Share

Bab 51 : Istana Changxin

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 14:56:41

Kereta kuda Shen Qi berhenti tepat di depan gerbang Istana Selatan. Saat masuk, dia melihat Yang Mulia Pangeran Kedua bersama pegawalnya.

Pengawalnya membawa banyak dokumen hingga menumpuk tinggi dan membuatnya kesulitan menyamai langkah majikannya.

Shen Qi mendengus, “Anak kecil itu masih saja suka membebani orang lain.”

“Apakah maksud Anda itu Yang Mulia Pangeran Kedua?” Zhong Li mengikuti tatapannya.

“Lihat, usianya bahkan baru genap dua puluh tahun. Tapi sok-sokan bersikap seperti itu kepada tangan kanannya sendiri.” Shen Qi menggeleng miris.

Zhong Li menatap majikannya itu lamat-lamat, “Tuan Muda, apakah Anda merasakan sesuatu?”

“Ya …. Aku merasakan bahwa seharusnya aku memiliki kamar pribadiku juga di Istana Selatan, begitu seharusnya, kan?” Shen Qi terkekeh, “Tapi aku sekarang ini hanya anak angkat selir pertama Kediaman Shen. Tidak ada yang begitu istimewa selain datang ke sini sejak kecil untuk menemani Pangeran Pertama bermain. Siapa sangka begitu besar, aku justru men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 52 : Hanya Teman Masa Kecil

    “Yang Mulia sudah kembali rupanya.” Liu Ling berdiri dan memberi salam dengan senyum lebar. “Kau sudah bekerja keras, Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa sambil menyuruhnya berdiri tegak. “Selamat datang juga Kak Shen Qi. Liu Ling sudah menunggu Kakak sejak tadi. Liu Ling tidak menyangka Kakak akan terlambat datang, jadi merasa sedih karena tidak bisa langsung bertemu dengan Kakak.” Liu Ling tertunduk sedikit dan menunjukkan raut wajahnya yang penuh kesedihan. Shen Qi terkekeh dalam, “Memangnya kau orang yang peduli dengan hal itu?” Liu Ling memasang wajah terkejut, lalu segera menggamit lengan Pangeran Pertama dan menunjukkan sorot menyedihkannya. “Lihatlah, Yang Mulia. Kakak Shen Qi tidak suka pada Liu Ling.” Pangeran Pertama tertawa renyah, “Shen Qi, sekarang ini dia sedang berperan sebagai Liu Ling kecil yang suka bermanja-manja di depanmu saat aku tidak mengacuhkannya. Memangnya kau lupa? Dulu kalian itu sangat menempel seperti sepasang kaus kaki, kan?” Shen Qi mendengus, “

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 53 : Pengawal, Bukan Ajudan

    Pada akhirnya, Shen Qi baru kembali ke rumah setelah matahari terbenam. Dia memijat pelipisnya dengan perasaan kesal. “Karena perdebatan sialan itu, aku jadi tidak bisa menepati janjiku dengan Xue Ningyan. Bisa-bisa dia akan semakin tidak memercayaiku.” Shen Qi bersungut-sungut kesal. “Zhong Li.” “Ya, Tuan Muda.” “Panggilkan Kepala Pelayan.” Beberapa menit kemudian, wanita tua itu datang menghadapnya di ruang kerja. “Apa yang dilakukan Xue Ningyan hari ini?” tanya Shen Qi. “Nyonya Muda seharian ini hanya berada di atas ranjang saja, Tuan Muda. Sore hari, beliau meminta tolong pada saya untuk mandi dan bersiap-siap, beliau bilang akan menunggu Anda pulang dan pergi keluar bersama Anda.” “Tapi karena Tuan Muda tak kunjung pulang, beliau ketiduran, bahkan belum makan malam juga.” Kepala Pelayan membungkuk setelah menyelesaikan laporannya. Shen Qi menghela napas panjang, “Semuanya kacau gara-gara Pangeran sialan itu.” “Tuan Muda, apa ada hal lain lagi yang ingin Anda ketahui?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 54 : Shen Qi Menginginkan Putra

    Shen Qi berdiri termenung di depan Xue Ningyan yang berbaring nyaman dan tertidur tenang. Deru napasnya tampak stabil. Raut wajahnya selalu pucat seperti biasa sampai membuat Shen Qi tanpa sadar selalu merasa kasihan. Tiba-tiba saja dia teringat ‘peringatan’ yang dikeluarkan Pangeran Pertama. Sekarang status pernikahannya mulai dipertanyakan. Hubungannya dengan Xue Ningyan selalu tidak jelas dan meragukan di mata orang-orang. Apalagi sekarang Pangeran Pertama terang-terangan sekali mendekatkan Liu Ling ke sisinya. Dia harus melakukan sesuatu untuk mencegah hal itu. Satu-satunya cara adalah memiliki seorang putra bersama Xue Ningyan. Tapi dengan hubungan yang seperti ini, Xue Ningyan tidak mungkin mau memiliki anak dengannya, kan?Shen Qi menghela napas, lalu rasa kasihan itu membuatnya takut menyentuh wanita ini seolah-olah bisa pecah kapan saja seperti selembar cermin. Dia mengambil posisi duduk di tepi ranjang, menatap wanita yang tidur di depannya. ‘Padahal dia sangat cantik k

