Semua Bab Istri Kontrak Sang Presdir : Bab 91 - Bab 100

196 Bab

Terang-terangan

Keesokan harinya. Anna pergi ke perusahaan bersama Kai seperti biasa. Namun, kali ini ada yang berbeda, Kai menggandeng tangan Anna tanpa ditolak oleh wanita itu.Meski Anna malu, tapi dia tidak mau jika ada yang salah paham lagi dengan hubungan antara dirinya dan Kai, walau Anna tahu jika tanpa klarifikasi, mungkin sikap Kai sekarang juga akan membuat orang salah paham.“Selamat pagi,” sapa Tian seraya tersenyum bahagia melihat Kai dan Anna akhirnya mempublikasikan hubungan mereka tanpa penolakan dari salah satu.Kai mengangguk. Dia masih menggandeng Anna agar berjalan di sampingnya, mereka lantas berjalan menuju lift.Bagi Tian sikap Kai dan Anna sangat luar biasa dan melegakan karena dia tahu soal hubungan keduanya, sedangkan bagi staff yang tidak tahu, mereka yang melihat sikap Kai mulai bertanya-tanya dan menebak kalau apa yang dulu pernah dirumorkan oleh beberapa staff benar adanya.Mereka menganggap kalau sejak awal Anna memang masuk ke sana karena merayu Kai. Tentu pada akhirny
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Semakin Membuat Heboh

Anna dan staff itu sangat terkejut. Mereka menoleh bersamaan ke sumber suara.Staff itu sangat panik, lalu dia langsung menunduk karena kaget. “Siapa yang bilang dia merayu Kai? Dan ada rumor apa sebenarnya di sini?”“Bi … Mami.” Anna meralat panggilannya pada Eve, jangan sampai dia ditegur lagi.Staff yang sedang bicara dengan Anna terkesiap mendengar Anna memanggil ibu dari pemilik perusahaan itu dengan sebutan ‘mami’. Staff itu gelagapan dan bingung.Eve menghampiri Anna. Dia bahkan langsung memindai tubuh sang menantu karena takut jika Anna disakiti.“Kenapa Mami di sini?” tanya Anna.“Kalau mami tidak di sini, mungkin tidak akan tahu kalau kamu diberitakan miring!” Eve mendadak geram.Eve datang ke perusahaan karena ada keperluan dengan Anna, tapi siapa sangka malah dia mendengar pertanyaan tak sedap.“Ada masalah apa sebenarnya di sini sampai kamu bertanya seperti itu pada Anna?” tanya Eve dengan tatapan tertuju pada staff yang bersama Anna.“Maaf, Bu. Bukan berniat menyinggung
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Didatangi Pengacara

Di rumah orang tua Anna. Mila sedang bersantai seraya menonton televisi. Wanita itu tidak perlu pusing bekerja karena dia yakin Anna akan memberinya uang saat gajian nanti.Nindy baru saja bangun tidur saat matahari sudah bertahta di atas kepala. Dia menggaruk kepalanya sampai membuat rambutnya semakin berantakan, seraya berjalan menghampiri Mila.“Semalam ke mana saja kamu, jam segini baru bangun?” tanya Mila santai seolah tak pernah masalah jika putrinya pulang pagi.Nindy menguap. Dia duduk di samping Mila lalu menjawab, “Biasa, seneng-seneng. Suntuk juga di rumah terus.”Mila tak keberatan sama sekali melihat kelakuan putrinya.Saat dua wanita itu sedang duduk santai, terdengar suara ketukan pintu yang membuat mereka menoleh bersamaan.“Siapa?” tanya Nindy.“Tidak tahu,” jawab Mila.Mila berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Saat pintu sudah dibuka, Mila terkejut melihat dua pria berpakaian rapi berdiri di hadapannya.“Siapa, ya? Mau apa kalian?” tanya Mila cu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Masih Saja Sombong

