(Area 21++) Rangga adalah suami setia yang dikhianati istrinya. Dia membalas sakit hatinya dengan menaklukkan para wanita satu demi satu dan menjadi Rangga, sang penakluk wanita
View MoreMarilyn mulai berusaha menjalankan aksinya. Dia kembali ke kamar mandi di ruang tamu apartemen milik Milla, tantenya Nathan ini.Setelah menutup pintu kamar mandi, Marilyn kembali menghidupkan handphonenya. Kali ini, dia tidak akan lagi mengirimkan chat seperti sebelumnya karena chat sebelumnya tidak mendapatkan perhatian dari Stella.Kali ini Marilyn berusaha menelpon ke nomor handphone milik Stella.Beberapa saat kemudian, Marilyn sudah mendengar suara berdering di aplikasi WA-nya dan itu berarti nomornya sedang menghubungi nomornya Stella.Tapi sayangnya tidak ada respon dari Stella sampai saat ini. Marilyn mencoba dua kali namun tidak diangkat juga.Marilyn mencoba untuk ketiga kalinya. Setelah itu, dia putuskan untuk meninggalkan handphonenya di kamar mandi dalam keadaan masih memanggil nomornya Stella.Sesudah itu, Marilyn diam-diam menyelinap keluar dari kamar mandi dan kembali menutup pintu kamar mandi karena ada cahaya dari layar handphone miliknya di dalam kamar mandi. Karen
Untuk itu, gadis bernama Marlyn ini melangkah menuju ke arah pintu kamar mandi di apartemen ini. Pintu kamar mandi apartemennya Milla ini.Gadis ini sudah dapat memperkirakan di mana letak pintu kamar mandi itu walaupun ruang tamu ini dalam keadaan gelap gulita karena hari sudah malam sementara Nathan belum sempat memasang lampu.Gadis itu membuka pintu kamar mandi tanpa perlu melakukannya dengan perlahan seperti saat dia memasuki kamar ini.Itu karena dia tahu kalau Stella dan Nathan yang berada dalam kamar tidak akan mendengar suara pintu ini karena mereka berdua sedang keenakan di dalam sana.Gadis ini mengunci pintu kamar mandi dan menyalakan layar handphonenya.Setelah itu, Marlyn membuka aplikasi WA, mencari nomornya Stella dan mengetik pesan sebagai berikut, "Stella, pacarmu datang tuh. Dia di kamarmu dan ada yang ngasih informasi kalau kamu sedang berada di apartemennya Tante Mila."Pesan itu langsung dia kirim. Setelah berpikir sejenak, Marilyn kembali menulis, "pacarmu akan
"Huh! Ternyata itu si ganjen Stella. Hmmm. Cepat banget dia tahu ada mainan bagus di sini. Hmmm." Marlyn mulai menyentuh tubuhnya.Sementara di dalam kamar, adegan sudah semakin hot. Nathan sudah semakin dalam menghujamkan miliknya di liang kewanitaan Stella."Oh ... mbak. Ini enak banget. Ternyata permainan cinta itu memang enak. Ohhhh.""Tentu saja ini permainan enak. Apalagi rudalmu gede, ih. Ugh ... betul-betul penuh di liang aku. Ugh ...""Iya, kak. Aku merasa punyaku diremas-remas di dalam sana. Ugh ... ini enak, kak.""Tentu saja, Nathan. Ini pengalaman pertamamu jadi, harus dapat yang sukar dilupakan. Tongkol kamu yang gede membuat aku bisa lebih gampang goyang kamu.""Iya, kak. Ini pengalaman pertama terhebat bagiku, kak."Mendengar kata-kata di antara Nathan dan Stella itu, membuat Marilyn menjadi agak gusar."Ugh ... si Stella dapat perjaka, dong. A ...jadi nyesal aku. Terlambat garap anak perjaka itu." Marlyn semakin aktif menyentuh tubuhnya.Dari yang sebelumnya dimana Ma
Stella tersenyum bangga karena ada persaingan terselubung antara dirinya dengan Eva. Di masa lalu Stella sempat menggoda pacarnya Eva dan akhirnya hubungan intim sempat terjadi sekali antara Stella dengan pacarnya Eva.Kini, Stella kembali berhasil mendapatkan incaran Eva. Stella bisa berbangga karena berhasil mendapatkan incaran Stella ini.Stella mulai bergerak semakin cepat untuk menjemput kenikmatan yang diberikan batang perkasa milik Nathan yang tegak sempurna hingga terasa sekali di persedian di dalam liang surganya Stella."Owh ... ini enakkk banget. Baru sekarang aku merasakan yang seenak ini. Ahhhh ...""Masak sih, mbak. Aku kan baru sekarang melakukan ini, mbak. Masak sih enak?" Nathan tidak percaya dengan kata-kata Stella dalam desahannya itu."Iya. Memang benar. Ini enak banget. Kamu memang belum pernah melakukan ini. Tapi, kejantanan kamu besar. itulah yang bikin aku enak.""Oh. Jadi karena punya aku besar, ya?""Iya. Nanti kalau kamu sudah trampil dalam berhubungan intim
"Wah. Tongkolnya gede banget. Aku gak pernah melihat punya laki yang sebesar ini," takjub Stella. "Benarkah? Apa punyaku memang besar?" Nathan teringat akan kata-kata Eva sebelumnya padanya. Dengan tatapan takjub, Stella sudah mengeluarkan dan memegang benda besar milik Nathan. "Ini betul-betul besar. Terong yang besar. Hebat. Pasti enak nih." "Enak? Punyaku gak akan dibikin terong goreng, kan?" "Ya gak lah, Nathan. Mana enak kalau digoreng. Yang enak itu, kalau dimasukkan." Mata Stella nampak berbinar-binar sambil menatap benda gede di tangannya. "Dimasukin kemana? Bukan ke penggorengan, kan? Kok aku merasa ada nada2 kanibalisme?" "Hush. Maksud aku, dimasukin ke sini." Stella menunjuk ke arah selangkangannya sambil mengeluarkan lidahnya. "Nathan langsung menelan salivanya melihat gerakan tangan Stella ini. Nathan mulai membayangkan apa yang dimaksud oleh Stella ini. Stella memperhatikan wajah Nathan. "Nampaknya kamu belum pernah, ya? Iya kan?" "Belum pernah apa, mbak?" "Mas
Nathan baru kaget saat dia mendengar suara deheman di belakang tubuhnya.Nathan balikkan tubuhnya cepat-cepat dan melihat seorang wanita bertubuh sintal berumur 30 tahunan yang hanya mengenakan kaos ketat yang memperlihatkan buah dada sekal-nya.Wanita ini hanya mengenakan celana pendek sehingga paha mulusnya terlihat jelas seperti dipamerkan."Tante Mila mana? Dan kamu siapanya Tante Mila?" tanya wanita itu."Eh oh eh. Namaku Nathan. Aku ponakannya Tante Mila. Tante Mila-nya baru pergi tuh, ke arisan.""Terlambat dong aku. Waduh, gimana ya?" Wanita ini pura-pura cemas padahal sebelumnya dia sudah melihat sosok Mila yang melewati apartemannya untuk menuju ke arah lift.Tapi tentu saja dia memang tidak perlu kepada Mila tapi dia perlu kepada pemuda yang baru dia lihat pertama kalinya saat keluar dari kamar apartemennya Eva sebelumnya itu."Emang ada apa, Mbak?" tanya Nathan."Gini, namaku Stella. Aku tinggal di apartemen sebelah sana, depan apartemennya Eva."Mendengar nama Eva disebut
Mendengar bisikan manja dari Eva itu, Nathan semakin bersemangat untuk mengulas kekenyalan di hadapannya ini dengan lidahnya."Keluarkan lidahmu panjang-panjang dan jilatin ini-ku," perintah Eva lagi sambil menunjuk kekenyalan kecilnya.Nathan mengangguk. Dia mengeluarkan lidahnya dan mulai menjilati kekenyalan yang ditunjuk Eva tadi."Aduh ... enak banget. Ahhhh ... terasa banget. Nathan terus menjilati bagian atas dari empal klimis yang tercukur rapi milik Eva.Nathan merasa kejantanannya semakin kencang karena merasakan gairah yang sangat saat dia mengulas permukaan liang kewanitaan milik Eva ini."Aduh, Nathan. Ehhh ... terusin Nathan. Terusin. Lidah kamu enak banget, terasa banget di itilku. Aduh. Enak banget."Eva menarik tangan Nathan untuk dibawanya menuju ke arah buah dadanya.Sambil terus menjilati kekenyalan yang terlihat sangat nikmat itu Nathan mulai memilin tonjolan di buah dada Eva."Masukin jarimu, sayang. Ugh, masukin tanganmu," pinta Eva.Nathan menghentikan jilatan
Eva mulai mengulas dada pria muda bernama Nathan di depannya ini. Lidahnya dia julurkan sepanjang mungkin, kemudian lidahnya mulai menyusuri perut pria muda yang mulai menelan salivanya itu.Eva mulai menurunkan celana yang dipakai Nathan. "Ih, lucu. Ada yang ngintip."Nathan jadi salah tingkah setelah mendengar kata-kata Eva itu.Seumur-umur, baru sekarang inilah, kejantanannya ditonton orang. Apalagi yang menatapnya adalah seorang gadis cantik nan seksi.Eva menurunkan segitiga pengaman milik Nathan dan dia langsung kaget. "Astaga!""Kenapa, kak? Apa ada yang salah?""Ini salah banget, sih.""Salahnya dimana?" Nathan semakin salah tingkah. Dia berusaha untuk berjongkok untuk menyembunyikan pusakanya."Salahnya itu, kenapa baru sekarang aku bisa melihat kejantanan sebesar ini? Ini wow banget.""Apa itu bagus?" tanya Nathan polos."Tentu saja bagus. Idaman wanita loh yang model terong kek gini.""Benarkah?""Ya iyalah. Makanya berdiri lagi. Aku mau isep anumu yang gede itu.""Diisep?"
KISAH LEON SUDAH TAMAT. SEKARANG KITA IKUTI KISAH NATHAN, SEORANG PRIA HEBAT LAINNYA. "Mengapa kamu lihatin buah dadaku, hah?" Tanya Eva, seorang perempuan seksi berumur 22 tahun sambil mendelik"Eh, gak. Gak, kok." Buru-buru pemuda berumur 19 tahun bernama Nathan melengos ke arah kiri."Kenapa gak lihat lagi? Apa buah dadaku terlihat jelek?"Nathan menggeleng. "Gak kok. Bagus banget malah""Terus kenapa kamu gak lihat lagi, hah?""Kan kamu tadi marahin aku?""Siapa yang marah? Aku cuma gak mau kalau buah dadaku ini cuma dilihatin. Tapi, harus disentuh juga. Tahu!"Nathan menatap Eva. Hampir dia tidak percaya dengan perkataan gadis berdada montok di depannya ini."Kamu siapa?" tanya gadis yang cuma memakai celana pendek dipadu dengan kaos oblong longgar hingga memperlihatkan apa yang ada di dalam kaos oblong itu."Namaku Nathan, ponakan Tante Mila. Dari apartemen 705. Aku disuruh Tante Mila untuk memulangkan ini. Kakak yang namanya Eva, kan?" Rangga menyodorkan sebuah kantong kresek
Hari ini Rangga melangkahkan kakinya untuk pertama kali kerumah Tuan Rahul, orang yang sangat dibencinya.Wajah Rangga mengeras. Tangannya terkepal, tubuhnya yangatletis ikut menegang. Selama ini Rangga hanya setia kepada satu wanita, tetapiwanita itu telah mengecewakannya. Inilah caranya untuk membalas kekecewaantersebut.Seorang wanita berumur 50 tahunan keluar dari rumah danmendekati Rangga. "Kamu pasti sopir baru yang dibilang Pak Yoppy itu,kan?"Rangga segera meredakan ekspresi kegeramannya. Dia menundukdengan sikap hormat. "Iya, Bu. Namaku Rangga. Aku siap bekerja di rumahini." Dia menundukkan tubuhnya, melakukan hormat.Namun dia sengaja menahan berada di posisi itu beberapadetik, bermaksud untuk memamerkan dada bidangnya yang dipenuhi bulu-bulu halus.Wanita itu bernama Ratna, istri dari Tuan Rahul, mendeham sebelumberkata, "Oke, sebenarnya Pak Yopi itu kerjanya baik. Tetapi dia tiba-tibasakit dan minta cuti serta mengusulkan temannya untuk menggantikannya. Maka aku...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments