All Chapters of Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam: Chapter 31 - Chapter 40

86 Chapters

Bab 31 : Seandainya Saja

Bruk. Shen Qi menjatuhkan Liu Ling dari pangkuannya begitu saja. Saat wanita itu mengaduh kesakitan karena dijatuhkan dari ketinggian satu meter, Shen Qi melangkahinya dan berlari terhuyung-huyung menyusul Xue Ningyan yang keluar dari ruangan dalam keadaan menangis. Pikirannya hanyut saat melihat Xue Ningyan terlihat kacau dalam balutan gaun merah yang indah itu. Shen Qi benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat melihatnya menangis karena telah diperlihatkan hal yang tak pernah ingin dilihat seorang istri dari suaminya. ‘Astaga, apa yang kulakukan? Fatal sekali kesalahanku. Xue Ningyan …, kumohon jangan salah paham.’ Shen Qi terus meyakinkan dirinya saat berlari menuju kamar meski keadaannya sendiri tidak memungkinkan. Rasa sakit kepala yang berat dan jantung yang seperti diperas itu diabaikan begitu saja demi memperbaiki segalanya dari kesalahpahaman yang baginya mengerikan. Shen Qi berhenti di depan kamar yang tertutup rapat. Dia mengatur napasnya yang menderu dan membuka pin
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 32 : Bunga Yang Hampir Patah

“Sejak kapan kondisi Nyonya Muda jadi separah ini?” tanya tabib kediaman yang dibawa Shen Qi beberapa saat yang lalu. Li Li menunduk, “Saat pagi hari, Nyonya Muda hanya mengeluh sakit kepala karena kelelahan beraktivitas kemarin. Lalu saat siang hari, saya mengetahui ternyata Nyonya Muda sudah demam tinggi.” “Saya menyarankan agar beliau beristirahat saja dan memanggil tabib, tapi beliau menolak. Lalu satu jam sebelumnya, beliau batuk darah dan pingsan.” Tabib itu mengangguk-angguk, “Nyonya Muda memiliki penyakit bawaan, karena tubuhnya memang lemah, sepertinya dia cukup terbiasa dengan rasa sakit karena kelelahan beraktivitas, tapi tentu saja itu tidak boleh dibiarkan karena bisa jadi sangat berbahaya.” “Saya dengar dari Nona Li Li bahwa kondisinya membaik beberapa hari belakangan dan baru memburuk hari ini. Seharusnya, meski pun tubuhnya lemah, jika sudah membaik cukup lama, tubuhnya tidak akan langsung memburuk hanya karena beraktivitas seharian, pasti ada penyebab lain yang me
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 33 : Tugas Rahasia

Shen Qi membaca isi surat rahasia itu di dalam ruang kerjanya, sejenak melupakan jarak antara dirinya dan Xue Ningyan dan mulai serius bekerja lagi. “Yang Mulia Pangeran Pertama ingin aku pergi ke Bingzhou.” Shen Qi memasang ekspresi jengkel saat membacanya. “Bingzhou? Tapi tiba-tiba sekali.” Zhong Li berseru tak percaya. “Aku diperintah untuk mencari orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan gubernur Bingzhou dua pekan lalu.” Shen Qi membakar surat rahasia itu begitu selesai membacanya. “Pembunuhan Gubernur Bingzhou? Apakah ada hal seperti itu, Tuan Muda? Sepertinya informasinya belum masuk ke Biro Informasi, atau saya yang belum sempat memeriksanya.” “Tidak, Zhong Li. Informasi itu sudah masuk dua minggu lalu, aku yang melewatkannya karena merasa itu tidak penting. Karena Gubernur Bingzhou berada di faksi Pangeran Pertama. Orang sepertinya juga bukan orang yang harus tetap diawasi meski telah mati.” “Tapi itu kan laporan pembunuhan.” “Laporan yang kuterima dua minggu lalu b
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 34 : Dunia Hanya Berpihak Pada Putri Tianqing

Sekembalinya dari Kediaman Shen, sore itu, Liu Ling menghentikan kereta kuda di Istana Selatan. Pangeran Pertama berdiri di depan gerbang seolah sudah menunggunya. Liu Ling melangkah masuk. “Aku sudah menyampaikan surat itu.” “Kalau sudah membaca isinya, dia pasti akan bergegas pergi ke Bingzhou untuk memimpin penyelidikan rahasia ini.” Pangeran Pertama memasang raut wajah puas. “Dengan kondisinya yang baru pulih itu?” Liu Ling terkekeh dingin, “Kau memang orang yang kejam, Kakak.” “Aku tidak menyuruhnya segera bergegas, dia sendiri yang kemungkinan tidak bisa menunggu waktu. Untuk itu, Liu Ling, kau ikutlah dengannya untuk menjaganya. Perjalanan menuju Bingzhou memakan waktu cukup lama dan melelahkan meski tidak sampai berhari-hari.” Pangeran Pertama menatapnya seolah sedang memohon. “Sepertinya kau berniat sekali ingin menjadikanku orang ketiga dalam hubungan mereka, ya ….” “Yang orang ketiga itu Xue Ningyan. Sudah jelas-jelas aku yang lebih dulu merencanakan pernikahan untuk
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 35 : Tuan Muda Orang yang Misterius Sekaligus Hangat

Xue Ningyan berdiri di koridor selatan kamarnya. Menatap dari kejauhan Lv Xian yang menunggu di paviliun sambil memberi makan ikan yang ada di kolam teratai. Pria itu memakai jubah berwarna hitam yang menutupi seluruh pakaiannya. Dia mungkin datang ke sini secara diam-diam, kan ….Xue Ningyan menghela napas, dia mendekati paviliun itu dan menyapa dengan sopan. “Selamat datang, Lv Xian. Maaf membuatmu menunggu lama.” Lv Xian berbalik, tersenyum senang, “Ah, tidak, Nyonya Muda. Saya menikmati masa di mana saya menunggu Anda.” Xue Ningyan berkedip beberapa kali, “Me …, nikmati?” “Maksud saya, saya menunggu Anda sambil memberi makan ikan, jadi tidak merasa sudah menunggu lama dan tidak merasa bosan.” Lv Xian tersenyum begitu membenarkan kalimatnya, dia meletakkan pakan ikan di bangku kecil. “Duduklah.” Xue Ningyan menunjuk kursi di depannya dengan sopan. “Terima kasih, Nyonya Muda. Sebelumnya, saya mendengar kesehatan Nyonya Muda sempat memburuk setelah pulang dari upacara pernikaha
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 36 : Teman Pertama Yu Xinyi

“Nyonya Muda, perjamuan teh kecilnya sudah siap, Anda bisa memeriksanya dan mengatakan pada saya kalau ada yang kurang.” Li Li melapor padanya yang sedang bersiap di kamar. “Baiklah …, tidak perlu diperiksa lagi, aku percaya padamu.” Xue Ningyan berdiri dan mengikuti Li Li menuju paviliun tengah. “Terima kasih, Nyonya Muda.”Lalu kepala pelayan muncul di tengah perjalanan mereka menuju paviliun. Dan melaporkan kedatangan Nyonya Muda Ketiga. “Saya sudah mempersilakan beliau masuk dan menunggu di paviliun sesuai yang Anda perintahkan.” “Terima kasih.” Xue Ningyan tersenyum. Dia merapatkan mantelnya, sejak jatuh sakit, dia mudah sekali kedinginan karena udara sejuk. Yang lebih penting, dia tidak menyangka Yu Xinyi akan datang secepat ini bahkan sama sekali tidak membalas surat undangannya. “Selamat datang, Nyonya Muda Ketiga, terima kasih Anda sudah memenuhi undangan dariku. Awalnya aku khawatir karena Nyonya Muda tidak membalas suratku sama sekali.” Yu Xinyi tersenyum saat melih
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 37 : Teman Masa Kecil Tuan Muda

Setelah malam hari tiba, Xue Ningyan membuka hadiah yang diberikan Lv Xian. Bubuk dupa itu halus dan beraroma menenangkan. Xue Ningyan menatanya di dalam mangkuk dupa dengan hati-hati, lalu menyalakan api dan mulai membakar bubuk itu hingga asapnya menguar. Xue Ningyan menguap, “Benar-benar aroma yang menenangkan. Aku jadi cepat mengantuk.” Pintu tiba-tiba diketuk ketika dia sudah hampir bersiap untuk tidur. Suara Li Li terdengar, “Nyonya Muda, saya membawakan obat untuk Anda.” “Masuklah ….” Xue Ningyan duduk di tepi ranjang. Li Li masuk membawa nampan berisi mangkuk obat dan camilan manis. Xue Ningyan menatapnya dengan bingung setelah melihat manisan itu. “Ah …, ini dipesan khusus oleh Tuan Muda. Katanya saat terakhir kali Nyonya Muda minum obat, Nyonya Muda tampaknya tidak menyukai rasa pahitnya. Jadi beliau meminta saya menyiapkan manisan juga saat Anda minum obat.” Li Li menjelaskannya dengan rinci. “Apakah dia terlihat seperti orang yang akan melakukan hal semacam itu?” Xu
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 38 : Tugas Baru

“Kalau begitu, selamat tidur, Nyonya Muda. Saya akan pergi sekarang.” Li Li membungkuk sopan, tersenyum senang. “Terima kasih karena sudah menceritakannya padaku, Li Li. Kelak jika aku berkesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Putri Tianqing, aku ingin mengucapkan terima kasih padanya karena telah membantu Tuan Muda di masa-masa sulitnya.” Xue Ningyan tersenyum, membaringkan tubuhnya. Langkah Li Li sempat terhenti sesaat setelah mendengar kalimat itu, dia hanya mengucapkan ‘iya’ yang sangat singkat sebagai respon terakhirnya. Dalam hati, dia mengeluh, ‘Nyonya Muda tidak tahu kalau Putri Tianqing sangat sulit dihadapi sampai-sampai bisa membuat posisinya sebagai Nyonya Muda terancam. Bagaimana beliau bisa begitu baik terhadap orang yang kemungkinan bisa saja merebut suaminya …?’Setelah menyelesaikan tugasnya, Li Li sudah berencana pergi ke Kediaman Tuan Muda Pertama untuk melapor. Sepertinya Nyonya Muda Pertama sudah sangat menunggu selama beberapa hari terakhir. Karena a
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 39 : Hari Bersama Yu Xinyi

Hari di mana Yu Xinyi mengajaknya keluar dari kediaman dan berjalan-jalan di jalanan pertokoan akhirnya tiba. Xue Ningyan bersyukur karena tubuhnya sudah lebih sehat dari biasanya. Mungkin begitu Shen Qi pulang, dia harus memberikan banyak-banyak rasa terimakasihnya untuk tubuh yang nyaman ini. “Wah …, pakaian Xue Ningyan hari ini juga cantik sekali. Apakah itu juga edisi terbatas dari butik Tuan Muda Lv?” Yu Xinyi tersenyum lebar. Xue Ningyan mengangguk singkat, “Sebenarnya jika tidak dihadiahkan gaun-gaun ini oleh Tuan Muda, aku tidak punya pakaian yang layak untuk dipakai saat bertemu denganmu, Yu Xinyi.” “Benarkah? Ya ampun ….” Yu Xinyi menutup mulut tidak percaya. “Omong-omong soal Tuan Muda Lv Xian, dia itu baru dua tahun berlayar di dunia bisnis, loh …, dan usahanya berkembang sangat cepat sampai-sampai mengalahkan bisnis keluargaku di Yangzhou.” “Benarkah? Dia berbakat dalam berbisnis, ya …, pasti beruntung sekali wanita yang disukainya.” Xue Ningyan terkekeh pelan. “Kir
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 40 : Nyonya Muda Lebih Cantik Dari Yang Dirumorkan

Para wanita muda di Ibukota Kekaisaran, biasanya memang suka menghabiskan waktu untuk berbelanja. Berlomba-lomba memiliki giok paling langka dan membeli riasan wajah paling cantik yang pernah ada. Namun di samping itu, tempat yang paling sering mereka datangi setiap hari adalah butik Tuan Muda Lv. Tempat ini menjadi tempat yang selalu ramai didatangi wanita-wanita muda dari keluarga terkenal setiap harinya. Selain membeli pakaian baru, beberapa dari mereka juga sengaja berkumpul untuk menukar gosip yang mereka miliki dengan gosip lain yang lebih panas dibicarakan. Bisa dibilang, jika tidak sanggup menerima cemoohan publik, atau jika tidak ingin namanya disebutkan dalam salah satu gosip yang mereka sebarkan, lebih baik jangan mendekati butik itu. Sejak beberapa hari terakhir, nama Xue Ningyan terus menjadi perbincangan panas di kalangan wanita-wanita muda yang biasa menghabiskan waktu di butik ini. Entah memang tidak tahu atau tidak peduli, Xue Ningyan justru mendatangi tempat itu
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1234569
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status