Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Kontrak Sang Presdir : Chapter 81 - Chapter 90

196 Chapters

Surat Peninggalan Ayah

Setelah menginap di rumah orang tua Kai. Anna dan Kai akhirnya pulang, karena hari itu masih weekend, Anna dan Kai sekarang sedang berada di kamar saat para pelayan memindah semua pakaian dan barang-barangnya ke kamar Kai.“Apa harus dipindah semua?” tanya Anna seraya menoleh pada Kai yang duduk di sampingnya.Kai memandang ke para pelayan yang masih keluar-masuk kamarnya memindah barang.“Tentu, bukankah semalam kamu setuju?” Kai menoleh Anna yang diam.Anna hanya tersenyum samar, sepertinya dia memang harus mulai menyiapkan mentalnya karena sewaktu-waktu kejadian tak terduga bisa terjadi.“Nona, kotak ini mau diletakkan di mana?” tanya pelayan membawa kotak usang milik Anna.Anna langsung berdiri menghampiri pelayan itu lalu mengambil kotak itu. “Terima kasih, biar aku yang simpan.”Pelayan itu mengangguk, lalu kembali pergi untuk memindahkan barang lain.Kai menatap Anna yang berjalan membawa kotak itu, dia penasaran apa isi benda itu.“Apa isinya? Kamu terlihat cemas saat melihat
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Kotak Misterius

Keesokan harinya. Kai membuka mata dan mendapati Anna yang masih terlelap di sampingnya. Bibirnya tersenyum tipis, Kai tidak pernah menyangka jika dirinya akan benar-benar bisa mendapatkan Anna.Kai mengulurkan tangan, lantas menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Anna. Anna mengerutkan kelopak mata yang tertutup karena sentuhan yang dirasakan. Dia mencoba membuka mata yang terasa berat, hingga akhirnya melihat siapa yang sudah memandangnya sekarang.“Kamu sudah bangun,” ucap Anna lalu menggosok matanya. “Aku siapkan sarapan dulu,” kata Anna lalu menyibak selimut.Namun, Kai malah menahan lengannya, membuat Anna kembali berbaring lalu memandang Kai.“Ada apa?” tanya Anna keheranan.Kai menghela napas pelan, lalu memeluk Anna.Anna bergeming. Dia masih belum terbiasa dengan perubahan sikap Kai seperti sekarang ini. Meski Kai tidak melakukan hal lebih, tapi pria itu terus memeluknya.“Kita harus ke kantor, aku buatkan sarapan dulu dan menyiapkan pakaianmu agar tidak terlambat
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Masih Mengganggu

Kai memandangi nama yang terpampang di layar ponsel milik Anna, lantas tanpa izin dia menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu.Anna sendiri panik karena Kai langsung yang mengurus panggilan itu. Meski Anna senang karena Kai melakukan itu untuk melindunginya.“Halo, Anna! Ibu nggak bisa nunggu sampai kamu gajian! Sekarang kirimi ibu uang, lagian pria itu kaya raya, masa kasih uang ibu saja pelit!”Kai langsung mendengar suara ocehan Mila saat ponsel Anna menempel di telinga. Dia geram karena Mila terus mengganggu istrinya.“Bukankah sudah kubilang jangan pernah mengganggu Anna lagi!” Suara Kai begitu dalam dan penuh penekanan.Anna yang ada di samping Kai sampai menggigit bibir seraya mencengkram tasnya begitu kuat.Di rumah Mila. Wanita itu sangat terkejut karena yang menjawab panggilannya Kai. Namun, bukannya takut, Mila malah berniat memanfaatkan Kai.“Tidak ada yang mengganggu, aku hanya ingin meminta hakku dari Anna,” ujar Mila dengan senyum liciknya, “bagaimanapun Ann
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Tiba-tiba Didatangi