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 55 : Menaklukkan Anjing Penjaga Pangeran Pertama

    “Aku ingin kau menghabiskan malam denganku dan melahirkan satu putra untukku. Bagaimana?” Xue Ningyan terdiam membeku, wajahnya tidak mampu menunjukkan ekspresi apa pun karena tidak tahu harus berekspresi seperti apa. “T-Tuan Muda …, bukankah itu pernyataan yang terlalu buru-buru?” “Apanya yang buru-buru? Kita sudah satu bulan menjadi pasangan suami-istri, tapi sama sekali belum pernah melakukannya, kan?” Shen Qi meraih cangkir tehnya. “Tetap saja, jika mengingat seperti apa hubungan Tuan Muda dengan saya belakangan ini, itu tetap terlalu terburu-buru.” Xue Ningyan menunduk. “Jangan-jangan tubuhmu tak mampu menanggung rasa lelahnya, ya? Apalagi itu akan menjadi pertama kalinya bagimu, kan? Apa kau takut kesakitan?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya. Xue Ningyan merutuk dalam hati, ‘Dasar tidak tahu malu. Bagaimana bisa dia membicarakan hal ‘itu’ seolah bukan apa-apa?’ Shen Qi tiba-tiba terkekeh, “Apakah karena tubuhku tidak sesuai dengan tipemu? Kau meremehkan kekuatanku?” “Bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 56 : Pikiran Buruk

    ‘Aku tidak menyangka hubunganku dengan Shen Qi akan menjadi seperti ini.’ Xue Ningyan menghela napas, melihat langit-langit kamar yang kelihatannya lebih terang dari malam biasanya. “Tapi dia sangat serius saat berkata ingin memiliki anak denganku.” Xue Ningyan berpikir keras. Meski tahu maksud dari kalimat itu bukan karena Shen Qi benar-benar menginginkannya, tapi kalimat itu tetap saja mampu membuat wanita mana pun merasa tidak tenang. “Jadi selama ini dia juga sangat menderita, ya ….” Xue Ningyan menatap ke arah pintu lamat-lamat, ‘Dia benar-benar tidak datang ke kamar karena aku bilang ingin tidur sendirian.’ “Dibanding aku yang selalu hidup seperti bayangan Xue Fengzhi, hidup sebagai anjing pesuruh orang lain sangat menyedihkan. Dia pasti tersiksa dan ingin melepaskan diri dari belenggu di lehernya, kan …, apakah dengan memiliki anak denganku, aku jadi bisa sedikit melonggarkan belenggu itu?” Xue Ningyan menghela napas panjang. “Bukan hal buruk juga memiliki seorang putra, k

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 57 : Wanita Beracun

    “Bagaimana?” Shen Qi bertanya. Lv Xian berjalan mendekat dan meletakkan sebuah catatan kecil. “Aku sudah menyelidiki semuanya, Tuan Muda,” ucap pria itu dengan penuh percaya diri. “Apa hasilnya?” “Ternyata gadis bernama Li Li itu mematuhi perintah Zhu Mingyue dengan sebuah ancaman. Ini adalah alamat rumahnya di Wilayah Timur Ibukota.” “Sebelumnya dia memiliki seorang ibu yang jatuh sakit dan masa hidupnya tidak lama lagi. Zhu Mingyue mengancam Li Li menggunakan nyawa ibunya agar dia mau menjadi mata-mata di sisi Nyonya Muda.” “Zhu Mingyue menjanjikan obat mahal dan pengobatan untuk ibu Li Li, dan gadis itu memercayainya begitu saja dan menjadi tangan kanannya melakukan perbuatan kotor.”“Tapi, seperti yang diharapkan dari Putri Menteri Hukum yang sudah dijuluki ‘Wanita Beracun’ itu, dia tidak pernah memberikan obat pada ibu Li Li meski pun hanya sekali.” “Belakangan wanita tua itu mati, Li Li baru mendengar kabarnya dua hari setelahnya, saat dia menjalankan perintah untuk menyeb

