Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Istri Kontrak Sang Presdir : Chapter 71 - Chapter 80

196 Chapters

Ketahuan

Kai mengantar Rachel sampai ke ruang perawatan IGD. Begitu dokter hendak memeriksanya, Kai memilih keluar dari ruangan itu.Melihat Kai yang keluar dari ruangan, Rachel memanfaatkan kesempatan untuk meminta bantuan dokter.“Biar saya periksa dulu,” ucap dokter.“Saya baik-baik saja, Dok.” Rachel berbisik pada dokter itu.Dokter itu sangat terkejut sampai menatap bingung pada Rachel.“Tolong jangan bicara keras-keras,” ucap Rachel lagi.Dokter dan perawat di sana semakin mengerutkan alis karena bingung.“Saya minta tolong, ya. Bilang saja asam lambung saya naik atau apa pun yang penting tidak sangat parah. Pokoknya cukup bisa membuat pria tadi kasihan pada saya,” ujar Rachel membujuk dokter agar mau berbohong.“Mana boleh seperti itu, Nona?” Dokter tak sepakat.Rachel memutar otak, bagaimana caranya agar dokter mau bekerjasama dengannya.“Tolonglah, Dok. Pria tadi itu pacar saya, kami sedang bertengkar dan ini satu-satunya cara agar dia tidak marah lagi padaku. Tolong, ya.” Rachel berp
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Kai Cemburu

Anna sangat terkejut saat melihat siapa yang berjalan menghampiri. Mungkin Anna sebenarnya takut karena tidak sepenuhnya jujur saat meminta izin, membuatnya panik ketika melihat Kai ada di mall itu.Apa Kai melihat Anser yang memberinya sayur? Anna benar-benar cemas kalau Kai marah.“Kai, kebetulan sekali bertemu denganmu di sini,” sapa Anser langsung berdiri saat Kai sudah sampai di meja mereka.Kai tidak langsung membalas sapaan Anser, dia memilih menatap pada Anna sebelum akhirnya menatap pada Anser.“Tapi aku tidak kebetulan berada di sini,” jawab Kai dengan ekspresi datarnya.Anser bisa menangkap rasa tak senang di wajah Kai. Dia sedikit bingung sampai melirik pada Anna dan Bella.Kai menoleh pada Anna lagi, lalu mengulurkan tangan seraya berkata, “Ayo pulang!”Tentu saja sikap Kai membuat Bella dan Anser kebingungan. Mereka langsung menoleh pada Anna yang begitu tegang.“Tunggu!” Anser mencoba mencegah. “Pulang? Maksudmu kamu mengajak Anna pulang? Kamu mengenalnya?” tanya Anser
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Cemburu Berbuah Manis

“Aku bisa jelaskan.” Anna mencoba tenang meski sudah panik luar biasa.Kai menatap datar. Dia berusaha meredam kekesalannya yang ingin sekali meledak dari kepalanya.“Anser itu kakaknya Bella, yang mengirim makanan waktu itu. Aku pikir tidak masalah, apalagi kami pergi bertiga, bukan hanya berdua,” ucap Anna dengan sangat hati-hati.“Tapi kamu istriku! Tidak seharusnya kamu menerima perhatian dari pria lain. Kamu paham!” Kai bicara dengan nada tinggi. Dia benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya.“Tapi kamu bisa bicara baik-baik, tidak harus membentak seperti itu, kan!” Anna mendadak kesal karena Kai marah.Anna sudah mengakui kesalahannya, tapi kenapa Kai masih marah-marah. Lagi pula pernikahan mereka memang dirahasiakan, wajar juga Kai tidak bisa menahan rasa cemburu karena sebelumnya Anser berkata jika mau menunggu Anna janda. Ini seperti menampar harga dirinya karena Anser sudah mendekati Anna, bahkan sebelum Anna berpisah darinya.Kai tiba-tiba meraih tengkuk Anna, lalu menau
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Mencoba Menerima

