Semua Bab Istri Kontrak Sang Presdir : Bab 111 - Bab 120

198 Bab

Jadi Masalah Lagi

Kai melihat Anna yang melamun siang itu. Bisa ditebak kalau Anna pasti memikirkan soal kejadian tadi.Kai bangun untuk menghibur Anna, tapi belum sempat dia melakukannya, Tian masuk ke ruang kerjanya dan segera menghampirinya.“Pak, Anda harus ke ruang rapat lagi,” kata Tian.Kening Kai berkerut halus.Tian agak mendekat pada Kai, lalu berbisik, “Para pemegang saham melakukan rapat dadakan lagi karena masalah tadi.”Kai mengepalkan telapak tangan, geram. Sepertinya para pemegang saham lebih suka mengurus hal pribadinya ketimbang bisnis.Kai menatap pada Anna. Dia lantas menghampiri istrinya itu lebih dulu sebelum pergi.“Aku ada rapat. Tetaplah di sini.”Anna menatap pada Kai yang berdiri di depan meja kerjanya. Dia mengangguk.Setelah berpamitan dengan Anna, Kai akhirnya pergi bersama Tian menuju ruang rapat.Kai benar-benar tak mengerti, kenapa para pemegang saham terus menerus mengganggunya dengan masalah ini.Bahkan meski dia tetap mempertahankan Anna, hal itu tidak akan menggang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Dibantu Ayah

Kai menatap tajam pada pemegang saham yang baru saja mengatakan kalau Anna lebih pantas menjadi cleaning service.Bahkan meski Anna hanya lulusan SMA, tapi Anna cerdas dan berkompeten. Jika tidak, Anna tidak akan bisa memilah berkas, bahkan menunjukkan beberapa kesalahan yang luput dari Kai.Kaivan sudah melihat Kai yang sangat emosi. Dia merasa harus mengakhiri ketegangan di ruangan itu.“Kai menjadikan Anna sebagai asisten tentu dengan banyak pertimbangan dan sudah merundingkannya dengan saya.”Semua orang tercengang, begitu juga dengan Kai karena sebelumnya dia tidak pernah memberitahu ayahnya soal posisi Anna.Hanya saja Kaivan tahu setelah mendatangi kantor Kai.“Dan, Anna bukan orang sembarangan. Dia adalah menantu di keluarga kami, istri Kai.”Semua orang semakin terkejut bukan kepalang. Bahkan mereka sampai saling pandang seperti saling tanya soal pengakuan Kaivan.“Menantu?” Salah satu pemegang saham akhirnya membuka suara.Kaivan menoleh pada Kai yang tersenyum miring, sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Butuh Liburan

Anna memandang Kai yang terus diam sejak kembali dari rapat tadi. Bahkan Kai tidak banyak bicara seharian ini, sampai membuat Anna bingung karena saat ditanya, Kai berkata tak apa-apa, tapi sikapnya berbeda.“Kai, apa benar jika tidak ada masalah?” tanya Anna memberanikan diri saat mereka baru saja pulang.Kai memandang Anna, sama seperti tadi, Kai hanya mengangguk.Anna merasa semakin aneh, sikap Kai benar-benar tak seperti biasanya.Anna melihat Kai yang baru saja melepas sepatu. Dia akhirnya mendekat lalu melingkarkan kedua tangan di perut Kai dari belakang.“Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan. Dari tadi kamu diam dan sikapmu agak berbeda. Apa rapat tadi membahas aku? Membahas soal yang Ibu lakukan tadi?” tanya Anna mencoba menebak.Anna sendiri sudah curiga ke sana, dulu saja Kai harus menghadapi masalah karena posisi Anna di sana, apalagi sekarang saat Mila membuat keributan di perusahaan.Anna yakin kalau rapat tadi karena membahas dirinya.Kai memandang kedua lengan Ann
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Queen Curiga

Saat malam hari. Queen tiba-tiba datang ke rumah sampai membuat Anna dan Kai terkejut.“Ini sudah malam, buat apa kamu ke sini?” tanya Kai.“Aku nggak akan ke sini kalau bukan Mami yang minta. Kepedean kamu kalau mikir aku ke sini karena kemauanku,” balas Queen sewot karena sang kakak seperti tak menerima kehadirannya.Kai mengusap tengkuk seraya mengalihkan pandangan dari Queen. Tentu dia tak menerima kedatangan Queen karena masih ingin bermesraan dengan Anna, tapi sang adik malah datang.Anna hanya menahan senyum melihat interaksi Queen dan Kai yang memang menggemaskan.“Mami bilang, undangan sudah disebar, pakaian kalian juga sudah disiapkan, jadi kalian tinggal menyiapkan diri,” ujar Queen lalu menyodorkan paper bag yang dibawa pada Anna. “Ini buat kamu, Mami bilang kamu harus jaga kesehatan, jangan sampai sakit saat acara nanti.”Anna mengambil paper bag dari Queen, lalu berterima kasih.Mereka duduk bersama, tapi Kai izin pergi ke kamar karena mau mandi.Queen memperhatikan sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Diajari Masa Bodoh

Anna akhirnya menceritakan soal Rachel yang menjadi temannya dan mengungkap perasaan Rachel pada Kai karena sang adik ipar yang terus mendesak. Dia juga merasa lebih lega setelah bicara dengan Queen.“Rasanya aneh.” Queen sudah bisa menyimpulkan.“Apa yang aneh?” tanya Anna keheranan.Queen memandang Anna yang menunggu jawaban darinya, lalu berkata, “Rachel bukan type wanita yang suka bergaul dengan orang yang memiliki status tak sebanding dengannya. Jika dia tiba-tiba memintamu jadi temannya, ini sangat aneh bagiku.”Anna diam. Dia juga sebenarnya merasakan keanehan itu.“Menurutku, dia menjadi temanmu karena ingin mendekati Kai saja, apalagi aku tahu betul kalau Rachel seperti terobsesi dengan Kai,” ujar Queen lagi.Anna diam mendengar hal itu.“Dia memang bilang kalau menyukai Kai, juga berkata agar aku tak menyakitinya. Bukankah itu artinya seperti agar aku tak menyukai Kai? Nyatanya dia marah saat tahu kalau aku menikah dengan kakakmu,” ucap Anna mencoba mencari kesimpulan dari m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Mencoba Tegas

“Aku sudah mengajukan cuti untuk besok sampai hari pesta pernikahan kita.” Kai bicara sambil mengalungkan dasi di leher.Anna mendekat pada Kai, lalu meraih dasi suaminya itu.“Boleh aku coba ikat dasinya?” tanya Anna.Kai menatap Anna yang berdiri di hadapannya. Dia tersenyum kecil, lalu mengangguk.“Tapi aku tidak tahu caranya,” ucap Anna lalu terkekeh pelan.Kai tersenyum melihat tingkah Anna. Dia meraih kedua tangan Anna yang sudah memegang dua sisi dasi, kemudian membantu menggerakkan tangan Anna agar bisa mengikat dasi.Anna mencoba belajar, saat dirasa sudah bisa, dia pun merapikan dasi itu sendiri.“Begini?” tanya Anna setelah selesai mengikat.“Iya.” Kai tetap menerima meski ikatan dasi itu kurang rapi.Senyum Anna mengembang, dia senang bisa membantu Kai.“Boleh aku yang ikat tiap pagi?” tanya Anna.“Tentu.” Kai mengiyakan.Kai memandang Anna yang sangat senang, tapi juga mendadak suram saat ingat kalau Anna harus pindah divisi.“Apa kamu benar-benar tak masalah kalau dipind
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Berani Melawan

Rachel terkejut karena Anna berani memotong ucapannya. Dia menatap Anna yang memiliki sorot mata berbeda dari sebelumnya.“Kamu tak pernah mendengar penjelasanku, bahkan kamu bertanya tapi menjawabnya sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain,” ucap Anna setelah akhirnya bisa menyela ucapan Rachel.Rachel masih menatap dengan rasa tak percaya. Ada rasa kesal yang kini bercokol di dadanya.Rachel berpikir akan bisa mempengaruhi Anna, meski Anna adalah istri Kai, Rachel ingin Anna merasa tak layak lalu perlahan melepas Kai. Namun, sepertinya sekarang usahanya gagal.“Aku tidak bermaksud menyakitimu atau apa pun itu. Aku ingin menjelaskan, tapi karena kamu begitu menggebu mengungkap rasa sukamu pada Kai, membuatku memilih diam,” ucap Anna lagi.“Kamu sedang mempermainkan perasaanku!” tuduh Rachel.“Tidak ada yang mempermainkan jika kamu sejak awal bertanya dan memberiku kesempatan menjelaskan.” Anna masih mencoba melawan meski tubuhnya mulai gemetar.“Kamu punya kesempatan untuk menjel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Mahakarya Queen

