Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Kontrak Sang Presdir : Chapter 101 - Chapter 110

198 Chapters

Rapat Dadakan

Anna menatap pada Kai seolah meminta persetujuan apakah dia harus menjawab panggilan itu.“Abaikan!” perintah Kai karena Anna tidak menjawab panggilan itu dan malah menatapnya.Anna menuruti ucapan suaminya. Dia menolak panggilan itu lalu memilih mematikan ponselnya.Kai mendengkus kasar. Dia sangat tidak senang mengetahui Mila yang kembali mengganggu Anna. Sudah bisa ditebak kalau wanita itu pasti ingin membujuk Anna agar tidak mengusir mereka.Sayangnya, Anna tidak tahu dengan yang dilakukan Kai pada Mila.“Jika wanita itu berusaha menemuimu atau menghubungimu, abaikan! Kalau perlu blokir nomornya!” perintah Kai dengan ekspresi kesal.Anna mengangguk-angguk. Dia tidak ingin membuat Kai semakin marah hanya karena Mila.Di rumah Mila. Wanita itu sangat syok karena Anna tidak menjawab panggilannya.“Dia menolak panggilan dariku dan sekarang nomornya tidak bisa dihubungi!”Mila sangat geram. Dia dalam kondisi frustasi karena diberi waktu seminggu untuk membuat keputusan.Awalnya Mila t
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Sesuai Dugaan

Kai dan Tian masuk ke ruang rapat. Di sana sudah hadir para pemegang saham yang menatap datar ke arah Kai.Rapat itu dimulai dengan pembahasan masalah hotel yang sedang dibangun oleh perusahaan, lalu laporan dari beberapa petinggi direksi.“Oh ya, Pak Kai. Saya mendapat informasi jika perusahaan ada penambahan karyawan? Apa itu benar?” tanya salah satu pemegang saham yang berusia sama dengan Kai.Kai menatap datar. Ternyata tebakan Tian benar. Ada pembahasan soal keberadaan anna.“Benar,” jawab Kai dengan tegas.“Sebenarnya kami mendapat laporan atas ketidaknyamanan perekrutan staff tanpa interview, apalagi beberapa merasa kalau perekrutan itu tidak penting,” ucap salah satu pemegang saham lain.“Bahkan kami mendapat laporan kalau Anda mulai tidak profesional dalam bekerja karena menjalin hubungan dengan staff yang Anda rekrut,” timpal yang lain.Kai diam. Ternyata memang ada yang ingin membuat huru-hara sampai hal kecil seperti ini dipermasalahkan dan naik sampai ke telinga para peme
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

Masih Saja Mengganggu

Anna berada di ruang kerja saat Kai rapat. Dia memilih mengecek dan memilah berkas yang sudah bertumpuk di meja.Saat Anna masih fokus dengan berkas di meja, dia kembali mendapat panggilan dari Mila.Anna memandangi layar ponselnya. Dia tidak berniat menjawab karena Kai sudah memperingatkan.Anna berpikir, bagaimana kalau diblokir saja? Lagi pula hubungan Anna dan Kai sudah jelas, Anna tidak perlu cemas kalau Mila mengancamnya.Saat Anna berniat memblokir nomor Mila, dia sudah lebih dulu mendapat pesan dari ibu tirinya itu. Anna penasaran dengan kalimat pertama yang dilihatnya pada push notifikasi, membuat Anna akhirnya membaca pesan itu.[Bagaimana bisa kamu melakukan ini? Meski ayahmu sudah meninggal, tapi bukan berarti kamu bisa mengusir kami seperti ini, Anna! Bahkan kamu mengabaikan panggilan dariku, kamu memang durhaka!]Anna mengerutkan alis, apa maksudnya ini? Siapa yang mengusir Mila?Anna semakin penasaran, sampai akhirnya dia memilih menghubungi wanita itu.Tak membutuhkan
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Menyingkirkan Satu Persatu

