Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 61 : Hanyalah Sandiwara

Share

Bab 61 : Hanyalah Sandiwara

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-03-20 14:53:51

‘C-CANGGUNG SEKALI!’ Xue Ningyan berteriak dalam hati. Napasnya beberapa kali tertahan tanpa sebab, matanya hanya menatap kosong pada makanan yang tersaji rapi di depannya.

Sungguh.

Makan bersama Shen Qi kali ini, rasanya berbeda dari yang biasanya.

Kali ini, entah kenapa mulutnya sama sekali tidak mau mengunyah makanan. Jangankan mengunyah, ia bahkan tidak mau membuka mulutnya meski sedikit.

Bayangan tentang ciuman pertama tadi itu terus membekas di pikirannya. Membuatnya semakin tidak tenang menatap Shen Qi yang justru bertingkah seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

‘Aku sekarang …, sangat merasa canggung.’ Xue Ningyan mengeluh dalam hati.

Melihat Shen Qi yang belum menyadari gerak-gerik anehnya dan tidak ingin Shen Qi menyadarinya, Xue Ningyan berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja meski sulit.

Dia menatap makanannya yang masih penuh. Menelan ludah, Xue Ningyan merasa tidak yakin apakah bisa menghabiskannya atau tidak.

Saat memegang sumpit pun, gerakannya sangat kaku kare
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 62 : Istriku, Apakah Dia Menindasmu?

    Sepanjang perjalanan pulang, Shen Qi tidak mengucapkan apa pun atau membicarakan tentang sesuatu apa pun. Xue Ningyan merasa canggung karena situasinya menyebalkan. ‘Apakah dia marah karena aku hanya menganggap semuanya hanya sandiwara?’ Xue Ningyan bertanya-tanya dalam hati. Kereta kuda itu berhenti di depan Kediaman Shen. Xue Ningyan tidak kunjung turun karena Shen Qi tidak bergerak sama sekali. “Tuan Muda, tidak mau turun bersama saya, ya?” tanya Xue Ningyan. “Aku mau kembali ke Biro Informasi, kau pulang sendirian saja,” jawab Shen Qi. “Eh? Tuan Muda mau bekerja? Tapi ini sudah malam …, apakah tidak bisa esok hari saja?” “Tidak bisa, aku juga tidak akan pulang hingga besok” Shen Qi memalingkan wajah, berusaha tidak menatap matanya lagi. Xue Ningyan mendengus, ‘Dia tiba-tiba bertingkah seperti dulu lagi, ya …, memang pria yang sulit ditebak.’ “Kalau begitu, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tuan Muda harus segera makan malam begitu tiba di Biro Informasi, juga harus tid

    Last Updated : 2025-03-20
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 63 : Tidak Ada Yang Bisa Dimaafkan

    “Bagaimana, ya …? Saya tidak bisa bilang kalau Nyonya Muda Kedua menindas saya, kan? Bagaimana pun kan, beliau itu lebih tinggi posisinya dari pada saya.” Xue Ningyan menutup mulutnya sambil menunduk. “Jadi kau meremehkan kekuasaanku, Xue Ningyan?” Shen Qi mendengus sambil mengikat tali pada jubah Xue Ningyan. “Bukan begitu …, Nyonya Muda Kedua yang mengatakannya, jadi saya hanya bisa mendengarkannya saja kan?” Shen Qi menatap tajam ke arah Song Xiuying yang terlihat gelagapan. “Kau menindas istriku, ya, Song Xiuying?” “Tidak! Bagaimana mungkin aku menindas istrimu yang sudah lemah?” Song Xiuying tertawa. “Kau tahu, Song Xiuying? Kau telah berkata jujur tanpa sadar meski sedang berbohong.” Shen Qi merangkul pundak Xue Ningyan dan membawanya berjalan menjauh. “Apa?!” “Kubilang, kau tidak pandai berbohong. Padahal kau suka menindas orang lemah, bisa-bisanya berkata kau tidak menindas istriku.” “Apa yang kau katakan itu, Shen Qi?” “Aku hanya mau bilang, dengan kekuasaanku saat i

