Share

Chapter 62

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2025-02-06 14:51:26

“Dia membuatku sangat kesal.” Pegawai wanita yang lain menyahut.

“Itu karena kau miskin dan jelek. Jika kau memberikan lebih banyak uang dan berdandan dengan lebih baik, dia pasti akan tertarik.”

“Mereka sedang mabuk. Ini kesempatanku untuk mendengar pembicaraan mereka,” gumam Althon seraya mendekat ke dinding.

“Asghar tidak cocok berada di perusahaan kita. Dia tampaknya pria yang jujur. Dia akan menjadi masalah bagi kita jika kita tidak bisa menutup mulutnya.”

“Ya, aku setuju denganmu. Dia membuatku kesal.”

“Aku mendapatkan laporan dari beberapa petugas kebersihan bila Asghar memungut beberapa kertas di tong sampah. Mereka juga melihatnya berbincang dengan orang-orang asing di gerbang depan dan belakang.”

“Kita tidak tahu tujuannya bekerja di perusahaan kita.”

Jay meneguk minuman hingga habis. “Aku menduga jika dia adalah penyusup.”

Semua pegawai seketika menoleh pada Jay.

“Apa maksudmu, Jay?”

“Pria itu terlalu tampan dan gagah untuk menjadi seorang petugas kebersihan di perusahaan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 63

    “Albert, apa kau sudah gila?” tanya Alex ketika Albert akan memasuki kamarnya. Albert memasuki kamar, melepaskan jaket, berbaring di ranjang. Ia menonton video pertarungan Alan dan para berandal untuk kesekian kalinya. “Apa yang kau inginkan, Alex? Katakan sekarang sebelum aku tidur.”“Apa yang sebenarnya dalam otakmu, Albert? Kau bergurau di saat ayah menjelaskan rencananya. Kau seharusnya tahu jika rencana itu sangat penting untuk ayah.”“Aku mendengar semua ucapan Ayah, Alex.” Albert berdecak, memunggungi Alex. “Pergilah, kau menggangguku.”Alex merampas ponsel Albert, melemparnya ke lantai. “Kau masih saja kekanak-kanakan, Albert. Sampai kapan kau akan tertarik dengan perkelahian jalanan itu?”“Apa yang sebenarnya kau inginkan, Alex?” Albert mendengkus kesal, mengambil ponselnya. “Keluar dari kamarku sekarang!”Alex mengembus napas panjang. “Dengarkan aku baik-baik, Albert. Kita sedang mendapatkan masalah besar yang mengancam keluarga kita, Albert. Aku ingin kau fokus untuk menye

    Last Updated : 2025-02-06
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 64

    Althon bertemu dengan Jay dan tiga pengawal lain di depan kantor. Mereka memasuki mobil, melaju menuju lokasi pertemuan. Beberapa berandal terlihat berkumpul di sisi jalan. “Para berandal sialan itu semakin bertambah banyak dari waktu ke waktu. Apa yang sebenarnya mereka inginkan?” ketus Jay seraya mengamati para berandal. Jay melirik Althon sekilas, tersenyum bengis. “Lovatown hanyalah kota kecil. Mereka bisa pergi ke kota yang lebih besar untuk mencari uang.”“Para berandal dari berbagai kota terus berdatangan setiap harinya. Menurut kabar yang beredar, para berandal itu ingin bertemu dengan seorang pria yang berhasil mengalahkan pemimpin berandal Lovatown. Dia memiliki kemampuan yang sangat hebat sehingga para berandal itu ingin bertarung dengannya, Tuan,” jawab salah satu pengawal.Pengawal lain menyahut, “Pria itu dikenal sebagai si Dewa Kematian.”“Para berandal itu membuat kota ini semakin kumuh.” Jay tertawa. “Aku tidak heran jika orang-orang kaya ingin merekrut si Dewa Kema

    Last Updated : 2025-02-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 65

    Para berandal bergegas meninggalkan Althon. Mereka lari tunggang langgang hingga terjatuh dan saling menabrak.“Ali menjalankan tugasnya tanpa mengganggu kesenanganku.” Althon menoleh pada pintu restoran yang terbuka.“Kita harus pergi ke restoran berikutnya sekarang,” ujar Tonny. Althon dan Tonny meninggalkan restoran. “Tonny sama sekali tidak membahas pertarunganku dengan para berandal itu,” gumam Althon seraya mengawasi jalanan. Althon melihat para berandal yang berkumpul di dekat gedung kosong. Beberapa di antara mereka terbaring tak sadarkan diri di trotoar. Jay sudah berada di depan restoran ketika mobil tiba. “Asghar, aku sudah mendengar keributan yang terjadi di restoran yang kau dan Tonny periksa. Aku akan memindahkan lokasi pertemuan ke lokasi lain.”“Aku mengerti, Tuan.”Althon memasuki mobil bersama Jay dan pengawal lain. Mereka tiba di sebuah restoran mewah beberapa menit kemudian. “Tonny sudah memberitahuku soal kemampuanmu, Asghar. Aku sudah menduga jika kau memili

    Last Updated : 2025-02-07
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 66

    Althon dan Kevin tiba di sebuah hotel di pusat kota. “Bawa barang-barangku ke kamarku sekarang, Althon.” Kevin menunjukkan mobil yang baru tiba. “Aku ingin barang-barangku tiba di kamarku dalam lima menit. Jika kau tidak melakukannya, aku akan melaporkanmu pada Jay agar dia memecatmu.”Kevin tertawa, berjalan memasuki hotel lebih dahulu. “Aku akan mengirim foto-foto Althon pada yang lain. Ini akan jadi hiburan yang sangat menarik.”Kevin memasuki elevator. “Alvin akan menyukai hiburan ini. Sayangnya, dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Aku sangat mengkhawatirkannya. Aku harap dia baik-baik saja.”Althon berdecak. “Baiklah, aku akan memberikan hiburan untukmu sebelum kau menyesali perbuatanmu, Kevin.”Althon membuka bagasi mobil, terdiam ketika melihat tiga koper besar. “Aku akan menganggap ini sebagai latihan.”“Apa yang ada dalam koper-koper ini?” Althon membawa koper-koper itu ke dalam hotel, tersenyum. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan begitu sampai di kamarmu, Kevin.”Althon

    Last Updated : 2025-02-08
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 67

    “Alvin pasti tertawa terbahak-bahak ketika melihatku sekarang. Dia adalah orang yang paling dendam padaku setelah aku mempermalukannya selama di Pulau Mande.” Althon menahan tawa. Kevin mendengkus kesal, mengamati Althon sinis. “Alvin sangat sibuk sekarang. Dia pasti akan tertawa ketika melihat foto dan videomu, Althon.”“Entah mengapa aku merasa Alvin menghilang.” Althon menghadap Kevin. “Dia pasti mendapatkan masalah besar setelah Tuan Sean tahu dia pergi ke Emerald Place bersama Alicia. Gosip itu beredar sangat cepat. ”“Tutup mulutmu, Althon! Kau tidak berhak untuk membicarakan Alvin.” Kevin mengepalkan tangan erat-erat. “Meski Alvin sangat jahat adaku, aku menganggapnya sebagai temanku. Aku berhak membicarakannya. Aku sejujurnya sedikit merindukan dan mengkhawatirkannya sekarang. Tuan Sean memberi hukuman tegas pada Paradise Store. Aku penasaran hukuman apa yang dia berikan pada Alvin dan keluarganya.”“Kau bekerja sangat lelet, Althon. Aku menyesal sempat memujimu di dalam hat

    Last Updated : 2025-02-08
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 68

    “Ayah sudah tahu mengenai rencana kita sehingga dia memerintahkan orang itu pergi dari rumah ini sebelum kedatangan kita,” ujar Aaron. “Aku takut jika orang itu adalah Arthur. Dia pasti akan menyeret kita ke penjara dan mengambil kembali seluruh harta kekayaannya.” Andy mengembus napas panjang. “Kita semua akan hancur.”“Jangan membuatku panik, brengsek!” bentak Arnold dengan suara tertahan. “Kita hanya perlu mencari petunjuk lebih teliti. Aku yakin kita akan menemukannya.”Arnold mengawasi sekeliling sesaat, berbisik, “Aku sudah menyimpan kamera pengawas di kamar ayah saat kita memasukinya tadi. Aku juga sudah menyusupkan beberapa mata-mata ke seluruh pulau di Emerald Place. Aku yakin kita akan mendapatkan petunjuk secepatnya.”Sementara itu, Albert tengah berjalan-jalan di halaman, mengamati danau, duduk di kursi. Ia buru-buru mengecek ponselnya, tersenyum ketika melihat sebuah video. “Si Dewa Kematian kembali muncul di Lovatown.”“Sial!” Albert mengepalkan tangan erat-erat. “Aku s

    Last Updated : 2025-02-08
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 69

    “Dasar brengsek!” Kevin sontak terjatuh, berguling-guling di lantai, menjauh dari ular mainan yang bergerak mengejarnya. “Kenapa seekor ular tiba-tiba muncul di lemariku?”Althon tertawa ketika mendengar teriakan Kevin. Ia bergeser ke samping, mengamati para pengawal yang bergegas memasuki ruangan.“Apa yang terjadi, Tuan?” tanya salah satu pengawal. Kevin berlindung di atas lemari, menunjuk ular di lantai. “Singkirkan ular sialan itu dari ruangan ini sekarang juga!”Para pengawal menoleh pada ular yang berhenti bergerak. “Apa yang kalian lakukan, brengsek? Singkirkan ular itu sekarang juga!” Kevin melemparkan sandal ke arah ular. “Apa kalian tidak mendengarku?”Seorang pengawal mengambil ular, dan Kevin merinding ketika melihatnya. “Ular ini hanya mainan, Tuan.” Pengawal itu membuang ular ke dalam tong sampah. “Apa?” Kevin sontak terkejut, menggertakkan gigi. “Dasar brengsek! Kau pasti menyimpan ular sialan itu di tumpukan bajuku, Althon!”Kevin melompat dari lemari, meringis kes

    Last Updated : 2025-02-09
  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 70

    “Aku belajar bela diri secara otodidak sejak sekolah. Aku sempat mengikuti pelatihan pengawal beberapa bulan. Sayangnya, aku harus berhenti karena aku tidak memiliki uang. Aku mengasah kemampuanku melalui pertarungan dengan para berandal sesekali.” Althon mengabaikan pengawal yang mengawasinya. “Kau menguasai teknik bela diri dengan baik. Aku mungkin bisa merekomendasikanmu pada Tuan Kevin agar kau menjadi pengawalnya.”“Aku menjadi pengawal Kevin?” Althon tersenyum. “Aku tidak pernah membayangkan hal itu sebelumnya. Kevin pasti mengerjaiku setiap hari.”“Kau bisa memikirkan tawaran itu baik-baik.”“Aku akan memikirkannya nanti.”Kevin melihat deretan pesannya pada Alvin. “Alvin masih tidak membalas pesanku sampai hari ini. Ke mana dia sebenarnya pergi?”Kevin bergegas memasuki mobil setelah sarapan. “Di mana Althon?”“Dia masih berada di kamar, Tuan.”Kevin tersenyum. “Bawa aku pergi dari hotel sekarang juga. Aku tidak ingin Althon mengotori mobilku. Dia harus pergi ke kantor sendir

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 180

    “Siapa kau, brengsek!” bentak Gon seraya menarik pistol dari saku celana. Para bawahannya segera mengerumuni sosok asing itu. Ronny sontak terdiam, mengamati sosok asing itu lekat-lekat. Ia sontak terkejut ketika menyadari tatapan pria itu. “Dia muncul,” gumamnya. Para bawahan Gon seketika meluncurkan tembakan, bergegas maju. Sosok bertopeng itu bergerak lincah, menghindari semua tembakan dengan sempurna. Tatapannya tertuju pada Ronny yang berdiri di belakang Gon. “Sial!” Gon mendengkus kesal, melayangkan tembakan seraya mengikuti pergerakan sosok bertopeng itu. “Dia bergerak cepat menghindari tembakanku dan para bawahanku!”Gon melirik Ronny sekilas. “Kenapa kau hanya diam saja, brengsek? Kenapa kau berubah menjadi pengecut?!”“Aku mengenal orang itu. Dia adalah orang yang mengancamku tempo hari saat tersadar di sebuah mobil,” ujar Ronny. “Apa kau ketakutan melihatnya sekarang?” Gon berdecak saat sosok bertopeng itu menghajar para bawahannya dengan mudah. “Kau terluka saat itu da

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 179

    “Kita diserang! Kita diserang!” teriak seorang berandal saat melihat beberapa orang tergeletak tidak sadarkan diri dan berjatuhan dari mobil dan motor. Enam orang anggota pasukan menghajar para berandal dari enam arah berbeda. Mereka bergerak sangat cepat, melayangkan pukulan dan tendangan tanpa ampun. Para berandal terjatuh bahkan sebelum mereka menyadari siapa yang menyerang mereka. “Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang sudah menyerangku?” Pemimpin pasukan tampak kebingungan, mengamati keadaan sekeliling. “Serang mereka! Serang sekarang!”Para berandal seketika menyerang para pengawal. Sayangnya, sebelum mereka berhasil mendaratkan serangan, mereka sudah tumbang lebih dahulu di aspal. Althon dan Brody menatap dengan takjub, nyaris tak berkedip. “Aku selalu terkejut saat melihat anggota pasukan,” ucap Althon, tersenyum. “Bukankah mereka sangat hebat, Brody?”“Ya, mereka sangat hebat.” Brody tersenyum lebar, menatap tanpa berkedip para pengawal yang membantai ha

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   1`78

    Alan terdiam sesaat, mengembus napas panjang. “Aku sungguh menyesal karena aku membawa kabar baik dan kabar buruk sekaligus, Master.”“Aku tidak bisa memprediksi masa depan.” Anthony tersenyum lemah. “Baiklah, aku ingin mendengar kabar baik dahulu, Alan.”“Pasukan pencari sudah menemukan lokasi keberadaan salah satu orang kepercayaan Master Arthur. Mereka akan bertemu dengannya di suatu tempat malam ini.”Anthony tersenyum. “Kabar ini sungguh kabar yang sangat luar biasa. Aku berharap dia memiliki informasi seputar orang-orang kepercayaan Arthur yang lain.”Anthony tiba-tiba terdiam. “Lalu, apa kabar buruknya, Alan?”“Kabar buruk ini nyatanya masih berhubungan dengan sosok kepercayaan Master Arthur. Tuan Arnold dan yang lain mengirimkan pasukan untuk menangkapnya, Master.”“Apa?” Anthony mengepalkan tangan lemahnya. “Mereka sungguh keterlaluan.”“Sosok kepercayaan Master Arthur yang bernama Raka memiliki hubungan dengan sebuah kelompok berandal bernama Red Sting. Pasukan Tuan Arnold m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 177

    “Kau hanya memiliki satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahanmu selama masa pelatihanmu. Jika kau kembali gagal, kau akan menerima dua konsekuensi. Pertama, kau akan kehilangan ingatanmu soal kelompok kami, atau kedua, kau akan kehilangan nyawamu,” jelas Ali dengan wajah datar. Brody sontak terkejut, menegakkan punggung, segera menutup mulut rapat-rapat. Ali dan para pengawal hanya duduk dan berdiri di dekatnya, tetapi mereka mampu membuatnya sangat tertekan. “Kau masih memiliki satu pertanyaan tersisa dan waktu tiga puluh tujuh menit. Kau tidak terlalu pandai dalam menggunakan kesempatanmu. Kau ceroboh.”Brody mengepalkan tangan erat-erat. Ia berpikir keras untuk menentukan pertanyaan terbaik. Ia sudah menyusun daftar pertanyaan untuk pertemuan malam ini. Akan tetapi, ia mendadak bodoh sehingga tidak menggunakan kesempatan dengan baik.“Sial, aku gugup sehingga bertindak bodoh! Apa yang harus aku tanyakan padanya?” gumam Brody dengan tangan terkepal erat. Brody terdiam selama b

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 176

    Para pendukung Brody seketika bersorak di saat Ray meringis kesakitan, sedangkan para pendukung Ray memaki sangat kencang, tidak menerima hasil pertandingan. “Sial!” Ray memegang tangannya. “Sampah itu mematahkan tanganku. Aku nyaris tidak bisa menggerakkan tangan kananku sekarang.”Kedua pendukung mulai berkelahi hingga beberapa barang terlempar. Gon memukul beberapa penonton yang menghalangi jalannya. Ia pergi menuju pintu keluar, mengamati Brody. “Aku akan kembali untuk merekrutmu, Brody.”Althon mengamati kepergian Gon, menoleh pada Brody. “Kau melakukan tugasmu dengan sangat baik. Aku ingin bertarung denganmu suatu saat nanti.”“Tutup mulutmu, brengsek!” Brody bernapas terengah-engah. “Kau membuatku kesulitan! Kau harus memberikan uang hadiah itu padaku!”“Beristirahatlah sekarang, Brody. Kau harus bersiap untuk berbincang dengan Ali dan yang lain,” ujar Althon seraya memberi tanda pada Ali.“Ah, jadi pemimpin para pengawas itu bernama Ali.” Brody tersenyum, terdiam saat Ali m

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 175

    Ronny bergegas mengumpulkan seluruh anggota di gedung. “Ayahku baru saja mengirimkan pesan padaku. Dia sedang dalam perjalanan menuju Paulcity sekarang. Dia kemungkinan tiba sore nanti. Kita harus mempersiapkan keamanannya.”Para anggota Red Sting mengangguk, menyebar ke sekeliling. Mereka segera menghubungi anggota lain.Ronny menghubungi Gon, menendang kursi hingga terlempar dan hancur di lantai. “Dasar bajingan! Gon masih belum mengangkat panggilanku dan membalas pesanku! Apa yang sebenarnya sedang dia lakukan sekarang?”Ronny duduk di sofa, menenangkan diri. “Ayah pasti memiliki kabar penting sekarang. Aku senang dia datang, tetapi di saat yang sama, aku takut keadaan berubah menjadi kacau. Aku baru saja mendengar jika seseorang menyerang ayah setelah kepergianku dan yang lain dari Snowacity tempo hari.”Sementara itu, pertandingan antara Brody melawan Ray masih berlangsung. Para penonton semakin bersorak, tidak sabar menunggu pemenang pertandingan. Brody dan Ray sama-sama tidak i

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 174

    Randy, Ronald, dan Max saling bertatapan. “Kami sejujurnya datang untuk mengunjungi mereka. Kami akan bertemu dengan mereka secepatnya,” jawab Randy. Linda menoleh ke samping. “Apa kau juga ingin bertemu dengan Alvin, Alicia?”Alicia sontak terkejut, mengepalkan tangan erat-erat. Ia mengingat bagaimana menyebalkan Linda saat di Pulau Mande. “Dasar wanita sialan! Aku pasti akan menamparnya jika dia bukan mantan guru sekolahku,” gumamnya geram. Randy, Ronald, dan Max sontak terperangah, mengamati seorang wanita bertopi bundar yang duduk di samping mereka. Alicia membuka topi, tersenyum. “Nona Linda, kau menggagalkan kejutanku. Aku ingin mengejutkan Randy, Ronald, dan Max.”“Astaga, aku benar-benar menyesal.” Linda tertawa. “Aku mengira jika Randy, Ronald, dan Max sudah tahu keberadaanmu, Alicia.”“Lupakan masalah itu, Nona Linda. Aku hanya bergurau.” Alicia terkekeh pelan, mengutuk Linda dalam hati. Linda mendapatkan sebuah panggilan, berdiri dari kursi. “Aku harus pergi sekarang.

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 173

    “Alvin!” Kevin terus berteriak seraya melambaikan tangan. “Dia memang Alvin. Dugaanku selama ini ternyata tidak salah. Aku senang bisa bertemu dengannya.”“Tunggu!” Kevin mendekati sisi rooftop, mengamati sosok pria berseragam petugas kebersihan di rooftop samping lekat-lekat. “Alvin bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung. Dia … tampaknya mengalami nasib yang sama denganku. Aku harus segera bertemu dan berbincang padanya.”“Kau tidak bisa melakukannya, Kevin,” ucap seorang pria di belakang Kevin, “masa hukumanmu akan bertambah jika kau melanggar peraturan.”Kevin sontak berbalik. “Aku mohon beri aku waktu untuk berbicara dengan temanku. Aku tidak akan melarikan diri. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu. Aku mohon.”“Tidak.” Pengawal itu menolak. “Lakukan tugasmu dengan baik agar masa hukumanmu segera berakhir. Kau akan mendapatkan potongan masa hukuman jika kau bekerja dan berperilaku dengan baik.”Kevin mengepalkan tangan erat-erat, memejamkan mata. Ia nyaris gila bekerja sebag

  • Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat   Chapter 172

    Suasana restoran semakin ramai dari waktu ke waktu. Mobil-mobil terparkir di sisi jalan. Orang-orang terus berdatangan ke restoran, memadati halaman depan. Beberapa pejalan kaki berhenti untuk mengecek keadaan. Di saat yang sama, Ton, Res, dan para pemilik restoran mengawasi dari seberang jalan. Mereka tampak semakin kesal melihat keramaian restoran. Sepanjang mereka membuka restoran dan toko roti, mereka belum pernah mendapatkan pelanggan sebanyak itu. “Sial! Berandal itu mendapatkan banyak keuntungan hari ini! Orang-orang terus berdatangan ke restoran itu! Aku bahkan mendengar jika beberapa orang sengaja datang dari luar kota untuk melihat pertandingan.”Res mengentak trotoar, mendengkus kesal. “Sial! Ini membuatku sangat muak!”“Tenanglah, Res! Kita akan melihat kehancuran mereka sebentar lagi!” ujar seorang pemilik restoran meski ia tidak yakin dengan ucapannya sendiri. “Para berandal itu berhasil lolos dari rencana kita karena kita tidak melibatkan para pelanggan! Saat gas itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status