Kai berada di ruang kerjanya setelah Anna pergi. Dia menyelesaikan mengecek berkas yang sudah bertumpuk di meja sampai terdengar suara ketukan pintu.“Masuk!” Kai mempersilakan.Tian masuk membawa berkas lagi lalu berjalan menghampiri Kai.“Ini berkas yang Anda minta,” kata Tian, “saya juga mau memberitahu kalau perintah Anda sudah dilakukan.”Kai langsung mengangkat pandangan pada Tian, dia menatap asistennya itu.“Bagaimana?” tanya Kai.“Mereka melakukan seperti yang Anda inginkan dan semua berjalan lancar karena seperti kata Anda, ibu tiri Anna memang tak punya power untuk mempertahankan rumah itu. Dia tidak punya hak, karena itu pengacara mengatakan kalau ibu tiri Anna terlihat ketakutan.” Tian menjelaskan.Kai mengangguk pelan untuk mengonfirmasi.“Tapi, apa Anna setuju Anda melakukan ini? Dari yang saya lihat, dia tipe wanita yang tidak tegaan. Takutnya Anna malah menentang apa yang Anda lakukan, apalagi Anda tidak memberitahunya lebih dulu,” ujar Tian memikirkan kemungkinan ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-23
Baca selengkapnya

Salah Lawan

“Pelanggan apa?” Kirana membentak.Karyawan yang melayani Anna sampai panik dan berusaha menenangkan Kirana, tapi karena pangkatnya yang ada di bawah Kirana, karyawan itu malah terkena bentak.Anna sangat syok, bagaimana bisa Kirana bersikap arogan seperti ini. Bahkan sekarang Kirana menarik lengannya dan meminta Anna berdiri.“Kamu tidak layak duduk di sofa berharga jutaan, kalau sofa itu kotor, kamu tidak bisa menggantinya!” Kirana semakin menjadi-jadi saat menghina Anna.Anna menatap tak percaya mendengar ucapan Kirana. Dia sudah berdiri seraya menatap geram pada sikap Kirana.Anna tidak bisa terus tinggal diam. Jika dia terus mengalah, maka hanya akan ada penghinaan yang terus menerus didapatnya.“Jangankan sofa ini, semua barang di sini bahkan dirimu pun bisa aku beli kalau mau!” hardik Anna terlampau emosi.Benar kata Kai, jika Anna diam dan selalu mengalah, maka Anna akan terus diinjak.Kirana kini syok karena Anna menghinanya, lalu dengan lantang dia berkata, “Kamu pikir bualan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Tak Menyangka

Emosi Kirana semakin tak terkontrol. Dia menatap tajam dan benci pada wanita tua yang berani menamparnya.“Tidak peduli siapa kamu. Jangan menggangguku!” bentak Kirana.Eve tersenyum miring. Dia hendak mengeluarkan ponsel saat mendengar suara pria terdengar di sana.“Ada keributan apa di sini?” Eve menoleh ke sumber suara. Anna dan karyawan tadi juga menoleh.Ekspresi wajah Anna semakin berubah suram saat melihat Alvian datang. Pria itu selalu saja datang saat Kirana membuat onar.“Sayang. Anna mengacaukan toko dan dengan sombong mengancam bisa memecatku, lalu wanita tua ini menamparku.” Kirana langsung mengadu pada Alvian.Anna menatap jijik, rasanya selalu mual ketika melihat Kirana yang bertingkah sok manis padahal berbisa.Alvian dengan congkak mengangkat dagu. Dia membalikkan badan untuk memandang wanita mana yang berani menyakiti Kirana. Saat dia melihat Eve, pria itu gelagapan panik.Eve menatap dingin pada Kirana dan Alvian, apalagi Kirana meminta perlindungan pada Alvian tanp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Akhirnya Dipecat

Alvian benar-benar lemas saat melihat Kai dan Kaivan berada di sana. Tubuhnya gemetar karena rasa takut akan konsekuensi yang akan diterimanya setelah ini.Kai langsung menghampiri Anna dan mengabaikan Alvian juga Kirana. Dia langsung meraih tangan Anna yang merah.“Siapa yang melakukannya?” Terlihat jelas sorot mata Kai penuh dengan emosi melihat Anna terluka.“Tidak apa-apa, ini hanya luka kecil,” ucap Anna karena melihat ekspresi wajah Kai yang menakutkan. Sejujurnya dia pun takut melihat Kai yang seperti ini.“Apa maksudmu tidak apa-apa?” Kai tidak senang lagi-lagi Anna menutupi sesuatu.“Mereka yang bertanggung jawab atas luka yang Anna dapatkan.” Eve yang membuka suara.Kai langsung menoleh ke Alvian dan Kirana.Alvian dan Kirana sangat panik ketika melihat tatapan mata Kai. Alvian langsung berlutut ketakutan, sedangkan Kirana baru berlutut saat melihat Alvian tak berdaya.“Saya tidak tahu apa-apa, Pak. Saya datang setelah kejadian.” Sekali lagi Alviana mencoba menyelamatkan dir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Saling Menyalahkan

