All Chapters of Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku: Chapter 31 - Chapter 40

43 Chapters

Makan Berdua Part 1

Begitu keluar dari kamarnya Kevin tidak langsung menuju meja makan, ia menuju kamar tamu. Dirinya merasa perlu untuk mendinginkan badannya. Ia tadi hampir saja kehilangan kendali dirinya yang terkenal kuat. Dan itu karena wanita bernama Sasha.***Sasha menatap wanita itu dengan tajam, ia tidak suka diperingatkan akan sesuatu yang bukan urusan wanita itu. “Saya tidak perlu nasihat darimu! Apakah kau cemburu karena bukan dirimu yang duduk di sini dan bukan dirimu?” Pelayan itu mendengus tidak suka mendengar apa yang dikatakan Sasha. Dengan nada suara kasar ia berkata, “Saya mungkin pelayan, tetapi saya jauh lebih terhormat dari Anda. Yang bersedia menyerahkan tubuh kepada pria yang bukan suaminya.”Kata-kata pelayan itu bagaikan air es yang menyiram dada Sasha. Ia merasa sakit, karena disadarkan orang lain. Betapa hina dan memalukannya dirimu.“Apakah aku memperbolehkanmu untuk bersikap kasar kepada tamuku, Ades? Kau kupecat! Bawa semua barang-barangmu jangan sampai ada yang ketinggal
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Permintaan Kevin

Sasha langsung tersedak makanan yang sedang dikunyahnya. Ia menjadi batuk-batuk sampai matanya berair. “Kamu sudah gila!” seru Sasha begitu batuknya sudah reda,Kevin tidak beranjak dari duduknya, ia tidak merasa perlu membantu Sasha. Karena wanita yang pernah tersedak, bukan hanya Sasha seorang. “Katakan kepadaku dengan jujur, apakah kau pernah memikirkan apa yang kukatakan barusan?” tanya Kevin dengan tatapan lekat pada mata Sasha.Tenggorokan Sasha tercekat, lidahnya menjadi kelu. Ia tidak akan mengatakan dengan jujur kepada Kevin. Yang hanya akan membenarkan perkiraan dari pria itu.“Kau tidak perlu merasa emas aku akan hamil anakmu. Malam itu aku sedang dalam masa tidak subur,” sahut Sasha dengan pipi bersemu merah.“Hmm, kalau begitu kita harus mencobanya di saat kau sedang subur. Agar kau bisa mengandung anakku.” Kevin memasukan daging ke mulut.Sasha meletakan garpu yang ada di tangannya. Ia tidak menyembunykikan raut wajah kesal di wajahnya. “Aku tidak akan pernah mengandun
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

Menggoda dan Tergoda

Melihat wajah Sasha yang terperanjat dengan mulut terbuka lebar. Kevin tertawa dengan kerasnya. “Llihatlah betapa lucunya wajahmu. Kamu pikir aku bertanya dengan sungguh-sungguh? Kau jangan berfikir serius aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada wanita sepertimu.”kevin menatap Sasha dari atas ke bawah dengan begitu intens. Membuat wanita itu merasa jengah jadinya.“Tolong! Jangan pandangi saya terus,” pinta Sasha.Kevin hanya diam saja. Ia memerintahkan kepada sopirnya yang diam dan berpura-pura tidak melihat apa yang terjadi. Untuk segera menjalankan mobil menuju rumah Sasha.Perjalanan yang panjang membuat Sasha mengantuk. Berulang kali ia menguap, tetapi berusaha ditahannya agar tidak terdur.“Tidurlah! Jangan kau paksakan matamu kalau tidak sanggup lagi di buka.” Kevin meraih kepala Sasha ia letakkan di pundaknya.Sasha memejamkan mata, ia menyerah kalah melawan kantuk. Ia juga merasa aman di dalam mobil tidak mungkin Kevin akan menggodanya lagi.Sebuah ciuman lembut di bibirnya
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Terpisah dengan Lukman