Rachel begitu geram dan emosi. Dia duduk di dalam mobil yang berhenti di bahu jalan. Tangannya mencengkram kuat pada stir mobil.“Kenapa sikapnya berubah drastis?” Rachel benar-benar tidak menyangka bisa kehabisan kata-kata untuk membalas ucapan Anna. “Aku harus memberinya pelajaran,” gumam Rachel.Rachel mengeluarkan ponsel, lalu mencoba menghubungi Mila.“Kalian mau banyak uang, kan? Kalau begitu lakukan apa yang aku perintahkan.”Rachel tak lagi menjaga image-nya. Dia sudah terbakar amarah dan berusaha mencari cara bagaimana menjatuhkan Anna.**Anna kembali ke ruang kerja Kai. Dia melihat Kai yang langsung berdiri dan berjalan menghampirinya.“Kamu baik-baik saja? Apa Rachel mengatakan sesuatu yang menyinggungmu?” tanya Kai dengan cepat.Terakhir kali Anna salah paham dengannya setelah Anna pergi dengan Rachel, kali ini Kai tidak akan membiarkan kesalahpahaman terjadi.Anna melebarkan senyum, lalu membalas, “Aku bisa mengatasinya. Kali ini aku tidak membiarkannya terus bicara. Y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Gengsi Mengakui

Kai terpaku memandang pada Anna. Istrinya itu memakai gaun sederhana tapi begitu elegan.“Lihat, sudah kubilang kalau aku akan mendandaninya dengan cantik, kan?” Queen memuji kemampuannya. “Kamu terpesona sampai lupa caranya berkedip. Awas, jangan lupa bernapas.”Anna langsung menahan senyum. Dia harus mengakui kalau Queen sangat pandang merias. Anna sampai tak menyangka jika akan berubah seperti bukan dirinya.Kai tersadar dari lamunan. Dia memandang pada Queen yang sedang mengejeknya.“Lumayan, begini pun kamu sangat lama mendandaninya,” ucap Kai tak mau mengakui mahakarya sang adik. Dia gengsi karena sebelumnya terus protes.“Kamu bilang apa? Dia secantik ini, kamu hanya bilang lumayan! Tidak menghargai sekali!” gerutu Queen kesal.Anna menahan senyum melihat perdebatan Queen dan Kai. Dia lantas memandang suaminya.“Sudah, tidak usah banyak protes. Kita harus segera ke hotel,” ajak Kai.Kai mengulurkan tangan pada Anna untuk membantu istrinya itu berjalan.Queen masih menggerutu, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Masalah di Pesta

Eve menatap pada Kai, lalu beralih pada Anna yang cemas karena perubahan ekspresi wajahnya.“Tidak, tidak ada apa-apa. Mami hanya seperti baru mengingat sesuatu, tapi agak lupa,” jawab Eve, “nanti kalau ingat, mami kasih tahu.”Eve kembali tersenyum lalu mengusap lengan Anna lembut.Kai mengangguk, lalu dia mengajak Anna duduk di tempat yang sudah disediakan.Tak berselang lama acara pun dimulai. Anna kembali tegang, tapi Kai menggenggam telapak tangan Anna agar tidak terlalu cemas.“Ini hanya pesta, jangan terlalu tegang, hm ….” Kai memulas senyum agar Anna merasa tenang.Anna mengangguk-angguk pelan.Acara demi acara dimulai. Akhirnya sampai di waktu acara sambutan untuk Kai dan Anna.“Ayo!” ajak Kai seraya mengajak berdiri Anna. Dia terus menggenggam telapak tangan istrinya itu.Anna mencoba yakin. Jika dia takut dan terus gugup, maka dia benar-benar akan mempermalukan keluarga Kai. Anna menarik napas panjang, lalu mengembuskan perlahan. Dia berjalan bersama Kai menuju altar untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status