Share

Terang-terangan

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-22 09:33:31
Keesokan harinya. Anna pergi ke perusahaan bersama Kai seperti biasa. Namun, kali ini ada yang berbeda, Kai menggandeng tangan Anna tanpa ditolak oleh wanita itu.

Meski Anna malu, tapi dia tidak mau jika ada yang salah paham lagi dengan hubungan antara dirinya dan Kai, walau Anna tahu jika tanpa klarifikasi, mungkin sikap Kai sekarang juga akan membuat orang salah paham.

“Selamat pagi,” sapa Tian seraya tersenyum bahagia melihat Kai dan Anna akhirnya mempublikasikan hubungan mereka tanpa penolakan dari salah satu.

Kai mengangguk. Dia masih menggandeng Anna agar berjalan di sampingnya, mereka lantas berjalan menuju lift.

Bagi Tian sikap Kai dan Anna sangat luar biasa dan melegakan karena dia tahu soal hubungan keduanya, sedangkan bagi staff yang tidak tahu, mereka yang melihat sikap Kai mulai bertanya-tanya dan menebak kalau apa yang dulu pernah dirumorkan oleh beberapa staff benar adanya.

Mereka menganggap kalau sejak awal Anna memang masuk ke sana karena merayu Kai. Tentu pada akhirny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
yg datang Kai apa Tian kalian kalo datang suka tiba2 kyk jalangkung aja....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Semakin Membuat Heboh

    Anna dan staff itu sangat terkejut. Mereka menoleh bersamaan ke sumber suara.Staff itu sangat panik, lalu dia langsung menunduk karena kaget. “Siapa yang bilang dia merayu Kai? Dan ada rumor apa sebenarnya di sini?”“Bi … Mami.” Anna meralat panggilannya pada Eve, jangan sampai dia ditegur lagi.Staff yang sedang bicara dengan Anna terkesiap mendengar Anna memanggil ibu dari pemilik perusahaan itu dengan sebutan ‘mami’. Staff itu gelagapan dan bingung.Eve menghampiri Anna. Dia bahkan langsung memindai tubuh sang menantu karena takut jika Anna disakiti.“Kenapa Mami di sini?” tanya Anna.“Kalau mami tidak di sini, mungkin tidak akan tahu kalau kamu diberitakan miring!” Eve mendadak geram.Eve datang ke perusahaan karena ada keperluan dengan Anna, tapi siapa sangka malah dia mendengar pertanyaan tak sedap.“Ada masalah apa sebenarnya di sini sampai kamu bertanya seperti itu pada Anna?” tanya Eve dengan tatapan tertuju pada staff yang bersama Anna.“Maaf, Bu. Bukan berniat menyinggung

    Last Updated : 2025-02-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Didatangi Pengacara

    Di rumah orang tua Anna. Mila sedang bersantai seraya menonton televisi. Wanita itu tidak perlu pusing bekerja karena dia yakin Anna akan memberinya uang saat gajian nanti.Nindy baru saja bangun tidur saat matahari sudah bertahta di atas kepala. Dia menggaruk kepalanya sampai membuat rambutnya semakin berantakan, seraya berjalan menghampiri Mila.“Semalam ke mana saja kamu, jam segini baru bangun?” tanya Mila santai seolah tak pernah masalah jika putrinya pulang pagi.Nindy menguap. Dia duduk di samping Mila lalu menjawab, “Biasa, seneng-seneng. Suntuk juga di rumah terus.”Mila tak keberatan sama sekali melihat kelakuan putrinya.Saat dua wanita itu sedang duduk santai, terdengar suara ketukan pintu yang membuat mereka menoleh bersamaan.“Siapa?” tanya Nindy.“Tidak tahu,” jawab Mila.Mila berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Saat pintu sudah dibuka, Mila terkejut melihat dua pria berpakaian rapi berdiri di hadapannya.“Siapa, ya? Mau apa kalian?” tanya Mila cu

    Last Updated : 2025-02-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Saja Sombong

    Kai berada di ruang kerjanya setelah Anna pergi. Dia menyelesaikan mengecek berkas yang sudah bertumpuk di meja sampai terdengar suara ketukan pintu.“Masuk!” Kai mempersilakan.Tian masuk membawa berkas lagi lalu berjalan menghampiri Kai.“Ini berkas yang Anda minta,” kata Tian, “saya juga mau memberitahu kalau perintah Anda sudah dilakukan.”Kai langsung mengangkat pandangan pada Tian, dia menatap asistennya itu.“Bagaimana?” tanya Kai.“Mereka melakukan seperti yang Anda inginkan dan semua berjalan lancar karena seperti kata Anda, ibu tiri Anna memang tak punya power untuk mempertahankan rumah itu. Dia tidak punya hak, karena itu pengacara mengatakan kalau ibu tiri Anna terlihat ketakutan.” Tian menjelaskan.Kai mengangguk pelan untuk mengonfirmasi.“Tapi, apa Anna setuju Anda melakukan ini? Dari yang saya lihat, dia tipe wanita yang tidak tegaan. Takutnya Anna malah menentang apa yang Anda lakukan, apalagi Anda tidak memberitahunya lebih dulu,” ujar Tian memikirkan kemungkinan ter

    Last Updated : 2025-02-23
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Salah Lawan

    “Pelanggan apa?” Kirana membentak.Karyawan yang melayani Anna sampai panik dan berusaha menenangkan Kirana, tapi karena pangkatnya yang ada di bawah Kirana, karyawan itu malah terkena bentak.Anna sangat syok, bagaimana bisa Kirana bersikap arogan seperti ini. Bahkan sekarang Kirana menarik lengannya dan meminta Anna berdiri.“Kamu tidak layak duduk di sofa berharga jutaan, kalau sofa itu kotor, kamu tidak bisa menggantinya!” Kirana semakin menjadi-jadi saat menghina Anna.Anna menatap tak percaya mendengar ucapan Kirana. Dia sudah berdiri seraya menatap geram pada sikap Kirana.Anna tidak bisa terus tinggal diam. Jika dia terus mengalah, maka hanya akan ada penghinaan yang terus menerus didapatnya.“Jangankan sofa ini, semua barang di sini bahkan dirimu pun bisa aku beli kalau mau!” hardik Anna terlampau emosi.Benar kata Kai, jika Anna diam dan selalu mengalah, maka Anna akan terus diinjak.Kirana kini syok karena Anna menghinanya, lalu dengan lantang dia berkata, “Kamu pikir bualan

    Last Updated : 2025-02-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tak Menyangka

    Emosi Kirana semakin tak terkontrol. Dia menatap tajam dan benci pada wanita tua yang berani menamparnya.“Tidak peduli siapa kamu. Jangan menggangguku!” bentak Kirana.Eve tersenyum miring. Dia hendak mengeluarkan ponsel saat mendengar suara pria terdengar di sana.“Ada keributan apa di sini?” Eve menoleh ke sumber suara. Anna dan karyawan tadi juga menoleh.Ekspresi wajah Anna semakin berubah suram saat melihat Alvian datang. Pria itu selalu saja datang saat Kirana membuat onar.“Sayang. Anna mengacaukan toko dan dengan sombong mengancam bisa memecatku, lalu wanita tua ini menamparku.” Kirana langsung mengadu pada Alvian.Anna menatap jijik, rasanya selalu mual ketika melihat Kirana yang bertingkah sok manis padahal berbisa.Alvian dengan congkak mengangkat dagu. Dia membalikkan badan untuk memandang wanita mana yang berani menyakiti Kirana. Saat dia melihat Eve, pria itu gelagapan panik.Eve menatap dingin pada Kirana dan Alvian, apalagi Kirana meminta perlindungan pada Alvian tanp

    Last Updated : 2025-02-24
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Dipecat

    Alvian benar-benar lemas saat melihat Kai dan Kaivan berada di sana. Tubuhnya gemetar karena rasa takut akan konsekuensi yang akan diterimanya setelah ini.Kai langsung menghampiri Anna dan mengabaikan Alvian juga Kirana. Dia langsung meraih tangan Anna yang merah.“Siapa yang melakukannya?” Terlihat jelas sorot mata Kai penuh dengan emosi melihat Anna terluka.“Tidak apa-apa, ini hanya luka kecil,” ucap Anna karena melihat ekspresi wajah Kai yang menakutkan. Sejujurnya dia pun takut melihat Kai yang seperti ini.“Apa maksudmu tidak apa-apa?” Kai tidak senang lagi-lagi Anna menutupi sesuatu.“Mereka yang bertanggung jawab atas luka yang Anna dapatkan.” Eve yang membuka suara.Kai langsung menoleh ke Alvian dan Kirana.Alvian dan Kirana sangat panik ketika melihat tatapan mata Kai. Alvian langsung berlutut ketakutan, sedangkan Kirana baru berlutut saat melihat Alvian tak berdaya.“Saya tidak tahu apa-apa, Pak. Saya datang setelah kejadian.” Sekali lagi Alviana mencoba menyelamatkan dir

    Last Updated : 2025-02-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Saling Menyalahkan

    Kai mengajak Anna pulang setelah sebelumnya meminta izin pada kedua orang tuanya.Sepanjang perjalanan menuju rumah, Anna hanya diam. Kai sendiri memilih fokus menyetir.Sesampainya di rumah. Kai langsung mengajak Anna ke kamar. Anna masih diam, sampai pria itu memintanya duduk.“Apa sudah diobati?” tanya Kai seraya menyentuh tangan Anna lalu memperhatikan punggung tangan Anna yang memar.“Iya, sudah tadi,” jawab Anna.Kai mengalihkan pandangan pada Anna. “Apa sangat sakit?” tanya Kai lagi.Anna terdiam sesaat. Tatapan suaminya sekarang ini menunjukkan kalau Kai sangat mencemaskan dirinya.“Tadi memang sangat sakit, tapi sekarang sudah tidak,” jawab Anna.Kai mengembuskan napas kasar. Dia kembali menatap pada Anna, tidak menyangka kalau istrinya itu akan mengalami hal seburuk ini.“Kenapa kamu tidak langsung menghubungiku?” tanya Kai.“Kejadiannya sangat cepat. Tadi aku memang berniat menghubungimu, tapi waktu Kirana belum datang. Lalu Kirana membuat masalah bahkan dia tak mau berhen

    Last Updated : 2025-02-25
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Anggap Ini Takdir

    Anna baru saja keluar dari kamar mandi. Dia melihat Kai yang duduk di sofa lalu memberi isyarat kepadanya agar mendekat.“Kamu pulang lebih awal?” Anna berjalan menghampiri Kai.Siang tadi Kai kembali ke perusahaan sedangkan Anna diminta tetap di rumah. Dia tidak mendengar suara Kai di kamar karena Anna sedang mandi, sehingga sedikit terkejut ketika melihat pria itu sudah duduk di sana.Anna duduk di samping Kai, dia melihat kotak obat di meja.“Tanganmu belum diobati lagi, kan?” Kai meraih tangan Anna.“Aku bisa melakukannya sendiri,” ucap Anna merasa kikuk saat Kai menahan tangannya.Kai tidak membalas. Dia segera mengoleskan salep memar ke permukaan punggung tangan yang terlihat masih memerah.“Masih sakit?” tanya Kai seraya mengoles pelan.“Masih sedikit nyeri kalau tersentuh,” jawab Anna.Kai mengalihkan pandangan ke wajah Anna. Dia melihat istrinya itu meringis, membuat Kai semakin perlahan dan hati-hati saat mengoles, lalu meniupnya pelan.Anna menatap Kai yang penuh perhatian.

    Last Updated : 2025-02-26

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bahagia

    Anna langsung menghampiri seorang wanita yang kini sedang memunguti barang yang jatuh dari gerobak yang terguling di pasir.Kai ikut menyusul Anna, lalu membantu mengangkat gerobak agar bisa berdiri.“Terima kasih,” ucap wanita berumur tiga puluhan tahun yang dibantu Anna.Anna tersenyum seraya membantu memunguti jagung dan beberapa barang lain lalu memasukkannya ke gerobak.“Kakak baik-baik saja?” tanya Anna seraya menatap wajah kuyu wanita itu, bahkan penampilannya sedikit berantakan, menunjukkan kalau wanita itu begitu lelah.Wanita dengan kantung mata yang begitu cekung itu tersenyum.“Aku baik-baik saja, hanya saja ban gerobaknya tadi tergelincir di pasir makanya semua barangnya jatuh,” jawab wanita itu, “aku sangat berterima kasih kalian mau membantu.”“Sama-sama,” balas Anna seraya melebarkan senyum.“Kalian pengunjung di pantai ini?” tanya wanita itu lagi seraya memperhatikan Anna dan Kai bergantian.“Iya, kami baru tiba sore ini,” jawab Anna.Wanita itu lagi-lagi tersenyum.“

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bulan Madu

    Nindy berjalan mondar-mandir di kamar karena Mila belum juga dibebaskan. Dia mulai tak sabaran apalagi Rachel tidak memberi kabar sama sekali.Nindy memandang ponselnya, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Rachel.“Kenapa kamu menghubungiku?” Suara bentakkan terdengar dari seberang panggilan.“Aku hanya mau tanya, kapan kamu akan membantu ibuku bebas?” tanya Nindy sempat terkejut karena bentakkan Rachel.“Tunggu saja dan jangan menghubungiku. Kamu akan membuat orang curiga, kamu lupa janjimu, hah!”Nindy sebal karena kembali terkena bentak.“Tapi tetap saja, aku hanya mau memastikan kamu tidak bohong dengan janjimu untuk membantu Ibu keluar dari kantor polisi, dia masuk gitu juga buat bantu kamu,” ucap Nindy dengan nada kesal.Namun, bukannya mendapat kepastian, Nindy malah terkejut karena panggilan itu diakhiri begitu saja.Nindy memandang ponselnya dengan rasa tak percaya. Dia kesal karena Rachel seperti menghindarinya.“Lihat saja, ya. Kalau dia tidak mengeluarkan Ibu, akan k

