Dua minggu kemudian. Shen Qi keluar dari kereta kuda Liu Ling tepat setelah kereta itu merapat di depan gerbang Kediaman Shen. Liu Ling sempat melongokkan kepalanya sebentar. “Jangan lupa untuk melaporkannya kepada Yang Mulia sebelum matahari tenggelam,” katanya. Shen Qi mendengus, “Mataharinya saja masih belum terbit, Bodoh. Untuk apa begitu terburu-buru?” “Aku hanya mengingatkan bahwa Yang Mulia memberimu kesempatan untuk beristirahat seharian. Apalagi istrimu itu seharusnya sudah sangat rindu padamu, kan …?” Shen Qi menatapnya dengan jengkel, “Apakah kau memang orang yang suka bicara begitu, Liu Ling?” “Ah, Shen Qi …, kita sudah ada di Ibukota, kuharap kau lebih sopan lagi saat bicara denganku.” Liu Ling kembali memasukkan kepalanya ke dalam. “Baik, Putri.” “….” Shen Qi masuk ke dalam rumah tanpa siapa pun yang menyambutnya, karena ini baru pukul dua malam, setidaknya itu yang dia pikirkan. Tapi begitu tiba di kediamannya, yang menyambutnya justru adalah suara pecahan gel
Saat cahaya matahari menembus celah jendela kamar dan menyinari sebagian tempat, Xue Ningyan membuka matanya perlahan, pandangannya tertuju pada sosok Shen Qi yang tertidur di sebelahnya dengan posisi duduk di lantai. Xue Ningyan mengembuskan napas pelan, ‘Padahal tempat tidur di sampingku kosong ….’ Tangannya bergerak perlahan hendak mengusap puncak kepala pria yang tertidur lelap itu. Tapi entah kenapa mengangkat tangan sebentar pun rasanya sangat melelahkan. Xue Ningyan mendengus, masih menatap Shen Qi separuh tidak percaya, “Sebenarnya kenapa kau melakukan ini, Shen Qi?” dia bergumam pelan sampai suaranya tak terdengar. Dia terdiam sambil menatap sekitar tempat tidurnya. Terutama lantai bersih di sekitar Shen Qi itu ….‘Dia menyuruh orang untuk membersihkan lantai yang kotor karenaku, dan membiarkanku tidur lelap.’ Xue Ningyan menatap wajahnya yang terlihat lelah. ‘Pantas saja tidurnya lelap sekali, rupanya dia kelelahan.’ Xue Ningyan mengulas senyum tipis. Shen Qi tiba-tiba
“Pelayan ini sudah melalaikan tugasnya dan tidak melayani Nyonya Muda Keempat dengan baik. Saya dengar dia dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama sebagai hadiah pernikahan. Karena itu saya membawanya ke sini untuk meminta pendapat Nyonya Muda Pertama tentang bagaimana cara mengadilinya?Saya merasa bahwa saya dan orang-orang di Kediaman Tuan Muda Keempat, begitu juga Nyonya Muda dan Tuan Muda tidak pantas menghukum pelayan yang dihadiahkan oleh Nyonya Muda Pertama. Jadi saya selaku penanggungjawab semua pelayan yang ada di Kediaman Tuan Muda Keempat, hanya bisa mengirimnya kembali kepada Anda untuk diadili dengan adil. Saya mengucapkan terima kasih atas nama Tuan Muda dan Nyonya Muda jika Nyonya Muda Pertama berkenan untuk memberikan hukuman yang pantas kepada pelayan berdosa ini.”Zhu Mingyue menahan napasnya yang menggebu, selembar kerta yang ditulis oleh kepala pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat atas perintah Shen Qi itu berubah menjadi potongan-potongan kecil karena dia merobekny
Kereta kuda Shen Qi berhenti tepat di depan gerbang Istana Selatan. Saat masuk, dia melihat Yang Mulia Pangeran Kedua bersama pegawalnya. Pengawalnya membawa banyak dokumen hingga menumpuk tinggi dan membuatnya kesulitan menyamai langkah majikannya. Shen Qi mendengus, “Anak kecil itu masih saja suka membebani orang lain.” “Apakah maksud Anda itu Yang Mulia Pangeran Kedua?” Zhong Li mengikuti tatapannya. “Lihat, usianya bahkan baru genap dua puluh tahun. Tapi sok-sokan bersikap seperti itu kepada tangan kanannya sendiri.” Shen Qi menggeleng miris. Zhong Li menatap majikannya itu lamat-lamat, “Tuan Muda, apakah Anda merasakan sesuatu?” “Ya …. Aku merasakan bahwa seharusnya aku memiliki kamar pribadiku juga di Istana Selatan, begitu seharusnya, kan?” Shen Qi terkekeh, “Tapi aku sekarang ini hanya anak angkat selir pertama Kediaman Shen. Tidak ada yang begitu istimewa selain datang ke sini sejak kecil untuk menemani Pangeran Pertama bermain. Siapa sangka begitu besar, aku justru men
“Yang Mulia sudah kembali rupanya.” Liu Ling berdiri dan memberi salam dengan senyum lebar. “Kau sudah bekerja keras, Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa sambil menyuruhnya berdiri tegak. “Selamat datang juga Kak Shen Qi. Liu Ling sudah menunggu Kakak sejak tadi. Liu Ling tidak menyangka Kakak akan terlambat datang, jadi merasa sedih karena tidak bisa langsung bertemu dengan Kakak.” Liu Ling tertunduk sedikit dan menunjukkan raut wajahnya yang penuh kesedihan. Shen Qi terkekeh dalam, “Memangnya kau orang yang peduli dengan hal itu?” Liu Ling memasang wajah terkejut, lalu segera menggamit lengan Pangeran Pertama dan menunjukkan sorot menyedihkannya. “Lihatlah, Yang Mulia. Kakak Shen Qi tidak suka pada Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa renyah, “Shen Qi, sekarang ini dia sedang berperan sebagai Liu Ling kecil yang suka bermanja-manja di depanmu saat aku tidak mengacuhkannya. Memangnya kau lupa? Dulu kalian itu sangat menempel seperti sepasang kaus kaki, kan?” Shen Qi mendengus, “
Pada akhirnya, Shen Qi baru kembali ke rumah setelah matahari terbenam. Dia memijat pelipisnya dengan perasaan kesal. “Karena perdebatan sialan itu, aku jadi tidak bisa menepati janjiku dengan Xue Ningyan. Bisa-bisa dia akan semakin tidak memercayaiku.” Shen Qi bersungut-sungut kesal. “Zhong Li.” “Ya, Tuan Muda.” “Panggilkan Kepala Pelayan.” Beberapa menit kemudian, wanita tua itu datang menghadapnya di ruang kerja. “Apa yang dilakukan Xue Ningyan hari ini?” tanya Shen Qi. “Nyonya Muda seharian ini hanya berada di atas ranjang saja, Tuan Muda. Sore hari, beliau meminta tolong pada saya untuk mandi dan bersiap-siap, beliau bilang akan menunggu Anda pulang dan pergi keluar bersama Anda.” “Tapi karena Tuan Muda tak kunjung pulang, beliau ketiduran, bahkan belum makan malam juga.” Kepala Pelayan membungkuk setelah menyelesaikan laporannya. Shen Qi menghela napas panjang, “Semuanya kacau gara-gara Pangeran sialan itu.” “Tuan Muda, apa ada hal lain lagi yang ingin Anda ketahui?”
Shen Qi berdiri termenung di depan Xue Ningyan yang berbaring nyaman dan tertidur tenang. Deru napasnya tampak stabil. Raut wajahnya selalu pucat seperti biasa sampai membuat Shen Qi tanpa sadar selalu merasa kasihan. Tiba-tiba saja dia teringat ‘peringatan’ yang dikeluarkan Pangeran Pertama. Sekarang status pernikahannya mulai dipertanyakan. Hubungannya dengan Xue Ningyan selalu tidak jelas dan meragukan di mata orang-orang. Apalagi sekarang Pangeran Pertama terang-terangan sekali mendekatkan Liu Ling ke sisinya. Dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah hal itu. Satu-satunya cara adalah memiliki seorang putra bersama Xue Ningyan. Tapi dengan hubungan yang seperti ini, Xue Ningyan tidak mungkin mau memiliki anak dengannya, kan?Shen Qi menghela napas, lalu rasa kasihan itu membuatnya takut menyentuh wanita ini seolah-olah bisa pecah kapan saja seperti selembar cermin. Dia mengambil posisi duduk di tepi ranjang, menatap wanita yang tidur di depannya. ‘Padahal dia sangat cantik k
“Aku ingin kau menghabiskan malam denganku dan melahirkan satu putra untukku. Bagaimana?” Xue Ningyan terdiam membeku, wajahnya tidak mampu menunjukkan ekspresi apa pun karena tidak tahu harus berekspresi seperti apa. “T-Tuan Muda …, bukankah itu pernyataan yang terlalu buru-buru?” “Apanya yang buru-buru? Kita sudah satu bulan menjadi pasangan suami-istri, tapi sama sekali belum pernah melakukannya, kan?” Shen Qi meraih cangkir tehnya. “Tetap saja, jika mengingat seperti apa hubungan Tuan Muda dengan saya belakangan ini, itu tetap terlalu terburu-buru.” Xue Ningyan menunduk. “Jangan-jangan tubuhmu tak mampu menanggung rasa lelahnya, ya? Apalagi itu akan menjadi pertama kalinya bagimu, kan? Apa kau takut kesakitan?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya. Xue Ningyan merutuk dalam hati, ‘Dasar tidak tahu malu. Bagaimana bisa dia membicarakan hal ‘itu’ seolah bukan apa-apa?’ Shen Qi tiba-tiba terkekeh, “Apakah karena tubuhku tidak sesuai dengan tipemu? Kau meremehkan kekuatanku?” “Bu
“Saya bersedia menjadi pengawal Nyonya Muda.” Kalimat itu membuat Xiao Ci dan Xue Ningyan terdiam mematung. Sosok Tang Yan yang tiba-tiba muncul itu cukup mengejutkan. Pria itu bahkan berpakaian rapi seolah mau pergi. Tang Yan berjalan mendekat ke arah Xue Ningyan yang duduk di tepi ranjang. “Nyonya Muda. Awalnya saya datang untuk berpamitan karena memutuskan untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak sengaja dengan lancangnya mendengar pembicaraan Anda berdua.” “Saya yang mulanya masih belum memikirkan bagaimana cara membalas budi ini, jadi berpikir untuk membalasnya dengan cara menjadi pengawal Anda.” “Sekarang saya ingin memintanya secara resmi. Apakah Anda bersedia menerima saya sebagai pengawal pribadi Anda?” Xue Ningyan menatapnya dengan tak percaya. Orang ini mendatanginya dan secara langsung memutuskan mau menjadi pengawalnya. Itu terlalu lancar untuk disebut sebagai kabar baik. Dia bahkan jadi teringat perkataan Shen Qi bahwa orang ini berbahaya. Xue Ningyan berdeham pelan,
“Bagaimana kau bisa tahu kalau Li akan dibunuh?” Shen Qi berdiri dengan santai dan minta diantarkan menuju penjara. “Karena cara matinya mirip sekali dengan pelaku pembunuhan Gubernur Bingzhou yang bunuh diri.” “Maksudmu, Li bunuh diri juga? Tapi mayatnya membusuk cepat sekali, nyaris tidak masuk akal.” Lin Jingwei tetap tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Li tidak bunuh diri. Dalam kasusnya ini, sudah jelas bahwa dia dibunuh. menggunakan racun yang tidak diketahui, racun yang bisa membusukkan jasad dengan sangat cepat tidak mungkin ditemukan dengan mudah.” “Terlebih, kalau pembusukannya secepat ini, itu sangat tidak masuk akal entah bagaimana pun aku memikirkannya.” Shen Qi menutup hidung dan mulutnya, ikut memeriksa jenazah Li yang sedang diperiksa koroner. “Tapi bagaimana kau bisa tahu?” “Ini bukan sesuatu yang bisa kau tangani sebagai Biro Investigasi, Lin Jingwei. Aku akan mengurusnya.” Shen Qi berjongkok di depan mayat itu dan mengenakan sarung tangan. “Li tidak m
Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan
Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or
Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p
Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba
Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N
Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata
Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik