(Area 21++) Rangga adalah suami setia yang dikhianati istrinya. Dia membalas sakit hatinya dengan menaklukkan para wanita satu demi satu dan menjadi Rangga, sang penakluk wanita
View MoreHari ini Rangga melangkahkan kakinya untuk pertama kali ke rumah Tuan Rahul, orang yang sangat dibencinya.
Wajah Rangga mengeras. Tangannya terkepal, tubuhnya yang atletis ikut menegang. Selama ini Rangga hanya setia kepada satu wanita, tetapi wanita itu telah mengecewakannya. Inilah caranya untuk membalas kekecewaan tersebut.
Seorang wanita berumur 50 tahunan keluar dari rumah dan mendekati Rangga. "Kamu pasti sopir baru yang dibilang Pak Yoppy itu, kan?"
Rangga segera meredakan ekspresi kegeramannya. Dia menunduk dengan sikap hormat. "Iya, Bu. Namaku Rangga. Aku siap bekerja di rumah ini." Dia menundukkan tubuhnya, melakukan hormat.
Namun dia sengaja menahan berada di posisi itu beberapa detik, bermaksud untuk memamerkan dada bidangnya yang dipenuhi bulu-bulu halus.
Wanita itu bernama Ratna, istri dari Tuan Rahul, mendeham sebelum berkata, "Oke, sebenarnya Pak Yopi itu kerjanya baik. Tetapi dia tiba-tiba sakit dan minta cuti serta mengusulkan temannya untuk menggantikannya. Maka aku pun mengiyakannya."
"Aku pasti tidak akan mengecewakan Ibu Ratna. Setelah Pak Yopi sembuh, dia bisa kembali bekerja dan aku bisa kembali ke pekerjaan lamaku."
Ratna mengajak Rangga masuk ke dalam rumah. Saat itulah, Rangga melihat di balik pintu sambung menuju rumah sebelah, seorang wanita bertubuh padat berisi sedang menatapnya. Rangga tahu siapa wanita itu, tetapi pura-pura tidak mengenalnya.
"Apakah rumah sebelah itu adalah rumah tetangga? Tapi kenapa ada pintu sambungnya?" tanya Rangga pura-pura.
Ratna menoleh dan melihat wanita itu, tetapi wanita tersebut segera menghilang.
"Itu juga rumah suamiku, Tuan Rahul. Tetapi rumah itu ditinggali oleh istri keduanya beserta anak tirinya."
"Oh begitu?" kata Rangga, seolah baru mengerti, padahal dia sudah melakukan riset sebelumnya. Dia sudah mengetahui siapa-siapa saja penghuni di rumah ini.
Wanita bernama Tineke itu, istri kedua Rahul, juga menjadi sasarannya.
Saat mereka masuk, seorang gadis berseragam SMA tampak bersiap untuk pergi. "Ini adalah Tiara, anakku yang paling kecil," kata Ratna.
Tiara hanya melirik sekilas ke arah Rangga, lalu pergi setelah dijemput temannya.
Ratna berkata, "Nanti kalau Tiara butuh kamu, kamu juga harus siap sedia untuk mengantarnya ke sekolah. Kalau dia sedang marahan dengan pacarnya, dia akan butuh sopir."
"Iya, Bu Ratna. Siap."
Kemudian, Ratna menunjuk ke sebuah pintu. "Itu kamar anakku yang kedua. Namanya Cia, tapi dia masih tidur."
"Apa dia sudah kuliah?"
"Iya. Dia sudah menikah, tetapi suaminya bekerja di luar kota. Jadi kalau suaminya sedang tidak di rumah, dia kembali tinggal di sini."
Rangga pun mengangguk. Setelah itu, Ratna mengungkit anak sulung mereka yang laki-laki, yang sudah berkeluarga dan tinggal terpisah.
Ketika Ratna memperkenalkan Rangga dengan Mbak Pur dan Bi Iyem, asisten rumah tangga di rumah ini, terdengar suara lelaki dari ruang tamu. "Suamiku sudah mau ke kantor. Sebaiknya kamu segera memperkenalkan dirimu kepadanya dan segera mengantarnya ke kantor."
"Iya, Bu. Siap."
Saat Rangga melihat pria itu, dia hampir tidak bisa menahan diri. Tangannya terkepal. Pria tua yang tidak pantas menjadi saingannya ini telah berselingkuh dengan istrinya selama hampir dua tahun.
Rahul menatap Rangga. "Jadi kamu sopir baru yang dibilang Yopi itu?"
"Iya, Pak. Namaku Rangga."
"Oke. Antarkan aku ke kantor."
"Mari, Pak Rahul."
Saat Rahul melewatinya, Rangga hampir saja melepaskan amarahnya. Namun, dia memiliki rencana jangka panjang untuk membalas dendamnya, jadi dia mengendalikan diri.
