All Chapters of Istri Buta sang Penguasa itu Ternyata: Chapter 41 - Chapter 50

103 Chapters

Chapter 41

Lila menelan kalimat yang akan keluar dari tenggorokannya. “Baiklah.” Lila meraba pintu sebelum berjalan masuk dengan pelan. Sebelum memasuki bilik toilet—ia meraba pintu. memastikan pintu itu terbuka. Lila masuk dan mengunci pintu toilet dengan pelan. Membuka jas yang melilit pinggangnya. Menaruhnya pelan di atas. Lalu membuka dressnya—menyentuh bagian yang basah. Membersihkan noda di sana dengan air. Lila tidak yakin noda itu akan menghilang begitu saja. tapi masih ada jas Lucas untuk menutupi bekas noda itu. Setelah selesai dengan semuanya—Lila duduk di atas toilet. Merogoh sebuah alat untuk membantunya mengeluarkan asinya. Lila terdiam sembari memompa asinya. Sampai ada suara pintu yang terbuka. “Apa kau melihat wanita yang dibawa tuan Lucas?” suara wanita itu. “Hm. Aku melihatnya. Dia terlihat sangat polos. Tapi apakah dia buta? Tatapannya kosong. Seperti tidak bisa melihat apapun.” Lila menebak ada dua orang di sana. Salah satu perempuan itu tertawa. “Tap
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Chapter 42

Lucas memang kembali setelah mengantar Lila. Ia juga menugaskan anak buahnya untuk berjaga. Namun, ia menjadi cemas karena tidak kunjung kembali. Ia menyusul ke bawah lagi. Meski bibirnya tidak berhenti mengomel. Kata anak buahnya yang berjaga di depan, Lila memang belum keluar. Untuk itu—ia langsung mendobrak saja pintu toilet. “BRAK!” Biar saja rusak. Lagipula tempat ini miliknya. Yang pertama Lucas lihat adalah dua perempuan yang sedang mencengkram pergelangan tangan dan lengan Lila. “Apa yang kalian lakukan?” tanya Lucas dengan mata yang memincing. Lucas mendekat. Dua wanita itu menggeleng—segera menjauh dari Lila. “Tidak. Kami tidak melakukan apapun.” Wanita itu saling memandang dan segera pergi menjauh. “Tunggu!” teriak Lucas. Ia menatap pergelangan tangan dan lengan Lila yang memerah. Lila hanya diam—ia menunggu apa yang akan dilakukan Lucas pada wanita itu. Jujur ia sedikit kesal. tapi apa boleh jika ia berharap Lucas sedikit membalas wanita itu?
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Chapter 43

“Lucas,” panggil Lila. Mereka berada di dalam mobil yang sedang berjalan. Lila merasa Lucas marah padanya. “Apa?!” setengah berteriak. Lucas melempar ipadnya sembarang arah. “Kenapa kau teriak-teriak?” tanya Lila. “Memangnya kenapa?! aku memang seperti ini!” Lucas masih berteriak. “Kau berniat audisi menjadi penyanyi opera ya?” *Opera adalah bentuk seni pertunjukkan yang memadukan musik, vokal, tari dan dialog. Biasanya dinyanyikan dengan nada tinggi. Seperti berteriak. Seperti yang dilakukan Lucas… Pffffttt!!! Dua orang di depan itu tidak bisa menahan tawanya. Meskipun sudah mati-matian menahannya. Tapi tetap tidak bisa—mereka menutup mulutnya rapat. Menepuknya karena keceplosan tertawa. “Kalian tertawa?” tanya Lucas kesal. matanya menajam penuh amarah. “Ampun, Sir!” ucap mereka berdua. Lila mengulurkan tangannya. Menyentuh lengan Lucas pelan. “Siapa nama kalian?” tanya Lila. “Omar nona, saya bodyguard.” “Saya Gate. Saya sopir, Nona.” Lila terseny
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Chapter 44

21++ Lucas menekan satu tombol hingga ruangan dalam mobil berubah menggelap. Kesunyian ini membawa Lila bertanya. “Ini di mana…” Lila memejamkan mata. Ia akan menggunakan kekuatannya untuk melihat di mana mereka berada sekarang. Namun, sebelum itu terjadi—tengkuknya sudah lebih dulu ditarik. Lucas menciumnya—Lila mencengkram bahu Lucas. Lucas menghisap dan menyecap bibir Lila dengan rakus. Tangannya mengusap pinggang wanita itu pelan. “Ini hukumanmu…” lirih Lucas—memberi ruang agar Lila bisa bernafas. “Apa?” Lucas kembali menarik tengkuk Lila dan kembali mencium bibir wanita itu kembali. Tangannya bergerak melepaskan kancing depan dress yang digunakan oleh Lila. Buah dada wanita itu menonjol—Lucas meremasnya pelan. Kenyal dan lembut. Lila merintih… Entah kesakitan atau justru menikmatinya? Lucas menunduk—menyesap puncak dada Lila dengan rakus. Menyesap air yang keluar dari dada wanita itu. Menelannya seakan air. Lucas menikmatinya—tangannya tidak berhent
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Chapter 45

21++ “Jangan!” Lila menarik tangannya kembali. “Jika kau tidak mau…” Lucas menelusuri leher Lila dengan jarinya—gerakannya abstrak. Sampai turun dan melingkari buah dada Lila. “Aku akan menghukummu lebih berat dari ini atau…” “…aku hukum timmu saja?” dengan senyum devil. Lila menutup dadanya. “Kau keterlauan Lucas.” Lucas tersenyum miring. “Aku sudah memberitahumu seperti apa aku. Yang pasti aku tidak suka dibantah…” “Lakukan hukumanmu.” Lucas membawa tangan Lila paksa menyentuh miliknya di bawah sana. Hanya dengan sentuhan mungil yang tidak berarti itu—kepala Lucas terasa begitu penuh. Lila akhirnya menyentuhnya—meremasnya pelan. Sampai—bibirnya kembali dicium. Kali ini lebih kasar. Seolah Lucas sedang menegasknya bahwa suasana hati pria itu sedang buruk. Jadi jangan membantahnya lagi! Lila membalas ciuman Lucas dengan tangannya yang tidak berhenti meremas milik pria itu di bawah sana. Lucas menggeram pelan—membuka resleting celananya. Membawa miliknya yang s
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Chapter 46

“Mamamama…..” suara ocehan Leonard membuat Lila tersenyum. Pertumbuhan anaknya baik. Namun… Lila justru kawatir. Semakin hari Leonard tumbuh. Dan kata bi Rosa, Leonard begitu mirip dengan lucas. Bahkan Bi Rosa bilang, jika Tuan Leonard bersama Lucas. Semua orang akan mengira jika Leonard adalah anak lucas. Katanya, memang semirip itu. Lantas, mau sampai kapan ia menyembunyikan hal ini. jujur ia masih ragu memberitahukan Lucas. Pria itu masih kejam. Meskipun terkadang baik. Tapi—lila belum sepenuhnya yakin. Lila memeluk putranya. Berbaring di atas ranjang—Lila menunduk dan mencium pipi anaknya. “Coba katakan lagi, Mama..mamama..” ucap Lila. Bayi itu menggerakkan tangan dan kakinya. mulutnya terbuka. “Mamamamamam…” Mengoceh lagi. Tok tok! Bi Rosa mengetuk pintu sebelum membuka kamar dengan kunci cadangan. Lila memang mengunci pintu kamarnya. Bukan apa-apa, ia sangat berhati-hati saat bersama Leonard. Takut jika tiba-tiba Lucas datang dan melihat anaknya. S
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Chapter 47

Lucas duduk santai di sebuah ruang kantornya. Televisi di hadapannya menyala. Menampilkan berita yang sedang heboh. Lucas tersenyum puas. tangannya mengangkat sebuah cairan berisi wine. “Kerja bagus, Dante!” Lucas mengangguk senang. “Tinggal dua orang yang belum aku hancurkan?” “Walaupun belum sepenuhnya dihancurkan. Mereka sudah hancur.” Dante mengambil satu rokoknya. Menyulutnya pelan sebelum menghisap ujungnya. “Kasus ibu tiri nona Lila lebih rumit dari yang aku bayangkan.” “Penipuan itu tidak dilakukan sendirian. Tapi dilakukan dengan beberapa ibu pejabat lainnya. Mereka menjual berlian ke istri pengusaha. Karena mereka berasal dari lingkup pemerintahan, para istri pejabat itu jadi lebih percaya.” Lucas berdecak pelan. “Kerjamu memang bagus. Tapi kita meringankan beban polisi yang ada di negeri ini.” “Enak sekali jadi mereka, tinggal menerima jadi. Tinggal menghukum tanpa susah payah menyelidiki.” Lucas meggeleng pelan. “Sudah aku ringankan pekerjaan mereka, tapi
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Chapter 48

