“Banyak yang saya mau dari kamu, Manda Adinata.”Wajah Manda terlihat kaget. Ia belum berkenalan dengan sang presdir, tetapi sudah tahu namanya. “Kenapa? Kaget saya tahu nama kamu?” ledeknya yang masih tak melepaskan Manda dari kungkungan kakinya. “Saya tanya Elena, karena saya mau nagih utang.”Mendengar itu, Manda dengan yakin berkata, “Utang?! Saya udah kasih semua uang saya di nakas hotel. Bulan ini saya sudah nggak ada uang, Pak.”Sontak Raffael tergelak. Namun, netranya tak tampak seperti sedang tertawa. Malahan pria itu seperti akan memakan Manda kalau ia lengah sedikit saja.Dengan nada penuh ancaman, Raffael berkata pelan, “Ya, ya. Uang itu. Kau membuatku rugi karena lembaran uang sialan itu.”“Rugi? Saya kan bayar, Pak,” protes Manda dengan kening berlipat.Raffael mendengus. “Bayar?! Kamu sudah menyebut saya gigolo di depan umum. Kamu juga mencuri kemeja saya. Dan hari ini kamu korupsi jam kerja dengan pulang cepat.”Wajah Manda pucat pasi. Semua yang disebutkan benar-bena
Terakhir Diperbarui : 2024-12-18 Baca selengkapnya