Home / Young Adult / Pesona Istri Presdir Posesif / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Pesona Istri Presdir Posesif: Chapter 51 - Chapter 60

104 Chapters

051 || Penjelasan Ivander

"Ivander, nggak ada yang ngajarin kamu buat jadi bajingan!" Brak' Prank' William menendang meja kaca di depannya dengan kasar hingga pecah. Dia begitu emosi mendengar ucapan putranya yang dia didik dengan baik sejak kecil. Ivander terjengkit kaget, dia reflek berdiri menghindari pecahan dari meja kaca yang berserakan. Dia menarik napas panjang untuk menghadapi amukan William dengan tenang. "Maaf." Hanya satu kata itu yang bisa diucapkan oleh Ivander. Dia merasa bersalah sebelumnya, meskipun kebrengsekannya ini membuat dia bisa mengikat Anindya untuk menjadi miliknya seorang. "Kenapa kamu nggak bisa nahan diri dari godaan perempuan murahan itu, Ivander?" William yang kini berdiri berhadapan dengan Ivander dengan wajah penuh emosi. Dia tidak menyangka, Ivander dengan mudah termakan godaan perempuan arogan seperti Anindya. Mendengar ucapan William, wajah Ivander mengeras seketika. Ucapan William yang mengira Anindya yang menggoda dirinya, kenyataannya tidak seperti itu.
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

052 || Lokasi Syuting

"Cut!"Daren berteriak menginterupsi Anindya dan beberapa kru lainnya untuk menghentikan syuting sementara. Ada beberapa adegan yang tidak sesuai dengan script. Anindya mengusap kasar wajahnya, dia tampak tidak fokus dengan syuting hari ini. Ini bukan sekali dua kali, Anindya salah adegan. Daren bangkit dari posisi duduknya, dia menarik tungkai kakinya mendekati Anindya yang berdiri di samping Arkan— aktor yang menjadi pemeran utama dalam novel."Nindy, kamu ada masalah apa? Kenapa kamu keliatan nggak fokus dari tadi?" Anindya menggeleng sambil menarik napas panjang. Dia menatap para kru lainnya penuh rasa bersalah, sebelum akhirnya dia mendongak menatap Daren yang lebih tinggi darinya. "Maaf, aku punya sedikit masalah. Tapi, nggak papa aku bisa lanjutin syuting hari ini." Anindya tersenyum tak enak pada Daren, dia merasa tidak profesional hari ini. Karena, masalah pribadinya semalam dengan Ivander terbawa pada syuting sehingga beberapa kali dia melakukan adegan selalu salah. "K
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

053 || Adik Ipar?

"Jadi, ini alasan kamu nggak fokus saat syuting tadi, Nindy?" Anindya mengangguk atas pertanyaan Daren. "Aku terus mikirin ini dari semalem. Kalo waktu bisa diulang, aku nggak mungkin lakuin kesalahan yang sama lagi, Daren." "Sayangnya, semua udah terjadi nggak bisa diulang lagi. Jadiin semua ini sebagai pajaran dalam hidup kamu, Nindy." Daren memberikan nasihat agar Anindya tidak mengulang kesalahan yang sama. Daren orang yang berpikir logis, meskipun sebagian keluarga besar menyalahkan keluarga Danendra atas kematian George Alessandro. Daren tidak, dia menganggap kematian Kakek merupakan takdir yang tak bisa dihindari. Tidak ada yang tahu soal kematian di dunia ini. Kematian selalu hadir secara tiba-tiba, mengejutkan semua orang untuk berduka atas kehilangan seseorang yang mereka sayangi. "Kamu tau semua ini dari mana, Nindy?" Daren tahu, jika Anindya mengetahui ini dari keluarganya. Namun, jawaban yang keluar dari mulut Anindya membuat Daren terkejut. "Ivander, sema
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

054 || Dijemput Oleh Zico

"Laura, kenapa kamu harus kembali?" Suara Daren tampak panik saat ini. Panggilan telpon dari nomor tidak dikenal tadi langsung dia akhiri tanpa membalas sapaan dari seorang wanita di sebrang sana. Daren mengusap wajahnya kasar, dia harus mencegah kepulangan Laura ke kota Pandora. Wanita itu sedang berada di kota Swinden mengurus bisnisnya sebagai seorang perancang perhiasan yang begitu terkenal. Laura Grizella— seorang wanita karir yang sudah sukses di usia muda. Di umurnya yang menginjak usia 26 tahun, Laura sudah begitu terkenal sebagai perancang perhiasan yang selalu menghasilkan model perhiasan yang bukan hanya indah, tapi memiliki makna yang mendalam. Namun, bukan itu yang menjadi masalah bagi Daren. Melainkan, Laura yang begitu tergila-gila dengan Ivander. Wanita itu sempat dijodohkan oleh William dengan Ivander, tapi Ivander sangat menolak mentah-mentah perjodohan itu. Sampai terjadi perdebatan antara William dan Ivander yang disebabkan oleh keluarga Laura yang tak terim
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

055 || Laura Grizzela

"Ivander, aku kangen banget sama kamu!" Wanita cantik dengan dress merah yang membungkus tubuh molek bagai gitar spanyol itu berjalan memasuki ruangan Ivander. Kaki jenjangnya yang terbalut sepatu high heels dengan warna senada dengan dress-nya itu mendekati Ivander yang duduk di kursi kebesarannya. Laura Grizella, tersenyum lebar dengan kedua mata berbinar cerah saat menatap wajah tampan Ivander. Dia segera memeluk Ivander dari belakang dengan kedua tangan yang melingkar di leher Ivander.Laura meletakan dagunya pada bahu Ivander. "Apakah kamu kangen sama aku, Ivander?" Laura berbisik sensual tepat pada telinga Ivander. Ivander dengan kasar menyingkirkan kedua lengan Laura pada lehernya. "Jangan menyentuh saya dengan tangan kotormu!" Tidak memperdulikan decakan Laura, yang kini berdiri di samping tubuhnya. Laura menatap Ivander dengan tatapan sedih mendengar ucapan pria itu. "Kamu nggak kangen aku, Ivan? Aku aja kangen banget sama kamu. Maaf, ya aku baru bisa nemuin kamu
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

056 || Peringatan Ivander

"Ivander, kamu, kok, kasar banget sama aku?" Laura nyaris saja terjatuh jika saja dirinya tidak sigap memegangi ujung meja Ivander. Ini pertama kalinya, Ivander berbuat kasar seperti ini padanya. Biasanya hanya tutur kata saja yang kasardan tatapan yang selalu tajam kala menatap dirinya. "Laura, dengar! Ini terakhir kalinya kamu muncul di hadapan saya! Kamu paham?" Ivander mengusap pahanya yang baru saja di duduki oleh Laura, dia menunjukan secara jelas di depan Laura bahwa dirinya jijik atas tingkah murahan Laura beberapa saat yang lalu. "Nggak bisa, Ivan! Aku cinta sama kamu, aku nggak bakal biarin kamu nikah sama wanita lain!" Laura tidak bisa membayangkan jika nanti Ivander bersanding dengan wanita lain. Laura yang sudah menunggu Ivander selama tiga tahun ini, lalu wanita lain yang mendapatkan Ivander. Hati Laura jelas hancur melihat Ivander menjadi milik wanita lain. Hanya Laura yang pantas bersanding dengan Ivander, hanya Laura yang bisa mendapatkan Ivander. Tidak
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

057 || Kelelahan Yang Berkepanjangan

"Udah tidur, sayang?" Ivander mengetikan sebuah pesan untuk Anindya di sebrang sana. Dia segera mengirim pesan tersebut pada Anindya. Ivander tersenyum tipis kala membuka foto profil Anindya, yang tampak cantik menggunakan dress biru dengan rambut tergerai indah. Wanita itu nyaris membuat Ivander gila setiap harinya, sikapnya yang begitu cuek saat berhadapan dengannya. Lima menit kemudian, sebuah pesan balasan dari Anindya masuk. Dengan cepat Ivander membuka pesan dari Anindya, tapi senyumnya langsung luntur kala membaca pesan yang dikirimkan oleh Anindya. My Love Aku baru selesai telpon Lingga, ini baru mau tidur Lingga? Pikiran Ivander kini mendadak buruk membayangkan Anindya dan Lingga baru saja melakukan panggilan telpon. Dia sangat yakin jika Anindya masih menyimpan perasaan pada Lingga, dia takut jika Anindya kembali pada Lingga nantinya. Ivander Alessandro Ngapain telpon Lingga malem-malem? Setelah mengetikan balasan pesan untuk Anindya. Ivander melempar
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

058 || Mual?

"Nindy, kamu pucat sekali." Daren tampak khawatir melihat wajah Anindya yang pucat. Dia menghampiri Anindya setelah meletakan tas ransel miliknya dengan asal. Dia baru saja menginjakan kaki di lokasi syuting langsung panik melihat Anindya yang kondisinya kurang sehat seperti ini. Anindya yang sedang menyesap teh hangat yang diberikan oleh salah satu kru. Menoleh pada Daren dengan senyum tipis yang menghiasi wajah pucatnya. Pertama kali Anindya datang ke lokasi syuting, dia langsung disambut dengan berbagai macam pertanyaan dan para kru saat melihat wajah pucatnya. Pak Antony selaku sopir kediaman keluarga Danendra yang mengantar dirinya tadi, mencegah dirinya untuk turun dan meminta Anindya untuk kembali ke rumah saat melihat kondisi Anindya yang begitu buruk. Anindya menolak permintaan Anthony, bahkan dia mencegah Antony yang ingin mengabari Kanaya di rumah. Dia tidak ingin membuat wanita yang sudah melahirkan dirinya itu panik mendengar keadaan Anindya sekarang. Kanaya tad
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

059 || Pingsan

"Sakit sekali," ringis Anindya sambil memegangi kepalanya yang terasa pening. Huek! Huek! Anindya terus memuntahkan cairan pada wastafel. Dia meletakan tangan pada pinggiran wastafel sebagai tumpuan tubuhnya agar tidak terjatuh. Pasalnya kedua kakinya begitu lemas untuk menopang kedua tubuhnya. Kepalanya pusing, perutnya terus bergejolak membuat dirinya mual dan ingin terus muntah, wajahnya pucat pasi. Rambut panjang Anindya tampak lepek terkena keringat. Keadaan wanita itu tampak kacau pagi ini. Setelah puas mengeluarkan cairan dari dalam mulutnya, Anindya membasuh wajahnya dengan air menggunakan kedua tangannya. Dia membasahi sedikit rambutnya yang lepek sudah seperti orang terkena penyakit tips. Dia menatap pantulan dirinya di depan cermin. "Aku nggak biasanya kaya gini!" gumam Anindya sambil menutup air kerannya. Anindya memutuskan untuk keluar menemui Daren yang sejak tadi berteriak di luar kamar mandi. Menanyai keadaan Anindya dengan suara panik. Anindya be
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

060 || Positif Hamil

"Saya suaminya. Gimana keadaan istri saya?" Ivander maju dengan cepat berhadapan dengan Dokter. Membuat Daren terkejut dan ikut bangkit. Dia tidak menyangka jika Ivander akan memperkenalkan dirinya sebagai suaminya Anindya, padahal dia hanya calon suami saja. Dokter wanita itu tersenyum bahagia menatap wajah panik Ivander. "Setelah melakukan pemeriksaan kondisi pasien atas nama Anindya Prameswari. Saya membawa kabar bahagia untuk keluarga pasien, bahwa Nyonya Anindya dinyatakan positif hamil. Selamat untuk, Tuan akan menjadi seorang Ayah." "Hamil?" Suara Ivander terdengar terkejut. Meskipun dia sudah menduga hal ini, tapi rasa terkejutnya tidak bisa dia hindari. Dokter wanita dengan name tag, Desi Nathali itu mengangguk. "Nyonya Anindya saat ini membutuhkan perawatan untuk kesehatan janin dan dirinya sendiri. Kami akan memindahkan Nyonya Anindya ke ruang rawat inap." Perasaan Ivander saat ini tidak bisa dijelaskan. Dia begitu terkejut dengan kabar bahagia yang baru
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status