Saat siang hari. Rachel mendatangi perusahaan Kai karena Anna tidak membalas pesannya. Dia berjalan di lobi menuju lift dan bertemu dengan salah satu staff yang dulu hampir dipecat oleh Kai karena mencelakai Anna.“Bu Rachel,” sapa staff itu.Rachel mengangguk seraya tersenyum tipis.“Anda mau menemui Pak Kai?” tanya staff itu memberanikan diri.Rachel tahu, di perusahaan itu memang pernah ada rumor tentangnya dan Kai karena mereka sangat dekat. Itu hal bagus untuk posisi Rachel sehingga dia tidak mempermasalahkan rumor itu.“Sebenarnya aku--” Apa yang hendak dikatakan Rachel terjeda karena staff tadi kembali bicara.“Saya harap Anda segera menikah dengan Pak Kai agar tidak ada yang berani menggoda Pak Kai lagi,” kata staff itu.Dahi Rachel berkerut halus.“Maksudnya?” tanya Rachel memastikan.Staff itu agak mendekat saat melihat ekspresi terkejut Rachel. Dia menengok ke kanan dan kiri, lalu kembali bicara.“Pak Kai punya asisten baru, saya rasa asisten itu terus menggoda Pak Kai. Bahk
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Tidak Bisa Menolak

Kai terlihat tenang meski terkejut dengan ucapan Rachel. Teman? Sejak kapan Rachel berteman dengan Anna?Tatapan Kai langsung tertuju pada Anna yang juga sama terkejutnya seperti dirinya.Anna gelagapan saat melihat tatapan Kai dan Rachel yang tertuju padanya. Dia bingung harus bagaimana.“Kamu mau menemaniku makan siang, kan?” tanya Rachel dengan tatapan penh harap.“Itu ….” Anna ragu. Dia melirik pada Kai karena tak bisa membuat keputusan.“Kamu mengizinkan ‘kan, Kai? Aku tidak akan mengajaknya lama-lama, hanya makan siang saja?” tanya Rachel dengan tatapan penuh harap, membujuk agar pria itu memberi izin.“Pergi saja jika Anna mau, tapi saat jam makan siang. Ini masih jam kerja,” jawab Kai.Kai merasa tak punya alasan menolak, dia akhirnya membuat keputusan itu.Rachel langsung tersenyum lebar seraya menoleh pada Anna. Anna tidak punya pilihan sehingga dia mengangguk setuju.Saat jam makan siang tiba. Rachel benar-benar mengajak Anna makan siang di luar.Kai memilih makan di ruang
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Memanfaatkan Kelemahan Anna

Anna benar-benar terkejut mendengar pertanyaan Rachel, apalagi wanita di depannya saat ini memberikan tatapan yang sangat tidak nyaman baginya.Rachel melihat Anna yang panik, tapi sedetik kemudian dia tertawa kecil sampai membuat Anna bingung.“Kamu tegang sekali,” ucap Rachel setelah melihat kepanikan Anna. Dia memang sengaja menunjukkan seolah dia baik dan hanya bercanda, padahal sebenarnya Rachel ingin melihat bagaimana respon Anna jika membahas soal perasaan.Melihat sikap Anna yang mudah tak enak hati, membuat Rachel semakin mudah untuk memanfaatkan Anna.“Aku yakin, kamu tidak akan menyukai Kai, kan? Lagi pula jika aku lihat, kamu ini professional, pasti kamu tak mencampur adukkan perasaan dengan pekerjaan,” ujar Rachel diakhiri senyum lebar lalu segera menyantap makan siangnya.Rachel sengaja mengatakan itu hanya agar Anna merasa tak enak hati, dengan begini Anna akan berpikir dua kali jika ingin memperdalam perasaan pada Kai.Apalagi Rachel tahu kalau hubungan Kai dan Anna ha
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Kepalsuan Rachel

Rachel mengantar Anna kembali ke perusahaan setelah selesai berbelanja. Tak hanya sampai di depan perusahaan, Rachel juga ikut naik ke ruangan Kai karena ingin memberikan apa yang tadi dibelinya.“Maaf kalau aku mengajak Anna terlalu lama. Aku sangat senang bisa mengobrol dengannya,” ucap Rachel saat menemui Kai.Kai melirik pada Anna yang meletakkan tas di meja kerjanya yang terdapat di ruangan itu, sampai pandangan Kai tertuju pada sesuatu yang diletakkan Rachel di mejanya.“Ini untukmu,” kata Rachel.Kai menatap Rachel dengan kerutan samar di dahinya.Anna menoleh ke arah Rachel dan Kai, entah kenapa dia merasa sangat tak nyaman melihat sikap Rachel pada Kai.“Apa ini?” tanya Kai tak langsung menerima paper bag kecil itu.“Hadiah terima kasih karena waktu itu kamu begitu sigap membawaku ke rumah sakit,” jawab Rachel dengan nada suara yang dibuat semanis mungkin.Bukannya membalas ucapan Rachel, Kai malah langsung menatap Anna. Sikap Kai ini membuat senyum di wajah Rachel memudar,
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Mengganjal di Hati