    Last Updated : 2025-03-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 64 : Simbol Misterius

    “Ada perlu apa Putri datang menemui saya?” Shen Qi duduk di hadapan Liu Ling yang sedang menyeruput teh. “Memangnya aku tidak boleh hanya mendatangimu saja?” Liu Ling meletakkan cangkirnya, menatap Shen Qi dengan sorot datar. “Dua hari telah berlalu setelah pertemuan dengan Yang Mulia Pangeran Pertama di Istana Selatan. Kau sama sekali tidak mengirim surat atau menanyakan perkembangan kasus yang sudah kau tangani selama dua minggu. Memangnya kau tidak ingin tahu apa yang akan terjadi pada dua pengkhianat itu?” Liu Ling bertanya. “Tugas saya hanya sebatas menyelidiki dan menangkap pengkhianat saja, Putri. Di luar itu, sudah tidak ada hubungannya lagi dengan saya.” Shen Qi menjawab cepat. “Bagaimana kalau dari hasil itu, ada sesuatu yang sangat janggal sampai-sampai Pangeran pun tidak tahu apa yang sebenarnya masih tersembunyi?” Liu Ling tersenyum tipis, menaikkan sebelah alis. Shen Qi tertegun sejenak, dalam pikirannya, Aliansi Gelap langsung melintas. Shen Qi bertanya, “Apa yang

    Last Updated : 2025-03-21
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 65 : Tidak Ada Etika Seperti Itu

    Setelah mendengar pernyataan Liu Ling tentang dia yang mau bertemu Xue Ningyan, Shen Qi langsung menyerahkan semua pekerjaannya kepada Zhong Li. Lalu menyusul kereta kuda Liu Ling dan berusaha untuk tiba lebih dulu dari kereta kuda itu. Sudah sangat jelas bahwa tujuan Liu Ling yang mau menemui Xue Ningyan bukanlah hal yang baik. Selain karena Liu Ling menganggapnya sebagai saingan cinta, perintah Pangeran Pertama juga menjadi alasan yang harus diwaspadai. Meski terpaksa melibatkan Xue Ningyan demi bisa terlepas sedikit dari belenggu Pangeran Pertama, Shen Qi tidak ingin membahayakan nyawa wanita itu dengan membiarkannya terlibat secara langsung. Kaki-kaki kuda yang kokoh berderap memasuki gerbang besar Kediaman Shen. Terus bergerak maju hingga tiba di halaman depan Kediaman Tuan Muda Keempat. Shen Qi melompat turun, dan berlari menuju tempat di mana Xue Ningyan biasanya berada. Selama tinggal di Kediaman Tuan Muda Keempat, Xue Ningyan hanya pernah pergi ke tiga tempat, kamar, ru

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 66 : Kunci Perpustakaan

    Setelah percakapan menggelikan di kamar mandi itu, Shen Qi menyuruh Kepala Pelayan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Xue Ningyan duduk di kursinya dengan rasa canggung yang tak kunjung hilang. Pikirnya, hari ini Tuan Muda sangat berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Tidak, bahkan semakin hari semakin berbeda. Mungkin sejak berkunjung ke Kediaman Qin hari itu?Xue Ningyan menghela napas pelan, bukan karena dia tidak nyaman diperlakukan hangat oleh suaminya sendiri, tapi itu hanya karena rasa takutnya. Takut dirinya semakin melewati batas dan berujung menyakiti diri sendiri, takut hatinya yang sudah berdiam di tempat aman tiba-tiba mencari harapan yang berlebihan. “Kenapa kau tidak makan?” tanya Shen Qi, memecah lamunan Xue Ningyan. “Saya sedang berpikir, kenapa Tuan Muda seperti sengaja bersikap baik kepada saya?” Xue Ningyan menundukkan kepala, takut salah kalimat. “Karena kau adalah istriku.” Shen Qi menjawab santai sambil menyantap makan malamnya. “Saya rasa Tuan