“Astaga! Kemena suamiku? Apa yang tuan lakukan kepadanya?” tanya Sasha dengan suara panik. Ia melihat-lihat ke deretan kursi mencari keberadaan Lukman.“Duduklah, Sha! Apa kau tidak mendengarkan peringatan kalau pesawat sebentar lagi akan mengudara,” tegur Kevin.Sasha melihat Kevin galak. Dengan jengkel ia mengatakan, kalau Kevin enak berkata seperti itu. Ia memutuskan akan turun dari pesawat dan mencari keberadaan Lukman.Kevin meraih lengan Sasha, hingga ia duduk kembali di tempatnya semula. “Kau akan membuat penumpng lain marah kepadamu, karena sudah membuat penerbangan mereka tertunda. Lukman baik-baik saja. Ia akan segera menyusulmu dengan penerbangan yang lain.”Sasha memasang sabuk pengaman di pinggangnya. Diliriknya Kevin dengan wajah cemberut. “Apakah kau yang sudah membuat suamiku terlambat, bukan?”“Dia tidak terlambat memang penerbangannya saja yang berbeda denganmu. Ia akan pergi ke kpta lain terlebih dahulu. Kau tidak perlu takut sendirian di tempat baru. Ada aku yang a
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Perjalanan dan Godaan

Sasha memerah karena malu mendengar pertanyaan itu. “Maaf, kalian salah duga. Saya bukanlah pasangan pak Kevin. Saya istri dari asisten beliau dan kebetulan kami satu pesawat. Sementara suami saya sedang tertahan untuk suatu pekerjaan, hingga ia tidak datang bersama dengan saya.”Dalam hati Sasha mengumpat, karena harus menjelaskan hal yang tidak perlu kepada orang asing. Dan itu semua, dikarenakan ulah bos suaminya yang menyiratkan mereka memiliki hubungan.“Maaf, apakah saya bisa mendapatkan transportasi menuju ke lokasi proyek?” tanya Sasha kepada dua orang pegawai Kevin.“Kamu ikut dengan saya! Sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk memastikan angota keluarga dari pekerja kami mendapatkan pelayanan yang baik.” Kevin memberikan kode kepada dua orang pegawainya itu untuk membawakan koper-koper milik Sasha.“Apakah kau hendak selamanya tinggal di kota ini? Mengapa begitu banyak barang yang kau bawa?” bisik Kevin.Sasha melirik Kevin tidak suka. Dengan suara pelan ia menyahut, “Mas
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Berhenti Sejenak

Mendengar apa yang dikatakan Sasha, Kevin tersenyum kecil. “Kau benar sekali! Karena dirimu itu terlalu menggoda dan membuatku tidak dapat mencegah diriku sendiri untuk menyentuhmu.”Sasha mendorong dada Kevin, agar menjauh darinya. Namun, pria itu justru mendekatkan wajahnya, sampai bibir mereka hanya berjarak beberapa inchi saja.“Bibirmu yang merah mereka terlalu menggoda untuk dilewatkan begitu saja.” Kevin menyentuhkan bibirnya dengan bibir Sasha. Tidak siap dengan apa yang dilakukan Kevin. Bibir Sasha terbuka dengan sendirinya menyambut bibir Kevin. Ia terhipnotis dengan mata coklat milik pria yang seharusnya ia hindari.Suara dering ponsel Kevin yang berbunyi nyaring menjadi penyelamat Sasha dari rasa malu. Karena mereka hampir saja menjadi tontonan dengan mempertunjukan kemesraan di tempat parkir. Yang bisa saja dilihat oleh banyak orang.“Telepon sialan!” umpat Kevin.Ia menjauhkan badannya dari Sasha, sambil tetap memperhatikan wanita itu membuka pintu mobil lalu keluar. Ia
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Godaan Kevin

Sasah menundukkan kepala tidak berani menatap mata Kevin. “Maaf, saya sudah mengganggu dengan pertanyaan yang saya buat.”“Tidak mengapa, kami mengerti. Sebagai seorang wanita yang datang ke tempat asing tentu wajar bagi Anda untuk banyak bertanya,” timpal salah seorarng pegawai Kevin.Makan siang itu berlanjut dengan kehenigan. Hanya denting sendok saja yang sesekali terdengar. Tidak ada yang membuka percakapan lagi. Selesai makan sianng kedua pegawai Kevin bangkit dari duduk mereka. Keduanya akan duluan melanjutkan perjalanan. Sasha mengikuti Kevin berjalan keluar restoran tersebut. Sebenarnya ia hendak protes haya saja tidak ingin menjadi tontonan dari pengunjung restoran ituBegitu keduanya sdauh berada di luar jauh dari tatapan dan pendengaran pengunjung restoran lainnya. Sasha bertanya kepada Kevin, “Sekarang kita bagaimana? Kamu sudah mengusir kedua pegawai itu pergi lebih dahulu.”. “Tenanglah! Kita akan sampai di lokasi proyek, walaupun tanpa kedua pegawai itu. Akan ada y
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Dosa Manis itu Kembali Terulang

Sasha menyikut perut Kevin menggunakan lengannya. Pipinya bersemu merah ada rasa senang digoda oleh pria itu. Desir aneh menghinggapi hati Sasha. “Bagaiman caranya saya tahu kita akan berangkat besok menuju lokasi proyek? Apakah Tuan akan memanggil saya, melalui resepsionis?”Kevin meletakkan tangannya pada dinding dekat kepala Sasha, hingga wanita itu seolah terkurung. “Aku akan mengundang diriku sendiri untuk datang ke kamarmu. Nantikan saja kedatangan tak terdugaku.”Sasha menundukkan badan, agar ia bisa keluar dari lift tersebut. Sykurnya Kevin tidak menghalanginya. Pria itu juga ikut berjalan keluar tepat di belakang punggungnya.Sasha memasukan kunci dalam bentuk kartu ke tempatnya. Begitu pintu sudah terbuka Sasha membalikkan badan menghadap Kevin. Ternyata itu merupakan suatu kesalahan, karena dirinya menjadi berhadapan dengan tubuh Kevin. Yang berdiri rapat tepat di belakangnya.Tangan Kevin terulur mendorong Sasha masuk. Dengan terpaksa wanita itu berjalan mundur, karena bad
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Pertengkaran Sasha dan Kevin

“Kau membuatku melupakan su …” ucapan Sasha dipotong Kevin dalam sebuah ciuman yang dalam.“Jangan pikirkan dan sebut nama pria lain. Saat ini hanya ada kau dan aku saja,” Kevin menyatukan tubuh mereka dalam beberapa kali hentakan.“Ah, Kevin! Mengapa kau memberikan kenikmatan ini kepadaku,” desah Sasha.Kevin menjawab dengan menyatukan tubuh mereka berdua, hingga keduanya mencapai puncak secara bersama-sama.setelah selesai bercinta Kevin mencium bibir Sasha sekilas, kemudian ia beranjak dari atas tempat tidur menuju kamar mandi. Sebelum masuk ia berhenti di depan pintu berkata, “Ayo, bergabunglah denganku membersihkan badan.”Sasha terlihat ragu, karena merasa malu terlihat tanpa busana di hadapan pria itu. Keraguannya diketahui oleh Kevin.“Apakah kau masuh merasa malu di hadapanku? Aku sudah melihat dan menyentuh semua bagian tubuhmu. Tidak ada yang tidak kuketahui dari tubuhmu itu,” kata Kevin.Sasha mendelikkan mata ke arah Kevin, tetapi ia pada akhirnya menyingkirkan juga selim
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Merajuk

“Diamlah, Sha!” Sebelum Sasha sempat menyadari apa yang dilakukan oleh Kevin. Ia merasakan tanganya ditarik keluar dari lift tersebut.Sasha tidak berontak, karena ia tidak mau menarik perhatian dari petugas keamanan atau pun tamu hotel yang lainnya. Ia takut akan menjadi berita dan diketahui olah suaminya.Dibiarkannya dirinya dibawa Kevin kembali ke kamarnya. Begitu keduanya sudah masuk, Kevin menutup pintu dengan keras. Ia memukulkan lengannya pada dinding kamar Sasha. Membuat wanita itu berjengit terkejut. “Kau pikir dengan main kabur seperti itu akan memecahkan masalah? Duduk dan nikmati makananmu! Besok kita akan melanjutkan perjalanan. Tidak ada kata, serta sikap merajuk lagi!” perintah Kevin.Sasha berjalan menuju kamar mandi. Sesampai di sana, ia mencuci wajah dengan air hangat. Ia tidak ingin berlama-lama melihat pantulan wajahnya di cermin. “Kukira kau akan mengurung dirimu di kamar mandi dan memerlukan dirimu untuk membopong keluar dari sana,” sindir Kevin.Sasha hanya d
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status