Share

Bab 229. Cemburu

Author: Romero Un
last update Last Updated: 2025-04-04 23:01:43

“Aku cuma akan lihat dari jauh. Kau nggak boleh ganggu.” Bintang mengingatkan.

Naiara mengangguk mantap. Tangannya masih melingkar manja di lengan Bintang. “Aku nggak bakal ke mana-mana juga.”

Bintang menggelengkan kepala, heran dengan sikap manja putri tunggal Damian yang tetap muncul walau sudah menerima penolakan tak tersirat darinya.

Namun, ia lega karena Naiara tetap dekat dengannya. Ia juga tak ingin kehilangan perempuan yang sudah ia anggap sebagai keluarga.

Mereka segera kembali ke dalam mal. Naiara mengikuti ke mana Bintang melangkah.

Menurut informasi dari Tiara, hari ini ada syuting saat membeli bahan makanan di mall. Hari ini para peserta variety show akan membuat makan mewah. Jadi, mereka pasti akan berbelanja di supermarket dalam mall.

Berpikir ulang, Bintang merasa akan menjadi pertanyaan jika ia tiba-tiba ada di lokasi syuting. Ia memutuskan untuk menciptakan alasan. “Yara, sekalian belanja. Ambil keranjang.”

Mendengar kata ‘belanja’, Naiara pun langsung melepaskan r
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 230. Terjebak Skandal

    “Bint, Mama rasa Yara yang terbaik buat kamu, Nak.” Setelah acara kencan dengan Naiara kemarin, Manda tiba-tiba berkunjung ke apartemen Bintang keesokan paginya.Manda pasti sudah paham, bahwa putranya itu takkan pulang walau hari ini adalah akhir minggu.“Terbaik buat mama, bukan berarti terbaik buatku, Ma.” Bintang tersenyum tenang mengomentari ucapan sang ibu. Memang, dari segi orang tua, kedua pihak sudah sangat mengenal. Sayang, tidak ada perasaan seperti itu dari Bintang. Ia tak pernah melihat Naiara sebagai pilihan cinta.“Kalau Mama mau maksa Bintang nikah, bisa. Tapi, memangnya Mama nggak ingat dulu saat Mama nikah sama Papa?”Manda terdiam. Ia teringat betapa sakitnya ketika Raffael menikahi wanita lain di hari pernikahannya. Bukan karena kemauan suaminya juga, tetapi karena rencana orang tua yang tidak memperhitungkan perasaan sang anak.“Mama cuma mau nimang cucu,” gerutu Manda pada akhirnya.Bintang terkekeh. Sejujurnya, ia tak pernah membayangkan akan memiliki keluarg

    Last Updated : 2025-04-05
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 231. Pacar 3 Hari

    “Pak Bintang?!” Wajah Adelia terlihat pucat dan panik menerima kedatangan Bintang di apartemennya. Ia sadar, berita skandal yang mendadak muncul sudah menyulitkan pria yang banyak menolongnya itu. “Lia. Kamu sehat?” tanya bintang. Ia melangkah masuk melewati sang gadis pemilik apartemen. Reaksi Bintang yang terlihat santai dan normal membuat Adelia semakin merasa bersalah.Netranya panas dan air mata mulai mengalir perlahan. “Pak, saya minta maaf—” “Lia,” potong Bintang, melempar senyum menenangkan. “Nggak ada yang perlu kamu mintai maaf.”“Tapi, Pak—”Ucapan Adelia kembali terpotong saat Bintang menepuk sofa di sebelahnya. “Saya mau bahas sesuatu sama kamu.”Adelia terdiam. Ia tidak tahu, apa maksud Bintang menepuk sisi sofa yang dekat dengannya adalah meminta untuk duduk di sana? ‘Emang aku boleh duduk deket kayak gitu sama bosku?’ batin Adelia menimbang. Ia kemudian memutuskan untuk duduk di sofa satu seat. Masih dekat dengan Bintang, tetapi setidaknya, tidak sampai bersentuh

    Last Updated : 2025-04-07
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 232. Akting Yang Bagus

    ‘Astaga! Jantung aku mau copot!’ Adelia membatin, panik. Ia menatap pantulan dirinya di kamar ganti. Ingatan beberapa jam sebelum ia terperangkap di ruang kecil itu kembali terbayang. Pada akhirnya, Adelia menuruti keinginan sang CEO. Menjadi kekasihnya selama 3 hari.Dan saat ini, ia tengah berakting sebagai seorang kekasih yang bersemangat saat pacarnya berniat memborong seisi mall.‘Mana harus manggil nama doang. Gimana kalau aku salah?!’ pekiknya tanpa suara, lalu berbalik menghadap pintu.Setelah beberapa kali melakukan tarik-buang napas untuk mempersiapkan diri berakting, Adelia akhirnya membuka pintu kamar ganti dan mencari Bintang. Ia harus menunjukkan gaun yang dipilih sang CEO untuknya. Hati sang gadis bergetar melihat pria sempurna itu menunggu dengan sabar di salah satu sofa. “Bintang!”Yang dipanggil terkejut mendengar nama itu meluncur dari gadis yang tengah ditaksirnya.Ia tersenyum. Senang bisa merasakan hati yang berbunga hanya karena suara lembut itu menyebut nam

    Last Updated : 2025-04-08
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 233. Hampir Mengulang Sejarah

    “Kau nggak mengajak pacarmu?” Damian menatap Bintang dengan pandangan penuh rasa tak percaya. Walau ia sudah melabeli Adelia sebagai ‘pacar Bintang’, tetap saja ia tak mudah percaya. Ia hanya mencoba mengeruk kebenaran di balik kebersamaan Bintang dan artis perempuan yang wajahnya mulai beredar di acara televisi. Tak mengelak dari label itu, Bintang tersenyum dan berkata, “Lia harus pulang mengurus sesuatu, Uncle. Kapan-kapan aku akan perkenalkan kalian secara resmi.”Damian terlihat tak setuju, bahwa label itu diakui oleh Bintang. Namun, ia tak punya hak melarang. “Jadi, kalian benar-benar punya hubungan khusus?” tanya Damian yang akhirnya menyerah di bawah rasa penasaran. “Apa maksudmu dengan resmi? Kau berencana menikahinya?”Dahi Bintang berkerut naik. “Tentu saja! Aku menjalin hubungan dengan memikirkan pernikahan di antara kami.”Damian terdiam. Memutar otak bagaimana menaikkan topik mengenai putrinya yang juga berpotensi menjadi pasangan Bintang.Melihat pria tua itu kesulit

    Last Updated : 2025-04-09
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 234. Tercyduk!

    “What?!”Bintang yang baru saja terbangun karena dering ponsel kini melompat dari kasur, kaget mendengar ucapan Alexa, adik satu-satunya itu. “Lah! Kok kaget sih?! Bukannya Kak Bintang sendiri yang bilang sama Uncle Damian, kalau udah punya pacar?!” tukas Alexa, mulai mengendus ketidakjujuran sang kakak.Ditanya begitu, Bintang kalang kabut. Ia baru saja bangun dan otaknya belum panas.“Erm … maksudku, ehm! Kau tahu kan dia siapa?” Bintang mencoba memancing, seberapa jauh mereka tahu soal keberadaan wanita yang berlabel ‘pacar’ ini. “Nggak tahu lah!” keluh Alexa. “Makanya Papa suruh Kak Bintang ajak, buat liburan bareng. Sekalian perkenalan.”Bintang menghembuskan napas panjang selagi ia duduk di pinggiran kasurnya. “Dengar, Lex. Bisa nggak kau tolong kakakmu ini?”“Apa?” Suara Alexa terdengar tak setuju, karena ia tahu apa yang mungkin ada di balik pengakuan ‘sudah punya pacar’ itu. “Kau bohong soal punya pacar? Hm?”Tebakan Alexa membuat Bintang terkejut. Apa yang disebutkan Alexa

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 235. Marriage in Mind!

    “Sudah, Pa.”Bintang menjawab singkat. Ia baru akan melanjutkan ucapannya, tetapi Manda datang dengan dua piring nasi goreng. Untuknya dan untuk ayahnya. “Sudah. Makan dulu, baru bahas urusan lain.” Manda melirik Bintang, seolah memberi isyarat kalau ia sudah tahu isi percakapannya dengan Alexa pagi tadi.“Wah! Nasi goreng favorit, Honey! Thanks!” seru Raffael sambil merangkul pinggang istrinya. “Ayo, ayo! Makan dulu.”Sepanjang makan, topik pembicaraan beralih pada urusan kantor. Raffael memuji Bintang yang sudah mulai mengurangi hobinya membuat skandal. Namun, hingga saat ini, kedua orang tuanya itu masih menganggap Bintang sebagai playboy yang sudah meniduri banyak perempuan. Karena tidak menyebabkan kisruh berkepanjangan, Raffael dan Manda memutuskan untuk mengubur semua itu. “Kalau kau sudah yakin dengan perempuan yang membuatmu jatuh cinta, sebaiknya kau segera menikah, Bint.” Raffael mulai mengembalikan topik pembicaraan saat makanan di piring sudah hampir habis. “Papa ngga

    Last Updated : 2025-04-10
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 236. Undangan Makan Malam

    “Raffa, nggak semua artis begitu kali!” tukas Manda, memberi waktu putranya untuk berpikir ulang jawaban untuk sang ayah. “Ya, mostly, Hon.” Raffael mengangkat bahu. Namun, ucapan Manda jadi membuatnya semakin penasaran. Kepala keluarga itu menoleh pada putranya dan menuntut jawaban, “Apa memang artis? Kau yakin?” Bintang terdiam. Tidak mungkin juga dia bisa menipu sang ayah. Ke depannya Adelia akan lebih banyak muncul di layar kaca. Jelas tidak akan bisa terlewat dari pandangan Raffael. “Dia artis pendatang baru.” Bintang akhirnya mengaku.Raffael menepuk meja makan sedikit keras. “Ha! After all your bullshit nggak mau nikah dengan artis, sekarang bahkan artis pendatang baru. Jelas-jelas cari pamor!”“Raffael!” Manda berharap suaminya berhenti berkomentar pedas. Sejujurnya, Manda pun tak punya jaminan Adelia akan berbeda dari mereka yang mencari pamor. “Kalau itu Lia, Bintang nggak keberatan, Pa!”Raffael ingin menghardik putranya, tetapi ia merasakan tatapan tajam sang istri.

    Last Updated : 2025-04-11
  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 237. Akting Yang Mendebarkan

    “Inget ya, Raff, Lex! Jaga sikap!”Alexa dan Raffael mengangguk paham. Mereka tengah duduk menunggu kedatangan Bintang dan kekasih yang baru dipacarinya itu. “Lexa denger dia orang nggak punya, Ma. Mama tahu sesuatu?” tanya Alexa membuat Manda menyesal sudah membawanya. Karena pertanyaan itu membuat Raffael berprasangka buruk lagi. “Dan dia jadi artis karena nggak punya uang?”“So what?!” tegur Manda kesal. “Emangnya dulu aku kerja jadi sekretaris, bukan karena uang? Aku jadi pacar pura-pura kamu, bukan karena uang?”Alexa mengangakan mulutnya, terkejut mendengar kenyataan yang baru saja sembarangan keluar dari mulut sang ibu.Sementara itu, Raffael terlihat panik. “Sayang, sabar dulu. Bukan itu maksudku.”“Nada bicaramu mengarah ke sana, Raff!” sentak Manda. Untungnya mereka ada di dalam ruang VIP restoran. Sehingga apapun isi percakapan mereka, tidak akan terdengar keluar.“Oke, oke. Aku jujur kaget. Aku nggak masalah dia orang biasa atau orang kaya. Tapi kalau kayak gini, ada ke

    Last Updated : 2025-04-13

Latest chapter

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 257. Mendadak

    “Bos, Regan mengitrogasiku. Sepertinya Bos Raffael mencari Anda.”Black melapor pada Bintang, tepat di saat ia yakin kalau Adelia sudah masuk ke kamar mandi hotel. Ini adalah hari kedua Bintang dan Adelia berada di hotel. Seharian kemarin mereka menikmati renang dan layanan spa dari hotel itu. Dan pagi ini, seperti yang sudah ia perkirakan akan terjadi. Foto dirinya melangkah keluar dari apartemen para artis RAFTEN sambil merangkul seorang perempuan tak dikenal, menghiasi halaman depan media berita artis ibukota.Tentu saja, Raffael dan Manda akan marah besar, mengira bahwa putranya berselingkuh di belakang Adelia. “Mereka pikir Anda membalas dendam atas skandal Nona Adelia.”“Ah ….” Bintang terkekeh geli dengan tebakan orang tuanya. “Aku mematikan ponselku. Kau saja yang beritahu mereka kalau foto itu adalah fotoku dengan Lia.”Black mengangguk. “Baik, Bos.”“Tapi, jangan kasih tahu kami di hotel ini,” tambah Bintang, mengingatkan. “Aku dan Lia sedang liburan.”“Siap, Bos!”Sege

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 256. Pengalihan Skandal

    Ha! Ha! Ha! “Pertanyaan dari mana itu?” Bintang tergelak mendengar kenyataan bahwa Adelia tak merasakan cintanya.CEO RAFTEN bahkan tak bisa menyalahkan siapapun kecuali dirinya, karena sudah membuat Adelia bertanya demikian. Cinta yang ia berikan sepertinya tidak nyata. Seperti apa kata sang ibunda. Hambar.“Kau nggak tahu saja, tiap malam aku datang ke sini. Tapi kau nggak pernah ada.”Netra Adelia membulat kaget. “Bohong! Aku nggak pernah ketemu kamu! Nggak pernah ada tanda-tanda kamu mengunjungi apartemenku.”Bintang mengecup bibir sang kekasih, singkat. Kemudian berkata, “Aku malas kalau harus mengakui perbuatanku. Jadi, terserah kamu percaya atau nggak. Aku nggak masalah, Lia.”Melihat Bintang tidak bersikeras membuktikan ucapannya, Adelia memutuskan untuk percaya. “Terus, kenapa kau ke apartemenku nggak bilang-bilang?” tanyanya heran. Bibir Bintang bergerak ke kanan lalu ke kiri, menimbang apa juga yang membuatnya datang ke apartemen Adelia.“Awalnya mau kasih kejutan. Tapi

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 255. Komunikasi Yang Terputus

    ‘... dia nangis karena sudah lama nggak bisa ketemu kamu, Kak.’Ucapan Alexa tadi kembali terngiang di telinga Bintang, walau sambungan telepon sudah terputus sejak tadi. Senyuman lebar tak bisa ia tahan. ‘Kurasa aku terlalu percaya pada hubungan kami. Percaya bahwa kami mengerti satu sama lain, tanpa perlu banyak interaksi.’“Ternyata aku salah,” keluhnya menyimpulkan apa yang terjadi. Dengan cepat ia mengirim pesan pada Tiara, sekretarisnya. To Tiara:Besok saya libur satu minggu. Jangan cari saya!Pesan terkirim!Kemudian ia juga mengirim pesan yang sama pada Theo, tetapi terkait Adelia. To Theo:Besok Adelia libur 3 hari. Jangan cari dia!Pesan terkirim!Bintang mematikan ponselnya dan juga Adelia begitu saja dan mulai fokus mengurus sang kekasih. Ia menggulung lengan kemejanya dan mulai menyeka bagian tubuh Adelia yang terlihat. Malam itu ia memutuskan untuk menemani sang kekasih, tidur di ranjang yang sama.‘Ah … sebaiknya aku juga ganti saja itu!’*** Keesokan paginya, Ad

