Home / Romansa / Istri Kontrak Sang Presdir / Surat Peninggalan Ayah

Share

Surat Peninggalan Ayah

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-17 10:25:15

Setelah menginap di rumah orang tua Kai. Anna dan Kai akhirnya pulang, karena hari itu masih weekend, Anna dan Kai sekarang sedang berada di kamar saat para pelayan memindah semua pakaian dan barang-barangnya ke kamar Kai.

“Apa harus dipindah semua?” tanya Anna seraya menoleh pada Kai yang duduk di sampingnya.

Kai memandang ke para pelayan yang masih keluar-masuk kamarnya memindah barang.

“Tentu, bukankah semalam kamu setuju?” Kai menoleh Anna yang diam.

Anna hanya tersenyum samar, sepertinya dia memang harus mulai menyiapkan mentalnya karena sewaktu-waktu kejadian tak terduga bisa terjadi.

“Nona, kotak ini mau diletakkan di mana?” tanya pelayan membawa kotak usang milik Anna.

Anna langsung berdiri menghampiri pelayan itu lalu mengambil kotak itu. “Terima kasih, biar aku yang simpan.”

Pelayan itu mengangguk, lalu kembali pergi untuk memindahkan barang lain.

Kai menatap Anna yang berjalan membawa kotak itu, dia penasaran apa isi benda itu.

“Apa isinya? Kamu terlihat cemas saat melihat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
jangan2 Anna anak sultan....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kotak Misterius

    Keesokan harinya. Kai membuka mata dan mendapati Anna yang masih terlelap di sampingnya. Bibirnya tersenyum tipis, Kai tidak pernah menyangka jika dirinya akan benar-benar bisa mendapatkan Anna.Kai mengulurkan tangan, lantas menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Anna. Anna mengerutkan kelopak mata yang tertutup karena sentuhan yang dirasakan. Dia mencoba membuka mata yang terasa berat, hingga akhirnya melihat siapa yang sudah memandangnya sekarang.“Kamu sudah bangun,” ucap Anna lalu menggosok matanya. “Aku siapkan sarapan dulu,” kata Anna lalu menyibak selimut.Namun, Kai malah menahan lengannya, membuat Anna kembali berbaring lalu memandang Kai.“Ada apa?” tanya Anna keheranan.Kai menghela napas pelan, lalu memeluk Anna.Anna bergeming. Dia masih belum terbiasa dengan perubahan sikap Kai seperti sekarang ini. Meski Kai tidak melakukan hal lebih, tapi pria itu terus memeluknya.“Kita harus ke kantor, aku buatkan sarapan dulu dan menyiapkan pakaianmu agar tidak terlambat

    Last Updated : 2025-02-17
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Mengganggu

    Kai memandangi nama yang terpampang di layar ponsel milik Anna, lantas tanpa izin dia menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan itu.Anna sendiri panik karena Kai langsung yang mengurus panggilan itu. Meski Anna senang karena Kai melakukan itu untuk melindunginya.“Halo, Anna! Ibu nggak bisa nunggu sampai kamu gajian! Sekarang kirimi ibu uang, lagian pria itu kaya raya, masa kasih uang ibu saja pelit!”Kai langsung mendengar suara ocehan Mila saat ponsel Anna menempel di telinga. Dia geram karena Mila terus mengganggu istrinya.“Bukankah sudah kubilang jangan pernah mengganggu Anna lagi!” Suara Kai begitu dalam dan penuh penekanan.Anna yang ada di samping Kai sampai menggigit bibir seraya mencengkram tasnya begitu kuat.Di rumah Mila. Wanita itu sangat terkejut karena yang menjawab panggilannya Kai. Namun, bukannya takut, Mila malah berniat memanfaatkan Kai.“Tidak ada yang mengganggu, aku hanya ingin meminta hakku dari Anna,” ujar Mila dengan senyum liciknya, “bagaimanapun Ann

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tiba-tiba Didatangi

    Saat siang hari. Rachel mendatangi perusahaan Kai karena Anna tidak membalas pesannya. Dia berjalan di lobi menuju lift dan bertemu dengan salah satu staff yang dulu hampir dipecat oleh Kai karena mencelakai Anna.“Bu Rachel,” sapa staff itu.Rachel mengangguk seraya tersenyum tipis.“Anda mau menemui Pak Kai?” tanya staff itu memberanikan diri.Rachel tahu, di perusahaan itu memang pernah ada rumor tentangnya dan Kai karena mereka sangat dekat. Itu hal bagus untuk posisi Rachel sehingga dia tidak mempermasalahkan rumor itu.“Sebenarnya aku--” Apa yang hendak dikatakan Rachel terjeda karena staff tadi kembali bicara.“Saya harap Anda segera menikah dengan Pak Kai agar tidak ada yang berani menggoda Pak Kai lagi,” kata staff itu.Dahi Rachel berkerut halus.“Maksudnya?” tanya Rachel memastikan.Staff itu agak mendekat saat melihat ekspresi terkejut Rachel. Dia menengok ke kanan dan kiri, lalu kembali bicara.“Pak Kai punya asisten baru, saya rasa asisten itu terus menggoda Pak Kai. Bahk