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 67 : Putri Tianqing Tidak Mengenal Orang Gila Sepertimu

    “Setelah matamu mulai mengantuk, tidurlah, sudah sangat larut.” Shen Qi berdiri dari kursinya. “Tuan Muda tidak akan tidur dengan saya?” Xue Ningyan menatapnya. “Mana mungkin begitu? Aku sangat ingin sampai-sampai rasanya sangat sulit untuk menahan diri. Tapi aku tidak bisa tidur denganmu sekarang, Xue Ningyan. Aku harus kembali ke Biro Informasi.” Shen Qi mendekat ke arahnya, membelai rambutnya dengan lembut sambil tersenyum. “Tuan Muda sedang sibuk, ya?” “Iya, aku menyerahkan pekerjaanku sementara kepada Zhong Li. Tapi kalau aku tak kunjung kembali, aku khawatir kepalanya akan meledak,” Shen Qi tertawa. “Kalau Tuan Muda sesibuk itu, kenapa masih menyempatkan diri untuk makan malam bersama dan menemani saya mengobrol? Anda tidak merasa bersalah pada Zhong Li?” Xue Ningyan berseru ketus, “Anda sungguh bukan atasan yang baik baginya.” “Memangnya kau tahu apa sampai-sampai berani memberikan penilaian semacam itu, Xue Ningyan?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya. “S-saya ….” “Aku

    Last Updated : 2025-03-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 68 : Batang Bambu dan Cambuk

    Hari di mana Kunjungan Ke Kediaman Orang Tua akhirnya tiba. Shen Qi menggandengan tangan Xue Ningyan dengan lembut seolah sedang memegang porselen berharga. “Gaunmu hari ini sabgat cantik,” Shen Qi berbisik pelan. “Saya tidak ingin terlihat lemah di depan Ayah, Tuan Muda.” “Tapi tidak harus memilih warna merah, kan?”“Kalau itu, saya tidak ingin kalah cantik dari adik saya.” Shen Qi tertawa, belakangan ini, gaun musim panas yang dipakai Xue Ningyan biasanya berwarna merah muda pastel atau hijau pastel. Tapi pada hari seperti ini, dia sengaja memilih warna merah terang dengan motif bunga-bunga di tepiannya. Shen Qi merasa, bahwa istrinya sekarang sangat menggoda untuk dimonopoli sendirian di dalam kamar. “Kalau saja aku boleh mengatakannya, aku ingin kau mengganti bajumu dengan yang lebih sederhana.” Shen Qi memalingkan wajahnya yang menunjukkan semburat merah. “Apa? Diganti? Apakah pakaian saya jelek? Kenapa Tuan Muda tidak menyukainya?” Xue Ningyan berusaha agar menatap matany

    Last Updated : 2025-03-23
  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 69 : Manusia Setengah Binatang

    “HENTIKAN!” Seruan itu membuat beberapa orang pelayan yang sedang memukuli Xiao Ci berhenti dan menoleh ke arah datangnya suara. Wajah mereka tidak tampak terkejut apalagi menunjukkan sorot ketakutan. Justru memasang raut penuh merendahkan seolah Xue Ningyan bukan siapa-siapa bagi mereka. “Apa yang sedang kalian lakukan?” Xue Ningyan bertanya tegas. “Nyonya Muda Keempat tidak perlu ikut campur urusan di dalam kediaman ini. Anda kan, sudah bukan Nona Pertama lagi,” salah seorang pelayan menjawab angkuh. Xue Ningyan mengembuskan napas kasar, itu memang benar, tapi kenapa mereka menyakiti Xiao Ci seperti itu? “Kalau begitu, aku hanya ingin tahu apa kesalahan yang dilakukan Xiao Ci sampai-sampai kalian memukulinya begitu?” “Ah …, dia sejak Anda pergi berlagak seperti tidak mau menghormati majikan barunya, Nona Kedua. Bahkan tidak berniat mematuhi perintahnya. Jadi Nona Kedua menyuruh kami untuk menghukumnya dengan selayaknya.” “Tapi tentu saja ini bukan urusan Anda, jadi Anda tidak

