Pada saat ini, Kusno bergegas mendekat. Dia bersimpuh di depan kasur dan bertutur dengan semangat, "Kakak, akhirnya kamu bangun. Bagus sekali. Akhirnya aku bisa tenang."Sikapnya sangat bertolak belakang dengan sebelumnya.Marten menatapnya dengan dingin seraya membalas, "Nggak. Aku hanya mayat hidup."Kusno tertegun hingga terbatuk-batuk. Dia berkata, "Kak, kamu sudah sembuh. Aku akan masak untukmu. Kamu sudah lama nggak makan.""Nggak perlu," timpal Marten dengan dingin. Dia menatap Kusno sebelum menyindir, "Aku takut kamu akan meracuniku.""Mana mungkin? Aku ini adik kandungmu," bantah Kusno."Kalau dulu aku tahu sifatmu akan seperti ini, aku pasti akan langsung memasukkanmu kembali ke perut Ibu begitu kamu dilahirkan," kata Marten.Kusno terdiam.Marten memperingatkan, "Mulai hari ini, kamu nggak perlu melakukan apa-apa lagi. Ambil uang yang kamu punya sekarang dan habiskan sisa hidupmu dengan baik."Raut wajah Kusno seketika berubah. Marten mau mengusirnya."Kakak, kamu kira aku a
Last Updated : 2025-01-07 Read more