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 254. Di Balik Skandal

    ‘Kalau diingat-ingat … aku terakhir lihat Lia dari jendela pintu ruang latihan. 3 minggu lalu, kalau nggak salah.’Bintang menatap lurus tanpa berkedip. Pandangannya kosong, sementara ia menggenggam gelas wine di tangannya. Ia sedang duduk di sofa apartemen sang kekasih. Masih terdiam, pikirannya kembali mengingat hari itu. ‘Setelah itu, aku pergi dinas. Dennis bilang kalau Lia sangat bersemangat siap debut.’“Nggak ada yang salah dengan kami. Kurasa.”Pria yang tengah bingung dengan komentar ibu dan rekan kerjanya itu kembali menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang membuat hubungannya dicap hambar. Sejauh mereka belum menikah, jelas tidak ada yang bisa mereka lakukan selain pergi kencan. Sesekali berciuman atau tidur di kasur yang sama. “Apa aku harusnya menikahi Lia?” Lagi, ia berbicara dengan diri sendiri. “Tapi dia sedang bersiap debut. Bagaimana kalau langsung hamil dan merusak karirnya?”Sudah pukul 11 malam dan Adelia tak juga tiba di rumah. Mungkin penantian Bintang ma

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 253. Hubungan Yang Hambar

    “Dia tidur sambil berendam.”Bintang menggelengkan kepala, heran dengan kelakuan absurd sang kekasih kecilnya. Sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa untuk mengangkat tubuh Adelia tanpa melihat. “Lia.” Bintang mencoba membangunkannya. “Adelia!”Dengkuran halus malah menjadi jawaban dari panggilan itu. Membuat Bintang mulai kehabisan akal setelah beberapa kali mencoba membangunkannya. Ia memutuskan untuk mengambil handuk dan menutupi tubuh gadis itu setelah berhasil mengangkatnya dengan menutup mata. Setelah bekerja keras, Bintang pun berhasil membaringkannya di tempat tidur. Namun, sampai di sana, Adelia malah terbangun. “Kenapa kau baru bangun sekarang, hm?” keluh Bintang. “Kau mengerjaiku ya?”Adelia mengerjapkan netranya beberapa kali, kemudian tersadar bahwa ia sudah ada di kasurnya, masih dengan tubuh yang basah. “Astaga! Apa aku ketiduran?”Melihat dari respon Adelia, Bintang tahu kalau gadis itu pasti kelelahan setelah beberapa minggu terus berlatih dan hanya bisa tidur 2

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 252. Bersiap Debut

    “Jadi … saya mau kamu coba ke musik. Gimana, Adel?”Sesuai permintaan Bintang, Dennis memanggil Adelia untuk membicarakan masa depan karirnya sebagai artis.Wajah Adelia terlihat memerah. Pandangannya penuh harap. Menjadi penyanyi adalah impian terdalamnya, tetapi ia tak mau dirinya yang memilih. Ia ingin orang lain mengatakan kalau dirinya pantas menjadi penyanyi. Sayang, gadis pemalu itu tak berniat menyombongkan suara cantiknya.“Ba–bagaimana kalau suara saya tidak sesuai keinginan perusahaan, Pak Dennis?” Dennis tergelak sesaat kemudian berkata, “Tidak ada hal demikian, kecuali kau buta nada, Adel. Kau mau coba?”Adelia terdiam. Ia sangat ingin mencobanya dan mengetahui sampai di mana kemampuan itu membawanya. Belum juga Adelia menjawab, suara ketukan di pintu menghentikan percakapan mereka. Nana—sekretaris Dennis mengantar tamu untuk sang direktur. “Pak, Madam Inggrid sudah tiba.”Wajah Dennis berbinar mendengarnya. “Oh! Kebetulan! Suruh masuk, Na.”Nana membuka jalan dan mem

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 251. Kekanakan

    “Ab—eh?!” Netra Adelia yang setengah terbuka tadi bertemu pandang dengan Bintang yang baru saja akan membilas rambut. Bintang tersenyum lembut. “Eh … kau mau mandi denganku, Lia?”“Pa—Pa–Pak Bintang?!” pekik Adelia, menutupi matanya.Menyadari kalau ternyata ia sedang berada di rumah Bintang membuatnya langsung panik dan kembali ke lantai 3. “Astaga!” Adelia membanting tubuhnya, tengkurap di atas kasur. “Apa yang kulakukan barusan?!”Ia mencoba menghilangkan rekaman ingatan mengenai tubuh atletis Bintang yang jarang terdeteksi di balik jas kerjanya, tetapi sia-sia. Karena hanya gambaran itu lah yang kini memenuhi pikiran Adelia. Semakin matanya tertutup, semakin sadar kalau ia melihat semuanya. Setelah menenangkan diri, Adelia mulai duduk di pinggir kasur dan mengamati tempat itu. “Aneh bentuk kamarnya. Naik ke atas begini. Di bawah ada kasur juga dan kayaknya tadi masih ada tangga turun ke lantai 1.”Ia mencoba mengingat-ingat kantor Bintang yang berada di apartemen, tetapi tak

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 250. Kamar Asing

    “So, gimana penyelesaiannya?” tanya Manda. Bintang sengaja mampir ke rumah orang tuanya hari ini, karena sang ibu mengatakan kalau ia membuat sop buntut hari ini. Tak ia duga, wanita tua itu menaruh perhatian pada kasus Adelia dan Fleur. “Fleur mengakui kesalahan dan tak mau terlibat sampai ke jalur hukum, Ma.”Dahi Manda berkerut. Seolah menyuarakan kebingungan Manda, Raffael bertanya, “Minta Adel diberhentikan dari syuting, sampai kamu tuntut ke jalur hukum?”Bintang lupa, kalau mereka hanya tahu cerita pertamanya saja. “Ah … kalian belum tahu perkembangan terakhir hubungan Adelia dan Fleur?”“Ada masalah lagi?!” Manda sedikit kaget. Ia pikir masalah pertama akan selesai tanpa ada buntutnya.Bintang mengangguk. “Fleur merencanakan pembunuhan terhadap Lia, Pa. Dan Black merekam dengan jelas semua bukti itu.”Raffael dan Manda terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkomentar satu sama lain. “Wajah cantik, berpendidikan dan kaya raya, nggak lantas membuat seseorang menjadi manusia,

  • Terjebak Permainan Sang Presdir   Bab 249. Jalur Hukum Saja!

    “Apa yang sudah kau lakukan, Fleur?!” Pria tak berambut dengan tubuh tinggi kekar itu membanting pesawat telepon yang ada di meja kerjanya. Beliau adalah CEO rumah produksi Lightern—Bastian Moore. “Aku minta kamu dekati Bintang, supaya bisa merger dengan perusahaannya! Kenapa malah bikin masalah dan membuat marah produser Brian?!”Fleur hanya bisa menunduk, menyembunyikan wajahnya dari amarah sang atasan. Dua tangannya kuat-kuat meremas bahan gaun bertekstur floral itu, menahan diri untuk tidak marah atau menangis. Ia benar-benar tak menyangka, bahwa kebenciannya pada Adelia menyebabkan Bintang kehilangan minat terhadap Lightern.‘Aku terbakar cemburu saat perempuan sial itu membuka pintu dan dengan naturalnya mengira yang datang adalah Bintang,’ sesal Fleur. Di balik penyesalan itu, juga ada amarah yang besar pada Adelia. Kecemburuannya masih belum sirna. Sedikitpun tak berkurang. “Mau apa lagi kalau sudah begini, hm?!” sentak Bastian putus asa. “Sejak pagi sekretarisku sudah me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status