Semua Bab Kembalinya Sang Ahli Waris Terhebat: Bab 81 - Bab 90

105 Bab

Chapter 81

“Ana kembalilah ke dalam mobil sekarang. Kau berada dalam bahaya sekarang,” perintah Albert seraya mengamati sosok di depannya.“Aku datang ke Lovatown untuk bertemu dengan si Dewa Kematian. Aku tidak akan bersembunyi ketika aku bertemu dengannya sekarang,” ujar Ana. “Aku sudah memperingatkanmu, Ana. Aku tidak akan bertanggung jawab ketika kau terluka atau pingsan.”Ana menginjak kaki Albert, tersenyum kecut. “Berhenti berbicara, Albert. Kau membuatku semakin jengkel!”Para pengawal segera melindungi Albert dan Ana, mengarahkan pistol pada sosok tiruan Si Dewa Kematian. Situasi tampak hening dan tegang. Sosok tiruan Dewa Kematian seketika berlari menuju semak-semak. Sebagian pengawal segera bergerak sangat cepat mengejar sosok itu. Albert dan Ana masih berada di lokasi bersama para pengawal lain. “Sial, dia tidak sehebat yang aku pikirkan.” Albert mendengkus kesal. “Dia tampaknya takut menghadapi para pengawalku.”“Apakah dia benar-benar lari atau sekadar mengecoh kita dan pasukan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Chapter 82

Althon bangun dalam keadaan segar bugar. Ia tertawa ketika melihat sebuah boneka kelinci besar dan boneka-boneka kecil di atas meja. “Boneka itu sangat cocok sebagai hadiah untuk Kevin. Dia pasti akan menyukainya.”Althon berolahraga bersama Ali dan para pengawal selama satu jam. Ia bergegas membersihkan diri, berganti pakaian. “Kevin pasti masih tertidur sekarang.”Ali menghampiri Althon, membungkuk. “Tuan Albert dan Nona Ana berada di Lasotown hari ini, Tuan Muda. Mereka mengejar sosok Dewa Kematian semalaman.”Althon menonton sebuah video di ponsel. “Mereka tampak sangat menikmati pencarian itu. Aku harus mengakui jika mereka memiliki refleks yang sangat luar biasa.”“Bagaimana dengan rencana Kevin dan teman-temannya, Ali?”“Mereka ingin mengajak Anda ke luar kota, lalu meninggalkan Anda bersama para berandal, Tuan Muda. Aku sudah mengirim beberapa pengawal ke lokasi liburan.”Althon tertawa. “Mereka selalu bersemangat setiap kali menjahiliku. Akan tetapi, hasilnya akan tetap sama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Chapter 83

“Agnes, apa yang kau lakukan?” tanya Addison seraya mengamati Althon. “Aku harus bertanya pada pria menyebalkan itu. Dia sudah mengganggumu, dan aku tidak ingin dia memberi pengaruh buruk untukmu.”Agnes mengembus napas panjang, memejamkan mata sesaat. Ia tidak ingin ayahnya membuat Althon tersinggung sehingga keluarganya mendapatkan masalah besar. “Daddy tidak mengizinkanku untuk memberi tahu siapa pun identitasnya, termasuk pada ayahku.”“Apa kau membungkuk pada Althon, Agnes?”“Tentu saja tidak, Ayah. Kenapa aku harus membungkuk pada Althon? Dia bukanlah siapa-siapa di dunia ini.”“Lalu, kenapa kau menghalangiku untuk berbicara dengan Althon?”“Ayah, aku mohon jangan membuat masalah di tempat ini. Kau tentu tahu bahwa Tuan Sean mengirim bawahannya untuk mengawasiku, termasuk mengawasimu dan anggota keluarga kita yang lain. Aku tidak ingin keluarga kita mendapatkan masalah.”“Aku hanya ingin menegur Althon.”“Althon tidak melakukan apa pun, Ayah. Akulah yang pertama kali menyapanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

Chapter 84

Anthony berdiri dari sofa, mengepalkan tangan erat-erat, menatap tajam. “Alan, perintahkan Sean Ruild dan semua penanggung jawab pulau di Emerald Place untuk berkumpul di rumahku malam ini. Pastikan keamanan mereka selama mereka datang, selama mereka berada di rumahku, dan selama kepulangan mereka. Aku tidak ingin ketiga putraku tahu mengenai pertemuan ini.”“Aku mengerti, Master.” Althon membungkuk. “Satu hal lagi, singkirkan dan hancurkan semua penyusup di Emerald Place dan pasukanku sekarang juga! Jangan memberi belas kasihan pada mereka, kecuali mereka yang ingin membocorkan informasi padaku. Lakukan sekarang!”Alan keluar dari ruangan, segera menghubungi Sean Ruild dan yang lain. Ia mengumpul para bawahannya di ruangan utama, memberi mereka arahan dan tugas.Anthony mengamati foto Arthur. “Kau tenang saja, Arthur. Aku tidak akan membiarkan saudara-saudaramu menyentuh Althon seujung jari pun.”Para pengawal bergegas memasuki rumah, berbaris di ruangan utama.Anthony mengamati Ala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Chapter 85

“Aku tidak bisa memberikan cincinku karena cincin ini adalah pemberian orang tuaku. Kau tentu bisa melihat jika cincin ini adalah cincin biasa. Aku tidak mungkin menyelipkan alat rahasia di cincin ini,” terang Althon. “Jika cincin itu adalah cincin biasa, kau tidak akan keberatan aku memeriksanya, Althon. Aku akan memberikan cincin itu padamu setelah aku memeriksanya,” ujar pria bernama Sam.“Sayangnya, aku tidak mengizinkanmu memeriksa cincinku karena cincin ini adalah satu-satunya benda pemberian orang tuaku.”“Aku bisa melaporkanmu pada Tuan Kevin jika kau memiliki benda mencurigakan.”“Kau dan beberapa pengawal lain memakai cincin di jari kalian, tapi aku tidak pernah mencurigai kalian. Kenapa kau memperlakukanku berbeda?”“Aku tidak menganggapmu sebagai bagian dari para pengawal, Althon.”“Jadi, aku tidak perlu menganggapmu sebagai seniorku dan mematuhi perintahmu, bukan?” Althon tersenyum.Sam tersenyum kecut, berdecak pelan. Ia sudah mencurigai Althon sejak melihat kemampuanny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

Chapter 86

“Aku kesulitan membongkar identitas mereka. Mereka memiliki tim IT yang sangat hebat dan alat-alat canggih. Mereka adalah orang-orang terlatih yang kemungkinan besar adalah pasukan keluarga kelas atas.”“Apa aku masih bisa mengandalkanmu untuk menghabisi mereka, Ryan?” tanya pria itu. “Kau bisa mengandalkanku, Bos. Aku tidak akan membiarkan orang-orang itu menyentuhmu.” Pria gondrong itu mengepalkan tangan erat-erat. “Jangan mengecewakanku.” Ryan membungkuk, meninggalkan ruangan, berjalan di lorong. Ia mendengkus kesal ketika melihat dan merasakan lukanya. “Aku akan menghabisi orang-orang itu. Aku beruntung karena aku berhasil selamat setelah melompat dari tebing.”Ryan menuruni tangga, berdecak ketika melihat para bawahannya berkerumun di lantai bawah. “Mereka tetap bertahan bersamaku sampai akhir. Aku harus sedikit memberi para berandal itu waktu untuk beristirahat.”“Di mana Ronny?” tanya Ryan ketika sampai di lantai bawah. Suasana seketika menjadi hening. Semua perhatian tert
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Chapter 87

Ronny melompat dari pohon, memberi tanda pada para berandal untuk menyebar ke kawasan villa. Ia dan beberapa anggotanya berlari menuju villa dengan memutari danau.Althon memasuki rumah, bersembunyi di sebuah kamar. Seorang pengawal keluar dari rumah dan menyamar sebagai dirinya. “Aku akan mengejutkan Kevin dan yang lain dengan kejutan mereka sendiri.” Althon tertawa, menoleh pada pintu ketika Ali dan empat pengawal memasuki kamar.“Para berandal sudah bergerak, Tuan Muda,” ujar Ali. “Aku akan menunggu sampai pengawal itu menghajar para berandal itu.” Ronny dan para berandal sudah mengelilingi kawasan villa. Seorang pengawal terlihat terbaring di kursi. Api unggun masih berkobar, menyebar panas dan kehangatan. Ronny meluncurkan tendangan para pengawal itu, tetapi pengawal itu segera menghindar dan menendangnya hingga ia terdorong dan nyaris terjatuh. “Dasar brengsek!” Ronny berdecak kesal, menyentuh dadanya. “Dia sangat cepat dan kuat. Aku harus menghabisinya.”Ronny memberi tand
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Chapter 88

“Me-mereka tidak mungkin merampok kita, bukan?” Max meneguk ludah berkali-kali, mengigil ketakutan. “Aku tidak seharusnya menyewa jasa mereka,” gumamnya. “Sial, situasi ini mengingatkanku pada kejadian di Pulau Mande tempo hari!” Kevin berdecak, menendang kursi sopir. “Apa yang kau lakukan, hah? Kita harus segera pergi dari tempat ini sekarang juga! Jangan biarkan mereka merampok kita dan mencelakai kita!”“Aku seharusnya membawa pengawalku,” ujar Ronald. Sopir segera memundurkan mobil, memutar arah, melajukan kendaraan menuju jalur lain. Para berandal seketika mengejar. “Max, kenapa para berandal itu mengejar kita?” tanya Randy. “A-aku tidak tahu!” Max tampak tegang, mengamati para berandal yang mengejar dengan motor. “Sial, aku sudah membayar mahal mereka, tapi mereka justru merampok kita. Aku tidak seharusnya berurusan dengan orang-orang sialan itu!”“Jika mereka menyerang kita, itu berarti mereka sudah mengalahkan Althon.” Randy tertawa. “Apakah Althon tewas?”“Althon tidak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Chapter 89

Althon terbangun dalam keadaan segar bugar. Ia berolahraga bersama Ali dan para pengawal selama satu jam, membersihkan diri. Althon sarapan di kamar sembari menghubungi Anthony. “Kakek, bagaimana keadaanmu sekarang?”Anthony terbaring di ranjang. Seorang dokter sedang memeriksanya. Kondisinya semakin memburuk setelah pertemuan dengan Sean dan yang lain semalam. “Aku baik-baik saja, Althon. Aku sedang sarapan sekarang.”Anthony tidak ingin membuat Althon khawatir dengan keadaannya sekarang. Di saat yang sama, Alan terpaksa berbohong mengenai keadaan Althon. Ia tidak mau kondisi Anthony semakin memburuk.“Aku bersyukur karena kau tampak ceria.” Althon memutus panggilan telepon setelah berbincang cukup lama, mengembus napas panjang. “Kakek tidak ingin melakukan video call bersamaku. Aku harap dia memang baik-baik saja. Aku sangat mencemaskannya.”Althon mempersiapkan penampilannya cukup lama pagi ini. Ia harus berakting sebaik mungkin di depan Kevin, Randy, Ronald, dan Max. “Apa Kevin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Chapter 90

Kevin beristirahat di hotel, sedangkan Randy, Ronald, dan Max memilih kembali ke Asthonia. Mereka tidak ingin berurusan lagi dengan kelompok Red Sting maupun kelompok berandal lain. Kevin tercenung di dalam kamar, meringis kesakitan. “Aku semakin kesal pada Althon. Dia memiliki keberuntungan yang sangat besar. Akan tetapi, dia sangat berjasa dalam kejadian semalam. Jika dia gagal menyelamatkan diri, aku dan yang lain pasti sudah menjadi tawanan Red Sting dan berada dalam masalah besar.”“Althon juga berjasa dalam kejadian di bukit dan gua tempo hari.” Kevin mendengkus kesal. “Dasar brengsek! Dia sudah menginjak-injak harga diriku.”“Aku gagal menjadikan Althon sebagai pelayanku.” Kevin memejamkan mata. “Tidak, aku masih memiliki banyak kesempatan untuk menjadikan Althon sebagai pelayanku. Aku akan berpura-pura memberinya kesempatan kuliah dan bekerja di perusahaanku. Dia akan berterima kasih padaku, dan aku bisa menjadikannya pelayanku selamanya.”Kevin tertawa. “Aku harus memakai ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status