Home / Urban / Guruku Tiga Pendekar Terhebat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Guruku Tiga Pendekar Terhebat: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

'Berani sekali wanita ini! Berani-beraninya dia bercumbu dengan anak muda di depan mataku. Ini namanya cari mati!'Angga tertawa lebar. Dia tahu pertunjukan bagus yang akan segera dimulai. Sementara itu, Igor tertegun melihat Baskara.Bagaimana bisa Baskara berada di sini, apalagi bersama Zaskia? Dia tahu ada sesuatu yang besar yang akan terjadi. Dengan sifat Adjie, masalah ini tidak akan berakhir begitu saja.Angga tersenyum. "Sepertinya ada yang nggak beres. Wanita yang ingin kamu dapatkan sudah menjadi milik orang lain."Adjie menatap Angga dengan wajah murung, lalu mendengus dingin. Jika orang lain berada di posisi Angga, mereka pasti sudah ketakutan karena tidak semua orang bisa menanggung kemarahan Adjie.Namun, Angga tidak peduli. Mereka memang musuh. Dia meneruskan, "Nggak ada gunanya marah padaku. Bukan aku yang merebut wanitamu. Omong-omong, siapa anak itu? Beraninya dia merebut wanita Pak Adjie. Ini sama saja dengan menginjak-injak harga diri Pak Adjie!"Wajah Adjie sungguh
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 22

Suasana menjadi sunyi senyap. Semua orang menatap Baskara dengan takut sekaligus kagum.Igor dan Angga tertegun. Adjie yang posisinya berada di atas mereka, tewas begitu saja. Mereka merasa seperti sedang bermimpi.Para anak buah Adjie langsung kalang kabut. Mereka mengepung Baskara, menatapnya dengan dingin dan galak. Sosok mereka dipenuhi aura membunuh.Ketika menghadapi kemarahan mereka, Zaskia sama sekali tidak merasa kesal, malah merasa bersemangat. Napasnya agak memburu, wajahnya memerah. Dia menyukai situasi menegangkan seperti ini. Tidak ada yang tahu bahwa di balik penampilan dinginnya, tersembunyi jiwa yang liar."Bunuh dia! Balas dendam untuk Pak Adjie!" Para bawahan sontak menerjang ke arah Baskara.Para tamu pun berteriak kaget. Mereka bergegas menghindar karena takut terkena imbas.Igor menggertakkan giginya dan berlari maju untuk membantu Baskara. Lagi pula, Baskara adalah orang yang menyelamatkan ibunya. Igor tidak bisa berpangku tangan melihat Baskara diserang.Saat in
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 23

Mereka menatap Baskara dengan ngeri, tidak menyangka suasana akan menjadi begitu mencekam saat dia marah."Ingat satu hal, sebelum kalian membunuhku, jangan sentuh orang-orang di sekitarku atau kalian akan menyesal karena sudah datang ke dunia ini." Suara Baskara terdengar dingin, seolah-olah dirinya berasal dari neraka.Hal ini membuat anak buah Adjie yang memegang pisau itu gemetar ketakutan. Hatinya tiba-tiba dipenuhi penyesalan yang mendalam. Kenapa dia harus mengusik pria ini? Kenapa dia harus mengancam Baskara dengan Zaskia?Entah sejak kapan, Baskara sudah berada di sampingnya. Dia mencengkeram tangan pria itu, lalu menekannya dengan kuat di bawah tatapan terkejut pria itu.Tulang tangan pria itu sontak hancur berkeping-keping. Belum selesai sampai di situ, di bawah tatapan penuh ketakutan pria itu, Baskara menekan titik-titik akupunkturnya, lalu mematahkan semua tulangnya.Pria itu lantas menjerit kesakitan. Urat-urat di dahinya menonjol dan seluruh tubuhnya berkeringat dingin.
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 24

Seisi ruangan sunyi senyap. Tidak ada seorang pun yang berani berbicara. Semua mata tertuju pada sosok Baskara. Tatapan mereka seperti melihat hantu.Ini sungguh menyeramkan. Selain merasa takut, orang-orang juga merasa kagum dengan kemampuan Baskara. Kemampuan ini jelas sudah melampaui kemampuan manusia biasa.Igor termangu. Dia sudah menebak bahwa Baskara adalah seorang pesilat, tetapi dia tidak menyangka Baskara akan sekuat ini.Adjie yang merupakan bos dunia hitam terkuat di Kota Mentari, tewas begitu saja. Sementara itu, ratusan anak buahnya yang mengepung Baskara juga dikalahkan dengan mudah. Jika Baskara tidak berbelaskasihan, mungkin tidak ada satu pun yang selamat."Igor, ayo pergi." Baskara melirik Igor.Igor ragu-ragu sejenak sebelum mengikuti. Dia tahu bahwa mengikuti Baskara sama saja dengan mengumumkan bahwa dirinya berada di pihak Baskara.Bagi Igor, ini adalah risiko tetapi juga peluang. Namun, preman mana yang takut pada risiko?Makanya, Igor hanya ragu-ragu untuk sesa
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 25

"Bu Zaskia benar." Igor menghela napas. Dia juga sudah menghasilkan uang yang cukup banyak dan berniat meninggalkan dunia hitam. Namun, dia tahu dirinya hanya akan berakhir tragis jika keluar begitu saja. Hanya beberapa orang yang bisa selamat setelah meninggalkan dunia hitam.Baskara terkekeh-kekeh, lalu berkata, "Aku nggak pernah menganggap serius dunia hitam. Di hadapan kekuatan sejati, dunia hitam cuma permainan anak-anak. Yang benar-benar kejam adalah dunia kami."Maksudnya dunia para pesilat? Igor dan Zaskia menunjukkan ekspresi terkejut. Mereka adalah orang biasa sehingga tidak memahami dunia para pesilat."Aku malas ikut campur urusan dunia hitam. Aku nggak ingin menindas orang. Aku cuma mau ada yang mengendalikan dunia hitam kota ini. Dengan begini, perusahaanmu bisa beroperasi dengan normal," jelas Baskara mengungkapkan tujuannya.Igor adalah satu-satunya orang yang Baskara kenal di dunia hitam. Ditambah lagi Igor berpihak padanya pada situasi berbahaya tadi, Baskara pun sang
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 26

Jelita meringkuk di sofa dengan wajah muram.Ketika melihatnya seperti itu, Sandra semakin marah. Dia berkata dengan nada kesal, "Kamu ini kurang waspada. Suamimu pergi mencari wanita lain, tapi kamu malah mengantarnya pergi.""Sekarang sudah malam, kenapa kamu nggak menyuruhnya pulang? Kalau ternyata Baskara benar-benar terpikat sama Zaskia, aku rasa kamu bakal nangis darah!""Kak Sandra, kenapa aku merasa kamu lebih emosi daripada aku? Kamu suka Baskara ya?" tanya Jelita dengan hati-hati.Amarah Sandra langsung tersulut seperti kucing yang ekornya terinjak. Dia meninggikan suaranya dan menyahut, "Aku khawatir padamu, apa urusannya denganku? Meskipun Baskara nggak terlalu baik, dia adalah Master Lamting! Kalau sampai Zaskia merebutnya, kamu pasti nyesal.""Aku cuma nggak ingin melihatmu menderita. Gimana mungkin aku suka pada Baskara si bocah tengik itu?" Wajah Sandra merah padam, tidak tahu apakah karena marah atau malu.Jelita tertawa kecil, lalu memeluk Sandra dan berucap, "Tenang
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 27

Baskara menguap. Setelah keluar, dia tanpa sadar membuka pintu sebelah, lalu masuk ke selimut. Sebuah tubuh yang harum dan seksi melilit tubuhnya. Baskara tidur nyenyak dan secara naluriah memeluk tubuh itu.Keesokan paginya, terdengar teriakan keras. Kemudian, pintu kamar Sandra dibuka. Baskara mengucek matanya dan menatap kedua wanita yang terkejut dengan ekspresi bingung."Baskara, kenapa kamu tidur di kamar kakak sepupuku lagi?" tanya Jelita dengan terkejut.Sandra pun murka. Dia menatap Baskara dengan wajah penuh amarah. Ternyata semalam dia lagi-lagi tidur di pelukan Baskara."Baskara, beri aku penjelasan!" pekik Sandra dengan gusar.Baskara menyahut dengan santai, "Kamu wanitaku. Sebelumnya kita sudah sepakat, 'kan? Kenapa harus malu kalau tidur sama aku?"Sandra tercengang, kapan dia pernah menyetujui hubungannya dengan Baskara? Jelita juga tertegun sebelum diam-diam tertawa."Ternyata begitu ya. Kak Sandra, kamu sudah menyetujui hubunganmu dengan Baskara. Ngapain malu-malu lag
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 28

Adjie adalah orang nomor satu di dunia hitam Kota Mentari. Bahkan, Marten harus bersikap sopan saat bertemu Adjie.Ketika melihat wajah Jelita yang terkejut, Marten meneruskan, "Bukan cuma itu, dia juga mengalahkan lebih dari 100 orang sendirian. Seluruh kota sangat terkejut dengan hasil ini."Mengalahkan 100 orang sendirian? Bukankah hal seperti ini hanya ada di novel?Baskara mengedikkan bahunya. Dia mengira ada masalah besar apa, rupanya cuma ini."Sekarang situasi di dunia hitam Kota Mentari sudah berubah. Igor menjadi penguasa baru. Dengar-dengar dia anak buahmu ya?" tanya Marten sambil menatap Baskara.Baskara menggeleng. "Aku cuma rasa dia orang baik, jadi suruh dia menggantikan Adjie. Dia bukan anak buahku. Kami bisa dibilang teman. Aku nggak tertarik dengan dunia hitam."Marten menghela napas lega mendengarnya. "Baguslah kalau begitu. Dunia hitam memang terdengar keren, tapi sangat sedikit yang berakhir dengan baik. Yang kamu lakukan sudah benar. Kamu berhasil memengaruhi duni
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 29

Jelita mengikuti Baskara dan duduk di sampingnya. Meskipun ditatap oleh begitu banyak orang, dia sama sekali tidak panik.Lagi pula, Keluarga Biani bukan keluarga biasa. Jadi, suasana seperti ini sudah biasa bagi Jelita."Siapa mereka?" tanya seorang pria berusia 50-an tahun.Karno tersenyum dan menyahut, "Mereka adalah tamu penting yang kuundang. Pak Baskara ini punya bakat dan wawasan melukis yang jauh melampaui kita."Begitu mendengarnya, pria itu tampak tidak percaya. "Bukannya aku nggak percaya, tapi dia terlalu muda. Kalau kamu bilang kemampuannya melampaui kita, aku nggak bisa percaya.""Kali ini penilaianmu salah. Kemampuan Pak Baskara benaran jauh di atas kita. Nanti aku tunjukkan buktinya kepada kalian." Karno sama sekali tidak marah.Jika Karno tidak tahu identitas asli Baskara, dia juga tidak akan percaya seperti temannya ini.Slamet adalah Wakil Ketua Asosiasi Seni Lukis Kota Mentari. Dia cukup berpengaruh di pemerintahan Kota Mentari. Kemampuan melukisnya bisa menyaingi K
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 30

"Cih! Jangankan 600 miliar, 2 triliun pun aku nggak mau," sahut Karno dengan kesal. Dia tidak akan menjual harta karun ini kepada siapa pun."Hais, sayang sekali. Aku ingin sekali lukisan dari Master Lamting, tapi nggak pernah ada kesempatan untuk mendapatkannya." Pria tua itu menghela napas.Ketika melihat ekspresi kecewa itu, Jelita tak kuasa berujar, "Pak, kalau kamu benaran mau, suruh Baskara melukis untukmu saja."Pria tua itu terkekeh-kekeh mendengarnya. "Dik, kamu salah paham. Yang aku mau lukisan Master Lamting, bukan lukisan orang lain. Terima kasih sudah menawarkan."Jelas sekali, pria tua itu sama sekali tidak menganggap serius kemampuan Baskara. Jelita pun merasa agak kesal karena ditolak. Dia tahu orang-orang ini meremehkan Baskara. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk tidak berbicara lagi.Karno tidak bisa menahan tawanya. Dia melirik Baskara dan berkata kepada temannya, "Semoga kamu nggak menyesali omonganmu sendiri."Pria tua yang bernama Eko itu pun bertanya dengan hera
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status