Xue Ningyan berdiri di koridor selatan kamarnya. Menatap dari kejauhan Lv Xian yang menunggu di paviliun sambil memberi makan ikan yang ada di kolam teratai. Pria itu memakai jubah berwarna hitam yang menutupi seluruh pakaiannya. Dia mungkin datang ke sini secara diam-diam, kan ….Xue Ningyan menghela napas, dia mendekati paviliun itu dan menyapa dengan sopan. “Selamat datang, Lv Xian. Maaf membuatmu menunggu lama.” Lv Xian berbalik, tersenyum senang, “Ah, tidak, Nyonya Muda. Saya menikmati masa di mana saya menunggu Anda.” Xue Ningyan berkedip beberapa kali, “Me …, nikmati?” “Maksud saya, saya menunggu Anda sambil memberi makan ikan, jadi tidak merasa sudah menunggu lama dan tidak merasa bosan.” Lv Xian tersenyum begitu membenarkan kalimatnya, dia meletakkan pakan ikan di bangku kecil. “Duduklah.” Xue Ningyan menunjuk kursi di depannya dengan sopan. “Terima kasih, Nyonya Muda. Sebelumnya, saya mendengar kesehatan Nyonya Muda sempat memburuk setelah pulang dari upacara pernikaha
“Nyonya Muda, perjamuan teh kecilnya sudah siap, Anda bisa memeriksanya dan mengatakan pada saya kalau ada yang kurang.” Li Li melapor padanya yang sedang bersiap di kamar. “Baiklah …, tidak perlu diperiksa lagi, aku percaya padamu.” Xue Ningyan berdiri dan mengikuti Li Li menuju paviliun tengah. “Terima kasih, Nyonya Muda.”Lalu kepala pelayan muncul di tengah perjalanan mereka menuju paviliun. Dan melaporkan kedatangan Nyonya Muda Ketiga. “Saya sudah mempersilakan beliau masuk dan menunggu di paviliun sesuai yang Anda perintahkan.” “Terima kasih.” Xue Ningyan tersenyum. Dia merapatkan mantelnya, sejak jatuh sakit, dia mudah sekali kedinginan karena udara sejuk. Yang lebih penting, dia tidak menyangka Yu Xinyi akan datang secepat ini bahkan sama sekali tidak membalas surat undangannya. “Selamat datang, Nyonya Muda Ketiga, terima kasih Anda sudah memenuhi undangan dariku. Awalnya aku khawatir karena Nyonya Muda tidak membalas suratku sama sekali.” Yu Xinyi tersenyum saat melih
Setelah malam hari tiba, Xue Ningyan membuka hadiah yang diberikan Lv Xian. Bubuk dupa itu halus dan beraroma menenangkan. Xue Ningyan menatanya di dalam mangkuk dupa dengan hati-hati, lalu menyalakan api dan mulai membakar bubuk itu hingga asapnya menguar. Xue Ningyan menguap, “Benar-benar aroma yang menenangkan. Aku jadi cepat mengantuk.” Pintu tiba-tiba diketuk ketika dia sudah hampir bersiap untuk tidur. Suara Li Li terdengar, “Nyonya Muda, saya membawakan obat untuk Anda.” “Masuklah ….” Xue Ningyan duduk di tepi ranjang. Li Li masuk membawa nampan berisi mangkuk obat dan camilan manis. Xue Ningyan menatapnya dengan bingung setelah melihat manisan itu. “Ah …, ini dipesan khusus oleh Tuan Muda. Katanya saat terakhir kali Nyonya Muda minum obat, Nyonya Muda tampaknya tidak menyukai rasa pahitnya. Jadi beliau meminta saya menyiapkan manisan juga saat Anda minum obat.” Li Li menjelaskannya dengan rinci. “Apakah dia terlihat seperti orang yang akan melakukan hal semacam itu?” Xu