    Last Updated : 2025-02-18
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Bisa Menolak

    Kai terlihat tenang meski terkejut dengan ucapan Rachel. Teman? Sejak kapan Rachel berteman dengan Anna?Tatapan Kai langsung tertuju pada Anna yang juga sama terkejutnya seperti dirinya.Anna gelagapan saat melihat tatapan Kai dan Rachel yang tertuju padanya. Dia bingung harus bagaimana.“Kamu mau menemaniku makan siang, kan?” tanya Rachel dengan tatapan penh harap.“Itu ….” Anna ragu. Dia melirik pada Kai karena tak bisa membuat keputusan.“Kamu mengizinkan ‘kan, Kai? Aku tidak akan mengajaknya lama-lama, hanya makan siang saja?” tanya Rachel dengan tatapan penuh harap, membujuk agar pria itu memberi izin.“Pergi saja jika Anna mau, tapi saat jam makan siang. Ini masih jam kerja,” jawab Kai.Kai merasa tak punya alasan menolak, dia akhirnya membuat keputusan itu.Rachel langsung tersenyum lebar seraya menoleh pada Anna. Anna tidak punya pilihan sehingga dia mengangguk setuju.Saat jam makan siang tiba. Rachel benar-benar mengajak Anna makan siang di luar.Kai memilih makan di ruang

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Memanfaatkan Kelemahan Anna

    Anna benar-benar terkejut mendengar pertanyaan Rachel, apalagi wanita di depannya saat ini memberikan tatapan yang sangat tidak nyaman baginya.Rachel melihat Anna yang panik, tapi sedetik kemudian dia tertawa kecil sampai membuat Anna bingung.“Kamu tegang sekali,” ucap Rachel setelah melihat kepanikan Anna. Dia memang sengaja menunjukkan seolah dia baik dan hanya bercanda, padahal sebenarnya Rachel ingin melihat bagaimana respon Anna jika membahas soal perasaan.Melihat sikap Anna yang mudah tak enak hati, membuat Rachel semakin mudah untuk memanfaatkan Anna.“Aku yakin, kamu tidak akan menyukai Kai, kan? Lagi pula jika aku lihat, kamu ini professional, pasti kamu tak mencampur adukkan perasaan dengan pekerjaan,” ujar Rachel diakhiri senyum lebar lalu segera menyantap makan siangnya.Rachel sengaja mengatakan itu hanya agar Anna merasa tak enak hati, dengan begini Anna akan berpikir dua kali jika ingin memperdalam perasaan pada Kai.Apalagi Rachel tahu kalau hubungan Kai dan Anna ha

    Last Updated : 2025-02-19
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kepalsuan Rachel

    Rachel mengantar Anna kembali ke perusahaan setelah selesai berbelanja. Tak hanya sampai di depan perusahaan, Rachel juga ikut naik ke ruangan Kai karena ingin memberikan apa yang tadi dibelinya.“Maaf kalau aku mengajak Anna terlalu lama. Aku sangat senang bisa mengobrol dengannya,” ucap Rachel saat menemui Kai.Kai melirik pada Anna yang meletakkan tas di meja kerjanya yang terdapat di ruangan itu, sampai pandangan Kai tertuju pada sesuatu yang diletakkan Rachel di mejanya.“Ini untukmu,” kata Rachel.Kai menatap Rachel dengan kerutan samar di dahinya.Anna menoleh ke arah Rachel dan Kai, entah kenapa dia merasa sangat tak nyaman melihat sikap Rachel pada Kai.“Apa ini?” tanya Kai tak langsung menerima paper bag kecil itu.“Hadiah terima kasih karena waktu itu kamu begitu sigap membawaku ke rumah sakit,” jawab Rachel dengan nada suara yang dibuat semanis mungkin.Bukannya membalas ucapan Rachel, Kai malah langsung menatap Anna. Sikap Kai ini membuat senyum di wajah Rachel memudar,

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengganjal di Hati

    Saat sore hari. Anna merapikan mejanya agar bisa segera pulang. Saat akan memasukkan ponsel ke tas, Anna mendapat pesan dari nomor tak bernama.Anna mengerutkan alis. Dia memandangi pesan itu, hingga baru sadar kalau nomor yang mengirim pesan adalah nomor milik Anser.[Kamu baik-baik saja?]Anna diam memandangi pesan itu, dia merasa bersalah karena menghapus nomor Anser, tapi dia juga harus lebih memikirkan perasaan Kai sebagai suaminya.Tak bisa terus mendiamkan yang akan membuat Anser salah paham, Anna akhirnya membalas pesan itu.[Aku baik-baik saja, kamu jangan cemas.]Setelah mengirim pesan itu, Anna kembali ingin memasukkan ponsel ke tas, tapi lagi-lagi Anser mengirimkan pesan.[Kai tidak menghukummu atau memarahimu karena aku menghubungimu?]Anna menghela napas pelan, lalu kembali mengetik pesan.[Kai sangat baik dan perhatian padaku. Meski dia kesal aku tak sepenuhnya jujur saat izin pergi denganmu dan Bella, tapi dia tidak pernah memperlakukanku kasar. Jadi, katakan pada Bell

    Last Updated : 2025-02-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kai Curiga

    Dahi Kai berkerut halus mendengar pertanyaan Anna.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Kai bertanya dengan tatapan tak senang.Anna menurunkan pandangan.“Anna, apa Rachel mengatakan sesuatu tentang sikapku?” tanya Kai menyelidik.“Tidak, dia tidak mengatakan apa pun tentang sikapmu.” Anna mengelak seraya menggeleng cepat. “Hanya saja ….”Dahi Kai berkerut mendengar Anna berhenti bicara.“Hanya saja apa?”“Dia menyukaimu sejak lama, bahkan jauh sebelum kita berhubungan. Dia tidak tahu kalau kita sudah menikah, andai dia tahu, apakah dia akan kecewa padaku karena sudah merebutmu darinya?”Mata Kai menyipit. Apa maksud kalimat yang Anna ucapkan?“Untuk apa memikirkan dia kecewa atau tidak? Kamu istriku sedangkan dia orang lain. Apa perasaanmu tak lebih penting dari perasaannya, sampai kamu lebih mencemaskan dirinya ketimbang dirimu sendiri?”Entah mengapa Kai merasa kalau Rachel hanya ingin memanfaatkan Anna. Kai sedikit tahu bagaimana sifat Rachel karena mereka satu kampus, salah satu

    Last Updated : 2025-02-21

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kesepakatan

    “Maafkan sikap Keano. Dia itu memang kalau bicara kadang suka asal dan tidak melihat situasi. Bahkan mencari tahu saja tidak, asal bicara saja,” ucap Fransisca sambil mengajak duduk Anna di ruang keluarga.“Aku tadi mau menjelaskan, tapi dia terus bicara, jadi akhirnya makin salah paham,” balas Anna.Fransisca menghela napas kasar. “Ya, begitulah Keano. Aku juga pusing memikirkan anak itu.”Anna hanya tersenyum. “Bibi, aku sudah menemui Alex tapi dia susah sekali dibujuk. Bahkan dia sepertinya takut kalau aku benar-benar membawa Mama. Apa Bibi punya solusi? Mungkin bagaimana caranya aku bisa masuk ke rumah kakekku dan menemui Mama?” tanya Anna mencari tahu.Fransisca diam berpikir.“Sulit masuk rumah itu tanpa izin kakekmu, bahkan yang sudah di dalam pun akan sulit keluar jika tak mendapat izin,” imbuh Fransisca.Anna lemas, bagaimana caranya agar bisa menemui sang mama.“Sama seperti dulu, mamamu benar-benar bisa bebas setelah setuju menikah dengan Reino. Jika saat itu mamamu masih

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Salah Paham

    Anna dan Kai kembali ke rumah Fransisca untuk memikirkan bagaimana cara agar bisa menemui Stefanie karena menurut Fransisca, sekarang Stefanie ada di rumah Abraham.“Kamu sudah mencoba menghubungi Papa Reino?” tanya Kai saat dia dan Anna duduk di ruang tamu paviliun.“Sudah, tapi tidak aktif,” jawab Anna lalu mengembuskan napas frustasi.Kai diam berpikir, apa seberpengaruh itu keluarga Abraham, bahkan Reino pun sampai menonaktifkan telepon.“Aku malah cemas, apa Papa Reino juga ikut disekap?” Anna bertanya-tanya dengan tatapan sendu.Kai menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, tapi aku berharap kita segera mendapat jalan keluar.”Anna mengangguk-angguk.“Aku mau menemui Bibi dulu dan membahas masalah ini, siapa tahu Bibi punya solusi.”Anna izin keluar paviliun. Dia berjalan masuk rumah Fransisca untuk menemui wanita itu.“Siapa kamu?”Anna menghentikan langkah. Dia membalikkan badan saat mendengar suara menegur. Dia melihat pria muda yang memakai setelan jas kini sedang menatapnya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status