Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Kabanata 131 - Kabanata 140

Lahat ng Kabanata ng Istri Kontrak Sang Presdir : Kabanata 131 - Kabanata 140

196 Kabanata

Beri Anna Waktu

Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa

Ingin Kesempatan Kedua

Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada
last updateHuling Na-update : 2025-03-14
Magbasa pa

Bulan Madu

Nindy berjalan mondar-mandir di kamar karena Mila belum juga dibebaskan. Dia mulai tak sabaran apalagi Rachel tidak memberi kabar sama sekali.Nindy memandang ponselnya, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Rachel.“Kenapa kamu menghubungiku?” Suara bentakkan terdengar dari seberang panggilan.“Aku hanya mau tanya, kapan kamu akan membantu ibuku bebas?” tanya Nindy sempat terkejut karena bentakkan Rachel.“Tunggu saja dan jangan menghubungiku. Kamu akan membuat orang curiga, kamu lupa janjimu, hah!”Nindy sebal karena kembali terkena bentak.“Tapi tetap saja, aku hanya mau memastikan kamu tidak bohong dengan janjimu untuk membantu Ibu keluar dari kantor polisi, dia masuk gitu juga buat bantu kamu,” ucap Nindy dengan nada kesal.Namun, bukannya mendapat kepastian, Nindy malah terkejut karena panggilan itu diakhiri begitu saja.Nindy memandang ponselnya dengan rasa tak percaya. Dia kesal karena Rachel seperti menghindarinya.“Lihat saja, ya. Kalau dia tidak mengeluarkan Ibu, akan k
last updateHuling Na-update : 2025-03-15
Magbasa pa

Bahagia

Anna langsung menghampiri seorang wanita yang kini sedang memunguti barang yang jatuh dari gerobak yang terguling di pasir.Kai ikut menyusul Anna, lalu membantu mengangkat gerobak agar bisa berdiri.“Terima kasih,” ucap wanita berumur tiga puluhan tahun yang dibantu Anna.Anna tersenyum seraya membantu memunguti jagung dan beberapa barang lain lalu memasukkannya ke gerobak.“Kakak baik-baik saja?” tanya Anna seraya menatap wajah kuyu wanita itu, bahkan penampilannya sedikit berantakan, menunjukkan kalau wanita itu begitu lelah.Wanita dengan kantung mata yang begitu cekung itu tersenyum.“Aku baik-baik saja, hanya saja ban gerobaknya tadi tergelincir di pasir makanya semua barangnya jatuh,” jawab wanita itu, “aku sangat berterima kasih kalian mau membantu.”“Sama-sama,” balas Anna seraya melebarkan senyum.“Kalian pengunjung di pantai ini?” tanya wanita itu lagi seraya memperhatikan Anna dan Kai bergantian.“Iya, kami baru tiba sore ini,” jawab Anna.Wanita itu lagi-lagi tersenyum.“
last updateHuling Na-update : 2025-03-15
Magbasa pa

Melihat Sisi Berbeda

Anna ternyata menunjuk pada wanita yang siang tadi mereka tolong. Dia melihat wanita itu sedang sibuk membakar jagung untuk pelanggan yang datang.“Kita ke sana, aku mau jagung bakar,” kata Anna seraya merangkul lengan Kai.Kai mengerutkan alis saat menatap Anna. “Apa kamu masih kuat makan?” tanya Kai memastikan.Tadi saja Anna merasa kekenyangan, tapi kenapa sekarang mau jagung bakar.Anna diam, terlihat ragu. Namun, demi bisa melarisi dagangan wanita itu, Anna mengangguk.“Ya, dicoba dulu,” jawab Anna.Kai yang ragu. Dia takut istrinya kekenyangan lalu sakit perut. Namun, dia juga tidak bisa menolak keinginan Anna, apalagi Anna begitu bersemangat dan senang.Akhirnya Kai menuruti permintaan Anna. Dia dan Anna pergi menghampiri wanita yang mereka tolong tadi.“Mau jagungnya satu,” ucap Anna saat berdiri di depan wanita itu yang sedang sibuk mengipasi bara api.“Boleh, mau rasa ….” Wanita itu menjeda ucapannya saat melihat siapa yang memesan.“Kalian.” Wanita itu tersenyum semringah.
last updateHuling Na-update : 2025-03-16
Magbasa pa

Apa Anna Salah?

Setelah berbincang sambil makan jagung. Anna dan Kai kembali ke resort karena malam semakin larut.Anna duduk diam di tepian ranjang. Matanya memandang lurus pada jendela kaca yang menghadap ke pantai.“Kamu tidak tidur? Perutmu masih terasa penuh?” tanya Kai yang baru saja keluar dari kamar mandi, lalu segera menghampiri istrinya.Anna menoleh pada Kai. Dia memandang suaminya yang kini mendekat lalu duduk di sampingnya.“Kai, apa aku salah?” tanya Anna dengan tatapan sendu.Kai bingung. Kenapa Anna berubah sedih lagi?“Salah kenapa?” tanya Kai keheranan.Anna menghela napas pelan, lalu menjelaskan, “Entahlah, aku tiba-tiba merasa bersalah pada ibu kandungku karena aku kecewa padanya. Aku marah karena dia membuangku dan Ayah, aku emosi setiap kali melihat wajahnya yang mengingatkanku akan kesusahan Ayah ketika membesarkanku sendirian. Apa aku salah jika kecewa?”“Kamu membencinya?” tanya Kai memastikan sebelum menjawab pertanyaan Anna.Anna diam, lalu menggeleng. “Aku tidak tahu.”Kai
last updateHuling Na-update : 2025-03-16
Magbasa pa

Obsesi

Anna bangun dengan malas saat matahari sudah menyorot tinggi di langit. Anna menggeliat, dia tak mendapati Kai berada di ranjang.Anna bangun dengan wajah bantalnya. Duduk seraya mengedarkan pandangan, dia tak mendapati Kai di kamar.Saat Anna hendak beranjak turun dari ranjang, dia melihat pintu kamar terbuka.“Kamu sudah bangun,” ucap Kai yang baru saja masuk.“Kamu dari mana?” tanya Anna.“Memesan sarapan. Kamu tidur sangat nyenyak, jadi kupikir untuk memesan sarapan dulu untuk berjaga-jaga kalau kamu lapar saat bangun,” jawab Kai seraya berjalan mendekat ke ranjang, lalu duduk di tepian ranjang.Kai mengulurkan tangan, membantu Anna merapikan rambut yang berantakan.“Semalam rasanya bisa tidur dengan sangat tenang,” ucap Anna.Sejak mendapat masalah di pesta pernikahan lalu ditambah fakta tentang Stefanie, Anna memang gelisah saat tidur. Tapi malam ini, entah kenapa dia begitu lega.“Aku senang kamu bisa istirahat dengan nyenyak,” balas Kai, “apa rencanamu hari ini? Mau lihat tama
last updateHuling Na-update : 2025-03-17
Magbasa pa

Berharap Dimaafkan

Kai pergi ke taman bermain bersama Anna. Dia menuruti semua yang ingin dilakukan oleh istrinya itu.“Bagaimana dengan ini?” tanya Anna sambil memperlihatkan bando dengan hiasan dua telinga kelinci.Kai tersenyum melihat Anna sangat senang dan bersemangat, dia mengangguk. “Itu bagus.”Anna melebarkan senyum, lalu kembali memilih bando lain.Kai setia menunggu, berdiri di samping Anna sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh istrinya itu.Saat sedang menunggu, Kai mendapat panggilan dari Tian. Dia menatap nama Tian yang terpampang di layar, tapi ragu untuk menjawab karena sedang bersama Anna.“Kenapa tidak diangkat?” tanya Anna.“Aku angkat sebentar, mungkin Tian mau tanya soal pekerjaan,” ucap Kai meminta izin.Anna mengangguk.Kai sedikit menepi, menjauh dari Anna agar bisa bicara dengan leluasa.“Bagaimana?” tanya Kai saat menjawab panggilan itu seraya memperhatikan Anna yang masih sibuk memilih bando di outlet aksesoris.“Aku sudah menekannya, tapi wartawan itu masih bungkam. Bah
last updateHuling Na-update : 2025-03-17
Magbasa pa

Berharap Tak Berharap

Setelah berlibur selama lima hari. Akhirnya Anna dan Kai pulang. Mereka langsung pergi ke rumah Eve untuk memberikan oleh-oleh yang mereka beli.“Bagaimana liburan kalian?” tanya Eve sambil merangkul lengan Anna untuk mengajak masuk ke ruang keluarga.“Menyenangkan, Mi.” Wajah Anna begitu ceria, semringah tak seperti sebelumnya.“Mami ikut senang,” balas Eve seraya mengusap lembut lengan Anna.Eve dan Anna duduk di ruang keluarga, begitu juga dengan Kai.Eve membuka bawaan yang dibawa Anna. Wanita itu sangat senang mendapat syal dari menantunya itu.“Ini cantik sekali, kainnya juga sangat lembut,” ucap Eve lalu mencoba syal yang diberikan Anna.Anna tersenyum melihat Eve senang dengan hadiah yang dipilihnya. “Queen dan Papi di kantor?” tanya Anna.“Iya, paling sebentar lagi pulang,” jawab Eve, “kalian makan malam di sini, kan?” tanya Eve kemudian.Anna menoleh sekilas pada Kai, lalu menganggukkan kepala.Eve melihat Anna yang menoleh ke kanan dan kiri. “Kamu cari apa?”Anna terkesiap
last updateHuling Na-update : 2025-03-18
Magbasa pa

Mengesampingkan Ego

Makan malam berjalan dengan hangat meski Anna hanya banyak diam. Setelah selesai makan, Anna pamit pergi ke kamarnya.Tidak ada yang mencegah, mereka hanya ingin Anna nyaman dengan apa pun yang dilakukan tanpa paksaan.Stefanie hanya bisa diam. Dia ingin menyapa tapi takut Anna marah yang bisa membuat Anna mungkin semakin membencinya.“Pelan-pelan, ya.” Eve mengusap lengan Stefanie, memberi semangat agar Stefanie lebih bersabar jika serius ingin mendekati Anna.Stefanie mengangguk pelan, mencoba tersenyum meski perasaannya terasa hampa.Stefanie pamit pergi ke samping rumah untuk mencari udara segar. Eve tidak melarang dan membiarkan karena berpikir jika Stefanie pasti butuh menenangkan pikiran.Stefanie duduk di bangku yang ada di taman samping rumah. Bahkan udara dingin tak membuatnya berniat beranjak dari sana.Stefanie menghela napas kasar. Dia memandang langit yang bertabur bintang. Stefanie merasa sedih karena Anna belum menerimanya, tapi dia juga menyadari kalau kesedihan Anna
last updateHuling Na-update : 2025-03-18
Magbasa pa
PREV
1
...
1213141516
...
20
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status