Saat sore hari. Anna merapikan mejanya agar bisa segera pulang. Saat akan memasukkan ponsel ke tas, Anna mendapat pesan dari nomor tak bernama.Anna mengerutkan alis. Dia memandangi pesan itu, hingga baru sadar kalau nomor yang mengirim pesan adalah nomor milik Anser.[Kamu baik-baik saja?]Anna diam memandangi pesan itu, dia merasa bersalah karena menghapus nomor Anser, tapi dia juga harus lebih memikirkan perasaan Kai sebagai suaminya.Tak bisa terus mendiamkan yang akan membuat Anser salah paham, Anna akhirnya membalas pesan itu.[Aku baik-baik saja, kamu jangan cemas.]Setelah mengirim pesan itu, Anna kembali ingin memasukkan ponsel ke tas, tapi lagi-lagi Anser mengirimkan pesan.[Kai tidak menghukummu atau memarahimu karena aku menghubungimu?]Anna menghela napas pelan, lalu kembali mengetik pesan.[Kai sangat baik dan perhatian padaku. Meski dia kesal aku tak sepenuhnya jujur saat izin pergi denganmu dan Bella, tapi dia tidak pernah memperlakukanku kasar. Jadi, katakan pada Bell
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Kai Curiga

Dahi Kai berkerut halus mendengar pertanyaan Anna.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Kai bertanya dengan tatapan tak senang.Anna menurunkan pandangan.“Anna, apa Rachel mengatakan sesuatu tentang sikapku?” tanya Kai menyelidik.“Tidak, dia tidak mengatakan apa pun tentang sikapmu.” Anna mengelak seraya menggeleng cepat. “Hanya saja ….”Dahi Kai berkerut mendengar Anna berhenti bicara.“Hanya saja apa?”“Dia menyukaimu sejak lama, bahkan jauh sebelum kita berhubungan. Dia tidak tahu kalau kita sudah menikah, andai dia tahu, apakah dia akan kecewa padaku karena sudah merebutmu darinya?”Mata Kai menyipit. Apa maksud kalimat yang Anna ucapkan?“Untuk apa memikirkan dia kecewa atau tidak? Kamu istriku sedangkan dia orang lain. Apa perasaanmu tak lebih penting dari perasaannya, sampai kamu lebih mencemaskan dirinya ketimbang dirimu sendiri?”Entah mengapa Kai merasa kalau Rachel hanya ingin memanfaatkan Anna. Kai sedikit tahu bagaimana sifat Rachel karena mereka satu kampus, salah satu
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Benar-benar Teman Baik

Anna berdiri di balkon seraya memegangi ponselnya. Setelah mendengar semua perkataan Kai, Anna berpikir keras dengan apa yang terjadi padanya.Anna menghela napas pelan, lalu dia menghubungi Bella. Ya, dia ingin bertanya karena Bella yang sudah cukup lama bersama dengannya dan selalu menjadi teman baiknya.“Halo.” Anna langsung menyapa begitu panggilan itu dijawab Bella.“Akhirnya kamu menghubungiku, Anna! Aku sangat mencemaskanmu, bagaimana kabarmu?”Anna tersenyum mendengar suara Bella yang begitu heboh. Dia memaklumi reaksi Bella yang berlebihan karena sahabatnya itu yang selalu perhatian padanya.“Aku baik-baik saja, kamu tenang saja,” balas Anna agar Bella tenang.“Kamu yakin? Melihatmu terakhir kali ditarik paksa, benar-benar membuatku kesal!”Anna menahan senyum. Dia lantas menjelaskan, “Kai tidak jahat, Bella. Dia hanya salah paham dengan maksud kita jalan-jalan. Dia memaklumi setelah aku menjelaskan.”“Kamu yakin? Bukankah kamu bilang kalau menikah karena terpaksa, bisa saja s
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status