Semua Bab Pesona Istri Presdir Posesif: Bab 41 - Bab 50

104 Bab

041 || Bertemu Melani dan Lingga

"Pak Faisal, liat sendiri. Semua masalah ini ada sama Anindya, dia yang ngerusak rumah tangga saya sama Lingga."Pagi-pagi sekali, Melani sudah datang di rumah produksi milik Faisal Borneo. Tentunya dia tidak datang sendiri melainkan bersama Lingga. Wartawan sudah tidak lagi datang ke rumahnya, setelah kemarin Melani menemui mereka untuk klarifikasi yang merupakan karangannya sendiri. Kini para wartawan itu sedang menyerbu Anindya, tapi mereka tidak berani menerobos kediaman Danendra yang penjagaannya begitu ketat. "Anindya yang nuduh saya ngerusak hubungannya dia sama Lingga. Kenyataannya, dia yang jadi pelakor di rumah tangga saya sama Lingga!"Melani sejak tadi mencerocos panjang lebar di depan Faisal. Dia datang ke rumah produksi milik Faisal Borneo sejak jam 6 pagi. Namun, dia baru bisa bertemu Faisal tepat pada jam 08.10 pagi kota Pandora. "Sekarang, saya mau tanya Pak Faisal. Yakin masih mau mempertahankan hama kaya dia?" Melani menarik sudut bibirnya membentuk senyum licik.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

042 || Berdebat

"Jangan macem-macem, Nindy!" Melani menatap panik pada Anindya. Karena, dalam satu tindakan Anindya nasib Melani dan Lingga akan kembali hancur. Sia-sia usaha mereka kemarin memberikan skenario palsu pada wartawan. Melani melirik Faisal yang duduk tenang sambil menyesap kopi hitam miliknya. "Pak Faisal, jangan percaya video itu editan!" Otak Melani sangat dangkal. Orang bodoh juga tahu kalau video itu asli, tapi Melani mengatakan pada Faisal jika video itu editan. Faisal hanya bisa tertawa pelan melihat kebodohannya. "Mela! Mela! Aku nggak nyangka kalo kamu sebodoh ini. Video asli kaya gini kamu bilang editan." Anindya tertawa mengejek pada Melani. "Kamu pikir aku sekurang kerjaan itu sampe ngedit video buat nuduh kamu gitu?" Anindya menggeleng miris melihat kelakuan Melani yang kemarin-kemarin masih digadang-gadang oleh penggemarnya sebagai aktris papan atas yang memiliki kehidupan mulus. Nyatanya, aktris yang mereka puja-puja itu simpanan suami orang. "Nindy, kamu hapus nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

043 || Amukan Melani

"Nggak mungkin kamu jadi pemeran utama, Nindy! Kamu nggak layak buat jadi pemeran utama!" Melani nyaris gila mendengar Anindya yang menggantikan dirinya sebagai pemeran utama dalam film ini. Hanya dirinya yang pantas mendapatkan posisi itu, karena Anindya tidak memiliki pengalaman di dunia entertainment. Berbeda dengan dirinya yang sudah bertahun-tahun syuting film."Kamu nggak ada bakat, Nindy! Kamu ikut syuting cuma jadi beban aja!"Melani kembali bersuara dengan berapi-api. Melani sangat tidak terima dengan ini semua. Dia merasa semua ini tidak adil untuknya. Melani mendapatkan masalah setelah Anindya menyebarkan skandal dirinya dengan Lingga. Nama Melani hancur, tapi nama Anindya naik karena dia seorang penulis novel dan juga menggantikan posisi dirinya sebagai pemeran utama.Ya, semua orang sudah tahu bahwa Anindya Prameswari merupakan penulis dengan nama pena Daizy. Penulis novel yang namanya sudah terkenal, karena selalu menghasilkan karya terbaik. "Terus yang cuma layak kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

044 || Tunangan

"Saya mau batalin pernikahan ini, karena saya mau kamu bahagia, Anindya!" Ivander menggenggam lembut kedua tangan Anindya yang berdiri di depannya. "Saya tau kamu menerima pernikahan ini karena terpaksa. Saya udah bayangin ke depannya bakal kaya gimana!" lanjut Ivander kembali berbicara. Hanya pada Anindya, Ivander rela berbicara panjang lebar. Biasanya, dia hanya menjelaskan panjang lebar ketika sedang rapat dan kepentingan lainnya. Anindya terdiam menunduk menatap kedua tangannya yang berada di genggaman Ivander. Terasa nyaman dan hangat genggaman Ivander. Anindya mengangkat wajahnya membalas tatapan Ivander yang penuh keseriusan. "Saya awalnya memang terpaksa, Pak Ivander. Tapi, tujuan saya ngajak kamu makan malem untuk membahas pernikahan kita."Perkataan Anindya membuat dahi Ivander berkerut penuh kebingungan. "Kamu mau batalin pernikahan ini, Anindya?" Anindya menggeleng mendengar pertanyaan Ivander. "Kamu tau semua itu percuma.""Lalu?" Ivander sangat tidak sabar menden
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

045 || Menjemput Anindya

"Anindya!"Suara Ivander menghentikan pergerakan Anindya yang ingin memasuki mobil Daren. Wanita dengan dress merah maroon itu menoleh ke belakang. Ekspresi Anindya tampak kaget kala melihat kehadiran Ivander di sini. Bukankah pria itu mengatakan jika dirinya sibuk tidak bisa menjemput Anindya? "Kamu ngapain di sini, Ivan?" Anindya membalikan tubuhnya diikuti oleh Daren. Pertanyaan Anindya membuat Ivander mendengus kesal. Pria itu menatap tajam Daren yang berdiri di sisi Anindya. Adiknya itu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati calon istrinya.Daren hanya bersiul menggoda melihat Anindya dan juga Ivander. Dia menyengir tipis melihat ekspresi Ivander saat ini. "Yah, dijemput tuh sama calon suami." Daren meledek Anindya yang kini menoleh padanya dengan tatapan kesal. "Jemput kamu." Dua kata itu keluar dari bibir tebal Ivander. Pria itu segera menarik lembut tangan Anindya untuk berdiri di sisinya. Dia melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Anindya. Ivand
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

046 || Seorang Aktris

"Kamu kenapa diem aja, sih, Lingga? Kamu denger nggak apa yang aku ngomongin dari tadi?" Melani mendekati Lingga yang sejak kembali dari rumah produksi milik Faisal hanya diam saja. Bahkan saat di mobil, sepanjang perjalanan mereka sampai ke rumah. Melani hanya mengoceh seorang diri, Lingga tidak menanggapi sama sekali. Bahkan, Melani beberapa kali memergoki Lingga yang tampak tak fokus. Saat makan siang dan juga makan malam tadi. Melani sudah seperti orang gila, berbicara seorang diri tanpa ada yang menanggapi. Lingga mengangkat wajahnya menatap Melani. "Terus? Kamu nggak capek ngomongin Anindya terus dari kemarin?" "Kok, kamu ngomongnya gitu sih, Lingga?" Melani menatap Lingga dengan emosi. "Jangan bilang kamu malah seneng liat Anindya gantiin posisi aku?" Lingga menepis tangan Melani yang dengan kurang ajar menunjuk wajahnya. "Diem, Mel. Aku lagi stress, jangan buat aku marah dan lampiasin ke kamu!" Lingga bangkit dari posisinya yang duduk di sofa ruang tengah. Dia ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

047 || Fitting Baju Pengantin

"Mama, seneng kamu nerima pernikahan ini dengan senang hati, Sayang." Kanaya mengajak Anindya memasuki butik milik teman dekatnya. Hari ini mereka akan melakukan fitting baju pengantin. Kanaya mengantar Anindya, sedangkan Ivander akan datang terlambat karena masih banyak urusan di kantor. Lagi pula yang diutamakan itu Anindya, yang harus mengukur tubuhnya untuk baju pengantin nanti. "Naya, kamu apa kabar?" Kiana mendekati Kanaya, dan memeluk sahabatnya sejak duduk di bangku kuliah. "Baik, kamu sendiri gimana, Kia?" Kanaya melepaskan pelukan singkat Kiana. "Aku juga baik, Nay." Kiana menoleh pada Anindya yang berdiri canggung di samping Kanaya. "Ini anak kamu, Nay?" Kanaya mengangguk. "Dia Anindya, Na. Aku seneng banget, bisa ketemu sama anak aku lagi!" Suara Kanaya tampak bergetar membuat Anindya menunduk menahan rasa sesak di dada. Kiana tersenyum penuh haru menatap Kanaya dan Anindya bergantian. Dia tahu seberapa hancurnya Kanaya saat Anindya memutuskan hubungan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

048 || Berdebat Lagi

"Ivander, gimana apakah gaun ini cocok untuk calon istri kamu?" Kiana keluar dari ruang ganti bersama Anindya. Dia membantu Anindya menggunakan gaun pengantin yang dipilihkan oleh Ivander. Gaun Ball Gown, gaun yang berbentuk seperti bola, dengan rok yang lebar dan panjang. Gaun yang dikenakan oleh Anindya berwarna merah muda yang tampak feminim dan indah digunakan pada tubuh ramping Anindya. Gaun itu memiliki motif floral yang klasik dan elegan. Terdapat bunga-bunga kecil yang dijahit dan juga dibordil membuat gaun itu tampak cantik."Cantik, saya suka gaun ini." Ivander mengangguk setelah cukup lama menatap Anindya dari atas sampai bawah. "Sayang kamu suka, kan sama gaunnya?" Kanaya maju mendekati putrinya. Anindya menggunakan gaun pernikahan ini membuat kecantikannya bertambah dua kali lipat. "Ma—" "Kamu nyaman, kan sayang pake gaun ini?" Ivander pun ikut maju mendekati Anindya. Membuat Kanaya menggeser tubuhnya memberi ruang untuk Ivander. Anindya mengumpat dalam hati, sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

049 || Sisi Lain Ivander

"Ulangin ucapan kamu, Anindya." Tatapan Ivander sudah menajam kala menatap Anindya yang berdiri di depannya. Ucapan wanita itu beberapa detik yang lalu membuat emosinya naik seketika. "Kalo kamu mau terus kaya gini, pernikahan ini nggak usah dilanjut, Ivan!" Anindya mengulang lebih jelas ucapannya. Dia tidak sadar, jika ucapannya sudah memancing sisi lain dari Ivander untuk keluar. Ivander terkekeh sarkas. Dia menarik dagu Anindya, sehingga jarak wajah dirinya dengan Anindya begitu dekat. Kini napas hangat Ivander menerpa wajah cantik Anindya yang kini membeku. "Kamu nggak punya hak buat mutusin lanjut atau nggak, Anindya!" Suara Ivander begitu pelan nyaris seperti bisikan tepat di depan wajah Anindya. Anindya mencengkeram kedua sisi dress yang dia gunakan. Tubuhnya sedikit bergetar takut dengan sikap Ivander saat ini. Sungguh, pria itu tampak menakutkan membuat Anindya tidak bisa bergerak di tempat. "Tiga tahun waktu yang cukup buat kamu bebas dari aku, Anindya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Baca selengkapnya

050 || William Alessandro

"Kematian Kakekku itu takdir, maaf aku nggak maksud buat kamu ngerasa bersalah. Apa yang terjadi sama kamu itu, karena cobaan dari Tuhan bukan karena, Anindya." Ivander menggenggam kedua tangan Anindya dengan lembut. Dia menatap manik indah Anindya dengan sorot lembut. "Karma itu nyata, Ivander. Semua orang pasti mendapatkan karma ketika melakukan kesalahan." Anindya melepaskan genggaman Ivander dengan pelan. "Ini udah malam, aku ingin pulang untuk istirahat." Anindya berjalan terlebih dahulu mendekati mobil Ivander yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri tadi. Ivander hanya diam merenungi ucapannya beberapa saat yang lalu. Dia terlalu jahat sudah membuat Anindya seperti ini. **** "Jadi, kamu mau nikah sama putri Ardiaz itu, Ivan?" William Alessandro— ayah kandung Ivander baru saja kembali dari kota Luton. Dia kembali setelah mendapatkan kabar dari anak buahnya bahwa Ivander akan menggelar pernikahan dalam waktu dekat. Keterkejutannya tidak sampai di situ
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status