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kecewa

    “Anna, dengarkan penjelasan mama dulu, ya.” Stefanie mencoba menyentuh Anna, tapi langsung dihindari oleh putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Anna berdiri sampai membuat semua orang terkejut.Tatapan kekecewaan begitu kentara dari sorot matanya.“Sekian tahun, kenapa kamu baru datang jika memang merasa kamu itu ibuku?” tanya Anna sampai menepuk dada. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca.“Anna, tenang ya.” Eve berdiri lalu merangkul Anna agar bisa sedikit tenang.Kai juga berdiri, takut jika Anna tertekan dengan fakta yang baru saja didapat.“Berikan mama kesempatan menjelaskan. Setelah itu, terserah bagaimana penilaianmu,” pinta Stefanie membujuk.Anna menatap kecewa, setelah ayahnya pergi dan semua yang dia alami, kenapa ibunya baru muncul?Kai mendekat pada Anna. Dia menggenggam tangan Anna lalu berkata, “Duduklah dulu dan dengarkan apa yang hendak dia jelaskan.”Anna menatap Kai dengan air mata yang siap meluap dari pelupuk mata.Akhirnya Anna mau duduk, tapi berpi

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Terungkap

    Saat malam hari. Kai mengajak Anna pulang ke kediaman orang tuanya.Mobil mereka sudah berhenti di depan garasi. Anna memandang rumah besar itu, tiba-tiba saja dia takut kalau keluarga Kai berubah sikap padanya.“Ayo!” ajak Kai saat menoleh Anna.Kai melihat Anna yang seperti orang bingung, dia meraih telapak tangan Anna lalu menggenggamnya erat, seolah paham kecemasan yang sedang Anna rasakan.“Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku,” ucap Kai meyakinkan.Anna mengangguk pelan seraya berusaha tersenyum. Dia dan Kai akhirnya keluar dari mobil. Mereka berjalan berdua seraya bergandengan tangan.Saat sudah masuk rumah, mereka langsung menemui orang tua Kai yang ternyata sudah menunggu di ruang keluarga.Ada Stefanie juga di sana.“Kalian sudah pulang, ayo duduk.” Eve berdiri dan langsung merangkul pundak Anna.Eve mengajak Anna agar duduk bersama mereka. Dia tahu Anna masih tertekan, sehingga itu Eve mencoba menunjukkan kalau dia ada untuk Anna.Anna tersenyum saat Eve merangkulny

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Wanita Galak

    Anser keluar dari mobil karena wanita yang hampir ditabraknya itu marah-marah.“Kalau mau keluar dari parkiran, lihat-lihat!” amuk wanita yang tak lain Queen.Queen baru saja akan pergi meninggalkan hotel, tapi dia dibuat kaget karena hampir tertabrak saat akan menuju mobilnya.“Kamu yang melintas tiba-tiba di depan mobil, kenapa kamu marah-marah?” Anser merasa heran. Dia merasa tak bersalah.“Hah!” Queen membuang napas dengan mulut. “Begini nih, orang salah bukan minta maaf tapi malah balik menyalahkan!”Bagaimanapun, Queen tidak akan mengalah sama sekali pada pria di depannya ini.Anser merasa tak ada guna meladeni amukan Queen, sehingga dia memilih mengalah.“Kalau begitu aku minta maaf.” Queen menyipitkan mata.“Kamu meminta maaf, tapi tidak ikhlas,” gerutu Queen.Anser menghela napas kasar. Dia tidak mengerti, apa yang diinginkan oleh wanita di depannya ini.“Aku minta maaf karena melajukan mobil tanpa melihat-lihat lebih dulu. Jika kamu terluka atau mau minta ganti rugi, aku ak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dia Istriku

    Anser datang ke hotel karena mendapat undangan dari Kai. Meski Anser merasa kalau Kai hanya ingin membuktikan jika Anna milik pria itu, tapi Anser tetap datang untuk memastikan.Saat sampai di tempat pesta, Anser tak melihat Kai dan keluarganya di sana, tentu saja hal itu membuat Anser heran.Anser masih mengedarkan pandangan. Dia benar-benar tak melihat satu pun keluarga Kai di ruangan itu.“Maaf, apa pengantinnya sedang istirahat?” tanya Anser pada seorang pelayan yang melintas di depannya.Pelayan itu berhenti di hadapan Anser.“Pengantin dan keluarganya meninggalkan pesta, tapi pestanya tetap dilanjutkan untuk menyelesaikan jamuan,” jawab pelayan.Anser mengerutkan alis.“Meninggalkan? Bagaimana bisa pesta pengantin tapi pengantinnya malah pergi?” Anser keheranan.Pelayan itu menengok ke kanan dan kiri, lalu sedikit mendekat pada Anser.“Sebenarnya tadi pestanya berjalan baik-baik saja, sampai ada berita yang tersebar dan ada wanita tua membuat keributan di sini,” ucap pelayan itu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status