“Sir, saya Omar. Saya menemani nona Lila ke tempat pamannya. Saya menunggu di luar. Tapi karena nona Lila tidak kunjung keluar. akhirnya saya masuk bersama bodyguard yang lain.” “Tapi, nona tidak ada.” Lucas memejamkan mata—mengepalkan tangannya. Urat lehernya terlihat. Rahangnya mengeras. Menandakan bahwa kemarahannya sekarang diujung tanduk. “Tetap cari—aku akan ke sana dengan yang lain.” Lucas menutup sambungan teleponnya. Beberapa menit yang lalu. Lila baru ingin makan kuenya. Tapi… Lila merogoh saku dressnya. Kenapa ponselnya tidak ada? Lila ingin menghubungi Omar untuk menjemputnya ke sini. firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk. Lila tidak tahu—apakah dirinya atau tempat ini. Lila tidak bisa menghubungi siapapun karena ponselnya tidak ada. Memejamkan mata—dan bersiap menggunakan kekuatannya untuk menemukan ponselnya. Ia justru membuka mata kembali ketika mendengar suara langkah seseorang. Dan saat ia baru saja ingin berteriak memanggil. Mulutnya dibekap. La
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Chapter 49

“Aku tidak bekerja karena uang,” jawab Lila. “Aku hanya bekerja pada orang-orang yang aku mau.” Pria itu tersenyum. “Maka, jadikanlah aku orang yang kau mau. Aku bukan orang jahat kok. Aku hanya membutuhkanmu untuk mengembangkan usahaku.” “Aku tidak mau!” jawab Lila dengan tegas. Pria itu menarik kursinya semakin dekat dengan Lila. “Maka aku akan memaksa.” Pria itu mengusap pelan pipi Lila. “Kenapa wanita secantik kau harus disia-siakan keluarga Bennedict? Aku tahu semua tentangmu. Aku juga tahu kalau kau batal menikah dengan calon suamimu dan malah menikah dengan Lucas.” “Kau menguntitku?” “Bukan.” Pria itu menggeleng. tangannya yang penuh tatto itu mengusap pipi Lila lagi. “Lebih tepatnya aku penggemarmu.” “Aku dan Carlo bermusuhan. Itulah kenapa aku sulit bertemu denganmu, karena pria itu memberikan penjagaan yang begitu ketat padamu.” “Tapi hari ini, jalang itu berhasil membawamu ke sini.” Pria itu tertawa. “Aku sangat senang.” “Kau gila!” Lila berusaha berg
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Chapter 50

Bugh! Bugh! Entah dihajar yang ke berapa. Yang pasti, wajah Omar sudah babak belur. Lucas menyugar rambutnya. “Kepergian Lila karena murni kesalahanmu!” Omar mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Ia menunduk. “Maaf, Sir.” “Apa yang dilakukannya sampai tidak mau diikuti bodyguard?” tanya Lucas. “Apa dia bermesraan dengan pria tua itu?” Omar menggeleng. “Tidak, Sir. Dari keterangan pegawai yang di sini. Hari ini ulang tahun Nona Lila. Jadi nona Lila selalu kesini dan merayakan ulang tahun dengan pamannya.” “Saya menuruti keinginan nona Lila yang ingin menghabiskan waktu dengan pamannya. Ketika Carlo pergi—saya sudah buru-buru mengecek ke dalam. Namun, nona Lila begitu cepat dibawa kabur.” “Saya sudah berusaha mencari nona di sekitar sini. tapi saya tidak mendapatkan apapun. Tidak ada rekaman cctv di sini yang merekam nona Lila.” Lucas berkacak pinggang. “Hal ini sudah direncanakan lama.” Lucas menatap Omar yang babak belur dihajar tangannya. “Ini belum cukup. Kau a
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status