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 140 : Tubuh Nyonya Muda Tidak Bermasalah

    “Salam untuk Nyonya Muda, sudah lama kita tidak bertemu, ya.” Xue Ningyan menahan napas dalam keterkejutannya, “Tabib?” “Ya, Nyonya Muda. Malam ini saya datang atas perintah Tuan Muda. Beliau ingin saya memeriksa tubuh Anda.” Tabib itu mendekat dengan tiba-tiba. Refleks, Xue Ningyan mundur untuk menghindarinya karena masih terkejut, “Ta-tapi kenapa tiba-tiba sekali?” Zhong Li tersenyum karena merasa ini semua salahnya, “Maaf, Nyonya Muda. Saya tidak bisa mencegah keinginan Tuan Muda. Jadi saya pun hanya bisa menurutinya saja. Mohon Nyonya Muda mau bekerja sama sebentar.” “Tapi saya baik-baik saja, tidak ada yang perlu diperiksa oleh Tabib—”“Cepat lakukan,” Shen Qi menggeram tak sabar. Tabib meminta Xue Ningyan untuk mengulurkan salah satu tangannya. Dan menutupi pergelangan tangannya dengan sehelai kain tipis. Setelah beberapa jenak, tabib itu melepaskan ibu jarinya dari titik nadi Xue Ningyan. Lalu memintanya untuk mengganti dengan tangan yang lain. Setelah selesai, ia membu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 139 : Memutuskan Hubungan

    Akhirnya, Tang Yan kembali ke Kediaman Tuan Muda Keempat setelah berhari-hari menyamar. Dan langsung diminta untuk menemui Xue Ningyan yang menunggunya di Paviliun Taman. Tang Yan datang dengan segera malam itu juga. Ia berdiri dengan kepala tertunduk, lalu meminta maaf, “Saya minta maaf karena telah melalaikan tugas saya, Nyonya Muda. Tapi saya benar-benar memiliki sesuatu yang mendesak untuk segera diselesaikan.” “Apakah kau tidak bisa mengatakan padaku urusan apa itu?”Tang Yan terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Bahkan meminta izin pada Xiao Ci pun tidak bisa?” “Maaf, Nyonya Muda. Memang saya seharusnya menyempatkan diri untuk meminta izin terlebih dahulu.” “Sudahlah, urusan hukuman bisa nanti-nanti. Pergilah beristirahat, raut wajahmu terlihat tidak baik. Apakah ada sesuatu yang terjadi?” Xue Ningyan mendongak menatapnya yang berdiri di depannya. Tang Yan masih saja terdiam, memang raut wajahnya itu tidak bisa disembunyikan karena dia tidak bisa berhenti memikirkannya. “Ja

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 138 : Perasaan Ini, Hanya Kecelakaan

    “Minumlah. Kau pasti ketakutan.” Tang Yan meletakkan semangkuk air putih di hadapan Liu Ling yang memejamkan mata sambil memijat pelipisnya. “Terima kasih karena sudah menolongku.”Tang Yan terdiam sejenak, kemudian menyeringai lebar, “Aku akhirnya berguna juga untukmu, ya!” Berkat Tang Yan, tiga pria bodoh itu sudah diatasi dengan cepat dan Liu Ling segera meninggalkan lorong itu bersamanya. “Aku bisa menghadapi mereka sendirian.” “Kalau bisa, kenapa kau malah melangkah mundur bukannya maju dan memukul?” “Itu karena kau datang duluan.” “Ah …, kalau begitu, apa seharusnya aku tidak usah datang saja?” Tang Yan memasang wajah menyesal seolah-olah tindakannya memang salah. Liu Ling menyorot datar, ‘Dia bercanda, ya?’ “Kalau sebenarnya kau bisa menghadapi mereka, seharusnya aku diam saja supaya bisa menghemat energi.” Tang Yan mengembuskan napas pelan, meraih kendi arak yang baru saja dibelinya dari kedai yang sama. Liu Ling menghabiskan air di mangkuknya. Sambil mengamati Tang Y

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 137 : Beraninya Kalian Mengganggu Liu Ling-ku!

