersalah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” Shen Qi mengusap rambutnya dengan penuh perhatian.“Saya pikir …, Tuan Muda masih meremehkan status saya yang sebelumnya. Saya takut tindakan saya akan membuat saya malu, ja-jadi saya tidak berniat mengatakannya pada saat itu.” “Ta-tapi, Tuan Muda. Hati saya tidak tenang begitu merahasiakan banyak hal dari Anda …, jadi, saya berencana mengatakan semuanya sekarang.” “Tapi …, tapi sepertinya Tuan Muda tidak akan menyukainya sampai akhir. Jadi, saya kembali ragu untuk mengatakannya atau tidak.” “Tidak apa, Xue Ningyan. Katakan saja, sekarang aku tidak akan marah. Aku tidak akan pernah marah lagi padamu, aku benar-benar berjanji kali ini.” Shen Qi memeluknya semakin
“Tuan Muda?” Xue Ningyan menatap terkejut, Shen Qi meletakkan kepalanya di bahu Xue Ningyan dengan manja. Tingkah laku itu, seketika menjadi sorotan orang-orang yang berada di sana. Beberapa orang sampai mematung tak percaya. “Bukankah Tuan Muda masih rapat?” tanya Xue Ningyan, membalik tubuhnya dan membiarkan Shen Qi memeluknya dengan benar. “Iya, tapi aku sangat merindukanmu, jadi kutinggalkan saja hal tidak penting itu.” Shen Qi tersenyum seolah perkataannya itu bukan apa-apa. Xue Ningyan balas tersenyum, “Apakah Tuan Muda masih sibuk?” “Ada beberapa pekerjaan yang masih harus diselesaikan. Tapi kalau beristirahat sejenak sambil memandangi wajahmu selama berjam-jam dulu sepertinya tidak apa-apa.” “Sejak kapan Tuan Muda jadi begitu pandai bicara?” Xue Ningyan berkata dengan kesal. “Aku sudah pandai bicara sejak kecil, hanya tidak pernah melakukannya saja. Tapi sekarang ada kau, jadi aku ingin mengekspresikan perasaanku dengan lebih dalam lagi. Kau tidak masalah?” Shen Qi mena
“Saya bersedia menjadi pengawal Nyonya Muda.” Kalimat itu membuat Xiao Ci dan Xue Ningyan terdiam mematung. Sosok Tang Yan yang tiba-tiba muncul itu cukup mengejutkan. Pria itu bahkan berpakaian rapi seolah mau pergi. Tang Yan berjalan mendekat ke arah Xue Ningyan yang duduk di tepi ranjang. “Nyonya Muda. Awalnya saya datang untuk berpamitan karena memutuskan untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak sengaja dengan lancangnya mendengar pembicaraan Anda berdua.” “Saya yang mulanya masih belum memikirkan bagaimana cara membalas budi ini, jadi berpikir untuk membalasnya dengan cara menjadi pengawal Anda.” “Sekarang saya ingin memintanya secara resmi. Apakah Anda bersedia menerima saya sebagai pengawal pribadi Anda?” Xue Ningyan menatapnya dengan tak percaya. Orang ini mendatanginya dan secara langsung memutuskan mau menjadi pengawalnya. Itu terlalu lancar untuk disebut sebagai kabar baik. Dia bahkan jadi teringat perkataan Shen Qi bahwa orang ini berbahaya. Xue Ningyan berdeham pelan,