Share

Masih Waswas

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 09:36:36

Hari berikutnya. Anna dan Kai berangkat seperti biasa.

Anna sebenarnya masih waswas, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawabnya.

“Apa pun yang nanti orang katakan, biarkan saja karena mulut mereka akan terbungkam sendiri begitu undangan pernikahan kita disebar,” ujar Kai seraya menggenggam telapak tangan Anna yang ada di pangkuan.

Anna menoleh pada Kai. Dengan seulas senyum dia mengangguk pelan.

“Iya, aku akan tutup telinga,” balas Anna.

Kai mengusap lembut rambut Anna. Dia masih menggenggam telapak tangan Anna selama perjalanan menuju perusahaan.

Sesampainya di perusahaan. Kai turun bersama Anna, tapi saat Kai ingin menggandeng Anna, istrinya itu memilih menggeleng.

Kai tidak memaksa karena tahu kecemasan yang sedang Anna rasakan. Dia memilih menuruti keinginan istrinya itu.

Mereka berjalan masuk lobby. Tian sudah menanti di sana seperti biasa, lalu berjalan di belakang Kai bersama Anna.

Tian memandang pada Anna yang tegang, sepertinya atasannya itu sudah menceritakan ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ningsih Ningsih
gmn ni kok kayak sinetron aja pakai acara bersambung
goodnovel comment avatar
Adeena
di bawah pasti ada benalu Mila sama Nindy jalo ga si ulat bulu Rachel...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Keributan

    “Apa yang kamu katakan?” tanya Kai terkejut.Tian menoleh Anna yang sudah berdiri karena kepanikan.“Ibu tiri Anna membuat keributan di bawah, dia mau menuntut Anna karena sudah mengusirnya,” kata Tian mengulang apa yang tadi dikatakan.“Apa?” Anna sangat syok.Anna bergegas ingin turun, tapi Kai langsung mencegahnya dengan cepat.“Kamu di sini saja, biar aku yang mengatasinya,” kata Kai.“Tapi aku yang dia permasalahkan, harusnya aku yang menemuinya,” balas Anna, “aku hanya tak mau dianggap sembunyi dan bersalah karena tak berani bertemu dan menyelesaikan masalah dengannya,” imbuh Anna.“Benar, Pak. Jika Anna tetap di sini, dia malah akan dianggap bersembunyi,” timpal Tian, “apalagi dia berkata kalau Anna memiliki hubungan dengan salah satu petinggi di sini.”Kai memandang Anna yang sangat cemas. Apa yang dikatakan keduanya memang benar.“Baiklah, aku dan Tian akan melindungimu,” ucap Kai pada akhirnya.Anna mengangguk. Mereka keluar dari ruangan bersama untuk turun ke lobi.Di lobi.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cukup Lihat Aku

    Anna melihat para karyawan di sekitar lobi sedang saling berbisik. Sudah bisa ditebak kalau mereka pasti menggunjing dirinya karena semua tuduhan dari Mila.Anna tidak bisa mengabaikan apa saja yang didengarnya, semua tertampung di otak meski tidak diminta.Kedua tangan Anna gemetar, bahkan kedua kakinya mendadak lemas memikirkan akibat setelah ini.“Kamu tega merebut pria milik orang lain! Apa karena kita ini sejak dulu hidup susah, makanya kamu jadi begini? Rakus dan tak punya hati!” amuk Mila seraya menunjuk pada Anna.“Cukup!” bentak Kai, “usir dia dari sini!” perintah Kai pada satpam.Kai sudah geram dan emosi karena ucapan Mila.“Lihat, kamu bahkan mengusirku! Kamu sudah diguna-guna oleh Anna, karena itu pria cerdas dan bermartabat sepertimu bisa menyukai wanita seperti Anna!” Mila berteriak semakin menjadi-jadi.Dua satpam sudah memegang kedua lengan Mila, siap membawa wanita itu pergi.“Lihat, Anna! Hal buruk yang kamu lakukan, akan kembali padamu! Ingat itu! Kamu memang jahat

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Masalah Lagi

    Kai melihat Anna yang melamun siang itu. Bisa ditebak kalau Anna pasti memikirkan soal kejadian tadi.Kai bangun untuk menghibur Anna, tapi belum sempat dia melakukannya, Tian masuk ke ruang kerjanya dan segera menghampirinya.“Pak, Anda harus ke ruang rapat lagi,” kata Tian.Kening Kai berkerut halus.Tian agak mendekat pada Kai, lalu berbisik, “Para pemegang saham melakukan rapat dadakan lagi karena masalah tadi.”Kai mengepalkan telapak tangan, geram. Sepertinya para pemegang saham lebih suka mengurus hal pribadinya ketimbang bisnis.Kai menatap pada Anna. Dia lantas menghampiri istrinya itu lebih dulu sebelum pergi.“Aku ada rapat. Tetaplah di sini.”Anna menatap pada Kai yang berdiri di depan meja kerjanya. Dia mengangguk.Setelah berpamitan dengan Anna, Kai akhirnya pergi bersama Tian menuju ruang rapat.Kai benar-benar tak mengerti, kenapa para pemegang saham terus menerus mengganggunya dengan masalah ini.Bahkan meski dia tetap mempertahankan Anna, hal itu tidak akan menggang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Dibantu Ayah

    Kai menatap tajam pada pemegang saham yang baru saja mengatakan kalau Anna lebih pantas menjadi cleaning service.Bahkan meski Anna hanya lulusan SMA, tapi Anna cerdas dan berkompeten. Jika tidak, Anna tidak akan bisa memilah berkas, bahkan menunjukkan beberapa kesalahan yang luput dari Kai.Kaivan sudah melihat Kai yang sangat emosi. Dia merasa harus mengakhiri ketegangan di ruangan itu.“Kai menjadikan Anna sebagai asisten tentu dengan banyak pertimbangan dan sudah merundingkannya dengan saya.”Semua orang tercengang, begitu juga dengan Kai karena sebelumnya dia tidak pernah memberitahu ayahnya soal posisi Anna.Hanya saja Kaivan tahu setelah mendatangi kantor Kai.“Dan, Anna bukan orang sembarangan. Dia adalah menantu di keluarga kami, istri Kai.”Semua orang semakin terkejut bukan kepalang. Bahkan mereka sampai saling pandang seperti saling tanya soal pengakuan Kaivan.“Menantu?” Salah satu pemegang saham akhirnya membuka suara.Kaivan menoleh pada Kai yang tersenyum miring, sudah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Liburan

    Anna memandang Kai yang terus diam sejak kembali dari rapat tadi. Bahkan Kai tidak banyak bicara seharian ini, sampai membuat Anna bingung karena saat ditanya, Kai berkata tak apa-apa, tapi sikapnya berbeda.“Kai, apa benar jika tidak ada masalah?” tanya Anna memberanikan diri saat mereka baru saja pulang.Kai memandang Anna, sama seperti tadi, Kai hanya mengangguk.Anna merasa semakin aneh, sikap Kai benar-benar tak seperti biasanya.Anna melihat Kai yang baru saja melepas sepatu. Dia akhirnya mendekat lalu melingkarkan kedua tangan di perut Kai dari belakang.“Aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan. Dari tadi kamu diam dan sikapmu agak berbeda. Apa rapat tadi membahas aku? Membahas soal yang Ibu lakukan tadi?” tanya Anna mencoba menebak.Anna sendiri sudah curiga ke sana, dulu saja Kai harus menghadapi masalah karena posisi Anna di sana, apalagi sekarang saat Mila membuat keributan di perusahaan.Anna yakin kalau rapat tadi karena membahas dirinya.Kai memandang kedua lengan Ann

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Queen Curiga

    Saat malam hari. Queen tiba-tiba datang ke rumah sampai membuat Anna dan Kai terkejut.“Ini sudah malam, buat apa kamu ke sini?” tanya Kai.“Aku nggak akan ke sini kalau bukan Mami yang minta. Kepedean kamu kalau mikir aku ke sini karena kemauanku,” balas Queen sewot karena sang kakak seperti tak menerima kehadirannya.Kai mengusap tengkuk seraya mengalihkan pandangan dari Queen. Tentu dia tak menerima kedatangan Queen karena masih ingin bermesraan dengan Anna, tapi sang adik malah datang.Anna hanya menahan senyum melihat interaksi Queen dan Kai yang memang menggemaskan.“Mami bilang, undangan sudah disebar, pakaian kalian juga sudah disiapkan, jadi kalian tinggal menyiapkan diri,” ujar Queen lalu menyodorkan paper bag yang dibawa pada Anna. “Ini buat kamu, Mami bilang kamu harus jaga kesehatan, jangan sampai sakit saat acara nanti.”Anna mengambil paper bag dari Queen, lalu berterima kasih.Mereka duduk bersama, tapi Kai izin pergi ke kamar karena mau mandi.Queen memperhatikan sang

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diajari Masa Bodoh

    Anna akhirnya menceritakan soal Rachel yang menjadi temannya dan mengungkap perasaan Rachel pada Kai karena sang adik ipar yang terus mendesak. Dia juga merasa lebih lega setelah bicara dengan Queen.“Rasanya aneh.” Queen sudah bisa menyimpulkan.“Apa yang aneh?” tanya Anna keheranan.Queen memandang Anna yang menunggu jawaban darinya, lalu berkata, “Rachel bukan type wanita yang suka bergaul dengan orang yang memiliki status tak sebanding dengannya. Jika dia tiba-tiba memintamu jadi temannya, ini sangat aneh bagiku.”Anna diam. Dia juga sebenarnya merasakan keanehan itu.“Menurutku, dia menjadi temanmu karena ingin mendekati Kai saja, apalagi aku tahu betul kalau Rachel seperti terobsesi dengan Kai,” ujar Queen lagi.Anna diam mendengar hal itu.“Dia memang bilang kalau menyukai Kai, juga berkata agar aku tak menyakitinya. Bukankah itu artinya seperti agar aku tak menyukai Kai? Nyatanya dia marah saat tahu kalau aku menikah dengan kakakmu,” ucap Anna mencoba mencari kesimpulan dari m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mencoba Tegas

    “Aku sudah mengajukan cuti untuk besok sampai hari pesta pernikahan kita.” Kai bicara sambil mengalungkan dasi di leher.Anna mendekat pada Kai, lalu meraih dasi suaminya itu.“Boleh aku coba ikat dasinya?” tanya Anna.Kai menatap Anna yang berdiri di hadapannya. Dia tersenyum kecil, lalu mengangguk.“Tapi aku tidak tahu caranya,” ucap Anna lalu terkekeh pelan.Kai tersenyum melihat tingkah Anna. Dia meraih kedua tangan Anna yang sudah memegang dua sisi dasi, kemudian membantu menggerakkan tangan Anna agar bisa mengikat dasi.Anna mencoba belajar, saat dirasa sudah bisa, dia pun merapikan dasi itu sendiri.“Begini?” tanya Anna setelah selesai mengikat.“Iya.” Kai tetap menerima meski ikatan dasi itu kurang rapi.Senyum Anna mengembang, dia senang bisa membantu Kai.“Boleh aku yang ikat tiap pagi?” tanya Anna.“Tentu.” Kai mengiyakan.Kai memandang Anna yang sangat senang, tapi juga mendadak suram saat ingat kalau Anna harus pindah divisi.“Apa kamu benar-benar tak masalah kalau dipind

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Apa Anna Salah?

    Setelah berbincang sambil makan jagung. Anna dan Kai kembali ke resort karena malam semakin larut.Anna duduk diam di tepian ranjang. Matanya memandang lurus pada jendela kaca yang menghadap ke pantai.“Kamu tidak tidur? Perutmu masih terasa penuh?” tanya Kai yang baru saja keluar dari kamar mandi, lalu segera menghampiri istrinya.Anna menoleh pada Kai. Dia memandang suaminya yang kini mendekat lalu duduk di sampingnya.“Kai, apa aku salah?” tanya Anna dengan tatapan sendu.Kai bingung. Kenapa Anna berubah sedih lagi?“Salah kenapa?” tanya Kai keheranan.Anna menghela napas pelan, lalu menjelaskan, “Entahlah, aku tiba-tiba merasa bersalah pada ibu kandungku karena aku kecewa padanya. Aku marah karena dia membuangku dan Ayah, aku emosi setiap kali melihat wajahnya yang mengingatkanku akan kesusahan Ayah ketika membesarkanku sendirian. Apa aku salah jika kecewa?”“Kamu membencinya?” tanya Kai memastikan sebelum menjawab pertanyaan Anna.Anna diam, lalu menggeleng. “Aku tidak tahu.”Kai

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Melihat Sisi Berbeda

    Anna ternyata menunjuk pada wanita yang siang tadi mereka tolong. Dia melihat wanita itu sedang sibuk membakar jagung untuk pelanggan yang datang.“Kita ke sana, aku mau jagung bakar,” kata Anna seraya merangkul lengan Kai.Kai mengerutkan alis saat menatap Anna. “Apa kamu masih kuat makan?” tanya Kai memastikan.Tadi saja Anna merasa kekenyangan, tapi kenapa sekarang mau jagung bakar.Anna diam, terlihat ragu. Namun, demi bisa melarisi dagangan wanita itu, Anna mengangguk.“Ya, dicoba dulu,” jawab Anna.Kai yang ragu. Dia takut istrinya kekenyangan lalu sakit perut. Namun, dia juga tidak bisa menolak keinginan Anna, apalagi Anna begitu bersemangat dan senang.Akhirnya Kai menuruti permintaan Anna. Dia dan Anna pergi menghampiri wanita yang mereka tolong tadi.“Mau jagungnya satu,” ucap Anna saat berdiri di depan wanita itu yang sedang sibuk mengipasi bara api.“Boleh, mau rasa ….” Wanita itu menjeda ucapannya saat melihat siapa yang memesan.“Kalian.” Wanita itu tersenyum semringah.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bahagia

    Anna langsung menghampiri seorang wanita yang kini sedang memunguti barang yang jatuh dari gerobak yang terguling di pasir.Kai ikut menyusul Anna, lalu membantu mengangkat gerobak agar bisa berdiri.“Terima kasih,” ucap wanita berumur tiga puluhan tahun yang dibantu Anna.Anna tersenyum seraya membantu memunguti jagung dan beberapa barang lain lalu memasukkannya ke gerobak.“Kakak baik-baik saja?” tanya Anna seraya menatap wajah kuyu wanita itu, bahkan penampilannya sedikit berantakan, menunjukkan kalau wanita itu begitu lelah.Wanita dengan kantung mata yang begitu cekung itu tersenyum.“Aku baik-baik saja, hanya saja ban gerobaknya tadi tergelincir di pasir makanya semua barangnya jatuh,” jawab wanita itu, “aku sangat berterima kasih kalian mau membantu.”“Sama-sama,” balas Anna seraya melebarkan senyum.“Kalian pengunjung di pantai ini?” tanya wanita itu lagi seraya memperhatikan Anna dan Kai bergantian.“Iya, kami baru tiba sore ini,” jawab Anna.Wanita itu lagi-lagi tersenyum.“

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Bulan Madu

    Nindy berjalan mondar-mandir di kamar karena Mila belum juga dibebaskan. Dia mulai tak sabaran apalagi Rachel tidak memberi kabar sama sekali.Nindy memandang ponselnya, dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Rachel.“Kenapa kamu menghubungiku?” Suara bentakkan terdengar dari seberang panggilan.“Aku hanya mau tanya, kapan kamu akan membantu ibuku bebas?” tanya Nindy sempat terkejut karena bentakkan Rachel.“Tunggu saja dan jangan menghubungiku. Kamu akan membuat orang curiga, kamu lupa janjimu, hah!”Nindy sebal karena kembali terkena bentak.“Tapi tetap saja, aku hanya mau memastikan kamu tidak bohong dengan janjimu untuk membantu Ibu keluar dari kantor polisi, dia masuk gitu juga buat bantu kamu,” ucap Nindy dengan nada kesal.Namun, bukannya mendapat kepastian, Nindy malah terkejut karena panggilan itu diakhiri begitu saja.Nindy memandang ponselnya dengan rasa tak percaya. Dia kesal karena Rachel seperti menghindarinya.“Lihat saja, ya. Kalau dia tidak mengeluarkan Ibu, akan k

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Ingin Kesempatan Kedua

    Keesokan harinya. Kai sudah bangun lebih awal, begitu juga dengan Anna yang sekarang sedang di kamar mandi.Kai mendapat panggilan dari Tian, sehingga dia memilih pergi ke balkon ketika menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Kai yang memang menunggu kabar dari Tian.“Saya sudah mendapatkan informasi wartawan yang membuat berita ity. Sekarang saya sedang menyuruh orang untuk mengorek informasi lebih lanjut,” ujar Tian dari seberang panggilan.“Selidiki sampai ke akarnya selagi aku mengajak Anna pergi berlibur. Informasi apa pun yang kamu dapat, segera beritahu aku!” perintah Kai seraya mengepalkan telapak tangan.“Baik, Pak.”Kai mengakhiri panggilan itu. Dia memandang layar ponselnya. Embusan napas kasar lolos dari mulutnya.“Kai.”Kai membalikkan badan saat mendengar suara Anna.“Apa ada masalah?” tanya Anna saat melihat ekspresi wajah Kai yang terlihat serius.Kai memulas senyum, dia berjalan menghampiri Anna yang ada di dalam kamar. Kai tidak mau membuat Anna cemas.“Tidak ada

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Beri Anna Waktu

    Kai keluar dari kamar karena ingin mengambil makanan untuk Anna. Dia berjalan menuruni anak tangga dan bertemu dengan Stefanie yang baru saja berjalan dari depan.“Bagaimana kondisi Anna?” tanya Stefanie saat berhadapan dengan Kai.“Sudah lebih baik meski sempat sangat syok,” jawab Kai bersikap biasa karena dari sudut pandangnya, Stefanie juga tak sepenuhnya salah.Stefanie mengangguk-angguk pelan meski tatapan matanya menunjukkan banyak kesedihan.Kai memandang pada Stefanie yang diam, sehingga dia berkata, “Selama ini kehidupan Anna sangat sulit. Jika kamu memang menyayanginya, jangan terlalu memaksanya.”Stefanie terdiam seraya menatap pada Kai.“Banyak tekanan yang dialaminya. Jadi kuharap kamu tidak menekannya lagi dengan memaksakan semua fakta itu agar dia menerimanya.”Kai mencoba menjaga perasaan Anna. Dia tak ingin Anna bersedih lagi.Stefanie terlihat semakin sedih. Dia sudah sangat senang bisa menemukan Anna, tapi siapa sangka jika yang terjadi tak sesuai dengan harapannya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Butuh Waktu

    Kondisi emosi Anna semakin tidak stabil, sehingga Kaivan meminta Kai untuk membawa Anna beristirahat lebih dulu.Kai mengajak Anna ke kamar. Sesampainya di sana, Anna langsung terduduk lemas di tepian ranjang.Kai ikut duduk di samping Anna, lalu menggenggam telapak tangan istrinya itu. Siapa sangka jika Anna langsung memeluk seraya menangis.“Menangislah sepuasnya,” ucap Kai seraya mengusap lembut punggung Anna.Anna terlalu banyak mendapat tekanan, setelah fitnah yang didapat, Anna harus menerima fakta jika ibunya ternyata masih mengharapkannya.“Setelah sekian tahun, kenapa dia harus datang? Aku tidak bisa menerimanya begitu saja,” ucap Anna di sela isak tangis.Kai menghela napas pelan, lalu berkata, “Kamu tak harus menerima, cukup tahu saja.”Anna menangis terisak, bahkan kedua pundaknya sampai bergetar.“Bukankah ini juga bagus. Mamamu bilang kalau dia menikah dengan ayahmu meski di usia muda, itu artinya kamu bukan anak haram. Kamu lahir setelah kedua orang tuamu menikah,” ucap

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Kecewa

    “Anna, dengarkan penjelasan mama dulu, ya.” Stefanie mencoba menyentuh Anna, tapi langsung dihindari oleh putrinya itu.“Apa lagi yang mau kamu jelaskan?” Anna berdiri sampai membuat semua orang terkejut.Tatapan kekecewaan begitu kentara dari sorot matanya.“Sekian tahun, kenapa kamu baru datang jika memang merasa kamu itu ibuku?” tanya Anna sampai menepuk dada. Bahkan bola matanya sampai berkaca-kaca.“Anna, tenang ya.” Eve berdiri lalu merangkul Anna agar bisa sedikit tenang.Kai juga berdiri, takut jika Anna tertekan dengan fakta yang baru saja didapat.“Berikan mama kesempatan menjelaskan. Setelah itu, terserah bagaimana penilaianmu,” pinta Stefanie membujuk.Anna menatap kecewa, setelah ayahnya pergi dan semua yang dia alami, kenapa ibunya baru muncul?Kai mendekat pada Anna. Dia menggenggam tangan Anna lalu berkata, “Duduklah dulu dan dengarkan apa yang hendak dia jelaskan.”Anna menatap Kai dengan air mata yang siap meluap dari pelupuk mata.Akhirnya Anna mau duduk, tapi berpi

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Terungkap

    Saat malam hari. Kai mengajak Anna pulang ke kediaman orang tuanya.Mobil mereka sudah berhenti di depan garasi. Anna memandang rumah besar itu, tiba-tiba saja dia takut kalau keluarga Kai berubah sikap padanya.“Ayo!” ajak Kai saat menoleh Anna.Kai melihat Anna yang seperti orang bingung, dia meraih telapak tangan Anna lalu menggenggamnya erat, seolah paham kecemasan yang sedang Anna rasakan.“Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku,” ucap Kai meyakinkan.Anna mengangguk pelan seraya berusaha tersenyum. Dia dan Kai akhirnya keluar dari mobil. Mereka berjalan berdua seraya bergandengan tangan.Saat sudah masuk rumah, mereka langsung menemui orang tua Kai yang ternyata sudah menunggu di ruang keluarga.Ada Stefanie juga di sana.“Kalian sudah pulang, ayo duduk.” Eve berdiri dan langsung merangkul pundak Anna.Eve mengajak Anna agar duduk bersama mereka. Dia tahu Anna masih tertekan, sehingga itu Eve mencoba menunjukkan kalau dia ada untuk Anna.Anna tersenyum saat Eve merangkulny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status