Bella dan Anser sudah sampai rumah. Mereka pulang setelah Anna dibawa pergi oleh Kai.“Apa Kai itu orangnya kasar? Anna tidak akan disiksa, kan?” Bella sangat mencemaskan Anna. Dia sudah mengirimkan pesan pada Anna untuk bertanya kabar sahabatnya itu, tapi Anna belum membalas.Anser diam berpikir sejenak. Dia sendiri tidak terlalu paham bagaimana sifat Kai, apalagi pria itu sangat dingin dan seperti memasang tembok tinggi agar tidak ada orang yang tahu sifat asli pria itu.“Kak, kenapa kamu malah diam?” tanya Bella tak bisa membendung kecemasannya.“Aku tidak tahu pasti. Kita hanya bisa berdoa agar Anna baik-baik saja dan menunggu kabarnya,” balas Anser pada akhirnya.Bella terkesiap kakaknya hanya mau menunggu. “Tapi bagaimana kalau Anna mengalami kekerasan? Tadi saja pria itu langsung menunjukkan sikap yang tak mengenakkan. Aku mau menyusul ke rumahnya untuk memastikan kondisinya.” Bella tak bisa diam saja. Dia hendak pergi tapi Anser menahan tangannya.“Jangan membuat situasi dan
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bertemu Mertua

Anna mengamati jalanan yang mereka lewati. Dia tidak tahu ke mana Kai akan mengajaknya, apalagi Anna diminta berpakaian rapi.“Kita sebenarnya mau ke mana?” tanya Anna seraya menatap pada Kai.“Kamu akan lihat sebentar lagi,” jawab Kai seraya menoleh pada Anna, dia tersenyum kecil pada istrinya itu.Anna tiba-tiba saja merasa gugup, entah kenapa senyum Kai seperti mengandung sesuatu.Setelah beberapa saat perjalanan, Anna melihat gerbang besar yang ada di depan mereka. Mobil Kai memasuki gerbang itu, terlihat rumah mewah berdiri kokoh di depan mata.“Ini rumah siapa?” tanya Anna mulai panik. Dia menoleh lagi pada Kai yang sedang menyetir.Kai memulas senyum lalu menjawab, “Orang tuaku.”Anna langsung menegakkan badan, matanya melotot seperti mau keluar dari tempatnya.“Ke-kenapa kamu mengajakku ke sini?” tanya Anna dengan ekspresi panik.Kai mengerutkan alis mendengar pertanyaan Anna. Dia memarkirkan mobilnya, baru kemudian menoleh pada Anna untuk menjelaskan.“Kamu istriku, kita suda
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Apa Tidak Direstui?

Anna semakin panik saat melihat Eve yang bicara dengan nada tinggi, apalagi tatapan wanita paruh baya itu benar-benar menunjukkan keterkejutan yang luar biasa.Tanpa sadar, Anna mencengkram genggaman tangan Kai dengan sangat kuat, sampai membuat pria itu kembali menatap padanya.Kai hanya mengangguk pelan, memberi isyarat agar Anna tidak mencemaskan apa pun.“Apa ada yang mau kamu jelaskan, Kai?” tanya Kaivan yang juga sangat terkejut mendengar pengakuan Kai.Eve mendadak limbung dan hampir jatuh kalau tidak ditangkap Kaivan, hal itu membuat semua orang terkejut, termasuk Anna.“Kita bicara di dalam, Kai!” Meski tubuhnya terasa lemas karena syok, tapi Eve masih bicara dengan nada tinggi. “Hanya bertiga dengan papimu!” perintah Eve selanjutnya.Anna hanya diam. Dia merasa kalau orang tua Kai pasti tak menyukainya, membuatnya semakin menunduk dan kehilangan rasa percaya dirinya.Kaivan mengajak Eve masuk lebih dulu, sedangkan Kai langsung memandang pada Anna.“Semua akan baik-baik saja,
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Menerima Semua Keputusan

Kai melihat sang mami yang sangat syok. Dia sudah menebak jika ibunya akan terkejut, tapi tidak menyangka kalau reaksinya akan seperti ini.Eve selalu mengajarkan hal baik kepadanya, apalagi mereka dulu juga hidup biasa sebelum Kaivan membawa mereka ke rumah besar itu. Kai tidak pernah mendapatkan ajaran buruk, apalagi membedakan status seseorang. Sebab itulah dia yakin kalau Eve dan Kaivan pasti akan menerima Anna dengan mudah, hanya saja tidak menyangka kalau reaksi Eve seperti panik seperti ini.“Kalian benar-benar menginginkan pernikahan itu dan bukan hanya karena terpaksa, Kai?” tanya Kaivan karena istrinya sedang berusaha menenangkan diri.“Awalnya memang hanya aku, tapi lambat laun kami saling menerima,” jawab Kai.“Jadi kalian sudah menikah satu bulan dan baru memberitahu kami hari ini. Bagaimana bisa kamu melakukan ini ke mami, Kai?” Eve menatap kecewa. Bukan karena pilihan Kai, tapi karena putranya tidak memberitahukan kabar penting seperti itu sejak awal.“Maaf, Mi. Apa Ma
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Keluarga Hangat

