All Chapters of Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam: Chapter 61 - Chapter 70

88 Chapters

Bab 61 : Hanyalah Sandiwara

‘C-CANGGUNG SEKALI!’ Xue Ningyan berteriak dalam hati. Napasnya beberapa kali tertahan tanpa sebab, matanya hanya menatap kosong pada makanan yang tersaji rapi di depannya. Sungguh. Makan bersama Shen Qi kali ini, rasanya berbeda dari yang biasanya. Kali ini, entah kenapa mulutnya sama sekali tidak mau mengunyah makanan. Jangankan mengunyah, ia bahkan tidak mau membuka mulutnya meski sedikit. Bayangan tentang ciuman pertama tadi itu terus membekas di pikirannya. Membuatnya semakin tidak tenang menatap Shen Qi yang justru bertingkah seolah tidak pernah terjadi apa-apa. ‘Aku sekarang …, sangat merasa canggung.’ Xue Ningyan mengeluh dalam hati. Melihat Shen Qi yang belum menyadari gerak-gerik anehnya dan tidak ingin Shen Qi menyadarinya, Xue Ningyan berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja meski sulit. Dia menatap makanannya yang masih penuh. Menelan ludah, Xue Ningyan merasa tidak yakin apakah bisa menghabiskannya atau tidak. Saat memegang sumpit pun, gerakannya sangat kaku kare
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 62 : Istriku, Apakah Dia Menindasmu?

Sepanjang perjalanan pulang, Shen Qi tidak mengucapkan apa pun atau membicarakan tentang sesuatu apa pun. Xue Ningyan merasa canggung karena situasinya menyebalkan. ‘Apakah dia marah karena aku hanya menganggap semuanya hanya sandiwara?’ Xue Ningyan bertanya-tanya dalam hati. Kereta kuda itu berhenti di depan Kediaman Shen. Xue Ningyan tidak kunjung turun karena Shen Qi tidak bergerak sama sekali. “Tuan Muda, tidak mau turun bersama saya, ya?” tanya Xue Ningyan. “Aku mau kembali ke Biro Informasi, kau pulang sendirian saja,” jawab Shen Qi. “Eh? Tuan Muda mau bekerja? Tapi ini sudah malam …, apakah tidak bisa esok hari saja?” “Tidak bisa, aku juga tidak akan pulang hingga besok” Shen Qi memalingkan wajah, berusaha tidak menatap matanya lagi. Xue Ningyan mendengus, ‘Dia tiba-tiba bertingkah seperti dulu lagi, ya …, memang pria yang sulit ditebak.’ “Kalau begitu, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tuan Muda harus segera makan malam begitu tiba di Biro Informasi, juga harus tid
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 63 : Tidak Ada Yang Bisa Dimaafkan

“Bagaimana, ya …? Saya tidak bisa bilang kalau Nyonya Muda Kedua menindas saya, kan? Bagaimana pun kan, beliau itu lebih tinggi posisinya dari pada saya.” Xue Ningyan menutup mulutnya sambil menunduk. “Jadi kau meremehkan kekuasaanku, Xue Ningyan?” Shen Qi mendengus sambil mengikat tali pada jubah Xue Ningyan. “Bukan begitu …, Nyonya Muda Kedua yang mengatakannya, jadi saya hanya bisa mendengarkannya saja kan?” Shen Qi menatap tajam ke arah Song Xiuying yang terlihat gelagapan. “Kau menindas istriku, ya, Song Xiuying?” “Tidak! Bagaimana mungkin aku menindas istrimu yang sudah lemah?” Song Xiuying tertawa. “Kau tahu, Song Xiuying? Kau telah berkata jujur tanpa sadar meski sedang berbohong.” Shen Qi merangkul pundak Xue Ningyan dan membawanya berjalan menjauh. “Apa?!” “Kubilang, kau tidak pandai berbohong. Padahal kau suka menindas orang lemah, bisa-bisanya berkata kau tidak menindas istriku.” “Apa yang kau katakan itu, Shen Qi?” “Aku hanya mau bilang, dengan kekuasaanku saat i
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 64 : Simbol Misterius

“Ada perlu apa Putri datang menemui saya?” Shen Qi duduk di hadapan Liu Ling yang sedang menyeruput teh. “Memangnya aku tidak boleh hanya mendatangimu saja?” Liu Ling meletakkan cangkirnya, menatap Shen Qi dengan sorot datar. “Dua hari telah berlalu setelah pertemuan dengan Yang Mulia Pangeran Pertama di Istana Selatan. Kau sama sekali tidak mengirim surat atau menanyakan perkembangan kasus yang sudah kau tangani selama dua minggu. Memangnya kau tidak ingin tahu apa yang akan terjadi pada dua pengkhianat itu?” Liu Ling bertanya. “Tugas saya hanya sebatas menyelidiki dan menangkap pengkhianat saja, Putri. Di luar itu, sudah tidak ada hubungannya lagi dengan saya.” Shen Qi menjawab cepat. “Bagaimana kalau dari hasil itu, ada sesuatu yang sangat janggal sampai-sampai Pangeran pun tidak tahu apa yang sebenarnya masih tersembunyi?” Liu Ling tersenyum tipis, menaikkan sebelah alis. Shen Qi tertegun sejenak, dalam pikirannya, Aliansi Gelap langsung melintas. Shen Qi bertanya, “Apa yang
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 65 : Tidak Ada Etika Seperti Itu

Setelah mendengar pernyataan Liu Ling tentang dia yang mau bertemu Xue Ningyan, Shen Qi langsung menyerahkan semua pekerjaannya kepada Zhong Li. Lalu menyusul kereta kuda Liu Ling dan berusaha untuk tiba lebih dulu dari kereta kuda itu. Sudah sangat jelas bahwa tujuan Liu Ling yang mau menemui Xue Ningyan bukanlah hal yang baik. Selain karena Liu Ling menganggapnya sebagai saingan cinta, perintah Pangeran Pertama juga menjadi alasan yang harus diwaspadai. Meski terpaksa melibatkan Xue Ningyan demi bisa terlepas sedikit dari belenggu Pangeran Pertama, Shen Qi tidak ingin membahayakan nyawa wanita itu dengan membiarkannya terlibat secara langsung. Kaki-kaki kuda yang kokoh berderap memasuki gerbang besar Kediaman Shen. Terus bergerak maju hingga tiba di halaman depan Kediaman Tuan Muda Keempat. Shen Qi melompat turun, dan berlari menuju tempat di mana Xue Ningyan biasanya berada. Selama tinggal di Kediaman Tuan Muda Keempat, Xue Ningyan hanya pernah pergi ke tiga tempat, kamar, ru
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 66 : Kunci Perpustakaan

Setelah percakapan menggelikan di kamar mandi itu, Shen Qi menyuruh Kepala Pelayan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Xue Ningyan duduk di kursinya dengan rasa canggung yang tak kunjung hilang. Pikirnya, hari ini Tuan Muda sangat berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Tidak, bahkan semakin hari semakin berbeda. Mungkin sejak berkunjung ke Kediaman Qin hari itu?Xue Ningyan menghela napas pelan, bukan karena dia tidak nyaman diperlakukan hangat oleh suaminya sendiri, tapi itu hanya karena rasa takutnya. Takut dirinya semakin melewati batas dan berujung menyakiti diri sendiri, takut hatinya yang sudah berdiam di tempat aman tiba-tiba mencari harapan yang berlebihan. “Kenapa kau tidak makan?” tanya Shen Qi, memecah lamunan Xue Ningyan. “Saya sedang berpikir, kenapa Tuan Muda seperti sengaja bersikap baik kepada saya?” Xue Ningyan menundukkan kepala, takut salah kalimat. “Karena kau adalah istriku.” Shen Qi menjawab santai sambil menyantap makan malamnya. “Saya rasa Tuan
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 67 : Putri Tianqing Tidak Mengenal Orang Gila Sepertimu

“Setelah matamu mulai mengantuk, tidurlah, sudah sangat larut.” Shen Qi berdiri dari kursinya. “Tuan Muda tidak akan tidur dengan saya?” Xue Ningyan menatapnya. “Mana mungkin begitu? Aku sangat ingin sampai-sampai rasanya sangat sulit untuk menahan diri. Tapi aku tidak bisa tidur denganmu sekarang, Xue Ningyan. Aku harus kembali ke Biro Informasi.” Shen Qi mendekat ke arahnya, membelai rambutnya dengan lembut sambil tersenyum. “Tuan Muda sedang sibuk, ya?” “Iya, aku menyerahkan pekerjaanku sementara kepada Zhong Li. Tapi kalau aku tak kunjung kembali, aku khawatir kepalanya akan meledak,” Shen Qi tertawa. “Kalau Tuan Muda sesibuk itu, kenapa masih menyempatkan diri untuk makan malam bersama dan menemani saya mengobrol? Anda tidak merasa bersalah pada Zhong Li?” Xue Ningyan berseru ketus, “Anda sungguh bukan atasan yang baik baginya.” “Memangnya kau tahu apa sampai-sampai berani memberikan penilaian semacam itu, Xue Ningyan?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya. “S-saya ….” “Aku
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 68 : Batang Bambu dan Cambuk

Hari di mana Kunjungan Ke Kediaman Orang Tua akhirnya tiba. Shen Qi menggandengan tangan Xue Ningyan dengan lembut seolah sedang memegang porselen berharga. “Gaunmu hari ini sabgat cantik,” Shen Qi berbisik pelan. “Saya tidak ingin terlihat lemah di depan Ayah, Tuan Muda.” “Tapi tidak harus memilih warna merah, kan?”“Kalau itu, saya tidak ingin kalah cantik dari adik saya.” Shen Qi tertawa, belakangan ini, gaun musim panas yang dipakai Xue Ningyan biasanya berwarna merah muda pastel atau hijau pastel. Tapi pada hari seperti ini, dia sengaja memilih warna merah terang dengan motif bunga-bunga di tepiannya. Shen Qi merasa, bahwa istrinya sekarang sangat menggoda untuk dimonopoli sendirian di dalam kamar. “Kalau saja aku boleh mengatakannya, aku ingin kau mengganti bajumu dengan yang lebih sederhana.” Shen Qi memalingkan wajahnya yang menunjukkan semburat merah. “Apa? Diganti? Apakah pakaian saya jelek? Kenapa Tuan Muda tidak menyukainya?” Xue Ningyan berusaha agar menatap matany
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 69 : Manusia Setengah Binatang

“HENTIKAN!” Seruan itu membuat beberapa orang pelayan yang sedang memukuli Xiao Ci berhenti dan menoleh ke arah datangnya suara. Wajah mereka tidak tampak terkejut apalagi menunjukkan sorot ketakutan. Justru memasang raut penuh merendahkan seolah Xue Ningyan bukan siapa-siapa bagi mereka. “Apa yang sedang kalian lakukan?” Xue Ningyan bertanya tegas. “Nyonya Muda Keempat tidak perlu ikut campur urusan di dalam kediaman ini. Anda kan, sudah bukan Nona Pertama lagi,” salah seorang pelayan menjawab angkuh. Xue Ningyan mengembuskan napas kasar, itu memang benar, tapi kenapa mereka menyakiti Xiao Ci seperti itu? “Kalau begitu, aku hanya ingin tahu apa kesalahan yang dilakukan Xiao Ci sampai-sampai kalian memukulinya begitu?” “Ah …, dia sejak Anda pergi berlagak seperti tidak mau menghormati majikan barunya, Nona Kedua. Bahkan tidak berniat mematuhi perintahnya. Jadi Nona Kedua menyuruh kami untuk menghukumnya dengan selayaknya.” “Tapi tentu saja ini bukan urusan Anda, jadi Anda tidak
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 70 : Tidak Boleh Bercerai

Saat sore hari, mereka berjalan-jalan di belakang Kediaman Xue yang memiliki banyak taman bunga. Meski pun tidak ada danau buatan besar seperti di Kediaman Tuan Muda Keempat, tempat ini juga termasuk memiliki taman yang bagus. Xue Ningyan hanya diam saja sejak kejadian buruk yang menimpa Xiao Ci diketahui olehnya. Karena itulah dirinya berakhir berada di taman ini bersama Shen Qi untuk menikmati matahari terbenam. “Apakah hubunganmu dengan Xiao Ci memang sedekat itu?” tanya Shen Qi, mencoba mencairkan suasana hening ini. “Saya sudah bersama dengannya sejak usia saya lima tahun, Tuan Muda. Ibu saya yang membawanya ke kediaman sebagai pelayan sekaligus teman bermain. Dulu saya juga sangat dihormati seperti Xue Fengzhi.” “Tapi ibu saya meninggal tak lama kemudian, ibunya Xue Fengzhi segera menjadi selir yang akan diangkat menjadi istri sah yang baru. Sejak saat itu, ayah saya memindahkan kamar saya ke belakang hanya karena Xue Fengzhi meminta kamar saya.” “Saya tidak ingat lagi hal
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status