Semua Bab Pesona Istri Presdir Posesif: Bab 71 - Bab 80

122 Bab

071 || Perang Batin Dan Pikiran

"Jadi, Pak William ngerestuin pernikahan Anindya dan Ivander?"Kanaya bertanya selepas dari rasa terkejutnya. Hatinya kini begitu tenang mendengar ucapan William. Ternyata kemarahan William terhadap keluarga Danendra, tidak membuat William mengabaikan bayi dalam kandungan Anindya yang merupakan cucu kandungnya. William terdiam sejenak, dia menatap lekat Anindya yang kini menatap dirinya dengan rasa terkejutnya. Wanita menatap khawatir padanya yang kini kembali mengeluarkan suara. "Saya memang nggak setuju sama pernikahan kalian berdua, tapi keadaan kali ini nggak bisa buat saya terus bertindak egois. Saya restuin pernikahan ini, mungkin ini takdir untuk kalian berdua berjodoh."Selepas bertemu dengan Ivander dua hari yang lalu, William memikirkan tentang Anindya dan Ivander semalaman. Dia bahkan rela tidak tidur untuk memikirkan apa yang telah terjadi pada Anindya dan Ivander. Dia merasa keduanya sudah ditakdirkan untuk berjodoh, terbukti dengan Anindya yang awalnya menolak perjodoh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

072 || Dendam Melani

"Nggak mungkin mereka nikah!" Lingga menggeleng menolak percaya atas berita yang kini tersebar di berbagai media. Dia meremas ponsel yang berada di genggaman tangannya, melihat berita yang terpampang pada televisi yang berada di depannya. Meskipun, Anindya sudah memberitahu dirinya tentang pernikahannya dengan Ivander. Lingga tetap tidak bisa mempercayainya, lebih tepat tidak ingin mempercayainya. Anindya tidak mungkin semudah itu melupakan dirinya dan menggantikan posisi diirnya di hati wanita itu. Lingga tahu sebesar apa perasaan Anindya selama ini untuknya, Anindya begitu sabar menghadapi sikap dirinya yang selalu cuek dan juga hinaan dari kedua orang tuanya. Aninsya masih terus bertahan karena rsa cintanya yang begitu besar pada Lingga. Ini hal yang mustahil untuk Anindya, mungkin ada alasan lain di balik pernikahan Anindya dengan Ivander. "Lingga, bilang kalo berita pernikahan Anindya itu palsu!" Melani berteriak saat memasuki kamarnya. Mengejutkan Lingga yang terjeba
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

073 || Hasutan Melani

"Jangan gila, Melani! Apa yang mau kamu lakuin sama, Nindy?!" Seketika wajah Lingga langsung berubah, kilatan matanya kini menyorot Melani dengan tajam. Dia benar-benar tidak mempercayai sikap Melani beberapa Minggu terakhir, semenjak skandal perselingkuhan bersama dirinya tersebar. Padahal sebelumnya, Melani yang dia kenal itu memiliki hati selembut sutra, tutur katanya yang sopan, dan sangat anggun. Yang membuat Lingga jatuh cinta pada Melani, bukan karena kecantikan wanita itu saja atau karir wanita itu sebagai aktris yang sedang naik daun. Alasan Lingga menikahi Melani dan meninggalkan Anindya yang statusnya menjadi istrinya sahnya setelah pernikahan mereka satu bulan. Bahkan, ketika Melani dan dirinya menikah secara agama keadaan Melani sedang hamil. Ya, Lingga memang sudah memiliki hubungan dengan Melani jauh sebelum pernikahannya dengan Anindya. Andai saja saat itu dia tidak memikirkan karir Melani yang sedang naik daun, rumah tangga dirinya dengan Melani sudah bahagia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

074 || Pesan Dari Lingga

"Sayang, kamu ngapain keluar kamar? Mama kan udah bilang kalo butuh sesuatu panggil Mama aja biar nanti Mama yang anterin ke kamar!" Melihat kehadiran Anindya yang menuruni anak tangga, Kanaya segera menyambutnya dengan Omelan panjangnya di pagi hari. "Mama baru aja nyiapin sarapan di meja, setelah Papa kamu turun Mama bakal anterin sarapan buat kamu ke atas!" lanjut Kanaya lagi membuat Anindya terkekeh pelan. Kanaya ingin memastikan Ardiaz sarapan sekalian berpamitan, sebelum dia ke kamar Anindya untuk menyuapi putrinya itu sarapan pagi. "Aku bosen 3 hari di kamar aja, Ma. Aku juga mau keluar, sarapan bareng Mama sama Papa di meja makan!" Anindya menerima uluran tangan Kanaya yang ingin membantu Anindya berjalan memasuki ruang makan. Semenjak keluar dari rumah sakit sore hari itu, Kanaya, Ardiaz dan juga Ivander begitu membatasi pergerakan Anindya. Bahkan, Ivander mengatakan padanya jika pria itu menginginkan Anindya untuk tinggal bersamanya agar Ivander bisa memastikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

075 || Merepotkan Kanaya

"Sayang, Mama pergi dulu, ya. Kamu di rumah sama BI Ira, jangan kemana-mana sampe Mama pulang, oke?" Kanaya memasuki kamar Anindya sudah rapi dengan gaun berwarna merah yang tampak elegan menempel pada tubuhnya. Dia menarik tungkak kakinya mendekati Anindya yang sedang duduk di atas kasur sambil membaca sebuah novel yang dia beli sepulang dari syuting satu Minggu yang lalu. Meskipun, Anindya merupakan seorang penulis novel yang namanya sudah terkenal di seluruh kota Pandora. Bahkan, novelnya saat ini diangkat menjadi film layar lebar di mana Anindya menjadi pemeran utama dalam film adaptasi novelnya. Sungguh keajaiban yang sangat luar biasa, kehidupan Anindya begitu menderita selama 3 tahun pernikahannya dengan Lingga. Dan Tuhan memperbaiki kehidupannya satu persatu dengan cara yang sangat tak terduga. Anindya tersenyum sambil menutup novel di tangannya. Dia meletakan buku novel yang begitu tebal itu dengan asal, lalu dia mulai merubah posisinya dengan menurunkan kedua kakinya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

076 || Bertemu Lingga

"Non Anin, mau kemana?" Bi Ira berjalan tergesa-gesa mendekati anak majikannya yang menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Dia mendapatkan pesan dari Kanaya untuk menjaga Anindya di rumah saat wanita itu pergi. Bahkan Kanaya menyuruh dirinya untuk melarang Anindya keluar dari kamarnya. Sehingga melihat Anindya yang menuruni anak tangga dengan lincah. Tidak lupa dengan pakaian rapi seperti ingin keluar rumah. "Bibi, aku ingin pergi sebentar aja. Ada keperluan yang buat aku kepaksa harus keluar." Anindya menghentikan langkahnya di depan Bi Ira yang menatap dirinya khawatir. "Non, kalo butuh apa-apa langsung kabarin Bibi aja. Biar Bibi yang keluar, Non Anin di rumah aja." Bi Ira mencegah Anindya yang ingin keluar. Dia melirik tas jinjing kecil yang berada di tangan Anindya. Anindya dengan cepat menggeleng mendengar ucapan Bi Ira. "Nggak perlu, Bi. Biar aku yang keluar sendiri, lagian aku udah baik-baik aja, kok." Anindya begitu panik melihat tatapan memicing dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

077 || Kegilaan Melani

"Gimana, Lingga? Kamu berhasil, kan buat dia pingsan?" Melani melirik Anindya yang kedua matanya tertutup. Mungkin, benar jika Anindya berhasil dibuat pingsan oleh Lingga yang menutup mulut wanita itu dengan sapu tangan yang diberikan obat bius. Seperti yang mereka rencanakan sebelumnya. "Cepat buka pintunya, berat sekali ini!" Lingga yang kini menggendong tubuh Anindya dalam pelukannya, tubuh wanita itu begitu berat. Ini pertama kalinya bagi Lingga mengangkat Anindya dalam gendongannya. Melani berdecak kesal mendengar nada bicara Lingga yang ketus sejak tadi. Padahal Melani tidak merasa memiliki salah dengan suaminya itu. Dia menuruti perintah Lingga yang meminta dibukakan pintu mobil dan memasuki Anindya ke belakang kursi penumpang. Setelah itu, Melani masuk ke dalam kursi penumpang bagian depan dan Lingga memasuki bangku pengemudi. "Kamu udah mastiin kalo tadi nggak ada yang liat, kan?" Melani hanya ingin memastikan, dia takut jika nanti rencananya gagal dan ketahuan ole
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

078 || Perubahan Rencana Lingga

"Gawat, Lingga! Rencana penculikan kamu bocor, sekarang Ivander mengerahkan anak buahnya untuk mencari Anindya." Lingga terkejut bukan main mendengar suara Bima di sebrang sana. Selepas dirinya menurunkan Melani di pinggir jalan, tidak lama panggilan masuk dari Bima membuat Lingga segera mengangkatnya. Hal mengejutkan yang membuat pikiran Lingga semakin kacau, saat Bima mengatakan jika anak buah Ivander mulai beraksi mencari keberadaan Anindya. "Sialan!" Lingga mengumpat sambil menatap ke belakang di mana Anindya yang masih dalam kondisi pingsan. Dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dia harus mencari cara agar keberadaan dirinya tidak ditemukan oleh anak buah Ivander. Lingga mengusak kasar wajahnya, kedua tangannya mengacak rambutya yang kii berantakan. Dia tidak bisa meyerahkan Anindya pada Madam Angell, Lingga mengubah rencananya untuk membawa Anindya pada tempat yang jauh dari perkotaan. Segeralah Lingga kembali menarik pedal gasnya menjalankan mobilnya menuju tempat t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

079 || Pelacak

"Jalan Solara?"Kening Ivander berkerut saat dia membuka laptop miliknya yang menampilkan lokasi Anindya saat ini. Ivander diam-diam memasang pelacak pada ponsel Anindya tanpa sepengetahuan wanita itu. Dia sudah memasang pelacak itu sejak lama, sebelum dirinya dan Anindya resmi bertunangan. Ivander melakukan itu agar dirinya bisa tahu kemanapun Anindya pergi. Dan untuk hari ini apa yang dia lakukan itu sangat berguna. Selepas panggilan telpon dengan Kanaya berakhir, Ivander segera menelpon Zico untuk datang ke ruangannya. Ivander segera mengecek lokasi Anindya saat ini, dia sangat terkejut saat mendapati keberadaan Anindya di Jalan Solara. Daerah pemukiman yang jauh dari perkotaan, pertanyaan Ivander saat ini. Untuk apa Anindya pergi sejauh itu?"Pak Ivander, Bu Anindya sedang dalam bahaya!"Ucapan Zico membuyarkan Ivander dari lamunannya. Pria itu segera menoleh pada asisten yang sangat dia percaya itu. "Apa maksud kamu?" Ivander semakin panik saat ini, dia awalnya santai dan meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

080 || Perdebatan William dengan Ivander

"Brengsek!" Ivander bangkit menggebrak meja kerjanya dengan kuat. Membuat beberapa berkas-berkas yang belum sempat dia tanda tangani itu berterbangan dan berjatuhan di lantai marmer. Ivander kalap seketika saat mendapati sebuah nomor asing mengirimkan sebuah foto di mana Anindya duduk di taman, dan juga Anindya yang dibekap mulutnya dari belakang oleh Lingga sampai pingsan. Jumlah foto itu ada dua, tapi berhasil membuat emosi Ivander naik ke puncak. Ternyata Anindya tidak kabur seperti apa yang dia pikirkan tadi, melainkan Anindya diculik oleh bajingan Lingga di taman kota. Sialan, bisa-bisanya dia kecolongan seperti ini. Ivander tidak habis pikir dengan Anindya, yang rela kabur dari rumah untuk pergi ke taman dan berakhir diculik oleh Lingga. Apakah alasan Anindya pergi ke taman bersangkutan dengan Lingga juga? Bisa jadi, tidak mungkin Lingga menculik Anindya hanya karena kebetulan saja. Semua ini pasti sudah direncanakan oleh Lingga, pria itu pasti memancing Anindya untuk da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status