    Istana Selatan. Tang Yan melihat Liu Ling keluar dari paviliun itu setelah pukul tujuh malam. Dan hanya pulang berjalan kaki dengan pelayan pribadinya. “Kenapa dia tidak naik kereta kuda saja?” Tang Yan berjalan mengikutinya diam-diam. Tapi kalau diperhatikan lagi, suasana malam hari di Ibukota sangat ramai dan terlihat aman, tidak menyeramkan seperti Qingzhou. Dan pasti ada alasan yang jelas mengapa Liu Ling memilih untuk tidak menggunakan kereta kudanya. Tang Yan merasa tenang. Dia mengikuti Liu Ling diam-diam dengan niat untuk melindunginya. Dia sungguh tidak memiliki maksud apa pun dan hanya ingin melindunginya. “Putri, ini indah sekali!” Man'er berseru antusias sambil mencoba sebuah tusuk rambut yang dijual di pinggir jalan. Liu Ling mendengus, “Aku bisa membelikanmu yang lebih mahal dari ini, Man'er, letakkan itu.” “Tapi, Putri. Saya benar-benar menyukai ini.” Man'er enggan meletakkannya. “Aku sudah bilang aku akan membelikanmu yang lebih bagus dan mahal, kan? Ini sama

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 136 : Alasan Shen Qi Menikah

    Setelah percakapan yang penuh intensitas itu, Shen Qi pergi meninggalkan Xue Ningyan begitu mendengar jawaban tidak disangka itu. Dia menutup mulut dan hidungnya dengan wajah yang panas, “Yang benar saja? Mengapa aku bisa begitu tidak tahu malu menginginkan hal semacam itu dari seorang wanita yang bahkan tidak kukenal?”“Yeah …, memang dia bilang aku menginginkannya setelah satu bulan pernikahan kami. Tapi itu tetap saja di luar dugaan. Kenapa pula aku menginginkan seorang putra dari rahimnya? Tidak masuk akal.” “Apanya yang tidak masuk akal, Tuan Muda? Anda sendiri yang mengusulkan hal itu.” Zhong Li yang sedang memeriksa dokumen di sudut ruangan, mengomentari pemikirannya. Shen Qi menyorot dengan tatapan membunuh. Seolah baru tahu kalau Zhong Li berada di sana lebih dulu darinya. Zhong Li langsung menyembunyikan kepalanya dengan tumpukan dokumen, “Se-sebenarnya saya sibuk bekerja, Tuan Muda ….”“Kalau bekerja ya bekerja saja. Jangan sibuk mengurusi urusan orang lain.” “Baik ….”

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 135 : Permintaan Konyol Seperti Apa?

    Istana Selatan.Saat ini, Tang Yan berada di sana. Dia memakai seragam pelayan pria dan mencari kesibukan dengan menyapu halaman. Sambil melakukan itu, matanya mengawasi kamar pribadi Pangeran Pertama. Dan tidak melihat ada hal yang mencurigakan yang bisa membantu penyelidikannya. Sebenarnya, sudah dua hari sejak ia berada di sini untuk mengawasi Pangeran Pertama secara langsung. Tapi dia bahkan tidak melihat sang Pangeran bertemu orang selain Baginda Kaisar dan para pejabat di Istana yang bertegur sapa setelah rapat rutin berakhir. Padahal dia yakin sekali akan bertemu pria misterius itu jika menyusup ke Istana Selatan. ‘Omong-omong, aku juga mendengar kalau Liu Ling sangat dekat dengan Pangeran Pertama, kan?’ Tang Yan menghentikan aktivitas menyapu halamannya. Dan beralih mencabuti rumput di sekitar paviliun. Berharap ia bisa menemukan sesuatu jika bekerja di dekat tempat di mana Pangeran biasanya menerima tamu. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, dia melihat Pangeran Per

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 134 : Yang Yunshui: Mantan Pengawal Permaisuri Terdahulu

    Xue Ningyan mematung di depan pintu. Melihat Shen Qi sudah rapi dengan warna pakaian yang senada dengannya. Pakaian itu juga dipakai Shen Qi saat menghadiri pesta pernikahan Tuan Putri Yinyue. ‘Bagaimana bisa begitu kebetulan ….’ Xue Ningyan ragu-ragu menerima uluran tangan Shen Qi. Tapi Shen Qi langsung menggenggamnya dan mengajaknya berjalan tanpa mengatakan apa pun. Zhong Li sudah mengabarkan kalau Qin Wanzhi sudah berada di ruang makan keluarga setelah memasak beberapa hidangan kesukaan Shen Qi. Matanya melirik menatap Xue Ningyan yang berjalan dengan pandangan lurus tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Meski semalam ia menyuruh Xue Ningyan tidur di kamarnya, tapi ia sama sekali tidak memasuki kamar itu semalam penuh. Mungkin ia mengerti kenapa Xue Ningyan seperti tidak melihatnya sekali pun pagi ini walau sempat tercengang sedikit. “Anu …, aku minta maaf tentang semalam,” Shen Qi membuka percakapan. “Saya sudah memaafkannya,” jawab Xue Ningyan, pendek dan datar. Shen Qi

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 133 : Seperti Seorang Dewi

    “Nyonya Muda, bangun …, sudah saatnya Anda bangun, Nyonya Muda.” Suara Xiao Ci terdengar menerobos alam mimpinya. Xue Ningyan membuka dan melihat Xiao Ci sedang membuka jendela. “Pukul berapa sekarang, Xiao Ci?” Xue Ningyan beringsut duduk. “Sekarang pukul tujuh pagi, Nyonya Muda.” Xiao Ci tersenyum dan mendekat, “Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Anda mandi.” “Ah, iya.” Xue Ningyan berdiri dan bersiap untuk mandi. Semalam, Zhong Li mendatanginya dan menyuruhnya segera pindah kembali ke kamar Shen Qi. Dia juga mendengar bahwa alasannya adalah karena kedatangan Nyonya Qin yang tiba-tiba. Tapi Xue Ningyan tidak bisa menolak permintaan itu dan segera pindah ke kamar Shen Qi. Semalam itu …, dia menangis karena tidak mampu menahan kekecewaannya terhadap Shen Qi. Ia memahami bahwa yang ia hadapi sekarang bukan Shen Qi yang mampu bersikap dewasa karena ingatannya seolah tertahan di usia dua puluh tahun.Mungkin saat ini Shen Qi merasa bahwa seperti itulah dia harus bersikap padan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 132 : Sandiwara

    “Itu maksudnya adalah hubungan suami-istri.” Suara lain telah menyahut. Shen Qi terkesiap dan menoleh ke belakang. “I-Ibu?! Kenapa ada di sini?”“Haah, kau sudah dewasa dan sudah mengalaminya, kan? Bagaimana mungkin tidak tahu?” Qin Wanzhi menepuk dahi dan mengambil posisi duduk di hadapannya. “A-apa hubungannya itu dengan Ibu?! Lagipula, Ibu belum menjawab pertanyaanku, kenapa Ibu ada di sini?” Shen Qi menatap jengkel.Qin Wanzhi tersenyum lebar sambil menyipitkan mata. “Aku datang karena merindukan menantuku.”Shen Qi berdecak kesal, memilih untuk tidak mengindahkan pengakuan Qin Wanzhi. Tapi di sisi lain, dia merasa resah karena ternyata Qin Wanzhi datang untuk Xue Ningyan. Zhong Li berbisik di telinganya, “Nyonya Qin sangat dekat dengan Nyonya Muda. Jadi sebaiknya Anda bersandiwara sebentar seolah-olah tidak ada yang terjadi, Tuan Muda. Atau saya perlu mengatakan pada beliau bahwa Anda hilang ingatan?” “Tidak perlu, Zhong Li. Aku bisa menghadapinya,” balas Shen Qi. “Jadi, sur

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status