Semua Bab Terjebak Permainan Sang Presdir: Bab 51 - Bab 60

185 Bab

Bab 51. Change of Heart

“Manda? Ngapain kamu, Nak?” Spontan Manda berdiri dengan wajah meringis. “Ng—nggak apa-apa, Bu Diandra. Si–silakan masuk, Bu!”Manda menempelkan kartu dan membuka pintu untuk direktur wanita tersebut. Ia sendiri mengikuti di belakang. Ketika tiba di bilik kerjanya, Manda sedikit lega karena Melly dan Ria sudah kembali ke meja mereka dan Elena tak terlihat di sana.‘Fyuh! Seenggaknya aku bisa pura-pura kerja nanti kalau dia masuk. Jadi, nggak akan papasan mata.’ Batinnya merana, ‘Kenapa jadi kucing-kucingan begini ya?’Baru saja ia bertekad untuk tidak mengangkat kepala siapapun yang masuk ke ruangan, tetapi begitu suara pintu terbuka, Manda otomatis mendongak.Netranya langsung bertemu dengan bola mata bulat milik Elena. Spontan Manda menunduk, seolah ia sudah berbuat kesalahan. ‘Duh! Gimana sih aku! Malah ngehindar! Semoga Bu Elena nggak minta bicara berdua. Aku masih belum siap.’Sayang, harapannya tidak terkabul. Dengan wajah sumringah Elena menepuk pundak Manda dan berkata, “Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 52. Raffael Berubah

“Karin dipecat?!” tanya Elena penasaran. “Info dari siapa, Mel?”“Anak-anak rame di grup chat, Bu,” ujar Melly penuh antusias. Ria juga menambahkan, “Cuma nggak tahu siapa yang minta dia dipecat, Bu. Tiba-tiba dia dapat email dari HRD kalau sudah bisa pulang dan tidak diterima lagi di kantor ini.”“Ada yang nyebut dipecat online, soalnya nggak lewat prosedur. Kesian juga ya.”Kedua tangan Manda mengepal. Ia merasa pemecatan ini tidak adil karena apa yang ia alami tidak parah sampai harus menghancurkan hidup orang lain. Elena yang melihat Manda malah kesal, berusaha menenangkannya diam-diam. Ia menepuk pelan punggung tangan Manda yang masih mengepal gemetar. Lalu berbisik, ‘Ini pantas. Jangan anggap kamu nggak layak dapat pembelaan seperti ini.’Namun, Manda tetap tidak bisa menerima kenyataan bahwa Raffael atau Camelia tiba-tiba mengubah keputusan mereka. Manda tahu Elena berkata demikian karena tidak tahu yang sebenarnya. Kalau tahu hubungan Raffael dengannya hanyalah kontrak, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 53. Anomali Raffael

“Ha?! Ta–tapi kan cuma pura-pura.”Raffael terdiam mendengar ucapan Manda. Pikirannya kembali mengingat kejadian pagi tadi. Ketika Raffael bangun setelah mabuk semalaman, ia menemukan secarik kertas yang ditinggalkan Mahen. Di sana tertulis: ‘Pertanyaanmu semalam. Apa yang temannya temanmu rasakan, bukannya itu cinta? Ada pepatah mengatakan kalau kau berani jatuh cinta, bersiaplah untuk patah hati. Kalau kau takut patah hati, bukankah itu berarti kau sudah menganggap dia adalah seseorang yang spesial untukmu?’Karena itulah, hari ini ia memutuskan untuk mencari tahu apakah benar Manda sudah menjadi orang yang spesial baginya.“Tak masalah, Manda.” Raffael menanggapi secara keseluruhan. Ia seolah tak lagi peduli soal status pura-pura yang melekat pada hubungan mereka. “Hal wajar saya mau tahu satu dua hal soal kamu.”Manda tak bisa membalas ucapan atasannya itu. Ia memutuskan untuk beralih topik mengenai Karin. Namun, belum juga ia bertanya, Raffael ternyata masih penasaran dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 54. Ada Di Pihak Mana?

“Manda, hari ini makan bareng yuk! Pak Raffael kan lagi nggak ada.”Tepat 1 minggu berlalu sejak kejadian Karin. Raffael disibukkan dengan pekerjaan yang semakin banyak. Termasuk rapat dan pertemuan di luar yang membuat Manda jarang berinteraksi dengan atasannya itu. Terkadang, Raffael tidak mengikutsertakan Manda dalam dinas luar kotanya. Ia lebih memilih membawa Tara saja. Walau sehari-hari seorang supir, Tara juga dibekali ilmu dasar sekretaris.Seperti hari ini. Manda terbebas dari Raffael. “Mau!” Manda memekik riang.Elena mengangguk penuh semangat. “Bu CEO yang traktir!”“Eh?! Bu Camelia?” tanya Manda mengkonfirmasi.Elena kembali menganggukkan kepalanya. “Beliau tadinya mau ikut, cuma tiba-tiba dia harus ketemu sama mamanya.”Manda terdiam mendengar hal itu. Ketika dicerna, itu berarti orang yang akan ditemui Camelia juga adalah ibu dari Raffael. Mau tak mau hati Manda terasa kecut. Diperjalanan menuju restoran yang sering mereka kunjungi saat luang, Manda mencoba bertanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 55. Hati Pelik, Terculik

“Manda?” Elena terkejut. Belum juga 15 menit berlalu, gadis itu sudah kembali ke ruangan. “Cepat banget. Udah ketemu Bu Camelia?”Manda menggeleng. “Nggak jadi, Bu. Saya kelupaan ada laporan penting buat Pak Ferry.”Elena mengangguk saja, menerima ucapannya. Ia tidak berpikir bahwa sesuatu terjadi sebelum Manda bertemu Camelia. Sementara itu, Manda berusaha keras untuk fokus mengerjakan laporan yang sebenarnya tidak terlalu penting. Direktur produksi meminta laporan itu untuk besok lusa. ‘Kenapa Bu Camelia bilang begitu? Dia seperti mendukung rencana Pak Raffael.’ Manda bertanya-tanya dalam hati. Namun, mau sebanyak apa ia bertanya, tidak akan ada jawabannya kalau tidak bertanya langsung.Lucu. Hatinya kini terasa berat. Mungkin kalau ia diminta resign ketika awal ia bekerja di bawah Raffael, dengan senang hati ia memenuhi keinginan Camelia.‘Kenapa sekarang rasanya seperti ini. Kalau benar aku disuruh keluar dari kantor ini, seharusnya aku senang. Iya kan?’ Manda mulai bertanya p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 56. Goyah dan Digoyahkan

“Ugh!”Manda terbangun dengan sakit yang menusuk di kepala. Ia tertegun sesaat, merasa deja vu dengan keadaan serupa yang pernah ia alami. Sontak ia mengangkat tubuhnya dengan panik. Namun hal itu semakin membuat kepalanya sakit. Sekujur tubuhnya juga terasa nyeri.“Manda, jangan banyak bergerak dulu.” Mendengar suara Raffael, Manda menoleh cepat. “Pak Raffa?”Pria itu mendengus sambil tersenyum. “Denda Rp 100 ribu,” ledeknya, kemudian menarik tubuh Manda untuk kembali merebahkan diri. “Tidur saja dulu. Kalau sudah sampai kukabari.”Manda terdiam. Ia baru sadar kalau mereka berada di dalam mobil. “Ada apa tadi?” tanya Manda, membiarkan sang atasan menyisir rambutnya perlahan.Sejujurnya Manda ingin menyuruhnya berhenti menyentuh rambutnya. Bukan karena tak suka, tetapi karena setiap sentuhannya menggelitik sekujur tubuh. ‘Tapi malas debat. Pasti ada aja alesannya.’ Manda sudah bisa menebak jalan pikiran atasannya itu.Raffael tersenyum canggung menanggapi pertanyaan Manda tadi. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 57. Jubah Mandi Atau Kaus?

“Manda, selama Regan mengumpulkan informasi, kamu akan tinggal di sini.”Raffael memutuskan, setelah ia dan Manda berada di dalam apartemennya.Manda kembali panik. ‘Alasan apa lagi yang bakal kupakai? Kalau kelamaan, mama papa pasti khawatir.’ “Jangan! Saya pulang saja, Pak,” pinta Manda. “Saya nggak mau bikin mama papa bertanya-tanya dan malah khawatir.” Ia juga menanyakan, “Dan siapa sebenarnya Regan ini? Saya nggak pernah tahu nama itu.”Raffael mengusap kepala Manda. Kali ini ia seperti memperlakukan Manda bagai anak kecil yang masih belum bisa lepas dari pengawasan orang tuanya. Tidak seperti Raffael yang memaksa bebas dari keluarga.“Aku baru hari ini menyuruh Regan menjagamu.” Raffael menjelaskan dengan sabar. “Soal orangtuamu, aku bisa memberitahu mereka, Manda. Jangan khawatir.”“Tapi, Pak—”“Manda.” Raffael menghentikan perdebatan mereka. Kemudian ia melanjutkan, “Kamu bilang selama ini kamu nggak pernah dapat pengalaman seperti tadi. Kesimpulanku cuma satu, ada yang ing
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 58. Wanita Lain Di Apartemen

“Ah … aku nggak mau pakai jubah mandi doang!” gerutu Manda.Ia membuka ulang setiap partisi lemari itu dan kini merambah setiap laci. Dasi, pin, kaos kaki, dasi kupu-kupu. “Dan … kaos … dalam?!” pekik Manda dengan suara tertahan. Pada akhirnya ia hanya menemukan kaos putih yang seharusnya dipakai sebagai dalaman. Ia menggerutu lagi. “Kenapa juga tadi aku membuat bra-ku basah?!” Untungnya, celana dalaman tidak kena air. Jadi, masih bisa dikenakan.‘Nggak mungkin aku keluar pakai kaos dalam putih tanpa bra. Bisa-bisa dia pikir aku sedang menggodanya.’ Manda menggelengkan kepala kuat-kuat, mencoba menghapus bayangannya.Kemudian, ia memutuskan untuk mencoba terlebih dahulu dengan harapan kaos itu sedikit tebal dan bisa menutupi bagian yang gelap.“Ha! Nggak bisa. Keliatan banget dua itu …,” keluh Manda sambil melangkah menuju salah satu lemari pakaian. Gadis itu ingat ada kemeja hitam yang mungkin bisa menutupi tubuhnya. Pikirnya, “Kurangkap saja nanti.”Karena sedang sibuk di ruang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 59. Boyfriend Shirt

“Ah … Raffa baby, kenapa kamu jadi dingin say—”Kalimat Sofia terhenti, ketika netranya menemukan perempuan lain berada di apartemen itu. Manda pun ikut terdiam. Tenggorokannya tercekat. What the …! Dia punya kekasih secantik itu dan masih saja menjahiliku?!’“Aa … inikah alasanmu, hm?” goda si wanita, semakin erat merangkul pinggang Raffael.Manda tak tahu harus memperkenalkan diri sebagai apa. Dan karena Raffael juga tak terlihat akan memperkenalkan mereka, ia hanya menganggukkan kepalanya saja ke arah Sofia.Raffael terlihat tenang, dengan senyum manisnya. Namun, nada mengancam terselip saat ia menyebut nama wanita itu lagi. “Sofia.”Spontan Sofia melepaskan pelukannya dan mengikuti Regan. “Fi~ne! aku ke kamar dulu, My Dear Raffa!” Sepeninggalan Sofia, ia pun menghela napas panjang, seolah lelah menghadapi tingkah wanita tadi. Dahi Manda berkerut. ‘Apa mereka mantan kekasih? Lalu kenapa perempuan itu ke sini?’“Abaikan saja dia, Manda,” ujar Raffael yang sudah kembali duduk di h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 60. Di Belakang Layar

‘Ha?! Boyfriend shirt?!’Spontan Manda berbalik dan menatap Raffael dengan pandangan menyalak. “Inget umur, Pak. Apanya boyfriend shirt?!”Bukannya marah, Raffael malah tergelak. “Jadi, kamu belum tidur, Honey?”Manda bergidik mendengar panggilan itu lagi. Ia masih belum terbiasa dengan sebutan manis dari Raffael.Alih-alih merespon pertanyaan yang tak perlu dijawab itu, Manda mengalihkan topik. “Kenapa Bapak di sini? Bukannya Bapak tidur sama perempuan tadi?”Manda terdiam. Setelah pertanyaan itu keluar dari mulutnya, ia merasa lebih seperti kekasih yang sedang cemburu, ketimbang mencari tahu sebagai seorang sekretaris. Dan reaksi Raffael yang malah terlihat senang itu, tak membantu sama sekali. “Lupain pertanyaan saya, Pak. Saya tidur di luar saja, kalau memang bapak mau di sini.”Raffael menatap Manda yang turun dari tempat tidur dengan membawa bantal. Ia membiarkan sekretarisnya berjalan hingga ke pintu.Sebelum Manda sempat meraih gagang pintu, Raffael berkata, “Di luar ada Reg
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status