Share

Sesuai Dugaan

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-02-27 09:29:10

Kai dan Tian masuk ke ruang rapat. Di sana sudah hadir para pemegang saham yang menatap datar ke arah Kai.

Rapat itu dimulai dengan pembahasan masalah hotel yang sedang dibangun oleh perusahaan, lalu laporan dari beberapa petinggi direksi.

“Oh ya, Pak Kai. Saya mendapat informasi jika perusahaan ada penambahan karyawan? Apa itu benar?” tanya salah satu pemegang saham yang berusia sama dengan Kai.

Kai menatap datar. Ternyata tebakan Tian benar. Ada pembahasan soal keberadaan anna.

“Benar,” jawab Kai dengan tegas.

“Sebenarnya kami mendapat laporan atas ketidaknyamanan perekrutan staff tanpa interview, apalagi beberapa merasa kalau perekrutan itu tidak penting,” ucap salah satu pemegang saham lain.

“Bahkan kami mendapat laporan kalau Anda mulai tidak profesional dalam bekerja karena menjalin hubungan dengan staff yang Anda rekrut,” timpal yang lain.

Kai diam. Ternyata memang ada yang ingin membuat huru-hara sampai hal kecil seperti ini dipermasalahkan dan naik sampai ke telinga para peme
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Adeena
pasti Justin kongkalikong sama Rachel ini
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Dalam waktu 1 minggu, Lai akan menggelar pesta pernikahannya dengan Anna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Saja Mengganggu

    Anna berada di ruang kerja saat Kai rapat. Dia memilih mengecek dan memilah berkas yang sudah bertumpuk di meja.Saat Anna masih fokus dengan berkas di meja, dia kembali mendapat panggilan dari Mila.Anna memandangi layar ponselnya. Dia tidak berniat menjawab karena Kai sudah memperingatkan.Anna berpikir, bagaimana kalau diblokir saja? Lagi pula hubungan Anna dan Kai sudah jelas, Anna tidak perlu cemas kalau Mila mengancamnya.Saat Anna berniat memblokir nomor Mila, dia sudah lebih dulu mendapat pesan dari ibu tirinya itu. Anna penasaran dengan kalimat pertama yang dilihatnya pada push notifikasi, membuat Anna akhirnya membaca pesan itu.[Bagaimana bisa kamu melakukan ini? Meski ayahmu sudah meninggal, tapi bukan berarti kamu bisa mengusir kami seperti ini, Anna! Bahkan kamu mengabaikan panggilan dariku, kamu memang durhaka!]Anna mengerutkan alis, apa maksudnya ini? Siapa yang mengusir Mila?Anna semakin penasaran, sampai akhirnya dia memilih menghubungi wanita itu.Tak membutuhkan

    Last Updated : 2025-02-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menyingkirkan Satu Persatu

    Alvian dan Kirana berada di rumah. Mereka benar-benar menjadi pengangguran dan sekarang hanya bisa duduk di sofa seraya menonton televisi tanpa melakukan pekerjaan yang berarti.“Kita harus mencari pekerjaan setelah ini, kita tidak mungkin terus diam begini, kan?” Kirana menatap pada Alvian yang sedang asyik mengunyah camilan.“Kita pikirkan saja nanti. Lagi pula baru sehari dipecat,” balas pria itu dengan santainya.Kirana menegakkan badan mendengar ucapan Alvian. Dia merasa kalau Alvian terlalu santai.“Kita tidak tahu kapan bisa dapat pekerjaan, jadi lebih baik segera mencari lowongan dan mendaftar, buat jaga-jaga karena sekarang susah mencari pekerjaan,” ucap Kirana lagi.Kirana tidak mau jika mereka benar-benar menjadi gelandangan karena menganggur.Alvian menghela napas kasar karena kesal Kirana begitu cerewet, tapi saat melihat ekspresi wajah Kirana yang berubah, Alvian langsung mencoba tersenyum.“Iya, nanti pasti aku akan mencari pekerjaan. Tapi untuk sekarang, aku mau istira

    Last Updated : 2025-02-28
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Gosip Kembali Beredar

    Anna melihat pria yang di depannya hanya diam dan tak segera masuk lift. Anna sampai kembali menekan tombol buka agar lift tidak tertutup sebelum pria di depannya masuk.“Anda tidak masuk?” tanya Anna seraya kesusahan memeluk berkas di dada.Justin tersadar dari lamunan. Dia melangkah masuk tepat saat Anna tak sengaja menjatuhkan berkas-berkas yang dipegang.“Ah, jadi berantakan.” Anna segera berjongkok lalu memungut kertas-kertas yang berserakan di lantai lift.Justin ikut membantu memungut kertas itu, lalu memberikan pada Anna.“Terima kasih,” ucap Anna saat Justin membantunya merapikan kertas-kertas itu. Dia bicara tanpa menatap pada Justin.Justin memperhatikan wajah Anna. Dia hanya tahu kalau Anna adalah staff yang direkrut khusus dan belum tahu kalau Anna adalah istri Kai.“Kamu staff baru?” tanya Justin berpura-pura tidak tahu.Anna mengalihkan pandangan dari berkas di tangan ke arah Justin. Dia lalu mengangguk kecil.“Ah … pantas saja aku tidak pernah melihatmu sebelumnya,” uc

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Penuh Dusta

    Mila dan Nindy masuk ke restoran. Mereka masuk ke salah satu private room yang diarahkan oleh pelayan.“Sepertinya wanita itu sangat kaya,” bisik Mila saat melihat penampilan wanita yang duduk di ruangan itu.“Sangat kaya, Bu. Pokoknya jangan sampai Ibu menyinggungnya,” balas Nindy.Mila mengangguk.Rachel tersenyum melihat kedatangan Mila dan Nindy. Dia bersikap ramah meski itu hanyalah sebuah kedok.“Silakan duduk!” Mila dan Nindy duduk berhadapan dengan Rachel.Rachel memanggil pelayan, lalu meminta Nindy dan Mila memesan makanan apa pun yang diinginkan karena dia yang akan membayarnya.Mila dan Nindy sangat senang, mereka memesan makanan mahal tanpa mendapat komplain dari Rachel.Setelah pelayan pergi untuk menyiapkan pesanan. Rachel mulai memandang pada Mila dan Nindy.“Ada apa sampai kalian ingin bertemu denganku?” tanya Rachel dengan sikap seolah dia wanita yang begitu baik.Mila melirik pada Nindy. Dia tiba-tiba ragu karena merasa kalau Rachel sangat baik, mana mungkin mau me

    Last Updated : 2025-03-01
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Pebinor

    “Sebenarnya, apa yang terjadi di perusahaan?” tanya Anna saat dia dan Kai sudah pulang.Kai sedang melepas dasi. Dia membalikkan badan lalu menoleh pada Anna.“Kenapa kamu tanya lagi? Apa ada yang menyinggungmu?” tanya Kai menebak.“Tidak ada yang menyinggungku, hanya saja sepertinya keberadaanku di perusahaan kembali dipermasalahkan,” ucap Anna seraya sedikit menunduk.Kai langsung bisa menangkap maksud dari sikap Anna. Dia mendekat pada Anna, lalu berdiri seraya memegang kedua pundak istrinya itu.“Anna, kamu percaya padaku, kan?” tanya Kai meyakinkan.Anna memandang suaminya itu, lalu berkata, “Percaya, tapi kalau kamu saja tidak jujur dengan apa yang terjadi, bagaimana bisa aku seratus persen percaya?”Kai terdiam.Sedetik kemudian Kai menggandeng Anna untuk duduk di tepian ranjang.“Rapat tadi memang membahas soal perusahaan, tapi ada pembahasan tentang dirimu juga. Sepertinya ada yang melaporkanmu,” ucap Kai akhirnya jujur pada Anna.Kai sengaja tak menceritakan itu karena tahu

    Last Updated : 2025-03-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Waswas

    Hari berikutnya. Anna dan Kai berangkat seperti biasa.Anna sebenarnya masih waswas, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan tanggung jawabnya.“Apa pun yang nanti orang katakan, biarkan saja karena mulut mereka akan terbungkam sendiri begitu undangan pernikahan kita disebar,” ujar Kai seraya menggenggam telapak tangan Anna yang ada di pangkuan.Anna menoleh pada Kai. Dengan seulas senyum dia mengangguk pelan.“Iya, aku akan tutup telinga,” balas Anna.Kai mengusap lembut rambut Anna. Dia masih menggenggam telapak tangan Anna selama perjalanan menuju perusahaan.Sesampainya di perusahaan. Kai turun bersama Anna, tapi saat Kai ingin menggandeng Anna, istrinya itu memilih menggeleng.Kai tidak memaksa karena tahu kecemasan yang sedang Anna rasakan. Dia memilih menuruti keinginan istrinya itu.Mereka berjalan masuk lobby. Tian sudah menanti di sana seperti biasa, lalu berjalan di belakang Kai bersama Anna.Tian memandang pada Anna yang tegang, sepertinya atasannya itu sudah menceritakan ya

    Last Updated : 2025-03-02
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Keributan

    “Apa yang kamu katakan?” tanya Kai terkejut.Tian menoleh Anna yang sudah berdiri karena kepanikan.“Ibu tiri Anna membuat keributan di bawah, dia mau menuntut Anna karena sudah mengusirnya,” kata Tian mengulang apa yang tadi dikatakan.“Apa?” Anna sangat syok.Anna bergegas ingin turun, tapi Kai langsung mencegahnya dengan cepat.“Kamu di sini saja, biar aku yang mengatasinya,” kata Kai.“Tapi aku yang dia permasalahkan, harusnya aku yang menemuinya,” balas Anna, “aku hanya tak mau dianggap sembunyi dan bersalah karena tak berani bertemu dan menyelesaikan masalah dengannya,” imbuh Anna.“Benar, Pak. Jika Anna tetap di sini, dia malah akan dianggap bersembunyi,” timpal Tian, “apalagi dia berkata kalau Anna memiliki hubungan dengan salah satu petinggi di sini.”Kai memandang Anna yang sangat cemas. Apa yang dikatakan keduanya memang benar.“Baiklah, aku dan Tian akan melindungimu,” ucap Kai pada akhirnya.Anna mengangguk. Mereka keluar dari ruangan bersama untuk turun ke lobi.Di lobi.

    Last Updated : 2025-03-03
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Cukup Lihat Aku

    Anna melihat para karyawan di sekitar lobi sedang saling berbisik. Sudah bisa ditebak kalau mereka pasti menggunjing dirinya karena semua tuduhan dari Mila.Anna tidak bisa mengabaikan apa saja yang didengarnya, semua tertampung di otak meski tidak diminta.Kedua tangan Anna gemetar, bahkan kedua kakinya mendadak lemas memikirkan akibat setelah ini.“Kamu tega merebut pria milik orang lain! Apa karena kita ini sejak dulu hidup susah, makanya kamu jadi begini? Rakus dan tak punya hati!” amuk Mila seraya menunjuk pada Anna.“Cukup!” bentak Kai, “usir dia dari sini!” perintah Kai pada satpam.Kai sudah geram dan emosi karena ucapan Mila.“Lihat, kamu bahkan mengusirku! Kamu sudah diguna-guna oleh Anna, karena itu pria cerdas dan bermartabat sepertimu bisa menyukai wanita seperti Anna!” Mila berteriak semakin menjadi-jadi.Dua satpam sudah memegang kedua lengan Mila, siap membawa wanita itu pergi.“Lihat, Anna! Hal buruk yang kamu lakukan, akan kembali padamu! Ingat itu! Kamu memang jahat

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Kesepakatan

    “Maafkan sikap Keano. Dia itu memang kalau bicara kadang suka asal dan tidak melihat situasi. Bahkan mencari tahu saja tidak, asal bicara saja,” ucap Fransisca sambil mengajak duduk Anna di ruang keluarga.“Aku tadi mau menjelaskan, tapi dia terus bicara, jadi akhirnya makin salah paham,” balas Anna.Fransisca menghela napas kasar. “Ya, begitulah Keano. Aku juga pusing memikirkan anak itu.”Anna hanya tersenyum. “Bibi, aku sudah menemui Alex tapi dia susah sekali dibujuk. Bahkan dia sepertinya takut kalau aku benar-benar membawa Mama. Apa Bibi punya solusi? Mungkin bagaimana caranya aku bisa masuk ke rumah kakekku dan menemui Mama?” tanya Anna mencari tahu.Fransisca diam berpikir.“Sulit masuk rumah itu tanpa izin kakekmu, bahkan yang sudah di dalam pun akan sulit keluar jika tak mendapat izin,” imbuh Fransisca.Anna lemas, bagaimana caranya agar bisa menemui sang mama.“Sama seperti dulu, mamamu benar-benar bisa bebas setelah setuju menikah dengan Reino. Jika saat itu mamamu masih

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Salah Paham

    Anna dan Kai kembali ke rumah Fransisca untuk memikirkan bagaimana cara agar bisa menemui Stefanie karena menurut Fransisca, sekarang Stefanie ada di rumah Abraham.“Kamu sudah mencoba menghubungi Papa Reino?” tanya Kai saat dia dan Anna duduk di ruang tamu paviliun.“Sudah, tapi tidak aktif,” jawab Anna lalu mengembuskan napas frustasi.Kai diam berpikir, apa seberpengaruh itu keluarga Abraham, bahkan Reino pun sampai menonaktifkan telepon.“Aku malah cemas, apa Papa Reino juga ikut disekap?” Anna bertanya-tanya dengan tatapan sendu.Kai menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, tapi aku berharap kita segera mendapat jalan keluar.”Anna mengangguk-angguk.“Aku mau menemui Bibi dulu dan membahas masalah ini, siapa tahu Bibi punya solusi.”Anna izin keluar paviliun. Dia berjalan masuk rumah Fransisca untuk menemui wanita itu.“Siapa kamu?”Anna menghentikan langkah. Dia membalikkan badan saat mendengar suara menegur. Dia melihat pria muda yang memakai setelan jas kini sedang menatapnya.

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status