Home / Urban / Guruku Tiga Pendekar Terhebat / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Guruku Tiga Pendekar Terhebat: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

Sandra bertanya dengan penasaran, "Harga lukisanmu semahal itu?""Mungkin saja," balas Baskara sambil mengangguk. Dia kelihatannya tidak terlalu peduli.Melihat sikap Baskara yang malas untuk menjelaskan, Sandra tidak bertanya lebih lanjut. Namun, pikirannya masih tertuju pada cek senilai 200 miliar yang ada di dalam tas kecilnya. Perasaan penasaran terhadap Baskara menjadi makin besar.Pria seperti apa sebenarnya Baskara ini? Dia memiliki kemampuan medis yang luar biasa, bakat melukis yang tidak kalah hebat, dan tadi sudah terbukti memiliki kekuatan fisik yang mengesankan.Dua anak buah Agus bahkan terlempar begitu saja karena tamparannya. Dia benar-benar pria yang penuh misteri.Sandra memandang Baskara dengan penuh perhatian. Makin mengamatinya, makin sulit baginya untuk memahami pria itu. Rasanya seolah-olah ada lapisan kabut tebal yang tidak pernah bisa ditembus.Setelah selesai makan, Sandra berniat untuk membayar tagihan. Namun, petugas kasir malah mengatakan bahwa semua sudah l
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 12

Agus dan dua pengawalnya dihajar habis-habisan oleh anak buah Igor. Mereka sempat mencoba melawan, tetapi itu hanya membuat pukulan yang mereka terima makin brutal.Melihat adegan tersebut, Sandra merasa tidak nyaman dan mengingatkan Ivana, "Bibi, anakmu memukul orang lagi."Ivana yang dikenal ramah dan penuh rasa terima kasih itu, sebenarnya tidak suka melihat anaknya memukul orang. Namun, kali ini dia hanya menjawab, "Nggak apa-apa, yang dipukuli itu orang jahat. Itu juga termasuk perbuatan baik."Jelas sekali dalam pandangan Ivana, Agus dan anak buahnya sudah masuk kategori "orang jahat". Logika Ivana sangat sederhana. Baskara adalah orang baik, jadi musuh Baskara pasti adalah orang jahat.Sementara itu, anaknya tidak boleh memukul orang baik. Hanya saja, tidak masalah jika dia memukul orang jahat.Tidak lama kemudian, Igor kembali setelah memberikan pelajaran kepada Agus. Sementara itu, Agus dan kedua pengawalnya tergeletak di jalan sambil mengerang kesakitan.Sebenarnya, Igor tida
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 13

Saat keduanya kembali ke rumah, Sandra terlihat sangat ceria. Melihat ekspresi bahagia seperti itu, Jelita merasa sangat terkejut. Jelas ada sesuatu yang membuatnya sangat senang."Kak Sandra, apa yang terjadi? Kenapa kamu kelihatan bahagia sekali?" tanya Jelita dengan penasaran.Sandra mengeluarkan selembar cek dari tasnya, lalu berujar, "Lihat ini!"Nominal 200 miliar membuat Jelita terkejut. Bahkan, matanya sampai membelalak. Dia sontak bertanya, "Apa kamu menjual dirimu? Nggak mungkin. Kalaupun kamu menjual diri, nggak mungkin dihargai sebanyak ini!"Sandra mengetuk kepala Jelita perlahan. Tindakannya membuat Jelita langsung meringis dan berjongkok sambil memegangi kepalanya.Sandra memberi tahu, "Kamu ini selalu ngawur! Mana mungkin aku jual diriku demi uang? Cek ini dikasih sama Baskara."Jelita melirik ke arah Baskara dengan tatapan penuh keraguan. Ini bukan kenyataan, 'kan? Perlu diketahui, kemarin Baskara bahkan tidak punya uang untuk makan. Bagaimana mungkin dia bisa punya ua
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 14

Pikiran Karno sangat sederhana. Apabila Master Lamting tidak tidur nyenyak dan memberikan lukisan yang asal-asalan, bukankah dia akan rugi besar?Keduanya mengobrol santai sambil menunggu. Tak lama kemudian, Sandra datang dengan membawa sebuah lukisan di tangannya. Dia terlihat sedikit linglung seolah-olah belum sepenuhnya kembali ke dunia nyata.Baru saja, Sandra menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana Baskara melukis sebuah karya. Pengalaman itu membuatnya luar biasa terkejut. Tidak ada keraguan lagi, Baskara adalah Master Lamting. Di dunia ini, tidak ada pelukis lain yang bisa menandingi tingkat keahliannya.Bahkan pelukis yang dianggap sebagai nomor satu di dunia seni lukis saat ini pun, sebagian popularitasnya dihasilkan oleh tim pemasaran. Sementara itu, kemampuan Baskara jelas berada jauh di atas level mereka.Marten bertanya, "Sandra, apa Baskara sudah bangun?"Sandra membalas, "Dia sudah pergi. Tadi, dia pergi sama Jelita ke kampus. Sebelum pergi, dia menitipkan lukis
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 15

Leo tiba-tiba menghela napas panjang dan menunduk. Di sisi lain, Baskara bertanya sambil menatapnya, "Ada apa?""Seumur hidup ini, aku nggak mungkin bisa bikin dosen cantik seperti Bu Linda tertarik padaku," jawab Leo dengan ekspresi penuh kesedihan.Baskara meliriknya sebentar, lalu menepuk bahunya sambil berujar, "Jangan berpikir begitu."Mata Leo langsung berbinar penuh harapan. Dia bertanya dengan antusias, "Kak, menurutmu aku masih punya peluang?"Baskara membalas sambil menggeleng, "Maksudku, bahkan di kehidupan berikutnya pun dia nggak akan tertarik padamu." Leo langsung memutar matanya. Dia merasa seperti dihantam pukulan telak.Sementara itu, Jelita yang berada di sebelah mereka terlihat menahan tawa. Dalam hati, dia merasa Baskara benar-benar terlalu kejam dalam bercanda.Tiba-tiba, Linda berbicara dengan nada dingin, "Kalian lagi membicarakan apa? Kalau lucu, kenapa nggak dibagikan dengan Ibu?"Wajah Leo langsung pucat pasi. "Gawat, kena masalah."Sebagai dosen wanita paling
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 16

"Berhenti." Saat Baskara sedang memikirkan cara untuk mendapatkan uang, tiba-tiba terdengar suara seseorang.Saat berbalik, Baskara mendapati lima pria sedang mendekat. Pemimpin mereka sepertinya kurang sehat. Jalannya lemah dan lingkar matanya agak gelap. Dia menatap Baskara dengan ekspresi marah.Baskara pun menunjuk dirinya sendiri, lalu bertanya, "Kamu memanggilku?""Ya," jawab pria itu sambil mendekat. Dia memandang Baskara dari atas ke bawah dengan penuh rasa tidak hormat, lalu bertanya, "Kamu pacarnya Jelita?"Baskara membalas sambil menggeleng, "Bukan." Tentu saja dia bukan pacarnya. Dia adalah suaminya.Pria itu sedikit terkejut. Dia menoleh ke arah pria berkacamata di sebelahnya, lalu bertanya, "Bukannya kamu bilang dia pacarnya Jelita?"Pria berkacamata itu menjawab dengan nada sedikit tersinggung, "Aku dengar sendiri dia panggil Jelita dengan sebutan Sayang."Orang itu mengangguk, sepertinya yakin bahwa temannya tidak berbohong. Dia kembali menatap Baskara dengan dingin, la
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 17

Setelah makan sedikit, ekspresi Jelita terlihat agak khawatir."Kamu harus hati-hati. Kamu telah menyinggung Hamid. Dia nggak akan melepaskanmu begitu saja. Dia pasti akan mencari masalah denganmu nanti." Jelita memperingatkan Baskara. Kemudian, dia menambahkan, "Gimana kalau kamu kembalikan 10 miliar itu kepadanya?"Baskara menggeleng. "Kamu lupa ya? Aku pernah menghajar Agus."Hamid seharusnya lebih mudah ditangani. Karena Baskara sudah pernah menghajar Agus, itu artinya menyinggung Hamid bukan masalah besar untuknya.Agus adalah anak manja yang terkenal di seluruh kota kecil ini, sedangkan Hamid adalah pelajar yang kemampuannya terbatas. Baskara saja tidak takut pada Agus, kenapa dia harus takut pada Hamid?"Ya sudah, pokoknya kamu hati-hati saja. Lagi pula, masih ada Keluarga Biani. Nggak sembarangan orang berani menyentuh Keluarga Biani," kata Jelita dengan tegas. Jelas sekali, dia sangat melindungi Baskara."Sayang, kamu terlalu baik padaku. Aku sampai nggak tahu harus gimana bal
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 18

"Nggak usah berlebihan begitu, aku sangat patuh pada hukum." Baskara menepuk bahu Igor, lalu memuji, "Tapi, performamu kali ini cukup bagus, layak dipuji."Igor tertawa. "Jangan sungkan-sungkan padaku. Bisa melayanimu adalah kehormatan untukku."Jelita melirik Igor dengan aneh. Ekspresinya dipenuhi ketidakpercayaan. Ini Igor yang menguasai dunia hitam Kota Mentari? Kenapa malah bersikap begitu sopan di depan Baskara?Setelah melirik Hamid, Baskara berkata, "Sudah cukup, jangan sampai dia mati. Tempat ini sekolah. Pasti repot kalau ada korban jiwa."Igor mengangguk, memberi isyarat kepada kedua anak buahnya untuk berhenti.Saat ini, Hamid sudah babak belur. Dia terkapar di tanah dan mengejang. Anak buah Igor sangat kejam. Mana mungkin seorang anak muda seperti Hamid bisa menahannya. Dia sudah termasuk hebat karena tidak pingsan.Baskara memanggil Jelita untuk membawanya pergi. Tiba-tiba, Igor memanggil, "Pak, aku boleh minta nomor teleponmu nggak? Kamu telah menyelamatkan ibuku. Aku mau
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 19

Jelita mendengar percakapan mereka dan tahu Zaskia tidak ingin orang lain tahu."Kamu baik sekali. Mulai sekarang, kamu istri pertamaku.""Kenapa begitu?""Karena kamu sangat baik." Baskara tersenyum.Jelita terpingkal-pingkal, memahami maksud Baskara. Namun, Jelita tahu dirinya bukan tidak cemburu karena punya hati yang baik.Masalahnya adalah meskipun Jelita dan Baskara punya perjanjian nikah, mereka baru kenal. Sekalipun Baskara bersama wanita lain, dia akan sulit untuk merasa cemburu.Jelita lebih merasa bersyukur kepada Baskara. Mengenai rasa suka, rasa suka itu belum terlalu kuat."Cepat pulang ya," ujar Jelita setelah tiba.Kemudian, Jelita khawatir Baskara salah paham sehingga buru-buru menambahkan, "Aku nggak punya maksud lain. Kamu juga bisa menginap di luar kalau mau.""Aku bukan pria sembarangan," ucap Baskara dengan serius.Jelita terdiam dan tidak berbicara lagi. Dia menginjak pedal gas, lalu meninggalkan tempat itu.Bar Zuma buka hampir sepanjang hari, kecuali saat bersi
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 20

Baskara terkejut. 'Wanita ini begitu blak-blakan? Aku suka!'Baskara lantas terkekeh-kekeh. "Dalam kamusku, nggak ada kata takut. Ayo, langsung saja!"Baskara menarik pintu mobil dengan tangan kanannya. Begitu masuk, dia ingin memeluk Zaskia. Namun, Zaskia tiba-tiba bertanya lagi, "Sebentar, kalau orang lain juga ingin meniduriku, apa yang bakal kamu lakukan?"Baskara yang sudah siap untuk menyerang langsung marah mendengarnya. Ada orang yang berani mengincar istrinya? "Nyali siapa yang begitu besar? Bawa aku temui orang itu! Aku akan langsung menghabisinya!"Zaskia sungguh kehabisan kata-kata. Dia tidak pernah melihat pria sepede Baskara. Dia lalu berkata, "Kamu sendiri yang bilang ya. Kalau kamu kenapa-napa, jangan salahkan aku."Mereka pergi membeli pakaian baru, lalu menuju lokasi acara. Saat ini, penampilan Zaskia sudah kembali seperti biasa, sebagai CEO yang dingin.Zaskia memberi tahu Baskara bahwa tuan rumah acara ini adalah bos dunia hitam terkuat di Kota Mentari dan telah lam
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status