Anna tak merespon pelukan Eve karena sangat terkejut. Tatapan matanya tertuju pada Kai, suaminya itu malah tersenyum. Apa semuanya baik-baik saja?Eve akhirnya melepas pelukannya pada Anna, lalu memandang wajah menantunya yang tampak tegang itu.“Kamu pasti panik dan takut karena sikapku tadi. Ya, dimaklumi saja, wajar kalau namanya orang tua kaget. Kai tidak pernah dekat dengan wanita mana pun, tiba-tiba datang bawa istri, siapa yang tidak syok, kan?” Ekspresi wajah Eve menghangat, tak semenakutkan tadi saat syok.Anna mencoba tersenyum meski masih sangat canggung, dia lantas mengangguk kecil.Eve menatap wajah Anna. Dia tiba-tiba kasihan saat ingat cerita Kai soal Anna. Eve mengulurkan tangan lalu mengusap lembut rambut Anna.“Untung kamu bertemu Kai, ya.”Anna bingung dengan maksud ucapan Eve, tapi apa pun artinya itu, sepertinya hubungannya dengan Kai direstui.Mereka akhirnya mengobrol di ruang keluarga. Eve dan Kaivan tidak menanyakan soal keluarga Anna karena Kai sudah menjelas
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Dipinjam

Kai masih memeluk Anna erat, sampai membuat jantung Anna berdegup sangat cepat. Dia bisa merasakan embusan napas hangat pria itu di lehernya, tapi Anna tidak bisa menghindar.“Kai,” lirih Anna memanggil.Anna takut Kai meminta haknya, sedangkan dia belum siap sama sekali.“Aku begitu lega karena sudah memberitahu keluargaku soal pernikahan kita,” ucap Kai masih memeluk Anna.Anna hanya mengangguk kecil.“Jadi, apa kamu masih meragukanku?” tanya Kai seraya melirik pada Anna.Anna menelan ludah susah payah. Lidahnya kelu dan suaranya mendadak tersekat di tenggorokan.Belum juga Anna membalas, Kai mengurai pelukan lalu memutar tubuh Anna ke arah Kai. Keduanya kini saling pandang.“Apa lagi yang membuatmu ragu? Bahkan orang tuaku saja sudah memberi restu?” tanya Kai seraya merapikan anak rambut yang ada di kening Anna.“Tidak ada, hanya saja aku belum terbiasa. Bukankah kamu bilang kalau tidak akan memaksa jika--” Apa yang hendak dikatakan Anna terjeda karena Kai mengapit dagunya.Kai men
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Posesif karena Cemburu

Eve mengajak Anna duduk di ruang favorite Eve seraya menikmati teh chamomile.“Kamu suka teh chamomile, kan?” tanya Eve seraya menuangkan teh dari teko ke cangkir Anna.Anna agak canggung, tapi menjawab, “Iya.”Eve tersenyum manis. Dia lantas menuang teh ke cangkirnya setelah menuang dari cangkir Eve.“Cobalah, aku yang membuatnya sendiri,” ucap Eve, “aku suka minum teh kalau tidak bisa tidur atau terbangun di malam hari,” ucapnya lagi.Anna mengangguk. Dia mengambil cangkir miliknya, lalu mulai menyesap teh yang beraroma begitu wangi itu.“Ini sangat segar,” ucap Anna setelah mencicipi teh buatan mertuanya itu.Eve memulas senyum, lantas meminum tehnya.Anna masih merasa canggung karena Eve ternyata sangat baik padahal Anna sudah berburuk sangka karena ketakutannya. Dia diam menunggu Eve selesai minum dan memulai perbincangan yang membuat Anna duduk di sana.“Senang ada yang menemani minum teh seperti ini. Queen kalau diajak ada aja alasannya, tapi aku juga maklum, dia pasti capek,”
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status