Semua Bab Terjebak Permainan Sang Presdir: Bab 221 - Bab 230

246 Bab

Bab 221. Kencan Buta

“Tahan yang nganter, Auntie!” perintah Bintang sambil bergegas bangkit dan mendekati sang sekretaris.  Raffael dan Manda hanya bisa tergagap tanpa suara melihat kelakuan putranya.  “Nasi gorengnya siapa pula yang bikin dia blingsatan begini, Hon?” Raffael bertanya-tanya.  “Mungkin dia kena jampi-jampi.”  Manda hanya bisa menggelengkan kepala. ‘Susah emang orang ganteng masalahnya kelainan jiwa begini.’ Penasaran dengan siapa yang mengirim makanan itu, Manda segera keluar dari ruangan untuk mencari tahu. Sayangnya, ia malah bertemu dengan Bintang yang tengah kecewa.  “Kenapa, Nak?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-28
Baca selengkapnya

Bab 222. Pertemuan Tak Disengaja

“Apa yang Anda lakukan pada Nona Gloria, Pak Bintang?” Tiara sudah berdiri di belakang Bintang untuk mencatat evaluasi dari pertemuan itu. “Dia pergi dengan wajah yang tak bisa saya baca.”Bintang mendengus geli. “Memangnya kau cenayang yang bisa baca muka orang, Auntie? Yang penting dia nggak kelihatan marah, kan?”Tiara terdiam sesaat sebelum menganggukkan kepala. Mengiyakan pertanyaannya yang terakhir. “Kalau saya bilang wajahnya terlihat puas, tapi ada sedikit kecewanya. Saya nggak paham, Pak.”Bintang tertawa kecil. “Tunggu saja email dari sekretarisnya.”Tak bisa mengorek lebih jauh lagi, Tiara pun berhenti bertanya. Terlebih, karena kandidat kedua sudah terlihat memasuki pintu restoran. “Kalau begitu, saya permisi, Pak.”Pamitnya Tiara membuat Bintang langsung menatap pintu masuk. “Ah … aku merasa seperti barang jualan. Gila!”“Apa kau—”“Bintang Adinata.” Bintang berdiri dan menyodorkan tangannya. “Kau pasti Rania? Abimanu?” Wajah perempuan yang sarat make-up itu bersemu se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-29
Baca selengkapnya

Bab 223. Ada Hubungan Apa?

‘Ha? Nunggu aku? Apa aku nggak boleh kerja saat sedang membintangi acara ya?’ batin Adelia panik. Ia tak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. “Saya antar pulang?” tanya Bintang menawarkan diri. Melihat Adelia tak kunjung menjawab, ia menambahkan, “Sepertinya kurang enak kalau bicara di sini. Kamu bakal ditanya-tanya oleh rekan kerjamu nanti.”“Ah! Benar juga! Ka–kalau begitu, saya ikut pulang ya, Pak.”Bintang tersenyum lega. “Sure. Ayo!”Mereka segera keluar dari restoran menuju mobil pribadi Bintang. Kali ini ia tidak memakai supir karena Tiara menggunakannya.“Pak Bintang.” Adelia memulai terlebih dahulu, sementara Bintang sudah mulai melajukan mobil. “Apa saya nggak boleh kerja sampingan?”Bintang tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Kalau saya minta kamu berhenti, apa bisa?”“Kalau memang dilarang, saya harus segera mencari pengganti sebelum berhenti kerja, Pak.”Lagi-lagi Bintang tersenyum puas. “Tidak ada larangan untuk sekarang, tetapi memang lebih baik tidak melakuka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

Bab 224. Perubahan Drastis Dalam Sekejap

“Nggak!” elak Adelia. “Pak Bintang cuma berbaik hati bantu saya.”Theo memicingkan matanya, seolah mempertanyakan kebenaran dari pengakuan Adelia. Namun, karena sang bakal artis tak juga merevisi ucapannya, Theo menyerah. “Baiklah. Segera bersiap, Del. Setengah jam bisa ya?”“15 menit.” Adelia berjanji. “Saya nggak mungkin bikin Pak Bintang kelamaan nunggu.”Segera Adelia mandi dan bersiap. Tepat 15 menit mereka sudah keluar rumah dan masuk mobil. Sekitar setengah jam berkendara, mereka tiba di lokasi.Namun, Adelia bertanya-tanya dalam hati, ‘Kenapa kita ke apartemen? Apa aku ditipu?’“Lewat sini, Del!” seru Theo sambil mengedikkan kepala ke arah lobi masuk gedung apartemen.Adelia mengangguk. Ia tak punya pilihan selain menurut. Ada ketakutan juga dalam dirinya kalau ia tidak mengikuti arahan, bisa-bisa celaka—kalau ini adalah percobaan penculikan.“Kenapa kita ke sini, Pak?” tanya Adelia. Ia tak bisa menahan rasa penasaran, pada akhirnya.“Semua artis di bawah RAFTEN diberikan beb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya

Bab 225. Awal Yang Baru

‘Ah … apa karena aku sudah masuk RAFTEN, Fleur jadi baik?’ batin Adelia sambil tersenyum tipis. ‘Setidaknya dia nggak akan menggangguku lagi kalau begini.’Adelia menyambut tangan Fleur dan menjabatnya. “Terima kasih, Kak Fleur.”“Aku masih ada urusan dengan Lia, Fleur. Kalau ada yang perlu kau bicarakan, lain kali beritahu Tiara dulu.” Bintang melepaskan diri dari rangkulan Fleur dan kembali ke ruangannya diikuti oleh Adelia. Di belakang mereka, Fleur terlihat murka karena diperlakukan demikian di depan artis baru yang tak ia suka.Baru saja Fleur berniat angkat kaki dari gedung itu, keberadaan Theo menarik perhatiannya. Dengan cepat ia menghampiri pria tersebut dan bertanya, “Apa kau tahu gadis tadi?”Theo mengerutkan dahi. “Bukannya Anda juga kenal, Nona Fleur?”“Maksudku, kenapa dia bisa diterima di sini? Dia cuma bakal artis rendahan. Apa selera RAFTEN sekarang menurun?”Theo tersenyum. Sedikit terluka hatinya karena ucapan artis perempuan itu. Sudah jadi rahasia umum kalau Fleu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-01
Baca selengkapnya

Bab 226. Kandidat Baru Yang Cukup Kuat

“Jadi, nggak ada yang cocok denganmu, Bintang?” Suara Manda terdengar kecewa. Dua hari setelah kencan buta itu, Manda baru menerima laporan dari Tiara. Tentu saja, laporannya sudah disesuaikan dengan arahan Bintang. Setelah menerima progres kencan buta yang tak menghasilkan itu, Manda memutuskan untuk menghubungi putranya. “Nggak ada, Ma. Gloria benar-benar melihatku hanya sebatas rekan bisnis yang potensial. Sedangkan Rania, ugh! Dia sama sekali membenciku, kurasa.” Bintang melebih-lebihkan ceritanya.“Siapa wanita yang membencimu, Bintang? Apa dia sejenis adikmu?” kekeh Manda. Setahu dia, tidak ada wanita yang menolak putranya. Kalaupun ada, itu adalah Alexa, adik perempuannya. “Ha! Kalau sejenis Alexa, aku bisa tenang. Dia sangat lihai berakting. Menyembunyikan sifatnya yang sebenarnya. Untung saja aku lebih lihai!” Bintang terdengar bangga. Namun, sebenarnya karena ia mengingat kehadiran Adelia di saat yang bersamaan dengan kencan buta.Manda menghela napas panjang. “Ini sul
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya

Bab 227. Shameless!

“Mejamu rapi, Kak!” seru seorang gadis muda yang sudah menginvasi ruang kerja Bintang sembarangan. “Berarti udah bisa pulang dong? Ayo nonton!”Sang CEO menatap dengan pandangan curiga. “Kau mata-mata Damian, Yara?”“Ish! Dia bakal jadi papa mertua lho, Kak!” protes gadis bernama Naiara itu. “Jangan sebut nama!”Bintang mendengus geli. “Dari mana rasa percaya diri itu, hm? Siapa sama siapa yang bakal besanan emang?”Naiara menggulirkan bola matanya. “Males debat ah! Auntie Manda bilang kamu bakal nikah sama aku. Titik!”“Nggak! Titiknya nggak ada dari Mama, tapi dariku, tahu?” protes Bintang. “Lagian aku sudah suka dengan orang lain.”Namun sepertinya Naiara tidak semudah itu dibuat percaya. Bagaimanapun, Manda dan Raffael sudah menjadi pendukung kuat atas hubungannya dengan Bintang.“Ha! Alasan!” sentak Naiara, tak mau kalah. “Aunt bilang nggak ada perempuan yang menarik perhatianmu, Kak.”Bintang tak lagi bicara. Walau sebenarnya ia bisa membalas, tetapi ia sendiri bahkan tak yakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya

Bab 228. Pengakuan Cinta

“Cih! Nggak tahu malu!” keluh Naiara kesal. “Apa dia deketin kakak karena butuh ketenaran?”“Well, yeah. Semua artis wanita seperti itu, kan?” Senyuman di wajah Bintang membuat Naiara semakin kesal. Dahinya berkerut ketika melontarkan keheranannya. “Tapi kau nggak keberatan, Kak?”Bintang terkejut dengan pertanyaan itu. Selama ini, itu juga yang menahan diri untuk membuka hati. Ia tak suka dimanfaatkan oleh artis-artis perempuan itu. Yang mendekatinya hanya demi ketenaran. Tapi pertanyaan Naiara membuatnya sadar. “Benar. Aku nggak keberatan kalau itu Adelia.”Dia bahkan langsung mengurus semua masalah Adelia dan menariknya ke RAFTEN tanpa berpikir panjang.Netra Naiara mendelik, tak percaya pengakuan itu keluar dari mulut pria yang sudah membuatnya jatuh cinta.Gadis malang itu hampir menangis, tetapi untungnya pesanan mereka datang. Naiara memutuskan untuk fokus pada makanannya. Ia juga tak bisa menyalahkan Bintang atas semua jawaban itu, karena yang lebih dulu mengangkat topik pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-03
Baca selengkapnya

Bab 229. Cemburu

“Aku cuma akan lihat dari jauh. Kau nggak boleh ganggu.” Bintang mengingatkan.Naiara mengangguk mantap. Tangannya masih melingkar manja di lengan Bintang. “Aku nggak bakal ke mana-mana juga.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan sikap manja putri tunggal Damian yang tetap muncul walau sudah menerima penolakan tak tersirat darinya. Namun, ia lega karena Naiara tetap dekat dengannya. Ia juga tak ingin kehilangan perempuan yang sudah ia anggap sebagai keluarga.Mereka segera kembali ke dalam mal. Naiara mengikuti ke mana Bintang melangkah. Menurut informasi dari Tiara, hari ini ada syuting saat membeli bahan makanan di mall. Hari ini para peserta variety show akan membuat makan mewah. Jadi, mereka pasti akan berbelanja di supermarket dalam mall.Berpikir ulang, Bintang merasa akan menjadi pertanyaan jika ia tiba-tiba ada di lokasi syuting. Ia memutuskan untuk menciptakan alasan. “Yara, sekalian belanja. Ambil keranjang.”Mendengar kata ‘belanja’, Naiara pun langsung melepaskan r
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Bab 230. Terjebak Skandal

“Bint, Mama rasa Yara yang terbaik buat kamu, Nak.” Setelah acara kencan dengan Naiara kemarin, Manda tiba-tiba berkunjung ke apartemen Bintang keesokan paginya.Manda pasti sudah paham, bahwa putranya itu takkan pulang walau hari ini adalah akhir minggu.“Terbaik buat mama, bukan berarti terbaik buatku, Ma.” Bintang tersenyum tenang mengomentari ucapan sang ibu. Memang, dari segi orang tua, kedua pihak sudah sangat mengenal. Sayang, tidak ada perasaan seperti itu dari Bintang. Ia tak pernah melihat Naiara sebagai pilihan cinta.“Kalau Mama mau maksa Bintang nikah, bisa. Tapi, memangnya Mama nggak ingat dulu saat Mama nikah sama Papa?”Manda terdiam. Ia teringat betapa sakitnya ketika Raffael menikahi wanita lain di hari pernikahannya. Bukan karena kemauan suaminya juga, tetapi karena rencana orang tua yang tidak memperhitungkan perasaan sang anak.“Mama cuma mau nimang cucu,” gerutu Manda pada akhirnya.Bintang terkekeh. Sejujurnya, ia tak pernah membayangkan akan memiliki keluarg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
202122232425
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status