Kai mengajak Anna pulang setelah sebelumnya meminta izin pada kedua orang tuanya.Sepanjang perjalanan menuju rumah, Anna hanya diam. Kai sendiri memilih fokus menyetir.Sesampainya di rumah. Kai langsung mengajak Anna ke kamar. Anna masih diam, sampai pria itu memintanya duduk.“Apa sudah diobati?” tanya Kai seraya menyentuh tangan Anna lalu memperhatikan punggung tangan Anna yang memar.“Iya, sudah tadi,” jawab Anna.Kai mengalihkan pandangan pada Anna. “Apa sangat sakit?” tanya Kai lagi.Anna terdiam sesaat. Tatapan suaminya sekarang ini menunjukkan kalau Kai sangat mencemaskan dirinya.“Tadi memang sangat sakit, tapi sekarang sudah tidak,” jawab Anna.Kai mengembuskan napas kasar. Dia kembali menatap pada Anna, tidak menyangka kalau istrinya itu akan mengalami hal seburuk ini.“Kenapa kamu tidak langsung menghubungiku?” tanya Kai.“Kejadiannya sangat cepat. Tadi aku memang berniat menghubungimu, tapi waktu Kirana belum datang. Lalu Kirana membuat masalah bahkan dia tak mau berhen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Anggap Ini Takdir

Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia melihat Kai yang duduk di sofa lalu memberi isyarat kepadanya agar mendekat.“Kamu pulang lebih awal?” Anna berjalan menghampiri Kai.Siang tadi Kai kembali ke perusahaan sedangkan Anna diminta tetap di rumah. Dia tidak mendengar suara Kai di kamar karena Anna sedang mandi, sehingga sedikit terkejut ketika melihat pria itu sudah duduk di sana.Anna duduk di samping Kai, dia melihat kotak obat di meja.“Tanganmu belum diobati lagi, kan?” Kai meraih tangan Anna.“Aku bisa melakukannya sendiri,” ucap Anna merasa kikuk saat Kai menahan tangannya.Kai tidak membalas. Dia segera mengoleskan salep memar ke permukaan punggung tangan yang terlihat masih memerah.“Masih sakit?” tanya Kai seraya mengoles pelan.“Masih sedikit nyeri kalau tersentuh,” jawab Anna.Kai mengalihkan pandangan ke wajah Anna. Dia melihat istrinya itu meringis, membuat Kai semakin perlahan dan hati-hati saat mengoles, lalu meniupnya pelan.Anna menatap Kai yang penuh perhatian.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Akhirnya Memiliki

Setelah beberapa saat. Kai akhirnya melepas pagutan bibir mereka. Kai menatap wajah Anna yang bersemu merah, meski bukan yang pertama, tapi istrinya itu terus saja malu saat mereka begitu intim.“Anna.” Terdengar suara Kai yang berat dan dalam.“Ya.” Anna mengangkat pandangan sehingga bertatap dengan Kai.Bukannya langsung bicara, Kai membelai lembut pipi Anna.Anna masih menatap pandangan Kai yang begitu dalam, tanpa sadar dia meneguk ludah yang terasa penuh di mulut.“Anna, boleh aku memilikimu.” Kai menatap dua bola mata Anna secara bergantian. Tatapannya begitu intens penuh puja pada wanita yang sudah mengambil hatinya semenjak mereka masih remaja.Anna mencoba menelaah maksud ucapan Kai, sorot mata pria itu sudah mengartikan semua, hanya saja Anna masih terus memungkiri.“Kamu sudah memilikiku,” balas Anna.“Belum sepenuhnya,” balas Kai dengan cepat.Anna mengulum bibir. Jadi, haruskah dia memberikan miliknya sekarang, pada pria yang benar-benar melindungi dirinya dan menjadikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
20
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status