Istri Dadakan CEO Tampan!

Istri Dadakan CEO Tampan!

last updateLast Updated : 2025-01-17
By:  Liya Amoura Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 ratings. 9 reviews
41Chapters
6.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Aska Pradipta seorang CEO muda yang memiliki ketampanan yang begitu memikat, tak heran jika banyak wanita di luaran sana yang rela menjajakan tubuhnya demi lelaki sejuta karisma itu. Entah hanya untuk menikmati ketampanannya atau justru uangnya saja. Sampai suatu ketika ia mendapati seorang bayi di depan rumahnya, yang tak lain adalah hasil buah cintanya dengan sang mantan kekasih. Dimana mantannya itu meninggalkan bayi untuk ia rawat, dan saat ia meminta sekertarisnya untuk mengasuh bayinya tiba-tiba saja ibu Aska datang dan salah paham kepada mereka berdua. Mau tak mau Aska pun meminta Naura untuk menikah dengannya atas dasar kesepakatan, dengan imbalan yang begitu menggiurkan. Lalu bagaimana kelanjutan dari kisah mereka? Yuk baca!

View More

Chapter 1

MASALAH!

Tring

Seorang wanita tampak menggeliatkan tubuhnya ketika ia merasa terganggu dengan deringan ponselnya, karena seseorang yang terus menelpon sampai akhirnya Naura pun menjawab panggilan tersebut dengan mata yang sayu.

“Hallo, ini siapa ya?” Lirih Naura pada lawan bicaranya.

“Buka mata kamu dan lihat nama siapa yang tertera di layar ponselmu.”

Naura menurut dan bergumam, “Burung Beo.”

Aska mengusap wajahnya dengan kasar, “JADI KAMU MENAMAKAN KONTAK SAYA BURUNG BEO!!”

Mata Naura membulat ketika ia mulai mengenali siapa pemilik suara ini, “Eh Pak Aska…”

“KE RUMAH SAYA SEKARANG JUGA!!”

Karena suara Aska yang begitu menggelegar, tanpa sengaja membuat bayinya kembali menangis.

“Astaga pak… diluar lagi hujan deras.”

“Saya gak peduli!”

Samar-samar Naura pun mendengar suara tangisan bayi yang semakin kencang, “Itu suara bayi siapa?”

“Bayi say-“

“APA!?” seru Naura yang begitu shock.

Lain halnya dengan Aska yang kini menjauhkan ponselnya dari telinga, akibat suara Naura yang begitu kencang.

"Pelankan suaramu Naura."

"Em maaf Pak... Tapi Bapak kan belum menikah, kok Bapak bisa punya anak sih?"

"Susah buat dijelasin, anak saya sekarang lagi nangis dan kamu tolong kesini sekarang."

"Kenapa harus saya Pak? Kenapa gak mamanya aja?" Heran Naura.

"Kalau dia ada disini sudah pasti saya akan menyuruhnya dan tidak akan menelpon kamu. Kamu kesini sekarang dan bantu saya untuk menjaga bayi ini, jangan lupa untuk membelikan popok dan susu karena sepertinya saya tidak memiliki itu semua. Pastikan bahwa semua barang-barang itu yang termahal dan bermerk," pesan Aska yang tidak ingin anaknya mengenakan barang-barang yang biasa.

"Tapi saya gak punya uang sebanyak itu pak."

"Saya akan transfer, bersiaplah kemari dengan membawa barang-barang yang sudah saya pesan tadi."

"Nggak nunggu reda dulu-"

Tiba-tiba saja sambungan teleponnya ditutup secara sepihak, dan hal itu membuat Naura geram.

"DASAR BOS NYEBELIN!! BISA-BISANYA DIA MENGGANGGU WAKTU ISTIRAHATKU," seru Naura yang dengan terpaksa keluar rumah dengan tubuh yang mengenakan sebuah jas hujan.

Perlahan rasa dingin mulai melingkupinya, apalagi dia mengendarai sebuah motor sehingga angin pun dengan bebas menerpanya. Sedangkan di sisi lain Aska tengah mencoba untuk menenangkan bayinya yang terus menangis.

"Bisa gawat kalo Mami sampai tau kalo aku udah punya anak," gumam Aska yang begitu berat untuk menerima bayi ini.

Setelah hampir 1 lebih jam Aska menunggu, akhirnya Naura pun tiba di depan rumahnya dengan kondisi yang begitu mengenaskan karena jas hujan yang dikenakan olehnya telah sobek sehingga membuat pakaiannya basah, belum lagi kedua tangannya yang sudah penuh membawa barang-barang pesanan Aska.

"Lama banget kamu nyampenya!? Saya nunggu kamu hampir satu jam lebih lho," omel Aska yang membuat Naura darah tinggi.

"DI LUAR HUJAN PAK! BAPAK GAK LIAT SAYA SUDAH BASAH KUYUP, BELUM LAGI PESANAN BAPAK YANG GAK SEDIKIT. BAPAK SUDAH MEREPOTKAN SAYA DAN SEKARANG BAPAK MALAH MENYALAHKAN SAYA! TAU GINI SAYA GAK MAU BANTU BAPAK LAGI," bersamaan dengan itu Naura menyerahkan barang belanjaannya pada Aska.

Aska segera meletakkannya di lantai dan berlari mengejar Naura untuk meminta maaf.

"Maafkan saya Ra, tapi saya mohon kamu jangan pergi dulu ya? Anak saya masih menangis dan mungkin dia sudah tidak nyaman lagi dengan popoknya," tahan Aska pada lengan Naura.

"Saya gak peduli! Saya mau pulang saja."

"Saya mohon Ra, memangnya kamu tidak kasihan sama bayinya? Dia sudah ditinggalkan oleh ibunya sedangkan saya belum pernah merawat seorang bayi," tatap Aska dengan mata yang menyedihkan.

Karena merasa iba akhirnya Naura pun mau untuk membantunya, dan dengan senang hati Aska membawa Naura ke kamarnya.

"Pakaian kamu basah, lebih baik kamu gunakan ini..." bersamaan dengan itu Aska menyodorkan sebuah hoodie dan celana panjangnya.

Naura tak menolak dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengenakan pakaian tersebut karena ia juga merasa kedinginan, sedangkan pakaian yang ia kenakan sebelumnya tengah dikeringkan.

"Ya ampun popoknya penuh," lirih Naura yang kemudian membersihkan bayi tersebut dan menyodorkan popok bekas tersebut pada Aska.

Aska tampak mual dan menolaknya, "Kenapa kamu kasih popoknya ke saya? Kamu gak tau apa kalo popoknya bau banget?"

"Kalau begitu bapak yang mengganti popoknya dan saya yang membuang ini, masa semuanya saya yang ngerjain."

Dengan terpaksa Aska pun menerima popok bekas tersebut dan membuangnya ke tempat sampah yang berada di dekatnya, sedangkan Naura tampak tersenyum senang karena untuk pertama kalinya ia bisa menyuruh bosnya yang super bossy.

Bayi itu mulai merasa tenang ketika popoknya sudah di ganti dan kini ia tengah menikmati susunya.

"Ingat ya Pak, bayi itu harus di kasih susu minimal 2 jam sekali. Bayi itu mudah lapar apalagi bayi cuma minum susu doank," ujar Naura yang mengingatkan bosnya.

Karena kebetulan ia pernah merawat keponakannya sehingga ia pun tau sedikit cara mengurus bayi.

"Iya Ra, kalau kamu mau kamu bisa bermalam disini untuk menjaga bayi saya."

Seketika itu juga Naura menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam, "Maksud bapak apa ngomong seperti itu!?"

"Jangan salah paham dulu Ra! Saya hanya ingin kamu menemani bayi saya untuk satu malam ini saja, karena saya takut jika kamu pulang nanti bayi saya akan kembali menangis."

Dengan penuh pertimbangan akhirnya Naura pun setuju, "Oke! Tapi hanya untuk satu malam saja."

"Iya Naura."

"Tapi bagaimana bisa bayi ini sampai disini?"

Kemudian Aska menjawab, "Jadi ceritanya..."

Flashback on

Malam ini hujan turun dengan begitu derasnya, Aska yang kebetulan terbangun dari tidurnya lantas keluar dari kamarnya untuk mengisi tekonya. Sampai akhirnya Aska terdiam ketika samar-samar ia mendengar suara tangisan bayi.

“Suaranya terdengar begitu dekat, apa mungkin tangisan bayi tetangga terdengar sampai sini?” Pikir Aska yang rasanya tidak mungkin, karena jarak dari rumahnya ke sebelah sangatlah jauh.

Karena penasaran akhirnya Aska melangkahkan kakinya menuju teras rumah, dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati seorang bayi tengah menangis disana, lengkap dengan sebuah tas yang berisi pakaian sang bayi.

“Bayi siapa ini!?” Seru Aska yang kemudian membawanya masuk, karena tak mungkin ia meninggalkan bayi ini di luar dengan keadaan hujan yang begitu lebat.

Aska menoleh ke sekitarnya untuk mengecek situasi dan ketika ia merasa aman, ia pun membawa bayi itu ke dalam kamarnya.

Menempatkan bayi itu di tempat tidurnya, yang perlahan tangisannya mulai mereda karena merasa aman dan hangat.

“Orang tua macam apa mereka!? Meninggalkan anaknya dalam keadaan hujan seperti ini. Setidaknya kalau tidak menginginkan bayi, seharusnya mereka tak pernah membuatnya.”

Di saat dirinya tengah menggerutu tiba-tiba saja mata Aska menangkap sepucuk surat, dengan segera ia pun mengambilnya dan kemudian membaca surat tersebut.

“Mungkin kamu akan merasa terkejut mendapati seorang bayi di depan rumahmu, tapi percayalah bahwa dia adalah putrimu. Jangan pernah mencariku dan urus saja dia karena dia adalah tanggung jawabmu dari Saskia,” Aska merasa terkejut sampai akhirnya surat itu jatuh dari tangannya.

“Bagaimana mungkin?”

Aska Dirgantara, merupakan seorang CEO muda yang cukup terkenal di kotanya. Selain itu ia pun memiliki paras yang tampan sehingga tak heran jika banyak wanita yang mengantri untuk menjadi kekasih atau bahkan teman tidurnya, kehidupannya yang begitu royal membuat Aska bertingkah semaunya sampai akhirnya ia menghamili mantan kekasihnya.

Aska menoleh ke arah bayi itu, dan kemudian menyambar ponsel yang berada di dekatnya untuk menghubungi Saskia. Sayangnya sambungan telepon itu tidak tersambung, besar kemungkinan bahwa Saskia memang benar-benar lepas tanggung jawab.

Aska merasa frustasi dan namanya pasti akan buruk jika ia memiliki seorang anak, sedangkan ia belum pernah menikah.

“Naura…” tiba-tiba saja nama itu terlintas dalam pikirannya, dan dengan segera ia pun menelpon sang sekretaris.

Flashback off

"Jadi begitu ceritanya," jelas Aska dengan mata yang sayu karena ia sudah mengantuk.

Sedangkan Naura hanya menganggukkan kepalanya, "Oh begitu..."

"Em sekali lagi saya ucapkan terimakasih karena kamu mau membantu saya Naura, Saya berjanji kalau saya akan membalas semua kebaikan kamu. Kebetulan ini sudah malam dan lebih baik kamu tidur sekarang, saya pamit..." Ucap Aska yang kemudian berlalu pergi dari kamarnya menuju kamar yang ada di sebelahnya.

***

Keesokan harinya,

Naura terbangun dari tidurnya dan langsung membuatkan susu untuk sang bayi, sampai akhirnya ia dikejutkan dengan sosok wanita paruh baya yang membuka pintu kamar tersebut.

Bu Mega tampak shock ketika melihat seorang wanita yang tengah bersama dengan seorang bayi di kamar putranya, belum lagi Naura mengenakan pakain Aska sehingga membuat Bu Mega mengira bahwa Naura itu adalah kekasih sekaligus ibu dari bayinya.

"ASKA...!!!!" Teriak Bu Mega yang membuat Aska panik dan berlari ke arah kamarnya.

"Mami..."

Bersambung,

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
pipit
Baguuuussss Di tunggu kelanjutannya ya
2023-08-13 10:46:33
0
user avatar
Nina
Bagusss, semoga aja pernikahan mereka bisa langgeng, Aska jangan cari yang lain donk
2023-08-13 10:41:44
0
user avatar
Ayu
Bagus, cepet update donk
2023-08-13 10:31:47
0
user avatar
Ice Queen
Bagusss, semoga Naura dan Aska cepat menikah
2023-07-07 09:53:33
1
default avatar
Mira
Lumayan bagus, di perbanyak aja updatenya
2023-07-07 09:48:31
1
user avatar
Aulia Ayu Saputri
Bikin penasaran…..
2023-06-30 16:48:37
1
default avatar
Aulia
Baguuusssssss, lanjut thor
2023-06-30 16:45:03
2
user avatar
Liya Amoura
Hai guys! Ini cerita pertamaku di goodnovel, semoga kalian suka.
2023-06-30 10:16:58
2
user avatar
Ayu
Bagus, lumayan
2023-08-13 10:29:57
0
41 Chapters
MASALAH!
Tring Seorang wanita tampak menggeliatkan tubuhnya ketika ia merasa terganggu dengan deringan ponselnya, karena seseorang yang terus menelpon sampai akhirnya Naura pun menjawab panggilan tersebut dengan mata yang sayu. “Hallo, ini siapa ya?” Lirih Naura pada lawan bicaranya. “Buka mata kamu dan lihat nama siapa yang tertera di layar ponselmu.” Naura menurut dan bergumam, “Burung Beo.” Aska mengusap wajahnya dengan kasar, “JADI KAMU MENAMAKAN KONTAK SAYA BURUNG BEO!!” Mata Naura membulat ketika ia mulai mengenali siapa pemilik suara ini, “Eh Pak Aska…” “KE RUMAH SAYA SEKARANG JUGA!!” Karena suara Aska yang begitu menggelegar, tanpa sengaja membuat bayinya kembali menangis. “Astaga pak… diluar lagi hujan deras.” “Saya gak peduli!” Samar-samar Naura pun mendengar suara tangisan bayi yang semakin kencang, “Itu suara bayi siapa?” “Bayi say-“ “APA!?” seru Naura yang begitu shock. Lain halnya dengan Aska yang kini menjauhkan ponselnya dari telinga, akibat suara Naura yang begit
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
HARUS MENIKAHINYA
Bu Mega menarik kuping Aska dan menyeretnya ke arah Naura dan bayinya. "Aaaarrghh!! Sakit Mi," ringis Aska yang juga merasa malu ketika ia diperlakukan seperti ini di depan karyawannya sendiri. Bu Mega kemudian melepaskan jewerannya pada Aska dan menunjuk ke arah Naura, "Siapa dia!? Kenapa dia memakai pakaianmu? Lalu bayi ini?" Aska menunduk pasrah, "Dia bayi Aska Mi." Sedangkan Naura tampak cemas karena berada di situasi yang menegangkan."APA!!? JADI KALIAN BERDUA SUDAH MEMILIKI ANAK TAPI TIDAK MEMBERITAHU SAYA?" Naura menggelengkan kepalanya, "Bayi ini bukan-" "STOP!! MAMI GAK MAU TAHU, SECEPATNYA KALIAN HARUS MENIKAH." Bukan hanya Naura saja yang shock, tetapi Aska pun turut terkejut dengan apa yang dilontarkan oleh ibunya itu. Saat Naura hendak mengatakan yang sebenarnya, tiba-tiba saja Aska menahan tangannya. "Baik Mi, kita akan menikah secepatnya." Perkataan Aska bahkan lebih membuatnya terkejut, ia tidak mungkin menikah dengan seseorang yang tidak ia sukai, terlebih A
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
VIOLA
Di kamar, Naura baru saja keluar dari kamar mandinya dengan sebuah bathrobe yang melekat di tubuhnya. Ia disambut oleh beberapa maid yang sudah siap dengan beberapa dress casual yang tergantung di sana. "Mari Nyonya," senyum salah seorang maid yang langsung menuntun Naura. Hana kemudian mencocokkan pakaian yang pantas untuk Naura satu demi satu, sampai pilihannya jatuh pada sebuah dress berwarna biru muda yang begitu simple. "Silahkan untuk mencobanya," pinta Hana yang juga memberikan satu set dalaman yang sebelumnya Naura pesan. "Baik," angguk Naura yang kemudian berjalan ke arah walk in closet milik Aska. Naura cukup kagum ketika melihat ruang ganti tersebut, yang penuh dengan berbagai jenis jas dan pakaian branded milik bosnya itu. "Astaga! Aku hampir lupa untuk mengganti pakaianku," seru Naura yang langsung mengenakan pakaiannya. Tampak pas dan anggun ketika Naura memakainya, setelah selesai Naura pun keluar dan menghampiri Hana. "Anda terlihat sangat cantik Nyonya," puji
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
PERALATAN BAYI
Tok tok tok Naura mengalihkan perhatiannya ketika pintu kamarnya di ketuk, dimana ia baru saja selesai memandikan sang bayi. "Pak Aska…" Lirihnya pelan. Aska memasuki kamarnya yang kebetulan terbuka. "Apa sudah selesai?" tanya Aska. "Sudah Pak." "Baiklah kalau begitu, Laras kamu tolong jaga Vio ya? Hana juga akan kemari untuk menemanimu," lanjut Aska yang tak bisa meninggalkan putrinya di tangan orang yang belum ia percayai sepenuhnya. "Saya kira Vio ikut Pak," timpal Naura. "Dia masih kecil, kasihan jika dia kita ajak. Kita belum membelikan stroller untuknya, tidak mungkin kita terus-terusan menggendong Vio sedangkan barang yang akan kita beli sangat banyak." Naura mengangguk paham, "Jadi kita berangkat sekarang?" "Iya." "Laras, beri dia susu setiap dua jam sekali dengan ukuran sedang. Jangan lupa untuk mencuci botol sebelum menyeduh susu atau setelah di pakai," pesan Naura pada asistennya. "Baik Nyonya." "Ayo!" Ajak Aska padanya. Kemudian mereka berdua pun berjalan men
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more
PULANG
Di restoran"Setelah ini apa saya boleh pulang Pak?" Tanya Naura ketika ia telah selesai makan.Aska menyeka mulutnya dengan tisu, "Untuk apa?""Bukannya saya memang harus pulang?"Aska menggelengkan kepalanya dan menjawab, "No! Mulai dari sekarang Kamu akan tinggal bersama dengan saya. Jika kamu pulang lalu yang merawat Vio siapa?"Naura membuka mulutnya, "T-tapi pak kita kan belum sah menikah dan apa kata orang nanti jika bapak tinggal dengan seorang perempuan?""Untungnya tetangga-tetangga saya tidak seperti itu, mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka dan malah bisa dibilang mereka sangat acuh.""Kalau begitu saya harus menyiapkan banyak hal, mulai dari pakaian dan barang-barang saya maka dari itu tolong izinkan saya untuk mengemasinya. Bapak tau sendiri kan kalau saya hanya tinggal di rumah kontrakan? Jika saya meninggalkan banyak barang disana, rasanya rugi jika saya harus membayar sewa sedangkan saya tidak tinggal di sana.""Kalau begitu tinggalkan saja semuanya dan kamu tida
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more
CURHAT
Seorang perempuan tanpa sengaja melihat pintu rumah yang ada disampingnya terbuka, dan ia pun berjalan untuk menghampirinya."Hai!" Sapa Sarah pada seseorang yang ada di dalam sana.Mendengar seruan tersebut membuat Naura menoleh yang saat itu tengah menyapu rumah."Sarah..." senyum Naura menyambutnya."Kamu ke mana saja? Sedari pagi aku tidak melihatmu.""Em semalam aku ada urusan dan aku menginap di sana.""Lalu kenapa kamu sekarang ada di sini? apa kamu tidak bekerja?""Aku sudah tidak bekerja lagi," jawab Naura yang membuat Sarah terkejut."T-tapi kenapa?"Saat itu juga Naura menyeret tangan Sarah untuk masuk ke dalam rumahnya dan mereka pun duduk di sebuah kursi kayu."Aku akan segera menikah-""APA!?" seru Sarah yang membuat Naura menutup telinganya, "Memangnya siapa yang akan menikah denganmu? Bukannya selama ini kamu tidak memiliki kekasih?""Pelankan suaramu, telingaku begitu sakit ketika mendengarnya."Sarah memamerkan sederet giginya, "Sorry... jadi bisakah kamu menceritaka
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
BATAL UKUR BAJU
Waktu sudah menunjukkan pukul jam 3 sore dan Aska kini tengah berada di kamar anaknya, sampai akhirnya Hanna datang menghampiri. Tok tok tok Terdengar suara pintu yang di ketuk dan hal itu membuat Aska mengalihkan perhatiannya, "Siapa?" "Saya tuan," jawab Hanna dari balik pintu. "Masuk! pintunya tidak di kunci." Saat itu juga Hanna memasuki kamar Vio, tampak Aska tengah memperhatikan bayinya yang tertidur. "Ada apa Hanna?" tanya Aska yang langsung to the point. "Dibawah ada Bu Ratna serta seorang asistennya, beliau berkata bahwa mereka ingin mengukur jas dan juga dress untuk pernikahan anda Tuan." "Astaga... kenapa Mami tidak memberitahuku? Naura pun sekarang tidak ada di sini," pikir Aska yang kemudian bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri Bu Ratna yang berada di ruang tamunya. "Hanna, tolong kamu jaga Vio karena saya akan menemui Bu Ratna sekarang." "Baik Tuan." Saat itu juga Aska melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar tersebut, dan menemui seorang sahabat d
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
DI OMELI
Keesokan harinya,Sarah membantu Naura untuk mengeluarkan koper-kopernya, di mana sebuah mobil sudah berhenti tepat di depan rumahnya, yang tak lain adalah sopir yang ditunjuk oleh Aska untuk menjemputnya. "Biar saya saja yang membawanya Non," ucap Pak Bambang sembari mengambil alih koper yang ada di tangan Naura."Makasih ya pak."Pak Bambang tersenyum dan kemudian memasukkan koper-koper tersebut ke dalam bagasi."Sering-seringlah berkunjung kemari," pinta Sarah sembari memeluk Naura."Tentu saja!""Hubungi aku jika kamu mengalami kesulitan gara-gara lelaki itu."Naura terkekeh dan menjawab, "Oke!"Setelah mereka berpamitan Naura pun memasuki mobil dan duduk di kursi penumpang dengan Pak Bambang yang menyopirinya."Hati-hati Ra!" Seru Sarah seraya melambaikan tangannya dengan mata yang menatap kepergian sahabatnya itu.BroommMobil pun mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah kontrakannya, untung semalam ia sudah berpamitan dengan ibu pemilik kontrakan sehingga ia pun bisa dengan l
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more
GAUN YANG MAHAL
Di sebuah ruangan yang serba putih,Naura menggendong Vio dan memangkunya saat seorang dokter menyuntikkan DPT pada lengannya, sang bayi pun menangis dan Naura langsung menenangkannya."Anak pinter jangan nangis ya," ucap Naura yang menimang-nimangnya."Suntik DPT ini harus di lakukan berulang ya Bu, mulai dari umur 2 bulan, 3 bulan dan seterusnya.""Baik Dok," angguk Naura."Untuk semuanya apa anak saya gak kenapa-kenapa Dok?" Tanya Aska pada dokter spesialis anak tersebut."Semuanya baik Pak, berat badan serta kondisinya semuanya aman.""Syukurlah kalau begitu," lega Naura dan Pak Aska.Setelah melakukan imunisasi dan menimbang berat badan Vio, mereka pun memutuskan untuk pergi saat itu juga.Di dalam mobil Vio sudah bisa tenang dan bermain-main dengan Naura, sedangkan Laras kini duduk di samping Pak Sopir."Kita mau kemana Pak?" Tanya Pak Bambang seraya melirik ke arah Pak Aska melalui kaca spionnya."Ke butik biasa."Pak Bambang mengangguk kecil, "Baik Pak."Beberapa puluh menit k
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more
Fara Bertemu Vio
Di kediaman Aska,Seorang wanita tampak menunggu di sofa ruang tamu dengan tangan yang asik memainkan ponsel, yang sesekali ia tersenyum.“Ini minumnya Non,” ucap seorang maid sembari meletakkan segelas jus di atas meja.“Oh iya apa Aska dan Naura belum juga kembali? Aku sangat ingin menemui keponakan kecilku,” tanya Fara padanya.“Mungkin anda akan menunggu lebih lama lagi karena setahu saya Nona Naura dan Pak Aska akan fitting baju setelah Nona Vio imunisasi.”Fara melemparkan ponselnya ke atas sofa seraya menyandarkan punggungnya, “Harusnya aku juga memberitahu mereka bahwa aku akan kemari.”Setelah mengatakan hal itu Fara berdiri dari tempat duduknya, dimana ia hendak pulang karena apa yang ia cari tak bisa ia temui saat ini.“Nona mau kemana?” Tanya maid itu lagi."Aku mau-""FARA!!" seru Naura yang saat itu juga berjalan ke arahnya dengan membawa Vio dalam gendongannya, kebetulan ia dan Laras baru saja sampai di rumah."Hai!!" senyum Fara yang beralih pada bayi mungil dalam gend
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status