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 58 : Bertemu Ibu Mertua

    ‘Aku tidak menyangka akan bertemu ibu mertuaku dengan tiba-tiba begini,’ Xue Ningyan menghela napas pelan.Setelah perjalanan setengah hari, kereta kuda mereka sampai di Kediaman Qin tepat pukul sembilan malam. Karena kunjungan yang mendadak, orang-orang menyambut dengan raut terkejut. “Saya tidak tahu Tuan Muda akan datang berkunjung tanpa pemberitahuan seperti ini.” Seroang pria tua terkekeh pelan. Dari pakaiannya, Xue Ningyan tahu kalau pria ini adalah kepala pelayan alias pengurus kediaman. “Mari, Tuan Muda. Kebetulan Nyonya baru saja memulai makan malam.” “Ibu baru makan di jam segini?” Shen Qi berjalan sambil menggandeng tangan Xue Ningyan. “Benar …, tadi Nyonya baru saja kembali dari kuil setelah sembahyang beberapa hari. Ah …, beliau juga sudah mendengar tentang pernikahan Tuan Muda, saya mewakili beliau meminta maaf karena tidak hadir dalam upacara itu.” “Tidak apa, aku tahu Ibu tidak akan suka.” “Silakan, Tuan Muda.” Pengurus kediaman itu membuka pintu ruang makan. D

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 59 : Hilangkan Saja Jarak Itu

    Bahkan setelah matahari terbit pun, Qin Wanzhi masih saja sangat menempel dengan Xue Ningyan. Bahkan menyuruh wanita itu makan berdekatan dengannya. Shen Qi menghela napas pelan, separuh lega karena ibunya menerima Xue Ningyan dengan baik, separuh lagi kesal karena tidak memberikan kesempatan Xue Ningyan berada di dekatnya. “Ibu, kami berencana kembali ke Ibukota setelah sarapan,” Shen Qi menceletuk. Suasana sarapan yang sebelumnya terasa hangat dan ramai, tiba-tiba senyap dan canggung. Xue Ningyan menatap Shen Qi tidak mengerti, kenapa harus dikatakan sekarang?“Kenapa buru-buru sekali? Ibu belum mengajak kalian berdoa bersama di kuil ….” “Kami bisa datang lagi pada akhir pekan, kan? Soalnya aku juga ada banyak pekerjaan, aku susah payah meluangkan waktu agar Ibu bisa bertemu Xue Ningyan.” “Kalau begitu kau pulang duluan saja, sambung pekerjaanmu sana. Menantu Ibu biar di sini saja menemani Ibu lebih lama.” Qin Wanzhi tersenyum lebar, menatap Xue Ningyan seolah-olah meminta pers

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-19

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 88 : Kunjungan ke Biro Informasi

    “Saya bersedia menjadi pengawal Nyonya Muda.” Kalimat itu membuat Xiao Ci dan Xue Ningyan terdiam mematung. Sosok Tang Yan yang tiba-tiba muncul itu cukup mengejutkan. Pria itu bahkan berpakaian rapi seolah mau pergi. Tang Yan berjalan mendekat ke arah Xue Ningyan yang duduk di tepi ranjang. “Nyonya Muda. Awalnya saya datang untuk berpamitan karena memutuskan untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak sengaja dengan lancangnya mendengar pembicaraan Anda berdua.” “Saya yang mulanya masih belum memikirkan bagaimana cara membalas budi ini, jadi berpikir untuk membalasnya dengan cara menjadi pengawal Anda.” “Sekarang saya ingin memintanya secara resmi. Apakah Anda bersedia menerima saya sebagai pengawal pribadi Anda?” Xue Ningyan menatapnya dengan tak percaya. Orang ini mendatanginya dan secara langsung memutuskan mau menjadi pengawalnya. Itu terlalu lancar untuk disebut sebagai kabar baik. Dia bahkan jadi teringat perkataan Shen Qi bahwa orang ini berbahaya. Xue Ningyan berdeham pelan,

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 87 : Terlalu Rindu Xue Ningyan

    “Bagaimana kau bisa tahu kalau Li akan dibunuh?” Shen Qi berdiri dengan santai dan minta diantarkan menuju penjara. “Karena cara matinya mirip sekali dengan pelaku pembunuhan Gubernur Bingzhou yang bunuh diri.” “Maksudmu, Li bunuh diri juga? Tapi mayatnya membusuk cepat sekali, nyaris tidak masuk akal.” Lin Jingwei tetap tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Li tidak bunuh diri. Dalam kasusnya ini, sudah jelas bahwa dia dibunuh. menggunakan racun yang tidak diketahui, racun yang bisa membusukkan jasad dengan sangat cepat tidak mungkin ditemukan dengan mudah.” “Terlebih, kalau pembusukannya secepat ini, itu sangat tidak masuk akal entah bagaimana pun aku memikirkannya.” Shen Qi menutup hidung dan mulutnya, ikut memeriksa jenazah Li yang sedang diperiksa koroner. “Tapi bagaimana kau bisa tahu?” “Ini bukan sesuatu yang bisa kau tangani sebagai Biro Investigasi, Lin Jingwei. Aku akan mengurusnya.” Shen Qi berjongkok di depan mayat itu dan mengenakan sarung tangan. “Li tidak m

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 86 : Si Marga Li itu Sudah Mati

    Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 85 : Pertolongan

    Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 84 : Tidak Cocok

    Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 83 : Bertemu Lagi

    Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 82 : Orang Qingzhou

    Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 81 : Orang Baik yang Lain

    Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 80 ' Siapa Yang Senior, Siapa Yang Berpengalaman?

    Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status