Home / Urban / Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat: Chapter 61 - Chapter 70

105 Chapters

Chapter 61

Seminggu berlalu dengan sangat lambat dan membosankan bagi Althon. Ia semakin kesal dengan sikap para pekerja di perusahaan ini dari hari ke hari. Mereka mengabai peraturan dan melakukan pekerjaan sesuai keinginan mereka. Akan tetapi, ketika lembaga pemerintah berkunjung, mereka berubah drastis menjadi pegawai teladan. Althon memeriksa kantor dan setiap ruangan setiap malam untuk mencari petunjuk dan bukti kejahatan para pegawai. Ia melakukan tugasnya tanpa bantuan Ali dan para pengawal. Mereka hanya memantaunya dari jarak jauh dan mendekat ketika ia membutuhkan bantuan dan berada dalam bahaya. Althon berusaha membina hubungan baik dengan Jay dan beberapa pegawai. Akan tetapi, mereka tampak menjaga jarak dengannya meski beberapa pegawai wanita terus menggodanya. Di saat yang sama, beberapa petugas kebersihan semakin tidak menyukainya dan mulai terang-terangan mengerjainya dengan mengotori hasil pekerjaannya, memfitnahnya hingga mengurungnya di toilet dan ruangan kantor. Althon mem
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Chapter 62

“Dia membuatku sangat kesal.” Pegawai wanita yang lain menyahut.“Itu karena kau miskin dan jelek. Jika kau memberikan lebih banyak uang dan berdandan dengan lebih baik, dia pasti akan tertarik.”“Mereka sedang mabuk. Ini kesempatanku untuk mendengar pembicaraan mereka,” gumam Althon seraya mendekat ke dinding. “Asghar tidak cocok berada di perusahaan kita. Dia tampaknya pria yang jujur. Dia akan menjadi masalah bagi kita jika kita tidak bisa menutup mulutnya.”“Ya, aku setuju denganmu. Dia membuatku kesal.”“Aku mendapatkan laporan dari beberapa petugas kebersihan bila Asghar memungut beberapa kertas di tong sampah. Mereka juga melihatnya berbincang dengan orang-orang asing di gerbang depan dan belakang.”“Kita tidak tahu tujuannya bekerja di perusahaan kita.” Jay meneguk minuman hingga habis. “Aku menduga jika dia adalah penyusup.”Semua pegawai seketika menoleh pada Jay.“Apa maksudmu, Jay?”“Pria itu terlalu tampan dan gagah untuk menjadi seorang petugas kebersihan di perusahaan
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Chapter 63

“Albert, apa kau sudah gila?” tanya Alex ketika Albert akan memasuki kamarnya. Albert memasuki kamar, melepaskan jaket, berbaring di ranjang. Ia menonton video pertarungan Alan dan para berandal untuk kesekian kalinya. “Apa yang kau inginkan, Alex? Katakan sekarang sebelum aku tidur.”“Apa yang sebenarnya dalam otakmu, Albert? Kau bergurau di saat ayah menjelaskan rencananya. Kau seharusnya tahu jika rencana itu sangat penting untuk ayah.”“Aku mendengar semua ucapan Ayah, Alex.” Albert berdecak, memunggungi Alex. “Pergilah, kau menggangguku.”Alex merampas ponsel Albert, melemparnya ke lantai. “Kau masih saja kekanak-kanakan, Albert. Sampai kapan kau akan tertarik dengan perkelahian jalanan itu?”“Apa yang sebenarnya kau inginkan, Alex?” Albert mendengkus kesal, mengambil ponselnya. “Keluar dari kamarku sekarang!”Alex mengembus napas panjang. “Dengarkan aku baik-baik, Albert. Kita sedang mendapatkan masalah besar yang mengancam keluarga kita, Albert. Aku ingin kau fokus untuk menye
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Chapter 64

Althon bertemu dengan Jay dan tiga pengawal lain di depan kantor. Mereka memasuki mobil, melaju menuju lokasi pertemuan. Beberapa berandal terlihat berkumpul di sisi jalan. “Para berandal sialan itu semakin bertambah banyak dari waktu ke waktu. Apa yang sebenarnya mereka inginkan?” ketus Jay seraya mengamati para berandal. Jay melirik Althon sekilas, tersenyum bengis. “Lovatown hanyalah kota kecil. Mereka bisa pergi ke kota yang lebih besar untuk mencari uang.”“Para berandal dari berbagai kota terus berdatangan setiap harinya. Menurut kabar yang beredar, para berandal itu ingin bertemu dengan seorang pria yang berhasil mengalahkan pemimpin berandal Lovatown. Dia memiliki kemampuan yang sangat hebat sehingga para berandal itu ingin bertarung dengannya, Tuan,” jawab salah satu pengawal.Pengawal lain menyahut, “Pria itu dikenal sebagai si Dewa Kematian.”“Para berandal itu membuat kota ini semakin kumuh.” Jay tertawa. “Aku tidak heran jika orang-orang kaya ingin merekrut si Dewa Kema
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Chapter 65

Para berandal bergegas meninggalkan Althon. Mereka lari tunggang langgang hingga terjatuh dan saling menabrak.“Ali menjalankan tugasnya tanpa mengganggu kesenanganku.” Althon menoleh pada pintu restoran yang terbuka.“Kita harus pergi ke restoran berikutnya sekarang,” ujar Tonny. Althon dan Tonny meninggalkan restoran. “Tonny sama sekali tidak membahas pertarunganku dengan para berandal itu,” gumam Althon seraya mengawasi jalanan. Althon melihat para berandal yang berkumpul di dekat gedung kosong. Beberapa di antara mereka terbaring tak sadarkan diri di trotoar. Jay sudah berada di depan restoran ketika mobil tiba. “Asghar, aku sudah mendengar keributan yang terjadi di restoran yang kau dan Tonny periksa. Aku akan memindahkan lokasi pertemuan ke lokasi lain.”“Aku mengerti, Tuan.”Althon memasuki mobil bersama Jay dan pengawal lain. Mereka tiba di sebuah restoran mewah beberapa menit kemudian. “Tonny sudah memberitahuku soal kemampuanmu, Asghar. Aku sudah menduga jika kau memili
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Chapter 66

Althon dan Kevin tiba di sebuah hotel di pusat kota. “Bawa barang-barangku ke kamarku sekarang, Althon.” Kevin menunjukkan mobil yang baru tiba. “Aku ingin barang-barangku tiba di kamarku dalam lima menit. Jika kau tidak melakukannya, aku akan melaporkanmu pada Jay agar dia memecatmu.”Kevin tertawa, berjalan memasuki hotel lebih dahulu. “Aku akan mengirim foto-foto Althon pada yang lain. Ini akan jadi hiburan yang sangat menarik.”Kevin memasuki elevator. “Alvin akan menyukai hiburan ini. Sayangnya, dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Aku sangat mengkhawatirkannya. Aku harap dia baik-baik saja.”Althon berdecak. “Baiklah, aku akan memberikan hiburan untukmu sebelum kau menyesali perbuatanmu, Kevin.”Althon membuka bagasi mobil, terdiam ketika melihat tiga koper besar. “Aku akan menganggap ini sebagai latihan.”“Apa yang ada dalam koper-koper ini?” Althon membawa koper-koper itu ke dalam hotel, tersenyum. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan begitu sampai di kamarmu, Kevin.”Althon
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Chapter 67

“Alvin pasti tertawa terbahak-bahak ketika melihatku sekarang. Dia adalah orang yang paling dendam padaku setelah aku mempermalukannya selama di Pulau Mande.” Althon menahan tawa. Kevin mendengkus kesal, mengamati Althon sinis. “Alvin sangat sibuk sekarang. Dia pasti akan tertawa ketika melihat foto dan videomu, Althon.”“Entah mengapa aku merasa Alvin menghilang.” Althon menghadap Kevin. “Dia pasti mendapatkan masalah besar setelah Tuan Sean tahu dia pergi ke Emerald Place bersama Alicia. Gosip itu beredar sangat cepat. ”“Tutup mulutmu, Althon! Kau tidak berhak untuk membicarakan Alvin.” Kevin mengepalkan tangan erat-erat. “Meski Alvin sangat jahat adaku, aku menganggapnya sebagai temanku. Aku berhak membicarakannya. Aku sejujurnya sedikit merindukan dan mengkhawatirkannya sekarang. Tuan Sean memberi hukuman tegas pada Paradise Store. Aku penasaran hukuman apa yang dia berikan pada Alvin dan keluarganya.”“Kau bekerja sangat lelet, Althon. Aku menyesal sempat memujimu di dalam hat
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Chapter 68

“Ayah sudah tahu mengenai rencana kita sehingga dia memerintahkan orang itu pergi dari rumah ini sebelum kedatangan kita,” ujar Aaron. “Aku takut jika orang itu adalah Arthur. Dia pasti akan menyeret kita ke penjara dan mengambil kembali seluruh harta kekayaannya.” Andy mengembus napas panjang. “Kita semua akan hancur.”“Jangan membuatku panik, brengsek!” bentak Arnold dengan suara tertahan. “Kita hanya perlu mencari petunjuk lebih teliti. Aku yakin kita akan menemukannya.”Arnold mengawasi sekeliling sesaat, berbisik, “Aku sudah menyimpan kamera pengawas di kamar ayah saat kita memasukinya tadi. Aku juga sudah menyusupkan beberapa mata-mata ke seluruh pulau di Emerald Place. Aku yakin kita akan mendapatkan petunjuk secepatnya.”Sementara itu, Albert tengah berjalan-jalan di halaman, mengamati danau, duduk di kursi. Ia buru-buru mengecek ponselnya, tersenyum ketika melihat sebuah video. “Si Dewa Kematian kembali muncul di Lovatown.”“Sial!” Albert mengepalkan tangan erat-erat. “Aku s
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Chapter 69

“Dasar brengsek!” Kevin sontak terjatuh, berguling-guling di lantai, menjauh dari ular mainan yang bergerak mengejarnya. “Kenapa seekor ular tiba-tiba muncul di lemariku?”Althon tertawa ketika mendengar teriakan Kevin. Ia bergeser ke samping, mengamati para pengawal yang bergegas memasuki ruangan.“Apa yang terjadi, Tuan?” tanya salah satu pengawal. Kevin berlindung di atas lemari, menunjuk ular di lantai. “Singkirkan ular sialan itu dari ruangan ini sekarang juga!”Para pengawal menoleh pada ular yang berhenti bergerak. “Apa yang kalian lakukan, brengsek? Singkirkan ular itu sekarang juga!” Kevin melemparkan sandal ke arah ular. “Apa kalian tidak mendengarku?”Seorang pengawal mengambil ular, dan Kevin merinding ketika melihatnya. “Ular ini hanya mainan, Tuan.” Pengawal itu membuang ular ke dalam tong sampah. “Apa?” Kevin sontak terkejut, menggertakkan gigi. “Dasar brengsek! Kau pasti menyimpan ular sialan itu di tumpukan bajuku, Althon!”Kevin melompat dari lemari, meringis kes
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Chapter 70

“Aku belajar bela diri secara otodidak sejak sekolah. Aku sempat mengikuti pelatihan pengawal beberapa bulan. Sayangnya, aku harus berhenti karena aku tidak memiliki uang. Aku mengasah kemampuanku melalui pertarungan dengan para berandal sesekali.” Althon mengabaikan pengawal yang mengawasinya. “Kau menguasai teknik bela diri dengan baik. Aku mungkin bisa merekomendasikanmu pada Tuan Kevin agar kau menjadi pengawalnya.”“Aku menjadi pengawal Kevin?” Althon tersenyum. “Aku tidak pernah membayangkan hal itu sebelumnya. Kevin pasti mengerjaiku setiap hari.”“Kau bisa memikirkan tawaran itu baik-baik.”“Aku akan memikirkannya nanti.”Kevin melihat deretan pesannya pada Alvin. “Alvin masih tidak membalas pesanku sampai hari ini. Ke mana dia sebenarnya pergi?”Kevin bergegas memasuki mobil setelah sarapan. “Di mana Althon?”“Dia masih berada di kamar, Tuan.”Kevin tersenyum. “Bawa aku pergi dari hotel sekarang juga. Aku tidak ingin Althon mengotori mobilku. Dia harus pergi ke kantor sendir
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status