“Kalau begitu, selamat tidur, Nyonya Muda. Saya akan pergi sekarang.” Li Li membungkuk sopan, tersenyum senang. “Terima kasih karena sudah menceritakannya padaku, Li Li. Kelak jika aku berkesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Putri Tianqing, aku ingin mengucapkan terima kasih padanya karena telah membantu Tuan Muda di masa-masa sulitnya.” Xue Ningyan tersenyum, membaringkan tubuhnya. Langkah Li Li sempat terhenti sesaat setelah mendengar kalimat itu, dia hanya mengucapkan ‘iya’ yang sangat singkat sebagai respon terakhirnya. Dalam hati, dia mengeluh, ‘Nyonya Muda tidak tahu kalau Putri Tianqing sangat sulit dihadapi sampai-sampai bisa membuat posisinya sebagai Nyonya Muda terancam. Bagaimana beliau bisa begitu baik terhadap orang yang kemungkinan bisa saja merebut suaminya …?’Setelah menyelesaikan tugasnya, Li Li sudah berencana pergi ke Kediaman Tuan Muda Pertama untuk melapor. Sepertinya Nyonya Muda Pertama sudah sangat menunggu selama beberapa hari terakhir. Karena a
Hari di mana Yu Xinyi mengajaknya keluar dari kediaman dan berjalan-jalan di jalanan pertokoan akhirnya tiba. Xue Ningyan bersyukur karena tubuhnya sudah lebih sehat dari biasanya. Mungkin begitu Shen Qi pulang, dia harus memberikan banyak-banyak rasa terimakasihnya untuk tubuh yang nyaman ini. “Wah …, pakaian Xue Ningyan hari ini juga cantik sekali. Apakah itu juga edisi terbatas dari butik Tuan Muda Lv?” Yu Xinyi tersenyum lebar. Xue Ningyan mengangguk singkat, “Sebenarnya jika tidak dihadiahkan gaun-gaun ini oleh Tuan Muda, aku tidak punya pakaian yang layak untuk dipakai saat bertemu denganmu, Yu Xinyi.” “Benarkah? Ya ampun ….” Yu Xinyi menutup mulut tidak percaya. “Omong-omong soal Tuan Muda Lv Xian, dia itu baru dua tahun berlayar di dunia bisnis, loh …, dan usahanya berkembang sangat cepat sampai-sampai mengalahkan bisnis keluargaku di Yangzhou.” “Benarkah? Dia berbakat dalam berbisnis, ya …, pasti beruntung sekali wanita yang disukainya.” Xue Ningyan terkekeh pelan. “Kir
Para wanita muda di Ibukota Kekaisaran, biasanya memang suka menghabiskan waktu untuk berbelanja. Berlomba-lomba memiliki giok paling langka dan membeli riasan wajah paling cantik yang pernah ada. Namun di samping itu, tempat yang paling sering mereka datangi setiap hari adalah butik Tuan Muda Lv. Tempat ini menjadi tempat yang selalu ramai didatangi wanita-wanita muda dari keluarga terkenal setiap harinya. Selain membeli pakaian baru, beberapa dari mereka juga sengaja berkumpul untuk menukar gosip yang mereka miliki dengan gosip lain yang lebih panas dibicarakan. Bisa dibilang, jika tidak sanggup menerima cemoohan publik, atau jika tidak ingin namanya disebutkan dalam salah satu gosip yang mereka sebarkan, lebih baik jangan mendekati butik itu. Sejak beberapa hari terakhir, nama Xue Ningyan terus menjadi perbincangan panas di kalangan wanita-wanita muda yang biasa menghabiskan waktu di butik ini. Entah memang tidak tahu atau tidak peduli, Xue Ningyan justru mendatangi tempat itu
Xue Ningyan terdiam mematung, tatapan meremehkan dari para wanita ini membuat hatinya tidak tenang. Padahal beberapa hari lalu saat menghadiri upacara pernikahan Xue Fengzhi, dia bisa mengintimidasi dan menguasai situasi dengan sempurna. Yu Xinyu menggenggam tangannya dengan erat, dia tahu betul Xue Ningyan tidak baik-baik saja. Perkataan orang-orang ini, jika tidak dihentikan, bisa membuat seseorang yang terlibat merasa sangat malu dan tidak percaya diri. “Namaku Mu Qing’an, Nyonya Muda Keempat. Aku baru pertama kali bertemu denganmu, tapi sudah sering mendengar namamu.” Mu Qing’an membungkuk sopan. Dari senyum ramahnya, Xue Ningyan tahu gadis ini tidak jahat, tapi dia cenderung memiliki sifat menyombongkan diri dan suka merendahkan orang-orang yang tidak disukainya. Dalam kasus ini, bisa saja Xue Ningyan menjadi salah satu dari orang yang tidak disukainya itu. Jika ingin mencegah, dia harus membuat pandangan Mu Qing'an terhadapnya menjadi sedikit lebih baik. Jadi dia hanya perl