Sesampainya di kantor dan setelah menurunkan Rahul, Rangga memperhatikan kantor itu. Di sinilah semuanya bermula. Di sinilah istrinya beberapa kali dilecehkan hingga akhirnya tidak berdaya dan berakihr menjadi selingkuhan Rahul.
Tiba-tiba Rahul yang sudah meninggalkan mobil sambil menelepon kembali mendekati Rangga. "Kamu langsung balik ke rumah, lalu jemput Tineke ke mall. Mengerti?"
"Bagaimana dengan Bapak?"
"Mungkin aku akan memakai sopir kantor kalau aku harus keluar. Oke, kamu pulanglah."
"Baik, Pak."
Dalam perjalanan kembali, Rangga menerima telepon dari Jojo, istrinya. "Apa maumu, Jojo?"
"Kamu ke mana, Rangga? Kenapa tidak ada di rumah?"
"Aku sedang kerja lapangan."
"Hah? Bukannya kamu biasanya cuma kerja di depan laptop?"
Sebelum ini, Rangga memang seorang trader dan hanya bekerja dari rumah.
"Sekarang aku mau sambil kerja lapangan melihat-lihat kompetitorku supaya bisa mendapatkan hasil lebih baik," bohong Rangga.
"Oke. Kamu silakan kerja lapangan, aku akan tinggal di rumah dan tidak akan bekerja lagi. Aku puas dengan penghasilanmu, yang penting keluarga kita tetap utuh."
Rangga mendengus. Dia ingin meninggalkan Jojo setelah perselingkuhannya terbongkar, tetapi tidak sanggup karena anak-anak mereka sangat berharap orang tua mereka tetap bersama.
"Jam berapa kamu pulang, Rangga sayang?" tanya Jojo dengan nada lembut. Sungguh berbeda dari sebelum Rangga memergokinya selingkuh.
Jojo dulu begitu cuek dan dingin. Kini, wanita itu jadi berubah peduli, dan terus berbicara dengan nada mendayu, tapi Rangga tidak akan terjebak lagi.
"Aku tidak tahu. Mungkin tidak akan pulang."
"Rangga, kamu tidak sedang meninggalkan aku, kan?"
"Kalau aku ingin meninggalkanmu, aku sudah membawa anak-anak kita pergi, tapi aku tidak melakukannya, kan?"
"Iya, memang."
"Aku cuma ingin menenangkan diri sambil kerja lapangan. Dua hari lagi aku pulang."
"Baik, Rangga. Aku akan menunggu sampai kamu pulang dan akan selalu memperhatikan anak-anak kita."
"Thanks."
Setelah itu Rangga kembali ke rumah Rahul dan langsung menuju rumah sebelah untuk menjemput Tineke.
Tineke yang sudah berdandan cantik itu keluar, dia sengaja menggesekkan buah dadanya yang sintal ke lengan Rangga, hingga membuat Rangga kaget.
Tineke menatapnya penuh arti. Sebuah godaan sudah mulai dilayangkan, dan Rangga mengerti kalau rencana pertamanya akan bisa dilaksanakan dengan sangat mudah.
"Enakkk banget, Leticia. Kamu hebat banget." Dalam hatinya, Nathan cukup takjub karena sebagai seorang perawan, maka apa yang dilakukan Leticia ini, memang luar biasa.Leticia tersenyum mendengar pujian Nathan ini. Dia senang karena usahanya mulai berhasil.Sejak melihat obsesi ibunya akan Nathan yang belum kesampaian itu, Leticia bertekad untuk menyaingi ibunya.Semakin lama melihat foto Nathan di grup tante Nepsong yang suk dibagikan Tante Lisa, membuat Leticia jatuh hati pada Nathan.Leticia ingin membuat Nathan tergila-gila padanya dan ketagihan padanya. Karena itu, Leticia sudah mempelajari cara-cara untuk menyenangkan lelaki baik dari video panas maupun dari artikel nasehat tentang hubungan suami istri.Leticia adalah seorang gadis dingin yang tidak bisa jatuh cinta pada lawan jenisnya. Hal yang membuat dia sempat mengkhawatirkan dirinya sendiri.Karena itu, saat Leticia menyadari kalau dia jatuh cinta pada Nathan, maka, dia tidak lagi memperhitungkan status Nathan dan tidak lag
"Gadis itu bikin heboh waktu dia bilang, dia datang untuk menyewa kamu," jawab Tuti di ujung telepon."Menyewa aku?" tanya Leon lagi."Iya. Secara spesifik dia menyebut namamu. Bahkan dia bilang, dia khusus sewa kamu karena dia ingin melepas keperawanannya padamu.""Hah!""Mendengar kata-kata gadis itu, om-om senang berebutan tunjuk tangan. Mereka rela tidak dibayar untuk memerawani gadis itu.""Terus?""Dia gak mau. Terus, para cowok bayaran maju. Mereka juga berebutan pingin tidur dengan gadis itu. Rata-rata bersedia gak dibayar asal bisa bobo dengan gadis itu.""Lalu?""Dia gak mau. Maunya cuma sama kamu, Nathan. Harus kamu yang mengambil perawannya. Gitu katanya.""Terus?""Tante Lisa sudah bilang kalau kamu itu gak sembarang bisa dipesan. Apalagi angka lelang kamu semalam sudah menyentuh angka 185 juta. Udah mahal banget.""Terus?""Gadis itu bilang, ayahnya pengusaha dan dia bisa membayar jumlah yang melebihi 185 juta itu.""Gila.""Makanya. Dan dia benar-benar ikut lelang loh d
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, hanya ada desahan kecil yang terdengar saat Stella kembali mendapatkan puncak kenikmatannya untuk kesekian kalinya.Stella betul-betul tidak berdaya. Area kewanitaannya terasa sakit. Lututnya kedodoran, kikinya sakit. Walaupun belakangan dia hanya berdiam diri tapi tetap saja hujaman-hujaman dari benda besar milik Nathan itu, terus membuat Stella mengalami puncak dari satu puncak ke puncak lainnya.Biasanya, dengan pasangannya sebelumnya, Stella baru akan mendapatkan puncak saat dia aktif bergerak, aktif menggoyangkan pinggulnya karena saat dia aktif bergerak ada stimulus yang menjalari tubuhnya yang membuat dia mendapatkan puncaknya.Hanya saja, hal itu tidak berlaku saat dia berhadapan dengan Nathan ini.Karena Nathan bak seorang panglima perang yang terus menyerang musuhnya, terus membuat musuhnya tidak berdaya hingga harus mengalami ledakan-ledakan berkali-kaliItulah yang dialami Stella. Setelah 5 puncak lagi, dia sudah tidak berdaya sehingga set
Nathan terus berpacu menusuk-nusuk liang kewanitaan Stella dengan torpedonya yang terus kencang menghujam hingga ke kedalaman tubuh Stella.Dengan posisi saling berhadapan seperti ini, Nathan berpacu dengan cepat sambil lidahnya mulai mencari-cari sesuatu di belahan dada Stella.Lidah Nathan mulai membelai-belai tonjolan di buah dada Stella hingga membuat Stella menengadahkan kepalanya ke atas meresapi dua serangan yang sedang dialaminya saat ini.Tusukan-tusukan Nathan di bawah sana ditambah dengan belaian lidah Nathan di tonjolan buah dadanya membuat Stella berteriak kencang.Hanya dalam tempo singkat saja, Stella sudah dibekap gairah yang teramat kuat. Dia sedang dibawa menuju ke puncak, dibawa menuju ke awang-awang dan mendaki puncak kenikmatan yang luar biasa.Tusukan-tusukan dan gesekan-gesekan yang dilakukan oleh benda luar biasa besar itu mengantarkan Stella dengan cepatnya mendaki puncak dengan rasa nikmat tiada taranya, sesuatu yang tidak pernah Stella rasakan pada pria lain
Nathan yang hendak menuju ke arah pintu untuk keluar dari kamar dan apartemennya ini, terpaksa langsung membalikan tubuhnya dan menjatuhkan diri ke arah pembaringan sebelum Stella melihat gerakannya untuk keluar tadi."Ahhh ... kirain kamu mau kemana. Ternyata kamu ingin menusukku dari belakang. Ya udah. Tusuk, sayang. Aku pasrah," desah Stella manja.Untuk sementara, Nathan belum bisa melanjutkan rencananya untuk keluar dari sini. Terpaksa lah Nathan ikuti kemauan Stella ini.Nathan mulai mengambil posisi di belakang tubuh Nathan. Kemudian dia mulai mengarahkan batang jumbonya ke arah liang kewanitaannya Stella.Stella kembali menjerit kesakitan karena miliknya diterobos oleh batang jumbo itu.Nathan langsung bergerak cepat. Menusuk tanpa perlu menahan-nahan lagi.Kalau pada Eva atau wanita lainnya, Nathan kerap kali agak pelan bahkan sempat berhenti, karena takut akan membuat mereka kesakitan.Tapi, khusus untuk Stella, karena sikap Stella yang menyebalkan, maka, Nathan langsung ber
Walaupun Tasya meminta gretongan tapi karena Tasya sudah terlanjur berada di atas tubuh Nathan dan sudah terlanjur bergoyang, maka Nathan terpaksa pasrah.Nathan biarkan Tasya memainkan milik jumbo Nathan dengan gerakan cepat di atas tubuh Nathan.Nathan mulai mengimbanginya dengan gerakan cepat dan bahkan sangat cepat hingga membuat Tasya mulai terbawa hasrat.Nathan membawa Tasya naik tinggi dalam gairah yang amat sangat hingga akhirnya Tasya merasakan puncak kenikmatannya lagi setelah sebelumnya dia merasakannya saat berada di kamar mandi."Oh ... kamu benar-benar hebat, Nathan. Benar-benar hebat. Aku ingin tahu nomor teleponmu, Nathan.""Aku tidak bisa, Tasya.""Kenapa? Aku kan ingin kembali melakukan hal seperti ini denganmu. Sekarang sih aku sudah capek tapi mungkin besok malam kita bisa melakukan ini lagi. Gimana?""Aku tidak bisa, Tasya. Aku sudah janji untuk tidak memberitahu nomor teleponku pada pelangganku.""Please please please please please. Masak sih kamu akan membiarka
Ayu mengangkat wajahnya. Dia betul-betul menikmati apa yang terjadi ini. Dia betul-betul menikmati bergoyang dengan gaya di atas seperti ini dengan benda besar yang kini mengganjal tubuhnya di bawah sana.Nathan biarkan Ayu bergoyang. Nathan tetap yakin kalau batang perkasanya ini masih tetap perkasa walaupun saat ini tubuhnya sedang ditindih oleh wanita sebesar Ayu, tetapi itu tidak merubah keadaan. Batang perkasanya akan tetap prima seperti yang biasanya diharapkan Nathan.Batang perkasa Nathan ini tidak pernah mengecewakannya, dari dulu hingga saat ini. Karena itu, Nathan yakin sekali kalau batang perkasanya akan terus bekerja maksimal bagi pekerjaan Nathan sebagai pemuas wanita pada saat ini.Ayu semakin mendesah kuat. Jeritannya semakin nyaring terdengar. Pinggulnya terus bergoyang-goyang kadang naik turun kadang memutar kadang ke kiri dan ke kanan.Bagian kewanitaannya terus-menerus menggunakan batang kejantanan Nathan sebagai sarana bagi Ayu untuk mereguk kenikmatan yang dia da
Nathan mendengar sesuatu. Karena itu, Nathan segera berbisik pada Tasya. "Nampaknya Ayu mau bangun.""Tuntaskan aku dulu, Nathan. Ini tinggal dikit, please." Wajah Tasya terlihat memohon. Nathan terpaksa mengiyakannya.Nathan bergerak cepat. Super cepat memasuk keluarkan burung besarnya yang berkilat untuk membuat Tasya kembali menjerit.Tasya tidak peduli lagi kalau Ayu memergoki dirinya di kamar mandi ini. Tasya cuma ingin mereguk kenikmatan hingga dia puas.Tasya ingin mencapai puncak. Tasya tidak mau setengah-setengah. Dia ingin dipuaskan dulu.Tasya kembali menggoyangkan pinggulnya untuk mengarahkan benda jumbo milik Nathan itu di titik-titik yang disukainya.Gerakan cepat Nathan ini, membuat Tasya dengan cepat bisa mengarahkan kepala dari benda jumbo milik Nathan untuk bisa banyak kali menyentuh titik-titik yang Tasya sukai.Tasya semakin menggila karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Dia tidak peduli lagi akan ancaman Ayu memergoki dirinya di sini."Owh ... Nathan. Enak
Semakin kencang karena gesekan-gesekan yang dia rasakan ini, betul-betul memberi surga dunia bagi Ayu yang menghantarkan Ayu naik tinggi ke puncak kenikmatan.Perut Ayu yang dipenuhi lemak itu, bergoyang-goyang mengikuti hentakan demi hentakan yang dilakukan Nathan yang mengalirkan arus listrik kenikmatan di sekujur tubuh Ayu.Ayu terus menutup matanya rapat-rapat sambil menjerit-jerit merasakan desakan kenikmatan yang luar biasa melalui batang jumbo yang keluar masuk mendatangkan rasa yang tidak terkira bagi Ayu.Nathan terus memacu dirinya untuk memberi Ayu kenikmatan dengan gerakan yang bukan sembarang gerakan, tapi gerakan yang sudah menjadi keahlian dirinya yang dia pelajari dalam waktu singkat tapi sudah dia kuasai.Saat bersama Eva, Nathan terus mengasah kemampuannya dengan cara melihat mimik wajah Eva.Nathan pun terbiasa menusuk di arah jam 1 di kedalaman liang kewanitaan milik Eva, untuk menjangkau titik kenikmatan di dalam sana.Tusukan yang tepat dan dalam tempo yang cepat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments