Semua Bab Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11 Menjatuhkan Semuanya Sekaligus

"Huh!"Para dewan direksi Grup Jauhari pergi meninggalkan mereka sambil melontarkan ancaman, "Cepat atau lambat, kami akan perhitungkan semua kejadian hari ini!"Donny tampak kalah telak, sementara ayah dan ibu Ryan hanya bisa menghela napas panjang. Dalam hati, mereka sebenarnya sudah tahu betul siapa anak mereka. Begitu masuk dan melihat sikap Ryan yang canggung, mereka langsung paham apa yang sebenarnya terjadi.Namun, siapa Sunny? Dia hanya seorang gadis dari kerabat Keluarga Jauhari, statusnya tidak bisa dibandingkan dengan Milla, putri utama Keluarga Jauhari.Mereka segera mencoba meredakan suasana.Menangkap isyarat dari tatapan orang tuanya, Ryan langsung maju mendekati Milla. "Milla, percayalah padaku. Kami ... kami nggak melakukan apa-apa tadi malam ...."Milla mendorong tangan Ryan menjauh dengan dingin, lalu menangis dan mencoba pergi. Ibu Ryan buru-buru menangkap lengannya, "Anakku, dengarkan dulu. Sebentar lagi kita akan mengadakan upacara pertunanganmu. Kamu nggak bisa p
Baca selengkapnya

Bab 12 Berengsek

Keesokan harinya adalah hari pemilihan untuk menghadiri acara pesta sosial internasional. Milla bangun dengan perasaan segar setelah tidur nyenyak malam sebelumnya. Kulitnya terlihat bersinar dan dia tampak penuh semangat pagi itu.Setelah berdandan, dia menyempatkan diri untuk sarapan bersama ibunya."Milla, Ibu sudah mentransfer setengah dari saham Ibu ken ama kamu. Mulai sekarang, kamu resmi menjadi anggota dewan direksi Grup Jauhari," kata ibunya sambil meletakkan cangkir teh di atas meja.Dia menatap Milla dengan serius, melanjutkan, "Tapi Ibu ingin tahu, setelah masuk ke perusahaan, kamu mau menangani divisi apa?"Milla tersenyum percaya diri. "Aku mau menangani pengembangan lini parfum baru. Aku akan mulai dari divisi yang paling lemah saat ini."Milla mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya dan menyerahkannya kepada ibunya. "Ini adalah proposal lini parfum baru yang sudah aku kerjakan cukup lama. Aku juga sudah minta pendapat beberapa ahli untuk mengevaluasinya. Ibu bisa lihat
Baca selengkapnya

Bab 13 Aura Pelakor yang Tidak Asing

"Oh! Bukankah dia itu Milla, si putri sulung Keluarga Jauhari yang tunangannya direbut sama Sunny? Apa dia benar-benar bodoh atau cuma pura-pura bodoh? Masih juga repot-repot datang ke sini buat bantu Sunny."Dua aktris kecil di belakangnya memulai gosip dengan gembira, "Katanya Keluarga Jauhari sudah lama jatuh miskin. Kali ini dia mencoba mendekati Ryan tapi gagal, mungkin sekarang dia bukan bodoh lagi, tapi sudah gila!"Gelombang tawa dan ejekan mulai menyebar di sekitar ruangan. Namun, Milla tetap berdiri tegak dengan pandangan dingin. Sebelum dia sempat bicara, seseorang tiba-tiba berdiri untuk membelanya."Kalian nggak boleh ngomong begitu! Milla itu kakakku! Kalau kalian menghina dia, sama saja menghina aku!"Dengan dandanan polos dan terlihat lembut, Sunny berjalan mendekati kerumunan. Dia buru-buru menggenggam tangan Milla, lalu berbisik di telinganya, "Kak, aku tahu kamu nggak akan marah padaku. Yang terjadi tadi malam cuma salah paham. Aku dan Kak Ryan benaran nggak ada apa-
Baca selengkapnya

Bab 14 Yang Diambilnya Adalah Kartu S

"Nanti kamu jadi juri?" tanya Milla dengan tenang.Yoan tersenyum lebar sambil menggeleng, "Aku nggak jadi juri, tapi pamanku sendiri yang datang hari ini. Dia akan memberikanmu izin masuk langsung. Gimana, lebih prestisius, 'kan?"Milla mundur setengah langkah, merasa kurang nyaman dengan gaya bicara Yoan yang sembrono. Yoan juga tidak berlama-lama. "Aku pergi dulu, ya!"Sebagai pewaris kedua Keluarga Mahendra, Yoan memang punya pengaruh besar dalam penentuan peserta. Fakta bahwa dia berbicara langsung dengan Milla membuat beberapa orang di belakang semakin iri.Begitu Yoan pergi, suara-suara sarkastik kembali terdengar."Orang pincang masih berharap ikut acara sosial kelas dunia? Aku rasa dia cuma stres karena tunangannya selingkuh, otaknya jadi rusak!""Dari dulu aku dengar, Milla rela melakukan segalanya demi mempopulerkan Sunny. Kali ini, demi dirinya sendiri, dia pasti lebih nekat. Siapa tahu, dia mungkin sudah menjual diri ke Yoan!""Ah, kamu jangan ngelantur. Yoan mana mungkin
Baca selengkapnya

Bab 15 Chris Datang secara Langsung

Milla tetap mempertahankan senyum tipisnya yang profesional, meskipun matanya yang dingin melirik sekilas wajah-wajah di kursi juri.Dia tahu, pria yang menyuarakan komentar negatif ini adalah Paden Hutapea. Paden adalah ayah dari sahabat Sunny, yang pernah dia tampar saat pesta lajang. Sudah jelas, pria ini datang untuk mempersulitnya.Milla tidak terpengaruh. Dengan tenang, dia menghubungkan laptopnya ke proyektor dan memulai presentasinya."Ini adalah sebagian dari portofolio saya, yang saya siapkan khusus untuk acara ini," katanya sambil menampilkan slide pertama.Lembaran demi lembaran slide mulai berganti dan Milla menjelaskan dengan tenang dan tegas. "Dari kecil, saya belajar piano, kaligrafi, seni lukis tradisional, dan musik. Pada usia 9 tahun, saya mulai belajar tari dan menguasai berbagai genre, terutama balet.""Ini adalah sertifikat tertinggi RAD Balet yang saya capai pada usia 14 tahun. Dan ini adalah foto-foto saya saat tampil di drama balet terkenal ...."Presentasinya
Baca selengkapnya

Bab 16 Sunny Adalah Kandidat Terpilih

"Benar sekali." Suara Chris terdengar berat dan mantap.Pernyataan ini akhirnya membuat Paden yang tadi ingin menjilat Chris merasa lega. Dia merapikan jasnya sambil berpikir bahwa peluang mendapatkan investasi dari Grup Mahendra pada kuartal berikutnya kini semakin terbuka lebar."Bu Milla."Chris berbicara lagi, kali ini langsung kepada Milla, "Bersiaplah. Bulan depan, kamu akan ikut perwakilan Grup Mahendra menghadiri pesta sosial internasional."Apa?!Paden yang awalnya mengangguk-angguk setuju, tiba-tiba wajahnya membeku seperti patung. Senyumnya berubah menjadi aneh, seolah-olah baru saja melihat hantu. "Pak Chris, Anda ... Anda sudah menentukan pilihan?""Kenapa? Menurutmu aku buta?" Suara Chris begitu dingin dan menusuk."Tentu nggak, nggak sama sekali ...."Paden langsung gemetar ketakutan. Pikiran tentang peluang investasi langsung terhapus, digantikan oleh kekhawatiran soal nasibnya sendiri.Para juri lainnya saling bertukar pandang. Awalnya mereka merasa kalah langkah karen
Baca selengkapnya

Bab 17 Operasi Aborsi

Melihat Sunny tidak berani menjawab sepatah kata pun, semua orang langsung paham situasinya. Mereka tidak berani memarahi staf atau mengusik Milla yang baru saja mendapat kesempatan besar. Oleh karena itu, mereka semua melampiaskan kekesalan mereka pada Sunny dengan sindiran-sindiran tajam.Beberapa aktris kecil yang lebih cerdik bahkan segera berpaling dan berusaha mendekati Milla untuk memenangkan hatinya. Namun, Milla enggan meladeni orang-orang yang mudah berubah Haluan seperti itu. Dia berjalan menggunakan tongkat menuju lorong untuk menunggu lift dengan tenang.Begitu sampai di ujung lorong, seseorang dari belakang mengejarnya dan berkata, "Bu Milla, undangan untuk pesta sosialita internasional akan segera kami kirimkan kepada Anda. Selain itu, kami butuh Anda untuk menyediakan laporan pemeriksaan kesehatan."Staf dari Grup Mahendra menambahkan, "Seperti yang Anda tahu, kami ingin memastikan kondisi kesehatan Anda prima. Mohon lakukan pemeriksaan sesuai dengan daftar yang sudah k
Baca selengkapnya

Bab 18 Ingin Bertemu Cucu Menantu

Pasangan ini benar-benar bermain api kali ini. Seorang selebritas yang sedang naik daun malah menggoda kakak iparnya dan bahkan hamil di luar nikah. Ini benar-benar skandal besar!Setelah meninggalkan meja perawat, Milla membuka ponselnya dan membaca pesan dari Joy.[ Ngomong-ngomong, keluarga Ryan masih bersikeras mengumumkan kalau pertunangan kalian tetap dilanjutkan minggu depan. Gimana pendapatmu? ]Milla mengetik balasan cepat.[ Tenang saja. Besok aku akan membuat seluruh dunia tahu, kalau aku tetap menikah dengannya, aku adalah wanita paling bodoh di muka bumi! ][ Joy: Jadi besok ada pertunjukan seru, ya? ][ Milla: Ya. Tapi aku butuh bantuanmu untuk menjalankannya. Kamu di mana? Kita ketemuan. ]Mereka bertemu di sebuah kafe yang lokasinya terletak di tengah-tengah antara keduanya. Dalam waktu setengah jam, mereka telah menyusun rencana matang untuk keesokan harinya. Di akhir, Milla menyerahkan kartu akses kantor Ryan yang dulu diberikan padanya.Joy menggenggam erat kartu itu
Baca selengkapnya

Bab 19 Pilih Ulang Presdir

Namun, Sunny datang di saat yang tepat. Setidaknya Milla tidak perlu membuang waktu untuk mencarinya nanti. Saat berjalan melewati kerumunan, Milla menangkap pertanyaan para wartawan yang mengerumuni Sunny."Sunny, Milla adalah kakak sekaligus manajermu. Kenapa tiba-tiba dia bersaing denganmu untuk pergi ke acara pesta sosial internasional? Apakah kalian nggak akur?""Milla bisa mendapatkan kartu lolos dari para juri? Berdasarkan apa? Apakah ada permainan kotor di balik ini?"Dengan ekspresi seolah tak bersalah, Sunny mendengarkan sambil berpura-pura meluruskan rumor."Mana mungkin? Pasti ada kesalahpahaman. Kakakku nggak seperti itu .... Kakakku selalu punya ide cemerlang dan kemampuan luar biasa. Selama dua tahun ini, semua kerja sama bisnis yang kudapatkan adalah berkat usahanya. Dia bahkan mengurus bisnis Grup Jauhari di saat yang bersamaan. Dia sangat hebat ....""Jadi maksudmu, Milla punya dukungan penuh dari Grup Jauhari dan dia juga pintar memainkan cara kotor?" Wartawan langsu
Baca selengkapnya

Bab 20 Yang Dia Inginkan Adalah Harga Selangit!

"Memang belum mencapai mayoritas." Suara tegas Ardiaz yang merupakan pengacara perusahaan, langsung mengubah suasana panas di ruang rapat."Ketua Dewan sudah memindahkan setengah dari sahamnya ke Bu Milla. Proses pemindahan saham itu sudah efektif sejak kemarin. Jadi, keputusan yang diusulkan tadi bukan mayoritas.""Nggak mungkin!"Donny yang merasa dipermalukan, langsung berdiri sambil menunjuk-nunjuk ke arah ibu Milla. "Kakakku sudah bilang nggak akan membiarkan Milla masuk perusahaan! Perusahaan ini milik keluarga besar Jauhari! Kalian berdua nggak bisa terus mendominasi semuanya!"Milla tetap tenang dan duduk dengan tegap. "Perusahaan ini adalah hasil kerja keras ayahku dari nol. Membiarkan kamu masuk ke dalam perusahaan adalah bentuk kemurahan hati sebagai saudara.""Setelah ayahku meninggal, sesuai hukum waris, semua yang berkaitan dengan perusahaan ini menjadi milik ibuku dan aku. Jadi, tolong diingat, Paman, ini bukan perusahaan keluarga besar Jauhari seperti yang Anda pikirkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status