Xue Ningyan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Jalan-jalan sepanjang hari ini melelahkan, dia juga harus menghadapi situasi yang tak terduga di butik Lv Xian. Padahal pada akhirnya, dia tidak jadi menemui Lv Xian karena katanya pemuda itu sedang tidak berada di tempat karena suatu urusan mendadak. Xue Ningyan mengambil gaunnya tanpa bertemu dengan Lv Xian dan memberikan dua set gaun kepada Yu Xinyi sesuai janji. Meski begitu, akhirnya Xue Ningyan sudah mengalami perkembangan hubungan yang cukup memuaskan bersama Yu Xinyi. Wanita itu bersedia membagi pengalaman bisnisnya pada Xue Ningyan tanpa harus di minta. Tapi tampaknya ada satu masalah lagi yang menghambat perkembangan itu. Xue Ningyan memejamkan mata, mengingat kembali percakapannya dengan Yu Xinyi tadi sore. “Kau ingin memiliki kekuatan sendiri, Xue Ningyan? Bagaimana jika mempelajari bisnis saja? Menjadi seorang pengusaha sukses tidak harus memiliki status sosial yang tinggi. Seperti aku ini! Bagaimana?”Xue Ningyan terdi
“Saya bersedia menjadi pengawal Nyonya Muda.” Kalimat itu membuat Xiao Ci dan Xue Ningyan terdiam mematung. Sosok Tang Yan yang tiba-tiba muncul itu cukup mengejutkan. Pria itu bahkan berpakaian rapi seolah mau pergi. Tang Yan berjalan mendekat ke arah Xue Ningyan yang duduk di tepi ranjang. “Nyonya Muda. Awalnya saya datang untuk berpamitan karena memutuskan untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak sengaja dengan lancangnya mendengar pembicaraan Anda berdua.” “Saya yang mulanya masih belum memikirkan bagaimana cara membalas budi ini, jadi berpikir untuk membalasnya dengan cara menjadi pengawal Anda.” “Sekarang saya ingin memintanya secara resmi. Apakah Anda bersedia menerima saya sebagai pengawal pribadi Anda?” Xue Ningyan menatapnya dengan tak percaya. Orang ini mendatanginya dan secara langsung memutuskan mau menjadi pengawalnya. Itu terlalu lancar untuk disebut sebagai kabar baik. Dia bahkan jadi teringat perkataan Shen Qi bahwa orang ini berbahaya. Xue Ningyan berdeham pelan,
“Bagaimana kau bisa tahu kalau Li akan dibunuh?” Shen Qi berdiri dengan santai dan minta diantarkan menuju penjara. “Karena cara matinya mirip sekali dengan pelaku pembunuhan Gubernur Bingzhou yang bunuh diri.” “Maksudmu, Li bunuh diri juga? Tapi mayatnya membusuk cepat sekali, nyaris tidak masuk akal.” Lin Jingwei tetap tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Li tidak bunuh diri. Dalam kasusnya ini, sudah jelas bahwa dia dibunuh. menggunakan racun yang tidak diketahui, racun yang bisa membusukkan jasad dengan sangat cepat tidak mungkin ditemukan dengan mudah.” “Terlebih, kalau pembusukannya secepat ini, itu sangat tidak masuk akal entah bagaimana pun aku memikirkannya.” Shen Qi menutup hidung dan mulutnya, ikut memeriksa jenazah Li yang sedang diperiksa koroner. “Tapi bagaimana kau bisa tahu?” “Ini bukan sesuatu yang bisa kau tangani sebagai Biro Investigasi, Lin Jingwei. Aku akan mengurusnya.” Shen Qi berjongkok di depan mayat itu dan mengenakan sarung tangan. “Li tidak m
Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan
Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or
Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p
Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba
Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N
Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata
Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik