All Chapters of Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

44 Chapters

Terkejut

Wajah Kevin langsung berubah, aura kemaharan tampak jelas terlihat di matanya. “Kau lupa dengan peringatanku! Tidak ada rasa cemburu. Kau boleh pergi dan tidak usah menemuiku lagi.”Sontak saja wanita itu menjadi terkejut matanya terlihat berkaca-kaca. Ia berlari menghmbur kepelukan Kevin yang tidak membalas. Dan wajahnya pun terlihat dingin seakan tidak tersentuh.“Sa-sayang! Aku minta maaf sudah berkata seperti itu. Sungguh aku tidak memiliki rasa cemburu sama sekali kepada wanita itu. Tolong jangan kau ambiil hati apa yang kukatakan tadi,” gagap wanita itu.Kevin mendorong pelan badan wanita yang pernah menjadi kekasihnya itu. “Sayangnya apa yang sudah kuucapkan tidak akann kutarik lagi. Hubungan kita sudah cukup sampai di sini saja.” Kevin berjalan pergi meninggalkan wanita itu yang terdiam. Air mata wanita itu mengalir dengan deras, tetapi Kevin sama sekali tidak peduli. Mereka sudah memiliki kesepakatan di awal hubungan. Dan ia berhak mengakhirinya, setelah wanita itu berulah
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Permainan Kevin Berlanjut

Ponsel yang ada di tangan Sasha terjatuh ke lantai. Badannya bergetar hebat karena merasa gugup. “M-mas Lukman! Mas mengagetkanku. Itu tadi nomor yang tidak dikenal terus saja meneleponku. Karena tidak mau mengganggu Mas yang sepertinya masih mengantuk aku mengangkatnya di sini.”Lukman memicingkan mata menatap Sasha dengan sorot menyala penuh amarah. Ia menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya kembali dengan kasar. “Apa kamu pikir aku bodoh percaya begitu saja yang kau katakan? Katakan siapa pria itu?” tanya Lukman dengan gigi gemeretak.Sasha menelan ludah dengan sukar. Bibirnya terasa kering dan lidahnya menjadi kelu sukar untuk ia gerakan. Tapak tangannya berkeringat dingin tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada suaminya. Melihat Sasha yang hanya bisa diam saja membuat emosi Lukman menjadi semakin tersulut. Ia memegang pundak Sasha, kemudian mengguncangnya dengan kasar. “Cepat katakan! Jangan buat aku semakin naik darah!” bentak Lukman.“A-aku tidak berbohong sa
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bingung

Bibir Lukman membentuk garis tipis, ia melepaskan pelukannya di tubuh Sasha. “Aku yang akan mengangkat telepon itu. Dan mencari tahu siapa yang sudah menghubungimu.”Lukman berjalan menuju wastafel diambilnya ponsel Sasha. Ia mengangkat ponsel itu dan mengerutkan kening saat melihat nomor kontak yang menghubungi istrinya.“Ibu Panti! Angkatlah. Aku akan mandi duluan. Hilang sudah hasratku untuk bercinta,” gerutu Lukman.Sasha menahan senyuman yang hampir saja terbit di sudut bibirnya. Ia menerima ponsel yang disodorkan ke tangannya oleh Lukman. Sementara satu tangannya yang lain meraih jubah mandi yang tergantung.Sambil memakai jubah ittu ia menerima panggilan telepon dari ibu panti. ‘Halo, Bu! Apakah keadaan di panti baik-baik saja?’Terdengar bunyi gemerisik suara langkah kaki yang diseret terdengar di ujung sambungan telepon. Sebelum pada akhirnya berganti dengan suara ibu panti.‘Ibu meneleponmu untuk mengucapkan terima kasih, atas kiriman bingkisan untuk anak-anak panti yang kau
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Godaan Kevin Sulit Dilawan

Sasha melototkan mata mulutnya terbuka, kemudian ia tutup kembali. “Saya tidak bisa menerima tamu di saat suami saya tidak berada di rumah.”Kevin menyunggingkan senyum tipis. “Apakah kau ingin tahu bersama siapa saat ini suamimu?” Sasha menggeleng, ia tidak ingin mengetahuinya. Karena dirinya percaya Lukman suami yang setia dan tidak akan mengkhianati pernikahan mereka.Setelah beberapa saat dengan sifat keras kepala Sasha, yang tidak mengijinkan Kevin masuk. Ia mengalah. “Baiklah, kalau begitu, aku akan pergi. Sampai jumpa di lokasi proyek. Aku tahu kamu pasti tidak sabar untuk bertemu denganku di sana.”Sebelum Sasha sempat menghindar, ia merasakan tarikan di pinggangnya. Hingga ia terjatuh kepelukan hangat Lukman. “Kau bisa membandingkan ciuman siapa yang jauh lebih hebat. Aku atau suamimu?”Mulut Sasha terbuka mendengarnya dan hal itu dimanfaatkan oleh Kevin. Ia mencium bibir Sasha dalam sebuah ciuman lembut dan dalam.Respon Sasha yang pada awalnya menolak berubah membalas apa
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Terjebak Bayangan

Sasha terdiam sejenak, ia tadi memang hampir saja menyebut nama Kevin. Namun, ia tidak mungkin berkata jujur kepada suaminya. “Mengapa aku harus memikirkan pria lain. Sementara aku begitu merindukan sentuhan dari suamiku.”Untuk menghindari pertanyaan menyelidik dari suaminya. Jemari lentik Sasha bermain di dada telanjang suaminya. Dan terus menggoda, hingga bermain-main di pusar suaminya itu.“Kau sudah mulai nakal berani menggodaku, tetapi aku menyukainya.” Lukman mencium Sasha dan berlanjut, hingga keduanya bercinta dalam bathub tersebut.Beberapa menit berselang keduanya sudah keluar dari bathub dan berpakain rapi. Keduanya duduk santai di sofa ruang tengah. Dengan Sasha yang menyenderkan badan di dada bidang suaminya.“Aku tadi dari jauh melihat ada mobil yang keluar dari arah halaman rumah kita. Apakah selama aku pergi, kau kedatangan tamu?” tanya Lukman.Badan Sasha menjadi kaku napasnya terasa sesak, ia begitu ketakutan hingga badannya bergetar. Bagaimana, kalau Lukman dapat m
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Permainan untuk Sasha

Lukman memandang ke arah luar. Langit bersinar dengan cerah burung-burung terlihat hingga di dahan pepohonan. Yang tumbuh di halaman samping rumah. “Kita sudah terikat dan tidak akan berpisah. Kita akan menjalani ini bersama, walaupun bayangan itu selalu mengintai hubungan kita.”Suara desahan lega terlontar dari bibir Natasya. Ia merasa senang, karena Lukman memilih untuk mempertahankan pernikahan mereka.Sasha berjalan mendekati Lukman, kemudian memeluk punggung suaminya itu. Ia menempelkan wajah di punggung tersebut. “Terima kasih, Mas. Berdua kita akan memperbaiki hubungan ini. Walaupun noda itu tidak mungkin hilang, karena bekasnya begitu dalam.”Lukman memutar badan memberikan pelukan hangat kepada Sasha. Diciumnya dengan lembut bibir itu. “Aku akan menelepon ibu panti mengatakan kepadanya, kalau aku berterima kasih atas kunjungannya. Dan juga ingin berpamitan karena membawamu jauh dari ibu panti.”Sasha terdiam, ia tidak mengira Lukman akan menghubungi ibu panti. Dengan suara l
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Tergoda

Begitu pintu ia buka berdiri dengan gagah Kevin. Tatapan keduanya bertemu, terlihat mata Kevin bersinar senang. “Suamimu sudah pergi! Kamu tidak perlu khawatir kita akan ketahuan.”Sasha membelalakan matanya dengan bibir cemberut. “Bapak memata-matai saya? Apa maksud Bapak melakukannya? Suami saya memang tidak ada di rumah, tetapi saya memiliki tetangga yang melihat apa yang Bapak lakukan.”Dengan santainya Kevin menggandeng tangan Sasha. Mengajaknya untuk duduk di kursi yang ada di teras tersebut.“Saya hanya merindukan untuk menyentuhmu. Apa yang sudah kamu lakukan dengan saya? Apakah ketika kita tidur bersama itu kamu menggunakan ramuan. Untuk membuat saya selalu merindukanmu.” Kevin membawa jemari Sasha ke bibir lalu menciumnya lembut.Sasha menarik tangannya dengan kasar. Ia merasakan ada aliran listrik saat pria itu menyentuhnya. Sesuatu yang dahulu ia rasakan saat bersama dengan suaminya. Namun, seiring waktu getaran itu menghilang. Dan kini ia merasakannya pada orang yang sala
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Terkejut

“Buktikan! Maka saya akan bersedia makan malam dengan Anda.” Sasha mengangkat dagunya.Kevin menyunggingkan senyum, ia mengeluarkan ponsel lalu menekan tombol hijau pada layar ponselnya. ‘Halo! Bisakah kau kirimkan kepadaku di mana Lukman sekarang berada. Istrinya yang cantik ingin melihat keberadaannya.’ Lukman mengangkat satu alisnya ke arah Sasha.Sasha menggembungkan pipi lalu mengempiskannya kembali. Ia pura-pura bersikap tenang, padahal dirinya tidak sabaran melihat bukti apa yang dimaksud oleh Kevin.“Lihat! Di sinilah suamimu sedang berada. Dan ia terlihat tidak merasa kesepian atau merindukan istrinya.” Kevin memperlihatkan layar ponselnya kepada Sasha.Sasha mengepalkan kedua tangan. Ia melihat Lukman yang sedang duduk di sofa ganda. Dengan dua orang wanita berpakaian seksi yang berada di samping kiri dan kanannya. Suaminya itu tampak tidak sepenuhnya dalam keadaan sadar.“Pasti kau yang memerintahkan orang untuk melakukannya. Kau sudah membayar kedua wanita itu untuk mengg
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Nyaris Terulang

Bukannya menjawab pertanyaan Sasha. Kevin mendorong lembut wanita itu masuk mobil. Setelah mereka berdua duduk dengan nyaman, ia berbisik di telinga Sasha. “Kita akan bertengkar saat hanya berdua saja di apartemenku.”Mendengar kata apartemen Sasha menjadi panik. Tadinya ia mengira, kalau Kevin akan membawanya makan di restoran.“Kau hanya becanda saja, bukan? Kita pastinya akan makan di suatu tempat dan itu bukanlah apartemenmu!” sahut Sasha.Kevin meletakan kepalanya di pundak Sasha. Dengan suara serak ia bertanya, “Apakah kau lebih suka kita makan malam di hotel? Barang kali saja kau ingin mengenang kenangan kita, setelah bercinta yang tidak menikmati makan secara intim bersama.”Tangan Sasha gatal hendak memukul Kevin. Pria itu suka sekali membuatnya merasa kesal. “Tidak ada yang perlu diulang. Peristiwa kala itu merupakan suatu kesalahan fatal yang tidak seharusnya terjadi.”Kevin tertawa kecil, ia menegakan badan. Diraihnya kepala Sasha untuk bersandar di pundaknya. “Nikmati saj
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

Bab 30 Bermain Api

Kevin menarik selimut yang digunakan Sasha menutupi dadanya. “Jangan ditutupi! Kau tidak perlu merasa malu aku sudah melihat dan menyentuh semuanya dengan tangan dan bibirku.”Sasha mencoba menarik kembali selimut itu dari tangan Kevin. Namun, Kevin sepertinya ingin bermain-main dengan dirinya.Dengan bersemangat Sasha menarik selimut itu, tetapi hal yang terjadi di luar dugaannya. Kevin terjatuh tepat di atas badannya.Kepala pria itu berada tepat di dadanya membuat Sasha serasa berhenti bernafas. Ia membuka mulut, lalu menutupnya kembali. “To-tolong!” ucap Sasha dengan suara lemah.Ia tidak yakin meminta tolong kepada Kevin untuk apa. Kevinlah yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Ia menurunkan selimut yang menutupi badan Sasha. Hingga memperlihatkan bagian atas wanita itu yang hanya menggunakan bra seksi.Kevin menelan ludah matanya berbinar, begitu pula dengan apa yang dilihatnya di mata Sasha. “Apakah kau meminta tolong kepadaku untuk melakukan ini?”Kevin menundukkan kepal
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status