Alvian dan Kirana berada di rumah. Mereka benar-benar menjadi pengangguran dan sekarang hanya bisa duduk di sofa seraya menonton televisi tanpa melakukan pekerjaan yang berarti.“Kita harus mencari pekerjaan setelah ini, kita tidak mungkin terus diam begini, kan?” Kirana menatap pada Alvian yang sedang asyik mengunyah camilan.“Kita pikirkan saja nanti. Lagi pula baru sehari dipecat,” balas pria itu dengan santainya.Kirana menegakkan badan mendengar ucapan Alvian. Dia merasa kalau Alvian terlalu santai.“Kita tidak tahu kapan bisa dapat pekerjaan, jadi lebih baik segera mencari lowongan dan mendaftar, buat jaga-jaga karena sekarang susah mencari pekerjaan,” ucap Kirana lagi.Kirana tidak mau jika mereka benar-benar menjadi gelandangan karena menganggur.Alvian menghela napas kasar karena kesal Kirana begitu cerewet, tapi saat melihat ekspresi wajah Kirana yang berubah, Alvian langsung mencoba tersenyum.“Iya, nanti pasti aku akan mencari pekerjaan. Tapi untuk sekarang, aku mau istira
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Gosip Kembali Beredar

Anna melihat pria yang di depannya hanya diam dan tak segera masuk lift. Anna sampai kembali menekan tombol buka agar lift tidak tertutup sebelum pria di depannya masuk.“Anda tidak masuk?” tanya Anna seraya kesusahan memeluk berkas di dada.Justin tersadar dari lamunan. Dia melangkah masuk tepat saat Anna tak sengaja menjatuhkan berkas-berkas yang dipegang.“Ah, jadi berantakan.” Anna segera berjongkok lalu memungut kertas-kertas yang berserakan di lantai lift.Justin ikut membantu memungut kertas itu, lalu memberikan pada Anna.“Terima kasih,” ucap Anna saat Justin membantunya merapikan kertas-kertas itu. Dia bicara tanpa menatap pada Justin.Justin memperhatikan wajah Anna. Dia hanya tahu kalau Anna adalah staff yang direkrut khusus dan belum tahu kalau Anna adalah istri Kai.“Kamu staff baru?” tanya Justin berpura-pura tidak tahu.Anna mengalihkan pandangan dari berkas di tangan ke arah Justin. Dia lalu mengangguk kecil.“Ah … pantas saja aku tidak pernah melihatmu sebelumnya,” uc
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Penuh Dusta

Mila dan Nindy masuk ke restoran. Mereka masuk ke salah satu private room yang diarahkan oleh pelayan.“Sepertinya wanita itu sangat kaya,” bisik Mila saat melihat penampilan wanita yang duduk di ruangan itu.“Sangat kaya, Bu. Pokoknya jangan sampai Ibu menyinggungnya,” balas Nindy.Mila mengangguk.Rachel tersenyum melihat kedatangan Mila dan Nindy. Dia bersikap ramah meski itu hanyalah sebuah kedok.“Silakan duduk!” Mila dan Nindy duduk berhadapan dengan Rachel.Rachel memanggil pelayan, lalu meminta Nindy dan Mila memesan makanan apa pun yang diinginkan karena dia yang akan membayarnya.Mila dan Nindy sangat senang, mereka memesan makanan mahal tanpa mendapat komplain dari Rachel.Setelah pelayan pergi untuk menyiapkan pesanan. Rachel mulai memandang pada Mila dan Nindy.“Ada apa sampai kalian ingin bertemu denganku?” tanya Rachel dengan sikap seolah dia wanita yang begitu baik.Mila melirik pada Nindy. Dia tiba-tiba ragu karena merasa kalau Rachel sangat baik, mana mungkin mau me
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Jadi Pebinor

“Sebenarnya, apa yang terjadi di perusahaan?” tanya Anna saat dia dan Kai sudah pulang.Kai sedang melepas dasi. Dia membalikkan badan lalu menoleh pada Anna.“Kenapa kamu tanya lagi? Apa ada yang menyinggungmu?” tanya Kai menebak.“Tidak ada yang menyinggungku, hanya saja sepertinya keberadaanku di perusahaan kembali dipermasalahkan,” ucap Anna seraya sedikit menunduk.Kai langsung bisa menangkap maksud dari sikap Anna. Dia mendekat pada Anna, lalu berdiri seraya memegang kedua pundak istrinya itu.“Anna, kamu percaya padaku, kan?” tanya Kai meyakinkan.Anna memandang suaminya itu, lalu berkata, “Percaya, tapi kalau kamu saja tidak jujur dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa aku seratus persen percaya?”Kai terdiam.Sedetik kemudian Kai menggandeng Anna untuk duduk di tepian ranjang.“Rapat tadi memang membahas soal perusahaan, tapi ada pembahasan tentang dirimu juga. Sepertinya ada yang melaporkanmu,” ucap Kai akhirnya jujur pada Anna.Kai sengaja tak menceritakan itu karena tahu
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Masih Waswas

Hari berikutnya. Anna dan Kai berangkat seperti biasa.Anna sebenarnya masih waswas, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawabnya.“Apa pun yang nanti orang katakan, biarkan saja karena mulut mereka akan terbungkam sendiri begitu undangan pernikahan kita disebar,” ujar Kai seraya menggenggam telapak tangan Anna yang ada di pangkuan.Anna menoleh pada Kai. Dengan seulas senyum dia mengangguk pelan.“Iya, aku akan tutup telinga,” balas Anna.Kai mengusap lembut rambut Anna. Dia masih menggenggam telapak tangan Anna selama perjalanan menuju perusahaan.Sesampainya di perusahaan. Kai turun bersama Anna, tapi saat Kai ingin menggandeng Anna, istrinya itu memilih menggeleng.Kai tidak memaksa karena tahu kecemasan yang sedang Anna rasakan. Dia memilih menuruti keinginan istrinya itu.Mereka berjalan masuk lobby. Tian sudah menanti di sana seperti biasa, lalu berjalan di belakang Kai bersama Anna.Tian memandang pada Anna yang tegang, sepertinya atasannya itu sudah menceritakan ya
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Keributan

“Apa yang kamu katakan?” tanya Kai terkejut.Tian menoleh Anna yang sudah berdiri karena kepanikan.“Ibu tiri Anna membuat keributan di bawah, dia mau menuntut Anna karena sudah mengusirnya,” kata Tian mengulang apa yang tadi dikatakan.“Apa?” Anna sangat syok.Anna bergegas ingin turun, tapi Kai langsung mencegahnya dengan cepat.“Kamu di sini saja, biar aku yang mengatasinya,” kata Kai.“Tapi aku yang dia permasalahkan, harusnya aku yang menemuinya,” balas Anna, “aku hanya tak mau dianggap sembunyi dan bersalah karena tak berani bertemu dan menyelesaikan masalah dengannya,” imbuh Anna.“Benar, Pak. Jika Anna tetap di sini, dia malah akan dianggap bersembunyi,” timpal Tian, “apalagi dia berkata kalau Anna memiliki hubungan dengan salah satu petinggi di sini.”Kai memandang Anna yang sangat cemas. Apa yang dikatakan keduanya memang benar.“Baiklah, aku dan Tian akan melindungimu,” ucap Kai pada akhirnya.Anna mengangguk. Mereka keluar dari ruangan bersama untuk turun ke lobi.Di lobi.
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Cukup Lihat Aku

Anna melihat para karyawan di sekitar lobi sedang saling berbisik. Sudah bisa ditebak kalau mereka pasti menggunjing dirinya karena semua tuduhan dari Mila.Anna tidak bisa mengabaikan apa saja yang didengarnya, semua tertampung di otak meski tidak diminta.Kedua tangan Anna gemetar, bahkan kedua kakinya mendadak lemas memikirkan akibat setelah ini.“Kamu tega merebut pria milik orang lain! Apa karena kita ini sejak dulu hidup susah, makanya kamu jadi begini? Rakus dan tak punya hati!” amuk Mila seraya menunjuk pada Anna.“Cukup!” bentak Kai, “usir dia dari sini!” perintah Kai pada satpam.Kai sudah geram dan emosi karena ucapan Mila.“Lihat, kamu bahkan mengusirku! Kamu sudah diguna-guna oleh Anna, karena itu pria cerdas dan bermartabat sepertimu bisa menyukai wanita seperti Anna!” Mila berteriak semakin menjadi-jadi.Dua satpam sudah memegang kedua lengan Mila, siap membawa wanita itu pergi.“Lihat, Anna! Hal buruk yang kamu lakukan, akan kembali padamu! Ingat itu! Kamu memang jahat
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status